Ini Sejumlah Karakteristik Obligasi yang Perlu Investor Ketahui

Yudhianto Thohirin

23 Maret 2022

Manfaat mengetahui karakteristik obligasi (123rf.com)
Manfaat mengetahui karakteristik obligasi (123rf.com)

Kalau sudah cukup lama belajar tentang investasi, kamu tidak asing lagi dengan istilah obligasi. Obligasi merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa kamu beli untuk mengembangkan asetmu. Kamu bisa membeli obligasi dari pemerintah atau perusahaan swasta dengan beragam jenis dan skema jatuh tempo. Di Indonesia, umumnya jangka waktu obligasi berkisar di 1–10 tahun sehingga investasi ini dikategorikan sebagai investasi jangka panjang. 

Di Indonesia sendiri, ada beberapa jenis obligasi yang bisa kamu pilih, yaitu obligasi pemerintah (treasury bond), obligasi korporasi (corporate bond), obligasi daerah (municipal bond), dan foreign bond. Secara umum, karakteristik obligasi bisa dibilang cukup kompleks dan cakupannya luas sekali. Kamu harus mengetahui tentang karakteristik obligasi terlebih dahulu sebelum terjun lebih dalam di bidang ini. 

Manfaat Mengetahui Karakteristik Obligasi

Manfaat mengetahui karakteristik obligasi (123rf.com)
Manfaat mengetahui karakteristik obligasi (123rf.com)

Kamu tidak akan bisa mendapatkan keuntungan maksimum dalam berinvestasi kalau tidak mempelajarinya dengan saksama. Begitu juga dengan obligasi. Instrumen investasi ini memang sangat menggiurkan, tetapi ada trik-trik yang harus kamu kuasai sebelum terjun berinvestasi di obligasi. Salah satunya, kamu harus mengetahui karakteristik obligasi. 

Ini beberapa alasan mengapa kamu harus mengetahui karakteristik obligasi agar investasimu bisa berkembang biak.

1. Karakteristik obligasi membuatmu bisa mengenal obligasi lebih jauh

Obligasi merupakan instrumen investasi yang cukup kompleks. Kamu perlu mempelajarinya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli obligasi jenis apa pun. Kalau kamu masih pemula di bidang ini, memang perlu waktu yang lumayan panjang untuk mempelajari tentang obligasi. Setidaknya, kamu perlu mengetahui jenis-jenis obligasi, ciri khas, dan cara kerjanya.

Selain itu, kamu perlu memahami risiko yang akan dihadapi kalau berinvestasi di obligasi karena ini termasuk investasi berisiko tinggi. Jadi, jangan terburu-buru langsung memutuskan untuk terjun tanpa belajar banyak tentang obligasi, ya!

Baca jugaTips Investasi Saham untuk Pemula

2. karakteristik obligasi membuatmu bisa memperhitungkan untung-rugi

Dengan mengetahui karakteristik obligasi, kamu jadi bisa mengetahui seluk-beluk obligasi. Kira-kira kamu akan untung atau buntung kalau membeli obligasi? Kamu akan menginvestasikan berapa banyak di obligasi? Kamu akan menunggu sampai jatuh tempo atau menjualnya di pasar sekunder? Kamu akan membeli obligasi pemerintah atau korporasi? Kamu akan melepas obligasi atau tidak kalau perusahaan ingin menebusnya? Semuanya bisa kamu pertimbangkan di awal untuk mendapatkan keuntungan maksimal dari berinvestasi di obligasi.

3. Karakteristik obligasi membuatmu bisa strategi berinvestasi agar mendapatkan keuntungan maksimal

Kamu tidak akan bisa membuat strategi berinvestasi sebelum mengenal obligasi lebih jauh. Oleh karena itu, mengetahui karakteristik obligasi memudahkanmu untuk menentukan strategi yang akan kamu gunakan untuk mengelola uangmu di pasar obligasi.

Misalnya, kamu bisa memutuskan membeli obligasi dengan tenor pendek atau panjang, pemerintah atau korporasi, tanpa bunga atau kupon tetap, dan seterusnya.

Baca jugaPerbedaan Saham dan Obligasi yang Perlu Diketahui

Jenis Karakteristik Obligasi

Karakteristik obligasi
Karakteristik obligasi. (123rf)

 

Walau obligasi terdiri atas beragam jenis dengan risiko yang bervariasi, secara umum karakteristiknya Mengetahui karakteristik obligasi akan mendatangkan banyak keuntungan bagimu. Mempelajari karakteristik obligasi memang tidak bisa dalam waktu cepat.

Namun, kalau kamu rutin mengumpulkan informasi, kamu bisa mengenali karakteristik obligasi dan bisa mendapatkan banyak keuntungan dari berinvestasi di obligasi. berikut beberapa karakteristik obligasi yang harus kamu ketahui.

1. Karakteristik obligasi memiliki par value

Par value merupakan nilai nominal yang “dipinjam” oleh perusahaan atau pemerintah kepada investor. Nilai ini tercantum di dalam lembar obligasi. Nilai ini nantinya akan dilunasi oleh debitur sesuai tanggal jatuh tempo, termasuk bunganya. 

2. Karakteristik obligasi memiliki tingkat bunga kupon

Obligasi memiliki tingkat bunga kupon yang dibagi dengan par value. Ini bisa ditentukan saat obligasi pertama kali diterbitkan dan berlaku sepanjang umur obligasi tersebut. Pembayaran kupon biasanya ditentukan dengan skema beragam, bisa per bulan, per tahun, atau ketika jatuh tempo obligasi.

