10 Negara dengan Mata Uang Terendah di Dunia 2023, Ada Indonesia?

Uji Agung Santosa

05 Juli 2023

Daftar negara dengan mata uang terendah (123rf.com)
Daftar negara dengan mata uang terendah (123rf.com)

Di tengah kebangkitan ekonomi pasca pandemi, nyatanya masih ada sejumlah negara dengan mata uang terendah di dunia pada tahun 2023. Pada Juni 2023 ini, Forbes melansir mata uang terendah di 2023. Penasaran apakah Rupiah termasuk di dalamnya?

Sejatinya, sebutan mata uang terendah hanyalah sebuah istilah yang bisa berubah dari waktu ke waktu. Setiap negara memiliki nilai tukar mata uangnya sendiri yang dapat berubah-ubah seiring waktu. Faktor-faktor seperti stabilitas ekonomi, risiko politik, dan inflasi berperan dalam menentukan nilai mata uang suatu negara.

Baca juga: Ini Dia Mata Uang Tertinggi di Dunia 2023, Penasaran?

Perubahan dalam faktor-faktor tersebut dapat mempengaruhi nilai tukar mata uang terhadap mata uang lainnya. Dalam konteks nilai tukar global, dolar Amerika Serikat sering digunakan sebagai patokan karena popularitas dan stabilitasnya.

Mata Uang Terendah di Dunia 2023

Daftar Negara dengan Nilai Tukar Terendah Terhadap Dollar AS (USD)
Daftar Negara dengan Nilai Tukar Terendah Terhadap Dollar AS (USD)

Berikut daftar 10 negara dengan mata uang terlemah terhadap dolar AS atau yang nilai tukarnya paling rendah di dunia pada 2023.

Baca juga: Cek Kinerja dan Sejarah Harga Saham BBTN di Sini!

1. Rial Iran (IRR)

  • 1 Rial Iran = 0,000024 Dolar AS
  • 1 Dolar AS = 42.250 Rial Iran

Mata uang terendah pada tahun 2023 adalah Rial Iran.

Ada banyak faktor yang menyebabkan nilai Rial Iran jatuh, di antaranya sanksi internasional akibat pelaksanaan program nuklir, inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir sehingga mengurangi daya beli masyarakat, dan ketergantungan Iran pada Ekspor Minyak. 

Lalu, ada juga faktor lain seperti ketidakpastian politik yang menyebabkan investor hilang kepercayaan dan menarik modalnya, pembatasan valuta asing, dan perang Iran-Irak.

2. Dong Vietnam (VND)

  • 1 Dong Vietnam = 0,000042 Dolar AS
  • 1 Dolar AS = 23.710 Dong Vietnam

Mata uang Vietnam yaitu Dong (VND), menempati urutan kedua dalam daftar mata uang dengan nilai terendah di dunia.

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan nilai Dong Vietnam jatuh. Salah satunya keterbatasan pasar keuangan. Meskipun saat ini Vietnam mulai menerapkan sistem ekonomi pasar terbuka, tetapi masih butuh proses untuk beralih sepenuhnya dari sistem sebelumnya yang terbatas dan terkontrol oleh pemerintah.

Baca juga: Pengertian Diversifikasi Investasi, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

3. Leone Sierra Leone (SLL)

  • 1 Leone = 0,000051 Dolar AS
  • 1 Dolar AS = 19.750 Leone

Leone adalah mata uang negara Republik Sierra Leone di Afrika Barat.

Sama halnya negara-negara Afrika lainnya, Sierra Leone telah mengalami inflasi yang tinggi dalam sejarah. Negara ini juga mengalami ketidakstabilan ekonomi, mulai dari keterbatasan infrastruktur, kurangnya diversifikasi ekonomi, dan masalah kemiskinan yang meluas. 

Selain itu, Sierra Leone juga rentan dengan skandal politik dan konflik keamanan, serta ketergantungan pada ekspor komoditas seperti bijih timah, berlian, dan bijih besi sehingga nilai tukarnya mudah melemah.

4. Kip Laos (LAK)

  • 1 Kip Laos = 0,000052 Dolar AS
  • 1 Dolar AS = 19.013 Kip Laos

Laos, sebuah negara di Asia Tenggara, termasuk dalam daftar negara keempat dengan mata uang terendah di dunia.

Kip Laos bukanlah mata uang yang mengalami devaluasi, melainkan mata uang yang memang memiliki tingkat nilai yang rendah sejak diperkenalkan pada tahun 1952. Laos adalah negara dengan ekonomi yang masih berkembang dan memiliki pendapatan per kapita yang rendah. Apalagi pasar keuangan Laos masih terbatas dan kurang likuid.

Namun, seiring berjalannya waktu, nilai mata uang Kip telah mengalami peningkatan. Selain itu, rencana untuk menghubungkan Laos dengan kereta api dari Beijing dapat menarik minat investor ke negara kecil ini.

Baca juga: Cara Investasi Dollar yang Menguntungkan untuk Pemula

5. Rupiah Indonesia (IDR)

Saat ini, nilai tukar antara Dolar Amerika Serikat (USD) dan Rupiah Indonesia (IDR) adalah 1 USD = 15.041 IDR, atau sebaliknya, 1 IDR = 0,00006649 USD. Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia dianggap cukup stabil, namun hal ini tidak mempengaruhi nilai tukar rupiah terhadap dolar. Terbukti bahwa nilai uang Indonesia mengalami devaluasi atau penurunan, dan beberapa faktor dapat menjadi penyebabnya.

