Kamu yang sering bersinggungan dengan dunia perbankan mungkin pernah atau bahkan sering mendengar istilah kliring. Namun, tahukah kamu apa itu kliring dan manfaatnya bagi nasabah, perusahaan, atau instansi yang memang membutuhkan sistem perbankan tersebut?
Saat ini, sudah banyak platform ekonomi atau keuangan yang memberikan edukasi tentang istilah-istilah perbankan, termasuk kliring. Kliring adalah salah satu proses pemindahan atau transfer uang yang dapat dilakukan oleh nasabah selain melalui sistem manual, otomasi, dan semi-otomasi. Agar lebih memahaminya, simak penjelasan berikut mengenai pengertian, jenis, dan manfaat sistem kliring.
Pengertian Kliring
Menurut Peraturan Bank Indonesia No.7/18/PBI/2005 tanggal 22 Juli 2005, kliring adalah pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antarbank, baik atas nama bank maupun nasabah, yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.
Sementara itu, dalam KBBI, dijelaskan bahwa clearing atau kliring adalah bentuk penyelesaian pembukuan dan juga transaksi dengan cara memindahkan suatu saldo pada pihak lain yang lebih berhak.
Berdasarkan kedua sumber tersebut, dapat disimpulkan bahwa kliring adalah metode pemindahan atau transfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya. Kliring disebut juga sebagai Lalu Lintas Giro (LLG). Namun, berbeda dengan proses transfer biasa melalui mesin ATM, dibutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk dapat melakukan pemindahan uang melalui sistem kliring.
Baca juga: Mengenal SVBI, Jurus Baru Bank Indonesia Menjaga Nilai Tukar Rupiah
Rata-rata nasabah atau perusahaan yang melakukan proses transfer melalui kliring membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari. Hal ini disebabkan oleh bank pengirim harus terlebih dulu menyetorkan dana ke Bank Indonesia (BI). Setelah itu, barulah pihak BI yang akan mengirimkan uang tersebut kepada rekening penerima.
Penting untuk diketahui bahwa salah satu keunggulan dari sistem kliring bank adalah proses transfer tersebut memungkinkan pengirim dana untuk melakukan transaksi dalam jumlah besar, yakni sampai Rp99.999.999 per hari. Itulah sebabnya, proses ini lebih sering dimanfaatkan oleh instansi atau perusahaan.
Jenis-Jenis Kliring
Selain waktu kirim, ada juga berbagai jenis kliring yang perlu kamu ketahui. Berikut ini adalah jenis-jenis kliring yang dimaksud.
1. Kliring Umum
Jenis kliring yang pertama adalah kliring umum, yaitu sarana penghitungan warkat antara bank satu dengan yang lainnya. Proses pemindahan dana ini dapat dilakukan antarbank di Indonesia sesuai regulasi dan diawasi secara langsung oleh Bank Indonesia.
2. Kliring Lokal
Jenis kliring yang satu ini merupakan sarana pemindahan dana untuk perhitungan warkat antarbank satu dengan yang lainnya dalam wilayah yang sama. Dengan demikian, proses pemindahan dana dengan metode ini dilakukan sesuai dengan regulasi atau ketentuan yang ditetapkan oleh wilayah itu sendiri.
Baca juga: Capital Expenditure: Arti, Jenis, dan Bedanya dengan Operating Expenditure
3. Kliring Antarcabang
Jenis kliring selanjutnya adalah kliring antarcabang, yaitu sarana perhitungan warkat yang dilakukan antarbank dalam wilayah tertentu dan dilakukan secara khusus, yakni dengan menjumlahkan seluruh perhitungan dari kantor cabang.
Demikianlah ringkasan mengenai jenis-jenis kliring yang perlu kamu ketahui. Selanjutnya, kamu juga mungkin penasaran dengan manfaat dari sistem transfer uang yang satu ini. Yuk, langsung saja kita pelajari manfaatnya!
