Pengertian Margin Trading Saham, Keuntungan dan Risikonya

Uji Agung Santosa

27 Juni 2023

Pengertian margin trading, keuntungan dan risikonya (123rf.com)
Pengertian margin trading, keuntungan dan risikonya (123rf.com)

Pernahkah kamu menghadapi situasi ketika akan membeli suatu saham, tapi sudah tidak punya persediaan dana di RDN untuk melakukannya? Momen tersebut tentu terasa mengesalkan karena saham incaran sudah di depan mata, tapi malah terkendala dana.

Jangan langsung putus asa! Sebenarnya, ada satu fasilitas sekuritas yang bisa menjadi solusi ketika kamu menghadapi situasi seperti ini. Fasilitas tersebut memang dihadirkan untuk membantu para investor yang kekurangan modal dalam waktu singkat, yaitu margin trading.

Apa Itu Margin Trading?

Margin trading dalam bursa saham merupakan fasilitas yang disediakan untuk membantu daya beli investor dengan cara menjaminkan kepemilikan saham untuk memperoleh pinjaman modal dari perusahaan sekuritas. Melalui fasilitas tersebut, investor memiliki kemampuan lebih untuk bisa bertransaksi saham tanpa terkendala modal yang terbatas.

Kamu yang sudah terdaftar sebagai nasabah di perusahaan sekuritas dan memiliki rekening saham bisa mengajukan permohonan untuk memperoleh rekening margin trading sesuai dengan mekanisme dan prosedur pengajuan yang berlaku di perusahaan tersebut.

Dalam pelaksanaannya, skema pelunasan yang digunakan adalah pinjaman jatuh tempo. Dengan mekanisme tersebut, investor harus membayar utang margin dengan cara menyetor sejumlah dana ke akunnya. Sama halnya dengan pinjaman pada layanan perbankan, investor juga akan dikenakan bunga pinjaman.

Kalau terjadi gagal bayar atau disebut juga wanprestasi, maka investor harus rela kehilangan saham yang sudah dibelinya secara otomatis. Likuidasi yang juga disebut jual paksa ini dilakukan untuk menutupi kerugian akibat tidak adanya pembayaran pinjaman dari nasabah terkait.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa margin trading adalah modal yang diberikan sebagai fasilitas dari perusahaan sekuritas kepada investor yang berencana membeli saham tapi tidak memiliki modal yang cukup. Keuntungan yang diperoleh dari fasilitas ini tentu saja adalah potensi keuntungan dari saham-saham yang sedang naik nilainya tanpa harus mengeluarkan modal.

Baca juga: Mengenal Bank Sentral AS, The Fed atau Federal Reserve dan Fungsinya

Contoh Margin Trading

Untuk lebih memahami cara kerja margin trading, baca ilustrasi berikut.

Seorang investor melakukan transaksi atau pembelian saham ABCD dengan menggunakan skema margin trading. Artinya, investor tersebut menjaminkan sebagian atau seluruh saham di portofolionya untuk memperoleh dana pinjaman dari sekuritas. Hal ini dilakukan agar ia bisa membeli saham ABCD tanpa perlu menyetorkan dana ke RDN.

Pinjaman yang diperoleh investor tersebut tentu tidak gratis. Ia harus membayar pinjaman tersebut beserta bunganya sebelum tanggal jatuh tempo. Pembayaran pinjaman ini biasanya bersumber dari injeksi modal tambahan ke RDN pada hari bursa berikutnya atau berasal dari keuntungan yang diperoleh melalui trading saham.

Jika investor tersebut berhasil mendapatkan keuntungan dari trading saham ABCD (capital gain) sebelum jatuh tempo, maka ia akan dapat melunasi pinjaman tersebut sekaligus mengantongi labanya. Sementara itu, jika trading belum profit sampai tanggal jatuh tempo, maka ia perlu menyetorkan dana ke dalam RDN untuk bisa melunasinya.

Jika investor tersebut tidak mampu melakukan pengembalian pinjaman dan bunganya sampai jatuh tempo, maka sekuritas yang dijadikan sebagai jaminan akan secara otomatis dilikuidasi. Proses likuidasi otomatis ini sering juga disebut forced sell alias jual paksa.