Dalam obligasi dengan tingkat bunga mengambang, nominal pembayaran kupon bisa berbeda-beda karena persentasenya bisa berubah sewaktu-waktu. 

Ada pula obligasi yang tidak membayarkan kupon sama sekali, tetapi investor diberikan penawaran diskon di bawah par value-nya. Jadi, investor akan mendapatkan keuntungan dari selisih modal dan saat obligasi tersebut dijual kembali. Skema seperti ini disebut obligasi kupon nol atau obligasi dengan diskon emisi awal.

Baca jugaAplikasi Investasi Saham dan Reksadana yang Cocok untuk Pemula

3. Karakteristik obligasi ada jatuh tempo

Hampir semua obligasi memiliki tanggal jatuh tempo. Jadi, ketika kamu ingin membeli obligasi, perhatikan dengan saksama tanggal jatuh temponya. Jangan sampai kamu berencana untuk berinvestasi jangka pendek (1–3 tahun), tetapi kamu membeli obligasi yang jatuh temponya di atas lima tahun bahkan ada yang sampai 30 tahun.

Biasanya, jatuh tempo ini sudah ditentukan dari awal jadi perhatikan betul skema mana yang paling sesuai dengan portfolio keuanganmu.

4. Karakteristik obligasi selalu ada kontrak (indenture)

Ketika kamu membeli obligasi, kamu akan terikat kontrak dengan penerbit obligasi dan wakil pemegang obligasi. Pihak yang kedua ini biasanya disebut wali amanat. Isi kontrak tersebut biasanya tentang hak dan kewajiban penerbit dan pemegang obligasi, termasuk nominal obligasi, kupon, tanggal jatuh tempo, dan lain sebagainya.

Dalam kontrak ini juga biasanya dijelaskan tentang ketentuan dan batasan yang dibuat untuk melindungi hak investor, misalnya pelarangan penjualan piutang perusahaan, batasan pembayaran dividen, batasan penarikan pinjaman tambahan, dan lain sebagainya. 

Di sini juga diatur mengenai current yiels, yaitu tingkat penghasilan saat ini. Ini merupakan rasio pembayaran bunga tahunan (kupon) yang harus dibayarkan oleh perusahaan kepada investor.

Baca jugaYuk Belajar Investasi Saham dan Strateginya di Sini

5. Karakteristik obligasi ada pemeringkatan obligasi

Mungkin sebagian besar dari kamu belum tahu kalau obligasi memiliki peringkat. Contohnya, AAA, AA+, AA-, BBB+, dan seterusnya. Peringkat ini ditentukan berdasarkan risiko obligasi. Misalnya, peringkat AAA, yang merupakan peringkat tertinggi, tingkat suku bunganya lebih rendah dibandingkan yang peringkatnya lebih rendah. Jadi, semakin rendah peringkat sebuah obligasi, tingkat bunga yang ditawarkan semakin tinggi.

Siapa yang melakukan pemeringkatan ini? Biasanya, perusahaan atau pemerintah bekerja sama dengan lembaga independen untuk menentukan peringkat atas obligasinya. Ada beberapa faktor yang menentukan peringkat sebuah obligasi, misalnya proporsi modal, profitabilitas perusahaan, tingkat kepastian dalam meraih pendapatan, dan ukuran (besar kecil) perusahaan.

6. Karakteristik obligasi memiliki ketentuan penebusan

Ada kalanya perusahaan yang menjual obligasi ingin menebus obligasi yang ada di tangan investor. Alasannya bisa beragam, salah satunya karena mereka ingin melakukan refunding. Nah, ketika kamu memegang salah satu obligasi dan emiten (perusahaan) bermaksud membelinya kembali, kamu bisa memutuskan untuk melepasnya atau tidak.

Kalau perusahaan ingin menebusnya saat tanggal jatuh tempo masih jauh, mereka diwajibkan membayar premi penebusan kepada investor. Jumlahnya ditentukan oleh sisa tenor. Semakin dekat tanggal jatuh tempo, semakin kecil premi yang dibebankan kepada perusahaan.

Kondisi ini bisa menjadi kerugian bagimu, khususnya kalau kamu membeli obligasi jangka panjang karena jumlah return yang didapat belum optimal, sedangkan perusahaan sudah ingin menarik obligasinya.

Baca jugaApa Itu Investasi Saham? Keuntungan, Risiko, dan Cara Membelinya

7. Karakteristik obligasi bisa diperjualbelikan

Ketika kamu sudah membeli obligasi, di kemudian hari kamu ingin menjualnya karena alasan tertentu, kamu bisa menjualnya ke investor lain di pasar sekunder. Dengan kata lain, kepemilikan obligasi bisa diperjualbelikan. Ini yang membedakan obligasi dengan skema utang-piutang yang pada umumnya tidak bisa dipindahtangankan.

Di pasar sekunder, investor bisa membeli atau menjual obligasi mereka secara bebas tanpa intervensi penerbit asli. Misalnya, kamu membeli obligasi pemerintah yang jatuh tempo 10 tahun. Kemudian, di tahun ke-5 kamu memutuskan untuk menjualnya ke investor lain, kamu bisa mengecek ke pasar sekunder dan memasang harga untuk obligasi yang kamu miliki.

Risiko bertransaksi di pasar sekunder sangat tinggi sehingga kamu perlu mempelajarinya terlebih dahulu sebelum melepas obligasimu kepada investor lain.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!