Untuk membedakan kemampuan seseorang dalam melakukan trading, terdapat lima level trader saham yang biasa digunakan sebagai parameter. Nah, jika kamu sedang terjun dan menekuni dunia ini untuk menjadi trader yang sukses, maka penting bagi kamu untuk mengetahui posisimu.
Mengetahui levelmu akan bermanfaat supaya kamu bisa mengatur strategi untuk naik ke level yang lebih tinggi.
Trader sendiri sejatinya merupakan orang yang melakukan trading alias jual beli instrumen dalam jangka pendek. Kebanyakan trader menjadikan trading sebagai sumber penghasilan sehingga ia harus terus belajar dan konsisten memperdalam ilmunya supaya bisa mencapai target dan melakukan tindakan yang sesuai dengan kondisi pasar.
Lantas, apa saja level trader saham yang dapat dipelajari? Simak artikel ini sampai habis untuk mengetahuinya.
5 Level Trader Saham
Seperti yang sudah disinggung di atas, terdapat lima level trader yang dikenal di dunia investasi, terutama saham. Berikut penjelasannya.
Level 1: Unconscious Incompetence
Pada level ini, trader berada di tingkatan paling dasar dalam lima level trader. Mereka adalah orang-orang yang belum menyadari sepenuhnya kemampuan mereka dalam melakukan trading. Biasanya, trader di level ini terjun ke dunia trading setelah membaca artikel atau informasi terkait berapa banyak kekayaan yang bisa diperoleh dalam waktu cepat melalui trading.
Pada tahap awal, mungkin para trader di level ini akan memperoleh profit sehingga makin percaya diri untuk terus melanjutkan kegiatan trading. Namun, dalam perkembangannya, profit yang diperoleh di awal tersebut hanyalah suatu keberuntungan.
Hal ini disebabkan oleh trader level 1 yang biasanya hanya akan mengambil untung kecil-kecilan dan tidak berani mengambil risiko tinggi. Selain itu, rasa penasaran dan serakah juga bisa menjadi salah satu indikator emosional dari trader di level ini. Hal tersebut membuat posisi yang terlanjur loss jadi menumpuk sehingga mengakibatkan 90% dari trader di level ini kapok melakukan trading.
Baca juga: Top Down Analysis: Pengertian, Tahapan, dan Kelebihannya
Level 2: Conscious Incompetence
Trader yang bertahan di level 1 dan berhasil naik ke level selanjutnya akan memasuki tahap conscious incompetence. Sesuai dengan namanya, trader di level ini mulai menyadari bahwa dirinya tidak mampu melakukan trading sesuai dengan harapan atau ekspektasi awal.
Mereka pada dasarnya termasuk orang yang lolos dari jebakan level 1 sehingga mengetahui bahwa pengetahuan dan pengalaman dalam trading adalah hal yang sangat penting. Itulah sebabnya, mereka memutuskan untuk mempelajari trading lebih dalam dari berbagai macam referensi.
Pada tahap ini, trader mulai memahami bahwa trading tidak bisa diprediksi dengan hanya satu indikator. Inilah yang kemudian mendorong mereka untuk mempelajari berbagai indikator dan membuat strategi berdasarkan kelebihan dan kelemahannya. Jika dilanjutkan, mental trader ini akan menyadari bahwa pergerakan harga bisa diprediksi dengan indikator standar.
Level 3: Pencerahan
Setelah berhasil melewati level trader kedua, mereka akan memasuki tahap pencerahan yang merupakan level ketiga dari lima level trader saham. Orang-orang pada level ini biasanya akan memiliki kemampuan yang lebih andal dalam menguasai suatu sistem trading yang dimodifikasi sesuai profil risikonya.
Pemahaman tentang manajemen risiko dan pengelolaan keuangan membentuk sikap trader pada level ini menjadi lebih konsisten. Selain itu, emosi trader di level ini juga jadi lebih stabil karena telah mengalami berbagai pengalaman dan mengetahui banyak hal dari berbagai referensi.
Jika mereka mengalami stop loss, kemarahan yang muncul di awal dapat lebih dikendalikan karena mereka menyadari bahwa tidak ada satu orang pun yang dapat memprediksi pergerakan pasar secara akurat.
