
Sudah banyak produk keuangan yang menerapkan basis syariah di dalamnya. Sebut sama produk perbankan dan investasi yang mulai diminati banyak orang. Bicara produk investasi, nama reksadana syariah juga mulai jadi favorit para investor sekarang.
Bisa dibilang reksadana syariah cocok untuk para pemula yang baru ingin memulai investasi. Nah, tertarik untuk mulai mencobanya? Sebelum itu, cari tahu dulu pengertian dan jenis dari reksadana berbasis syariah di bawah ini.
Pengertian Reksadana Syariah
Reksadana syariah adalah wadah yang digunakan untuk mengumpulkan dana masyarakat untuk nantinya dikelola oleh Manajer Investasi (MI). Nantinya, Manajer Investasi ini akan dikembangkan melalui instrumen pasar uang, obligasi, dan saham.
Dalam reksadana syariah, manajer investasi hanya akan memilih instrumen investasi yang menerapkan hukum syariah. Sebut saja sukuk atau saham syariah yang putaran uangnya tidak bertentangan dengan ajaran dan syariat Islam.
Dalam proses investasinya, Manajer Investasi dan Bank Kustodioan akan melakukan akad wakalah bil ujrah. Nantinya, pihak-pihak yang ada dalam proses investasi akan mendapatkan fee atau ujrah atas aktivitas pengelolaannya. Selain itu, pengembalian (return) yang didapatkan oleh investor pun akan dilakukan secara bagi hasil sesuai dengan jenis produk reksadananya.
Bukan hanya dari prosesnya, reksadana syariah pun sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam setiap aktivitasnya. Bukan hanya itu, setiap produknya juga sudah dijamin oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS). Produk reksadana syariah juga sudah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Baca juga: Aplikasi Investasi Saham dan Reksadana yang Cocok untuk Pemula
Sejarah Reksadana Syariah di Indonesia
Reksadana syariah pertama kali dikenalkan di Indonesia pada 1997. PT Danareksa Investment Management merupakan pengelola reksadana pertama yang menerbitkan produk reksadana syariah di Indonesia.
Perusahaan tersebut pun bekerja sama dengan BEI untuk membentuk Jakarta Islamic Index pada 2000. Setahun berselang, MUI pun mengeluarkan Fatwa No. 20/DSN-MUI/IV/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi Untuk Reksadana Syariah. Fatwa ini pun membuat para investor bisa memiliki lebih banyak pilihan produk investasi.
Baca juga: Reksadana Pasar Uang, Pilihan Investasi Menguntungkan untuk Pemula
Cara Kerja Reksadana Syariah

Cara kerja reksadana syariah tentunya berbeda dengan reksadana konvensional. Manajer investasi akan sangat berhati-hati dalam pengelolaan dana investasi di dalamnya. Mereka akan memilih instrumen investasi yang masuk ke dalam daftar efek syariah (DES).
Keuntungan yang didapat dari reksadana syariah pun akan melalui proses tambahan. Akan ada mekanisme pembersihan kekayaan nonhalal yang dilakukan oleh manajer investasi. Sebelum dikembalikan kepada investor, dana investasi akan dikeluarkan dulu untuk hal-hal bersifat amal.
Mekanisme ini membuat produk reksadana syariah tetap halal dan selalu sesuai dengan ajaran Islam. Pasalnya, masih ada kemungkinan terdapat riba dari pengelolaan dana investasi. Riba ini bisa muncul dari dana mengendap di bank kustodian dalam beberapa waktu. Nah, proses pembersihan ini yang bisa menghilangkan riba tersebut.
Baca juga: Investasi Reksadana, Definisi, Fungsi, dan Jenisnya
Keuntungan Reksadana Syariah