Baca juga: Wajib Tahu, Ini Bedanya Investor Institusional dengan Investor Retail

Keuntungan Margin Trading

Keuntungan dan Risiko Margin Trading Saham
Keuntungan dan Risiko Margin Trading Saham

Selain bisa memperoleh tambahan modal untuk membeli saham yang diinginkan, berikut ini adalah beberapa keuntungan yang diperoleh dari fasilitas margin trading.

1. Terhindar dari suspend buy

Ketika investor menggunakan akun reguler sekuritas dan belum bisa membayar saham sampai dua hari pasca perdagangan saham (T+2), maka broker tidak akan memperbolehkannya untuk membeli saham tersebut. Inilah kondisi yang disebut suspend buy

Sementara itu, investor yang menggunakan fasilitas margin trading bisa tetap melakukan pembelian saham menggunakan limit yang tersedia selama rasio minimal jaminan tercukupi.

2. Holding period lebih fleksibel

Holding period adalah durasi seorang investor dalam memegang atau menahan suatu saham. Dengan fasilitas margin trading, investor bisa melakukan transaksi hingga tiga hari pasca perdagangan saham (T+3) dan tidak akan terkena jual paksa sampai T+4 kalau terdapat jaminan dengan rasio yang masih dianggap cukup.

3. Biaya fasilitas lebih rendah

Saat investor melakukan pembelian saham dengan menggunakan rekening efek reguler, ia akan dikenakan penalti jika terjadi keterlambatan pembayaran hingga 0,13% per hari. Sementara itu, denda yang dikenakan pada margin trading atas keterlambatan pembayaran hanya sebesar 0,05% per hari berdasarkan calendar day.

Baca juga: Arti Debt to Equity Ratio, Cara Hitung, dan Bedanya dengan Debt to Asset Ratio

Kerugian Margin Trading

Jangan hanya mempertimbangkan keuntungannya saja! Kamu juga perlu mempertimbangkan kerugian margin trading berikut ini sebelum menggunakannya.

1. Risiko capital loss

Seperti yang kita ketahui, saham adalah instrumen investasi berisiko tinggi yang juga sangat fluktuatif. Salah satu risiko yang mungkin dihadapi adalah ketika saham yang diperkirakan mampu memberikan keuntungan yang menjanjikan ternyata mengalami penurunan signifikan dalam hitungan hari. Inilah yang bisa mengakibatkan capital loss, terutama jika kamu telah membeli saham tersebut dalam jumlah banyak.

2. Risiko gagal bayar

Kewajiban untuk melunasi pinjaman beserta bunga tentu tidak akan menjadi masalah jika akun trading yang kamu miliki mendapatkan banyak keuntungan. Namun, apa jadinya jika kamu mengalami capital loss sehingga mengakibatkan gagal bayar dan berakhir pada penjualan aset jaminan secara paksa?

Baca juga: Begini Cara Membaca Laporan Keuangan Emiten

Tips Menggunakan Margin Trading

Kehadiran fasilitas margin trading sejatinya mampu memberikan solusi bagi para investor untuk dapat berinvestasi tanpa memikirkan keterbatasan modal. Baik trader pemula maupun trader berpengalaman bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dengan membeli saham dan memanfaatkan fasilitas ini.

Namun, penting untuk diingat bahwa kunci keberhasilan dalam memperoleh keuntungan dari margin trading adalah memahami aturan mainnya dan memilih saham yang tepat untuk dibeli. Untuk itu, kamu perlu mempelajari strategi analisis teknikal dan fundamental agar dapat membeli saham yang tepat.

Bagi kamu yang ingin memaksimalkan investasi saham, kini kamu bisa menggunakan fasilitas margin trading lewat aplikasi investasi BMoney. Dengan memanfaatkan fasilitas tersebut, kamu bisa memaksimalkan potensi modal untuk setiap transaksi saham sehingga keuntungan yang diperoleh pun lebih banyak lagi.

Untuk melakukan strategi investasi yang tepat, termasuk dalam penggunaan margin trading, pelajari ragam istilah dalam saham dengan mengakses BMoney. Lewat aplikasi ini, kamu juga bisa berinvestasi reksa dana dan bertransaksi saham dengan modal mulai dari Rp10 ribu. Tertarik untuk menggunakan BMoney? Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!