Apa Itu Prospektus Perusahaan? Simak Pengertian dan Fungsinya!

Yudhianto Thohirin

31 Agustus 2022

Pengertian prospektus perusahaan yang perlu diketahui (123rf.com)
Pengertian prospektus perusahaan yang perlu diketahui (123rf.com)

Saat akan melakukan investasi, sudah seharusnya seorang investor memahami prospektus perusahaan. Prospektus dapat menentukan keputusan investor dalam melakukan investasi, baik berupa saham, reksa dana, atau obligasi. Nah, apa itu prospektus? Lalu, mengapa prospektus perusahaan dibutuhkan oleh investor? Berikut ulasannya. 

Apa itu prospektus?

Prospektus adalah dokumen resmi perusahaan yang memberikan informasi detail seputar penawaran investasi ke publik. Biasanya, prospektus diajukan perusahaan untuk menawarkan saham, obligasi, atau reksadana.

Prospektus sendiri mengandung informasi mengenai gambaran besar perusahaan yang bisa dibaca oleh para investor. Laporan tersebut meliputi tim manajemen, rencana bisnis, kondisi keuangan, dan informasi terkait lainnya yang biasanya ingin diketahui investor.

Manfaat prospektus bagi investor

Prospektus adalah dokumen penting yang dibutuhkan investor sebelum memutuskan berinvestasi. Berikut ini adalah kegunaan prospektus bagi investor:

1. Membantu membuat keputusan investasi

Prospektus dapat memberikan informasi dan fakta mengenai perusahaan yang melakukan penawaran investasi. Investor akan mengevaluasi data yang dimuat dalam prospektus sebelum memutuskan berinvestasi pada perusahaan tersebut. Pasalnya, informasi tersebut dapat membantu investor memperhitungkan prospek investasi di masa depan.

2. Memberikan gambaran risiko investasi

Prospektus umumnya memberikan informasi mengenai risiko yang mungkin saja terjadi. Informasi ini tentunya berguna bagi investor karena dapat menjadi bahan pertimbangan investor dalam berinvestasi.

Baca jugaManfaat Laporan Keuangan bagi Investor agar Investasi Sukses

Pengertian prospektus
Pengertian prospektus. (123rf)

 

Tahapan prospektus di Indonesia

Kebijakan mengenai penerbitan dan isi prospektus di tiap negara berbeda-beda. Aturan tentang prospektus di Indonesia sudah diatur dalam Undang Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1995 mengenai Pasar Modal. Di Indonesia, prospektus terbagi menjadi tiga tahapan, yaitu:

1. Prospektus awal

Prospektus awal atau preliminary biasanya digunakan untuk menarik calon investor. Prospektus ini diterbitkan perusahaan pertama kali ketika berencana untuk menjual obligasi atau saham.

Dokumen ini berisi rincian bisnis dan transaksi perusahaan serta sekuritas yang akan ditawarkan ke publik. Namun, prospektus awal biasanya tidak memberikan jumlah saham yang akan diterbitkan dan harganya.

2. Prospektus ringkas

Tahapan prospektus ini biasanya digunakan saat penawaran umum ke publik sudah dimulai. Detail yang diberikan dalam prospektus ini haruslah jelas. Data-data penting pun sebisa mungkin akan diletakkan di bagian awal.

Sejumlah informasi yang terdapat di dalam prospektus ringkas misalnya perkiraan tanggal penawaran dan periode penawaran.

3. Prospektus akhir

Tahapan prospektus akhir ini berisi rincian lengkap mengenai sekuritas yang ditawarkan ke masyarakat. Prospektus ini sudah berisi informasi lebih detail mengenai jumlah saham atau sertifikat yang diterbitkan dan harga penawarannya.

Baca jugaJenis Investasi yang Harus Diketahui Investor Pemula

Komponen prospektus perusahaan

Seperti yang sudah disebutkan di atas, sebuah prospektus umumnya berisi informasi penting untuk investor. Berikut adalah komponen penting yang terkandung di dalam prospektus perusahaan:

1. Ringkasan latar belakang perusahaan

Informasi ini berisi gambaran umum mengenai perusahaan. Mulai dari kapan perusahaan didirikan, pendiri perusahaan, hingga visi perusahaan.

Selain itu, pencapaian perusahaan, strategi bisnis, laporan keuangan, dan unique selling proposition atau USP akan turut dijabarkan dalam bagian ini.

2. Bidang usaha yang dijalankan perusahaan

Komponen ini merupakan informasi tambahan dari ringkasan perusahaan. Di sini akan dijelaskan mengenai bidang usaha perusahaan beserta produk dan jasa yang ditawarkan ke masyarakat.

Perusahaan juga akan menjabarkan segala perbaikan dan perubahan yang telah dilakukan perusahaan terkait produk atau jasa yang dijual. 

3. Profil manajemen

Perusahaan juga harus memberikan informasi mengenai tim manajemen mereka di dalam prospektus. Informasi yang diberikan harus mencakup kualifikasi dan edukasi tim manajemen tersebut.

