Memasuki Mei, Pasar Mulai Berseri-seri

Rafika Primadesti

08 Mei 2024

Memasuki Mei, Pasar Mulai Berseri-seri
Memasuki Mei, Pasar Mulai Berseri-seri

Memasuki bulan Mei, apakah segmen positif akan membuat pasar berseri-seri? Simak gambarannya pada rangkuman weekly roundup minggu ini. Edisi 6-10 Mei 2024.

Baca juga: CAGR adalah: Rumus, Pengertian, Jenis, & Kelebihannya

Kilas Balik Minggu Lalu

IHSG terkoreksi 0,75% ke level 7.234,197

IHSG terkoreksi 0,75% ke level 7.234,197 sepanjang bulan April lalu. Koreksi ini terutama dibebani oleh sektor transportasi & logistik (-9,48%), diikuti oleh sektor non-cyclical (-6,81%) dan sektor keuangan (-6,28%).

BNP Tiongkok Mencetak Kinerja Terbaik

BNP Paribas China muncul dengan kinerja terbaik di bulan April, mencatat kenaikan bulanan signifikan sebesar 1,22%.

Hal ini didorong oleh pertumbuhan PDB Tiongkok tumbuh sebesar 5,3% secara YoY pada Q1 2024, hasil yang berada di atas ekspektasi pasar.

Mengikuti di belakangnya adalah BASTRA dan BLS-G dengan keuntungan masing-masing sebesar 0,47% dan 0,46%.

Return Obligasi Pemerintah AS dan RI Tenor 10 Tahun Turun

Di pasar pendapatan tetap, imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor 10 tahun turun 47,50bps ke level 4,69%, begitupun obligasi pemerintah Indonesia tenor 10 tahun yang juga turun 55,70bps ke level 7,35%.

Emas ANTAM menguat 6,08% menjadi Rp1.325.000/gram, sementara rupiah melemah terhadap dolar AS sebesar 2,41% ke Rp16.263.

Baca juga: 8 Daftar Saham Nikel di Bursa Efek Indonesia Terbaru

Perekonomian AS YoY Tumbuh Sebesar 1,6% 

Bulan lalu menunjukkan ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 1,6% pada Q1 tahun 2024.

Secara teori, The Fed ingin menaikkan suku bunga untuk memperlambat perekonomian guna menurunkan inflasi.

Namun masalahnya adalah inflasi masih stagnan dan tampaknya semakin menjauh dari target suku bunga The Fed sebesar 2%.

Suku bunga secara kasar akan tetap berada pada kondisi normal yang baru karena hal ini diperlukan untuk menjaga keseimbangan perekonomian dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang stabil, dengan inflasi yang sedikit lebih tinggi.

Outlook Pekan Ini

Sell in May and Go Away

Pepatah populer Wall Street “sell in May and go away” mencerminkan fakta bahwa periode enam bulan dari Mei hingga Oktober secara historis merupakan periode yang relatif lemah bagi pasar.

Faktanya, sejak tahun 1990, S&P 500 rata-rata hanya memperoleh keuntungan tahunan sekitar 2% dari bulan Mei hingga Oktober dibandingkan dengan keuntungan tahunan sebesar 7% dari bulan November hingga April.

Baca juga: Doji Candlestick: Pengertian, Jenis, Keuntungan, dan Cara Membacanya

Pendapatan Q1 Perusahaan AS yang Cukup Kuat

Pendapatan Q1 yang cukup kuat akan menghasilkan perbandingan pertumbuhan pendapatan YoY yang lebih baik untuk tiga kuartal tersisa di tahun 2024.

Pertumbuhan pendapatan perlu menjadi pendorong kenaikan ekuitas lebih lanjut, karena valuasi akan menjadi hal yang penting.

Ekspektasi pendapatan yang lebih baik juga akan menyebabkan lebih luasnya partisipasi dalam pasar bullish ini, meluas ke kelas aset berkapitalisasi kecil dan menengah yang lebih murah.

Berita Emiten Terkini

ASII

PT Astra International Tbk (ASII) melalui anak usahanya menyetop penjualan mobil merek Peugeot di Indonesia. Selama lima tahun belakangan, kinerja penjualan mobil pabrikan asal Prancis itu sebenarnya cukup diandalkan.

BMRI

Transaksi QRIS PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) mencatatkan peningkatan yang signifikan pada kuartal I/2024. Tercatat, jumlah transaksi QRIS Bank Mandiri tumbuh 230% (YoY).

Baca juga: Return: Definisi, Komponen dan Faktor Penentu dalam Investasi

JTPE

PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk. (JTPE), emiten produk sekuriti digital dan percetakan sekuriti terintegrasi, mencatatkan pertumbuhan pesanan pembuatan E-KTP pada kuartal I/2024 dengan peningkatan pesanan mencapai hingga 13,5 juta unit.

ANTM

PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), akan melangsungkan rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) pada pekan kedua Mei 2024.

Kalender Ekonomi Pekan Ini

Senin

11.00: GDP Q1 Indonesia

Selasa

00.00: Pidato Anggota FOMC Williams

11.30: Suku Bunga Australia

17:00: Pertemuan Eurogroup

Baca juga: Investor Wajib Tahu! Ini Arti Bid dan Ask dalam Investasi Saham

Rabu

11:00: Cadangan Devisa Indonesia

21:30: Crude Oil Inventories AS

Kamis

00:00: Lelang Obligasi 10-Tahun AS

14.55: Pidato Anggota ECB McCaul

18.00: Suku Bunga BoE

19.30: Initial Jobless Claims AS

Jumat

00.00: Lelang Obligasi 30-Tahun AS 06.50: Neraca Berjalan Jepang

13.00: PDB UK

15.45: Pidato Anggota ECB Elderson

18.30: Rilis Notulensi Rapat ECB

20.00: Pidato Anggota FOMC Bowman

Baca juga: Mengenal Marubozu Candlestick dan Cara Menggunakannya

Strategi Investasi Pekan Ini

Pada kondisi pasar yang penuh euforia dan reaktif menjelang prospek penurunan suku bunga, volatilitas menjadi tren utama.

Pemantauan indikator-indikator ekonomi utama seperti NFP, klaim pengangguran awal, dan tingkat pengangguran serta PCE atau CPI AS tetap penting untuk dilakukan.

Rilis suku bunga AS pada 1 Mei 2024 dan respon pasar atas hasil resmi Pemilu Indonesia yang telah diumumkan 20 Maret lalu akan menjadi katalis utama pasar pada Q2. 

Rekomendasi Produk BMoney (Performa 3 Bulan per 6 Mei  2024)

Reksa Dana Pendapatan Tetap

Trim Dana Tetap 2 +0,84%
Bahana Mes Syariah Fund Kelas G +0,16%

 

Reksa Dana Saham

Sucorinvest Equity Fund -1,37%

 

Reksa Dana Indeks

BNP Paribas DJIM Global Technology Titans 50 Syariah USD +0,83%
Bahana Likuid USD +0,74%
Ashmore IDX 30 Equity Fund -7,00%
 
 

Baca juga: Pola Ascending Triangle: Panduan untuk Mengenali Tren Positif Saham

Disclaimer: Kinerja masa lalu tidak mencerminkan proyeksi kinerja yang akan datang. Calon pemodal wajib membaca dan memahami prospektus sebelum memutuskan untuk berinvestasi melalui reksa dana. Investasi reksa dana mengandung risiko, pelajari sebelum berinvestasi.

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!