Manfaat Kliring
Bagi kamu yang masih asing dengan metode Lalu Lintas Giro (LLG) atau disebut juga dengan kliring ini, tentu bertanya-tanya apa lagi manfaat yang diperoleh nasabah selain bisa melakukan transfer uang dalam jumlah besar? Berikut ini sejumlah manfaat yang bisa kamu peroleh dari sistem kliring.
- Memudahkan sistem layanan transfer atau pemindahan dana yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Meningkatkan efektivitas dan efisiensi nasabah dalam menggunakan sistem pembayaran nasional, baik untuk nasabah itu sendiri maupun untuk pihak lain yang berhubungan.
-
Memungkinkan nasabah, baik untuk rekening pribadi maupun rekening perusahaan, untuk mengirim uang atau melakukan transaksi lainnya dalam jumlah yang besar.
Perbedaan Kliring dan RTGS
Selain kliring, ada juga metode transfer lain yang bisa digunakan oleh nasabah untuk melakukan pemindahan dana, yaitu Real Time Gross Settlement (RTGS) dan Real Time Online. Ketiganya memiliki tujuan perbankan yang sama, yaitu memindahkan uang dari satu rekening ke rekening lainnya.
Namun, kliring dan RTGS merupakan dua metode yang paling sering digunakan. Jika transfer kliring adalah metode pengiriman, pemindahan, atau transfer uang antara satu rekening ke rekening lainnya, lalu bagaimana dengan Real Time Gross Settlement atau RTGS?
Baca juga: Apa Itu Trader? Ini Pengertian, Jenis, dan Bedanya dengan Investor
Kedua metode transfer tersebut memiliki tujuan yang sama, namun dengan waktu penyelesaian yang berbeda. Jika RTGS adalah sistem pengiriman atau transfer uang elektronik yang dilakukan setiap saat pada hari kerja, maka waktu penyelesaian pada metode kliring transfer hanya bisa dilakukan pada pukul 10 pagi, 12 siang, 2 siang, dan pukul 4 sore.
Demikian penjelasan mengenai kliring, baik pengertian, jenis-jenis, manfaat, hingga perbedaannya dengan RTGS. Secara keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa transfer kliring adalah sistem perbankan yang mempermudah aktivitas nasabah dalam melakukan transaksi keuangan, terutama untuk mengirim dan memindahkan dana dalam jumlah yang besar.
Jika kamu mempunyai dana besar dan ingin menyimpannya dalam bentuk aset, maka kamu tidak hanya bisa memindahkannya. Kamu juga bisa menyimpannya dalam bentuk investasi, baik saham maupun instrumen investasi lainnya.
Nah, sekarang ini ada banyak platform yang bisa membantu kamu dalam melakukan investasi. Salah satunya adalah aplikasi BMoney yang bisa memberi tahumu tentang profil risiko yang kamu miliki, rekomendasi instrumen investasi yang cocok denganmu, dan berbagai informasi lain terkait saham dan reksa dana.
BMoney sendiri merupakan aplikasi investasi saham dan reksa dana dengan berbagai fitur dan keunggulan yang dikembangkan oleh Bukalapak (Buka Investasi Bersama) bersama Ashmore dan CGS CIMB.
Kamu yang sudah memiliki akun Bukalapak bisa segera melakukan aktivasi akun BMoney dengan menggunakan info login akun Bukalapak. Tapi, kamu yang tidak punya akun tersebut bisa langsung melakukan pendaftaran akun di BMoney dengan menggunakan nomor ponsel yang aktif, lalu melakukan verifikasi dengan memasukkan kode OTP dari SMS yang diterima.
Kamu juga tidak perlu khawatir soal keamanan bertransaksi karena BMoney merupakan aplikasi yang sudah terdaftar secara resmi dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga kamu akan terhindar dari transaksi penipuan yang biasa terjadi di platform ilegal. Yuk, download aplikasinya secara gratis di App Store atau Play Store!