Profil manajemen merupakan informasi yang tak kalah penting bagi investor. Pasalnya, hal tersebut dapat membantu memperkirakan pertumbuhan perusahaan ke depannya.

Baca jugaDaftar Istilah Penting Dunia Investasi yang Wajib Diketahui

4. Informasi finansial perusahaan

Dalam prospektus saham dan obligasi, perusahaan harus melampirkan laporan keuangan dari tahun-tahun sebelumnya. Data yang diberikan termasuk pemasukan kotor, laba sebelum dipotong pajak, laba bersih, dan performa saham.

Laporan ini biasanya digunakan investor untuk menghitung rasio finansial perusahaan. Tidak hanya itu, informasi perusahaan juga bisa dijadikan tolak ukur untuk memperkirakan prospek investasi mereka.

5. Rincian penawaran

Komponen penting lainnya yang terdapat di dalam prospektus adalah rincian sekuritas yang ditawarkan ke publik. Mulai dari jumlah sekuritas yang diterbitkan, harga per sekuritas, kapan sekuritas tersedia untuk publik, dan cara investor membelinya.

Perusahaan sendiri dapat menawarkan sekuritas utang atau sekuritas ekuitas. Sekuritas utang adalah obligasi yang harus dibayarkan perusahaan ke investor dalam waktu tertentu. Sementara, sekuritas ekuitas adalah saham atau kepemilikan atas perusahaan.

6. Penggunaan dana

Perusahaan juga harus memberikan informasi mengenai rencana penggunaan dana investasi tersebut di dalam prospektus yang diterbitkan.

Biasanya, penggunaan dana investasi ini ditujukan untuk membiayai pembuatan produk baru, mengembangkan operasional perusahaan, melakukan ekspansi ke wilayah baru, hingga membeli teknologi baru untuk menunjang operasional.

Baca juga3 Jenis Investasi yang Menguntungkan dan Cocok Bagi Pemula

7. Struktur modal

Informasi ini biasanya diberikan perusahaan yang pernah menerbitkan prospektus sebelumnya. Di sini, perusahaan akan menjabarkan jumlah utang dan ekuitas yang dimilikinya.

Selain itu, perusahaan pun akan memaparkan efek investasi yang akan diberikan terhadap struktur modal perusahaan serta potensi return atau imbal hasil yang akan diterima investor.

8. Kebijakan dividen

Khusus untuk prospektus saham, ada informasi lain yang akan disertakan perusahaan, yaitu mengenai kebijakan dividen. Dividen merupakan pembagian keuntungan perusahaan berdasarkan jumlah saham yang dimiliki.

Kebijakan dividen ini bisa saja berubah di masa yang akan datang. Akan tetapi, informasi ini akan membantu memberikan kisaran keuntungan yang bisa didapat investor ke depannya.

9. Potensi risiko

Komponen penting lainnya yang terdapat di dalam prospektus perusahaan adalah potensi risiko. Perusahaan harus menginformasikan investor mengenai risiko yang mungkin saja terjadi saat berinvestasi di perusahaan tersebut.

Faktor risiko yang didiskusikan bisa berupa adanya persaingan ketat dengan perusahaan lain, regulasi pemerintah, atau situasi ekonomi di masa depan. 

Adanya pembahasan ini akan dapat melindungi perusahaan dari tuduhan menyembunyikan informasi yang menyebabkan kerugian investor.

Baca jugaCara Kerja Investasi dan Langkah Memulainya

Pengertian prospektus
Pengertian prospektus. (123rf)

 

Cara membaca prospektus

Sebelum melakukan investasi, kamu sebagai investor perlu membaca prospektus dengan cermat. Jadi, kamu bisa mengevaluasi apakah investasi yang dilakukan sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasimu.

Bagi investor pemula, mengolah informasi yang terdapat di prospektus mungkin bukan hal yang mudah. Oleh sebab itu, kamu bisa mengikuti panduan ini untuk mendapatkan data yang diperlukan saat membaca prospektus perusahaan:

  • Pertama, cobalah cari tahu model bisnis perusahaan tersebut. Jangan lupa juga mencari tahu tujuan perusahaan. Dari sini, kamu bisa menganalisis mengenai potensi pertumbuhan perusahaan ke depannya.
  • Setelah itu, carilah informasi yang mengulas mengenai potensi risiko investasi. Lalu, pertimbangkan apakah kamu dapat mengambil risiko tersebut.
  • Cari tahu rencana perusahaan dalam menggunakan dana investasi. Analisis juga apakah rencana tersebut sejalan dengan bisnis model perusahaan.
  • Terakhir, kamu perlu mempertimbangkan portofolio investasimu. Pikirkanlah apakah investasi yang akan kamu lakukan dapat mengoptimalkan portofoliomu.

 

Prospektus perusahaan adalah panduanmu sebelum melakukan investasi. Itu sebabnya, kamu harus membaca dan memahami dokumen ini sebelum memutuskan membeli saham, obligasi, atau reksa dana yang ditawarkan perusahaan.

Dengan memahami prospektus perusahaan sebaik mungkin, kamu bisa mengambil keputusan investasi yang sesuai dengan tujuanmu.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!