Salah satunya adalah berkurangnya cadangan devisa Indonesia. Cadangan devisa yang rendah dapat mencerminkan ketidakseimbangan dalam perdagangan luar negeri dan mengurangi kepercayaan investor terhadap mata uang negara.

Selain itu, penurunan harga komoditas ekspor juga dapat berdampak negatif pada nilai tukar rupiah. Indonesia memiliki ketergantungan pada ekspor komoditas seperti minyak, gas, batu bara, dan produk pertanian. Ketika harga komoditas jatuh di pasar internasional, penerimaan devisa negara dapat menurun, yang memengaruhi nilai tukar rupiah.

6. Som Uzbekistan (UZS)

Uzbekistan, negara yang merupakan pecahan dari Uni Soviet ini menggunakan mata uang bernama Som. Mata uang Som memiliki nilai tukar rendah yang setara dengan 0,000087 Dolar AS, atau sebaliknya, 1 Dolar AS setara dengan 11.472 Som.

Uzbekistan menghadapi tantangan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 dan penurunan output industri. Akibatnya, ketidakpastian ekonomi muncul dan memengaruhi nilai tukar mata uang Som. Fluktuasi nilai tukar tersebut mencerminkan kondisi ekonomi yang tidak stabil di Uzbekistan.

Baca juga: Jenis Mata Uang Kripto yang Populer di Indonesia

7. Franc Guinea (GNF)

Saat ini, nilai tukar antara Dolar Amerika Serikat (USD) dan mata uang Guinea (GNF) adalah 1 USD = 8.560 GNF, atau sebaliknya, 1 GNF = 0,0001168 USD. Guinea menghadapi tantangan serius dalam bentuk korupsi dan ketidakstabilan politik, yang berdampak negatif pada kekuatan mata uang negara tersebut.

Korupsi yang meluas dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan merusak kepercayaan terhadap mata uang Franc. Selain itu, konflik politik, ketidakpastian kebijakan, dan perubahan pemerintahan juga menciptakan ketidakstabilan ekonomi yang mengakibatkan depresiasi mata uang.

8. Guarani Paraguay (PYG)

Nilai tukar antara Dolar Amerika Serikat (USD) dan mata uang Paraguay (PYG) saat ini adalah 1 USD = 7.231 PYG, atau sebaliknya, 1 PYG = 0,0001383 USD. Perekonomian Paraguay mengalami penurunan yang disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi inflasi tinggi, tingkat pengangguran tinggi, dan peningkatan angka kemiskinan.

Selain itu, korupsi juga merupakan masalah yang signifikan di Paraguay. Tindakan korupsi dapat menghambat pembangunan ekonomi, mengurangi investasi, dan merusak kepercayaan masyarakat serta investor terhadap pemerintah dan sistem keuangan.

9. Shilling Uganda (UGX)

Saat ini, nilai tukar antara Dolar Amerika Serikat (USD) dan mata uang Uganda yaitu Shilling (UGX) adalah 1 USD = 3.653 USH, atau sebaliknya, 1 USH = 0,00027 USD.

Kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah Uganda, terutama kebijakan terkait imigrasi dan kebijakan lain yang tidak mendukung pertumbuhan ekonomi, seperti regulasi yang membebani bisnis atau kurangnya stabilitas kebijakan, telah memberikan dampak negatif terhadap perekonomian dan pembangunan negara tersebut.

Baca jugaDaftar Saham CPO Sawit di Bursa Efek Indonesia yang Bisa Dikoleksi

10. Dinar Irak (IQD)

Saat ini, nilai tukar antara Dolar Amerika Serikat (USD) dan mata uang Irak (IQD) adalah 1 USD = 1.304 IQD, atau sebaliknya, 1 IQD = 0,0007667 USD. Sejak tahun 1990, nilai mata uang Irak mengalami penurunan akibat tingginya tingkat inflasi.

Selain inflasi, ketidakstabilan politik seperti perubahan politik, ketegangan dalam pemerintahan, dan konflik internal turut menciptakan ketidakpastian ekonomi yang berdampak negatif terhadap nilai mata uang dinar.

Di satu sisi, mata uang bernilai rendah cenderung mencerminkan kondisi ekonomi yang lemah atau tidak stabil di suatu negara. Hal ini kerap membuat investasi jadi kurang menarik bagi investor asing.

Penutup

Namun, mata uang terendah di dunia sekalipun sejatinya tidak selalu menjadi indikator langsung tentang potensi investasi. Beberapa investor bisa melihat kesempatan untuk membeli aset mata uang dengan harga murah dan mengambil keuntungan saat nilainya meningkat di masa depan.

Oleh karena itu, penting untuk mempertimbangkan berbagai faktor seperti kondisi ekonomi, stabilitas politik, kebijakan moneter, dan prospek pertumbuhan negara secara keseluruhan. Mata uang hanyalah salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam konteks investasi yang lebih luas.

Selain berinvestasi mata uang asing, kamu yang tertarik berinvestasi juga bisa memulainya di instrumen lain seperti reksa dana dan saham. Pastikan kamu membelinya melalui aplikasi investasi tepercaya seperti BMoney. Download aplikasinya di  Play Store atau App Store.

Baca juga: Pengertian, Fungsi, dan Cara Menghitung Earning per Share

Data kurs dapat di lihat melalui Exchange Rates. Data di kumpulkan per 3 Juli 2023.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!