Salah satu instrumen investasi yang makin diminati oleh para calon investor di Indonesia, terutama pemula, adalah reksa dana. Jenis instrumen investasi yang satu ini memungkinkan siapa saja untuk dapat menanamkan asetnya dengan modal berapa pun tanpa harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang berinvestasi.
Pasalnya, investasi reksa dana akan dikelola oleh manajer investasi tepercaya sehingga investor tidak perlu lagi terjun langsung untuk memantau pergerakan harga pasar seperti halnya para investor saham.
Meski investasi reksa dana tergolong menguntungkan, kamu sebagai investor tetap perlu memahami apa saja hal yang penting untuk diketahui dan dipertimbangkan sebelum akhirnya membeli aset dalam bentuk reksa dana.
Selain itu, kamu juga perlu mengetahui apa saja kesalahan investasi reksadana yang biasa dilakukan oleh pemula sehingga berimbas pada perolehan keuntungan. Berikut penjelasan lebih lengkap mengenai hal tersebut.
5 Kesalahan Investasi Reksa Dana yang Biasa Dilakukan Pemula
Berikut ini adalah beberapa contoh kesalahan investasi reksadana yang biasa dilakukan oleh pemula.
1. Tidak memiliki tujuan yang jelas
Setiap kegiatan dalam dunia investasi tentu harus dilakukan dengan tujuan yang jelas. Oleh karena itu, kamu perlu menentukan apa tujuan yang ingin dicapai sebelum memutuskan untuk berinvestasi reksa dana.
Sama halnya dengan melakukan perjalanan dengan menggunakan kendaraan tertentu, tapi tanpa memiliki arah dan tujuan pemberhentian, maka berinvestasi tanpa tujuan juga hanya akan membuat dana yang kamu miliki semakin berkurang.
Dengan mengetahui tujuan berinvestasi, maka kamu akan terhindar dari kesalahan dalam memilih produk reksa dana yang kurang sesuai dengan kebutuhan dan profil risikomu. Misalnya, jika kamu memiliki tujuan jangka panjang, maka kamu perlu mengetahui produk reksa dana apa yang menguntungkan bagi tujuan tersebut.
2. Memilih reksa dana secara asal-asalan
Kesalahan investasi reksadana selanjutnya yang sering kali dilakukan oleh investor pemula adalah memilih produk reksa dana secara asal-asalan. Banyaknya iklan reksa dana yang berseliweran di media sosial terkadang membuat investor pemula tergiur untuk membeli produk yang sama. Padahal, kembali ke poin awal, tujuan keuangan dan profil risiko tiap orang berbeda-beda sehingga tidak semua jenis reksa dana cocok untuk semua orang.
Mayoritas masyarakat awam memilih suatu produk investasi hanya berdasarkan nilai keuntungannya. Jika keuntungan yang ditawarkan tinggi, maka ia akan langsung membeli produk tersebut tanpa berpikir panjang. Padahal, dalam dunia investasi, nilai keuntungan akan selalu berbanding lurus dengan tingkat risikonya.
Oleh karena itu, penting bagi investor untuk mengetahui terlebih dulu apa saja risiko yang mungkin dihadapi dan apakah risiko tersebut mampu untuk diatasi. Jika iya, maka kamu bisa meneruskan untuk membeli produk yang sudah dipilih tersebut. Jika tidak, ada baiknya kamu mengurungkan niat untuk membelinya.
Baca juga: Daftar Pertanyaan tentang Reksa Dana yang Penting Diketahui Pemula
3. Terburu-buru saat memilih manajer investasi
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, seorang investor yang menanamkan modalnya dalam instrumen reksa dana tidak perlu melakukan pemantauan pergerakan pasar seperti halnya pada instrumen saham. Hal ini disebabkan oleh adanya pihak ketiga yang akan mengelola aset yang kamu miliki, yaitu manajer investasi.
Sayangnya, tidak semua orang mengetahui mana manajer investasi yang andal dan tepercaya dan mana yang justru akan membawa kerugian pada investor. Oleh karena itu, penting bagi kamu untuk mengetahui latar belakang manajer investasi yang kamu pilih.