Ada banyak hal baik yang bisa kamu dapatkan dari reksadana syariah. Berikut keuntungan yang bisa kamu dapatkan.
1. Reksadana syariah menggunakan mekanisme bagi hasil
Jenis reksadana ini membuat investor dan manajer investasi ada di posisi yang sama. Saat investasi sedang untung, pembagian keuntungan pun akan dilakukan dengan proses bagi hasil. Begitu juga saat investasi mengalami kerugian. Bagi investor maupun manajer investasi sama-sama menanggung risiko tersebut.
2. Reksadana syariah dijamin halal dari awal sampai akhir
Manajer investasi akan mengelola dananya dalam instrumen investasi yang sesuai dengan syariat Islam. Sebelum dana dikembalikan kepada investor, manajer investasi akan melakukan cleansing untuk menghilangkan riba dari keuntungan investasinya.
3. Reksadana syariah punya nilai yang stabil
Potensi nilai efek dalam pengembalian hasil investasi dari reksadana syariah terbilang cukup bagus. Pasalnya, sekarang sudah banyak instrumen syariah yang bisa digunakan oleh manajer investasi. Hal ini pun akan mempengaruhi pengembalian hasilnya.
Di samping itu, nilai reksadana syariah juga cukup stabil. Dana yang kamu investasikan akan lebih terjaga hingga tujuan investasi tercapai.
4. Reksadana syariah bisa dibeli dengan mudah
Membeli reksadana pun sekarang sudah sangat mudah. Kamu bisa manfaatkan aplikasi yang menyediakan produk reksadana syariah seperti Bmoney. Tidak perlu khawatir, Bmoney sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Kamu bisa mulai investasi dengan modal Rp10 ribu saja.
5. Reksadana syariah terbuka untuk siapa saja
Biarpun namanya reksadana syariah, produk investasi ini bisa dimanfaatkan oleh siapa pun. Dengan kata lain, produk ini pun bisa membuat pemerataan pendapatan untuk siapa saja. Produk reksadana syariah menerima investor dari golongan apa pun tanpa membeda-bedakan.
Baca juga: Pengertian Reksadana yang Wajib Diketahui Investor Pemula
Produk Reksadana Terbaik
Sekarang saatnya menyimak produk reksadana syariah terbaik untuk kamu pilih. Yuk, simak daftarnya di bawah ini.
1. Mandiri Investa Dana Syariah
2. Sucorinvest Sharia Money Market Fund
3. Bahana MES Syariah Fund Kelas G
4. Simas Syariah Unggulan
5. MNC Dana Syariah
6. Simas Syariah Berkembang
7. Syailendra Sharia Money Market Fund
8. Trimegah Khas Syariah
9. Bahana Likuid Syariah Kelas S
10. Sucorinvest Sharia Equity Fund
11. Mandiri Investa Syariah Berimbang
12. BNI-AM Dana Lancar Syariah
13. Trimegah Kas Syariah
14. Batavia Dana Saham Syariah
15. TRIM Syariah Saham
16. BNP Paribas Pesona Syariah
17. Emco Barokah Syariah
18. Reksadana CIMB Syariah
19. Eastspring Syariah Fixed Income Amanah
20. Manulife Syariah Sukuk Indonesia
Baca juga: Ini Pengertian Reksadana Pendapatan Tetap dan Keuntungannya
Tips Investasi Reksadana Syariah

Biarpun sebenarnya aman, kamu tetap perlu menyimak tips di bawah ini sebelum berinvestasi reksadana syariah.
1. Menentukan tujuan investasi reksadana syariah
Investasi bukan hanya menyisihkan uang lebih. Kamu juga perlu menentukan tujuan investasinya. Mengingat reksadana syariah cukup stabil nilainya, kamu bisa membuat tujuan investasi jangka pendek dan menengah. Sebut saja mengumpulkan biaya untuk melanjutkan studi atau membeli kendaraan baru.
2. Buat waku investasi reksadana syariah
Bukan hanya tujuannya, kamu juga perlu mengeset waktu berinvestasi reksadana. Berbeda dengan reksadana konvensional, produk reksadana syariah tidak terlalu fluktuatif. Karena itu, kamu pun tidak bisa mematok waktu yang terlalu panjang. Cukup berinvestasi mulai dari 1—3 tahun saja untuk produk reksadana syariah.
3. Pilih manajer investasi yang tepercaya
Hal ini juga cukup penting untuk dilakukan. Pilihlah manajer investasi tepercaya yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Dengan begitu, kamu akan lebih nyaman saat memberikan dana modal investasi.
4. Lakukan diferensiasi reksadana syariah
Produk reksadana syariah juga ada bermacam-macam. Kamu bisa memilih reksadana pasar uang, pendapatan tetap, dan juga saham. Nah, sebisa mungkin jangan hanya membeli satu jenis produk reksadana syariah saja, ya. Cobalah lakukan diferensiasi guna meminimalkan risiko investasi.
5. Jaga konsistensi investasi reksadana syariah
Berinvestasi reksadana butuh konsistensi tinggi untuk mencapai tujuannya. Terus tambah investasi syariah kamu setiap bulan atau saat mendapatkan penghasilan tambahan. Dengan begitu, kamu bisa capai tujuan tepat waktu atau lebih cepat dari yang direncanakan.
Itu dia segala hal yang perlu kamu ketahui tentang investasi reksadana syariah. Yuk, mulai investasi produk reksadana syariah sekarang dari Bmoney. Download aplikasi Bmoney sekarang dan nikmati kemudahan investasi reksadana dari smartphone kamu!