Baca juga: Strategi Barbel: Strategi Menyeimbangkan Portofolio Investasi
Level 4: Conscious Competence
Level trader saham selanjutnya adalah conscious competence, yaitu level yang membawa trader pada posisi sadar betul bahwa mereka mampu melakukan trading sehingga bisa menyusun target yang realistis dan mampu membuat strategi yang tepat untuk meningkatkannya.
Trader di level ini sudah memiliki suatu sistem yang tidak selalu bergantung pada teori-teori dan perkataan orang lain. Mereka sudah mempunyai prinsip yang mereka pegang teguh. Bahkan, dalam beberapa kasus, mereka justru menjadi orang yang dimintai petunjuk oleh para trader pemula.
Mayoritas trader yang sudah berada di posisi ini menjadikan kegiatan trading bukan lagi sebagai sumber penghasilan tambahan, melainkan sebagai profesi. Oleh karena itu, mereka menjalankan trading secara profesional untuk dirinya sendiri ataupun orang lain.
Level 5: Unconscious Competence
Terakhir, ada level trader saham kelima sebagai posisi tertinggi dalam tahapan ini. Mereka yang berada di posisi ini biasanya menjadikan trading sebagai bagian dari kehidupan mereka. Profit dapat diperoleh dengan cepat karena mereka sudah memahami mekanisme market.
Uniknya, para trader di level ini tidak lagi rajin memberikan nasihat atau saran bagi para pemula karena mereka mengetahui bahwa level ini tidak bisa diperoleh dengan hanya berguru kepada trader senior. Untuk mencapai posisi ini, dibutuhkan usaha dan konsistensi diri sendiri.
Lebih lanjut lagi, trader yang berada di level puncak ini cenderung memasang profit yang berkaitan dengan manajemen keuangan. Sebagai contoh, mereka memasang profit demi kepentingan pendidikan anak, liburan, atau berdonasi. Bagi mereka, uang bukan masalah. Pengalaman adalah hal utama yang membentuk pola pikir mereka agar lebih bijak dalam menghadapi uang yang mereka miliki.
Baca juga: Mau Cuan Saham? Pahami Strategi Buy on Weakness Berikut Ini
Sayangnya, hanya sedikit orang yang bisa sampai pada tahap ini. Hal tersebut disebabkan oleh pengalaman, proses, dan waktu yang sangat panjang agar trader dapat memiliki kemampuan analisis dan strategi mendalam, serta kondisi mental yang stabil.
Tips Memulai Posisi Level Trader Saham
Berdasarkan penjelasan di atas, apakah kamu sudah menyadari keberadaan levelmu? Jika kamu baru mulai terjun ke dalam dunia trading, ada beberapa tips yang bisa kamu ikuti.
- Analisis pasar untuk menentukan strategi. Untuk meningkatkan kemampuan analisis dalam trading saham, kamu perlu membangun kebiasaan membaca berita ekonomi yang berhubungan dengan mata uang utama dunia, kebijakan, serta agenda ekonomi. Pengetahuan inilah yang nantinya akan menjadi modal utama bagi kamu untuk dapat memahami mekanisme pasar.
- Pastikan kamu menggunakan uang dingin atau uang yang tidak akan dipergunakan untuk kehidupan sehari-hari saat melakukan trading. Hal ini penting untuk dilakukan agar kamu tidak mengalami kerugian yang lebih besar saat kegiatan trading berpotensi merugi.
- Saat menghadapi kondisi yang tidak sesuai dengan harapan, pastikan kamu tetap tenang dan tidak panik. Rasa panik dan emosi negatif lainnya sering kali membuat para trader mengambil langkah yang tidak tepat sehingga merugikan. Jadi, pastikan kamu tetap bisa berpikir jernih agar strategi yang dihasilkan bisa tepat.
- Upayakan agar kamu dapat konsisten menjalankan strategi trading yang sudah disusun. Meski menemukan strategi yang tepat memang bukan hal yang mudah, kamu bisa melakukannya jika disiplin dan konsisten.
Demikianlah penjelasan mengenai lima level trader saham yang dapat kamu pelajari agar terus termotivasi untuk menjadi trader di posisi puncak. Bagi kamu yang masih belajar, pastikan kamu berinvestasi atau melakukan trading melalui platform yang andal dan tepercaya, seperti halnya BMoney.
Selain bisa melakukan trading saham secara praktis, kamu juga bisa berinvestasi saham dan instrumen lain semisal reksa dana dengan modal mulai dari Rp10 ribu saja. Tertarik untuk mencobanya? Download aplikasinya sekarang di App Store atau Play Store!