Pastikan kamu memilih manajer investasi yang memiliki performa positif dan telah tercatat secara resmi dan diawasi langsung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dengan demikian, kamu akan terhindar dari kerugian dan kesalahan investasi reksadana lainnya.
4. Trading tanpa pengetahuan
Selain terburu-buru memilih manajer investasi, kesalahan investasi reksadana lain yang juga sering dilakukan oleh para pemula adalah tergoda untuk melakukan trading reksa dana.
Mayoritas para investor tersebut melakukan trading adalah agar bisa memperoleh keuntungan yang besar dalam waktu singkat. Misalnya, melakukan transaksi reksa dana jangka pendek untuk mendapat keuntungan. Padahal, dibutuhkan kesabaran yang tinggi untuk dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar di masa mendatang.
Hal penting lain yang perlu diingat adalah bahwa trading merupakan kegiatan yang berisiko tinggi sehingga investor berpotensi mengalami kerugian besar. Jadi, pastikan kamu sudah memiliki bekal pengetahuan yang cukup sebelum melakukan trading reksa dana.
Baca juga: Reksa Dana Halal atau Haram? Simak Penjelasannya!
5. Tidak melakukan diversifikasi
Bagi sebagian orang, menyetorkan uang dalam jumlah besar pada satu jenis reksa dana mungkin dianggap akan mendatangkan keuntungan yang juga besar. Sayangnya, anggapan tersebut merupakan salah satu kesalahan investasi reksadana yang perlu diperhatikan.
Meski terbilang aman dan minim risiko, berinvestasi reksa dana juga tetap ada risikonya. Salah satunya adalah ketika seorang investor menyetorkan semua uang yang dimiliki pada satu jenis reksa dana saja. Saat mengalami kerugian, maka tentu saja kerugian yang dialami akan setimpal dengan jumlah uang yang diinvestasikan di instrumen tersebut.
Oleh karena itu, untuk menghindari kerugian semacam itu, pastikan kamu membagi alokasi dana yang kamu miliki untuk ditempatkan di beberapa jenis reksa dana. Inilah yang dinamakan strategi diversifikasi, yaitu menempatkan uang di dalam beberapa instrumen untuk meminimalisasi kerugian.
Tips Aman Berinvestasi Reksa Dana
Untuk menghindari kesalahan investasi reksadana yang telah disebutkan di atas, ada baiknya jika kamu menerapkan beberapa tips berikut agar dapat berinvestasi reksa dana secara aman.
1. Mulai dari nominal kecil
Saat berinvestasi, jangan langsung menanamkan modal dalam jumlah besar. Hal ini penting untuk dilakukan agar kamu bisa mengenali terlebih dahulu bagaimana cara kerja reksa dana, produk apa yang cocok dengan kamu, dan bagaimana profil risikomu.
Untuk itu, mulailah berinvestasi dari nominal kecil sehingga risiko yang mungkin harus dihadapi di kemudian hari pun tidak akan membuat kamu mengalami kerugian. Kalaupun terjadi penurunan atau kehilangan nilai, kamu masih bisa mengatasinya dengan baik.
2. Tingkatkan pengetahuan dan pengalaman
Setelah memutuskan untuk terjun ke dunia investasi, kamu juga tentu harus belajar lebih banyak tentang hal tersebut. Dengan pengetahuan yang cukup, maka kamu akan lebih mudah dalam melakukan investasi reksa dana. Alhasil, pengalaman inilah yang akan menjadi dasar bagi kamu untuk mengembangkan potensi investasi yang kamu lakukan.
Baca juga: 3 Jenis Investasi yang Menguntungkan dan Cocok Bagi Pemula
3. Pilih manajer investasi aman dan tepercaya
Temukan manajer investasi terbaik yang bisa mengelola asetmu dengan baik. Salah satunya dengan cara mencari tahu apakah manajer investasi yang kamu pilih sudah terdaftar di OJK atau belum.
Kabar baiknya, kamu bisa berinvestasi dengan modal hanya Rp1 ribu saja di aplikasi BMoney. Melalui aplikasi ini, kamu juga bisa mengetahui profil risikomu sehingga terhindar dari kerugian di masa depan. Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.