Panduan Menggunakan Metode Keuangan 50:30:20 yang Efektif

Uji Agung Santosa

30 Maret 2023

Cara menggunakan metode keuangan 50:30:20 yang efektif (123rf.com)
Cara menggunakan metode keuangan 50:30:20 yang efektif (123rf.com)

Tahukah kamu bagaimana cara mengatur keuangan 50 30 20? Metode ini merupakan salah satu strategi ampuh dalam mengelola penghasilan yang didapat dengan tujuan agar keuangan lebih tertata dan tidak boros. 

Bahkan, dengan gaji terbatas pun, kamu tetap bisa menyisihkan pendapatan untuk ditabung. Yuk, simak lebih lanjut mengenai metode terkenal Budgeting 50 30 20 beserta tips efektif dalam menerapkannya.

Apa Itu Metode Keuangan 50:30:20?

Budgeting 50 30 20 diperkenalkan oleh Elizabeth Warren, seorang politikus sekaligus pakar keuangan kesohor asal Amerika Serikat yang namanya tercatat dalam majalah Times sebagai salah satu orang paling berpengaruh di dunia.

Angka 50 30 20 digunakan untuk mewakili seberapa besar persentase keuangan yang harus kamu alokasikan dari dana yang kamu miliki. Begitu menerima penghasilan, kamu hanya perlu mengalokasikan seluruh gaji atau pendapatan ke dalam 3 pos penting, yakni 50 persen untuk kebutuhan, 30 persen untuk memenuhi keinginan, dan 20 persen sisanya disisihkan untuk dana masa depan.

Menerapkan perencanaan keuangan menggunakan metode ini tidak terlalu sulit dan bisa dilakukan oleh setiap orang dari berbagai kalangan, dengan syarat harus selalu konsisten dan disiplin.

Baca juga:  8 Cara Mengatur Keuangan yang Bijak untuk Capai Tujuan Hidup

Cara Mengatur Keuangan 50:30:20

Cara mengelola keuangan yang efektif.
Cara mengelola keuangan yang efektif.

Agar lebih mudah dipahami, berikut struktur dan cara kerja metode 50 30 20 dalam menganggarkan keuangan yang bisa segera kamu realisasikan:

1. Alokasikan 50 persen pendapatan untuk kebutuhan pokok

Pastikan kamu memprioritaskan kebutuhan pokok dengan mengalokasikan 50 persen penghasilan bersih per bulan untuk keperluan dasar seperti biaya pembelian bahan makanan, tempat tinggal, transportasi, alat mandi, hingga tagihan wajib semisal iuran listrik dan gas.

Kenali lagi mana kebutuhan pokok yang betul-betul prioritas dan tidak bisa ditunda pembeliannya, serta bedakan mana kebutuhan dan keinginan. Terakhir, pastikan pula kamu mencatat setiap pengeluaran dengan rinci agar tidak melampaui anggaran 50 persen  sehingga penerapan metode jadi lebih optimal dan tidak mengalami pengeluaran berlebih.

2. Alokasikan 30 persen pendapatan untuk keinginan

Berikutnya, kamu bisa mengalokasikan 30 persen dari penghasilan bersih untuk keinginan yang bertujuan memuaskan diri atau self reward seperti hiburan, belanja, perawatan tubuh, pelesiran, makan di restoran, dan banyak lagi. 

Alokasi 30 persen ini merupakan pengeluaran yang berasal dari kebutuhan sekunder dan tersier sehingga tidak mencakup kebutuhan pokok per bulan. Oleh sebab itu, pastikan jumlah pengeluarannya tidak melebihi anggaran 30 persen.  

3. Alokasikan 20 persen pendapatan untuk masa depan

Terakhir, kamu perlu mengalokasikan 20 persen penghasilan bersih untuk menabung dan berinvestasi. Kamu bisa menjadikan tabungan dan investasi ini sebagai dana darurat untuk pengeluaran tak terduga, atau mengumpulkan simpanan masa depan semisal dana pensiun, biaya renovasi rumah, dan memenuhi impian lainnya.

Hal ini sebaiknya tidak diabaikan demi masa depan yang lebih baik. Pastikan kamu menabung penghasilanmu menggunakan rekening khusus agar tidak mudah terpakai untuk keperluan lain dan lebih mudah mengambilnya saat ada kebutuhan mendesak.

Selain menabung, pastikan juga kamu melakukan investasi untuk mengoptimalkan penghasilan bagi tujuan finansial jangka panjang. Bagi pemula, investasi yang baik adalah yang bukan sekadar berisiko rendah, tapi juga sesuai dengan tujuan finansial, kemampuan membayar, profil risiko, dan memiliki jangka waktu tertentu sehingga imbal hasil yang didapat bisa optimal.

Salah satu yang direkomendasikan adalah dengan berinvestasi reksa dana. Selain menawarkan diversifikasi investasi di dalamnya, reksa dana cenderung aman dan mudah dilakukan karena dikelola langsung oleh Manajer Investasi.

Agar lebih terjamin dan memudahkan, lakukan investasi reksa dana hanya di aplikasi andal dan terpercaya seperti BMoney, yaitu aplikasi investasi online yang memahami kebutuhanmu dan untuk berinvestasi reksa dana dengan bermodal mulai dari Rp10 ribu.

Seberapa Efektif Metode Budgeting 50 30 20?

Dari sekian banyak metode yang ada, Budgeting 50 30 20 termasuk yang paling efektif dalam mengelola keuangan. Namun, efektivitasnya tentu tidak akan optimal jika tanpa dibarengi kesadaran pribadi untuk konsisten dan disiplin dalam penerapannya.

Hal ini karena bagi kebanyakan orang, mengatur keuangan dan pengeluaran bukan perkara gampang. Tak hanya bagi yang telah berumah tangga, yang masih single pun kemungkinan akan menghadapi hambatan terbesar, yaitu pembelian impulsif dan menghabiskan uang untuk hal tidak diperlukan. Dengan menggunakan metode 50 30 20, keadaan keuanganmu setidaknya akan terbantu.

Baca juga: 10 Cara Ampuh Menabung yang Benar untuk Mencapai Tujuan Keuangan

Keuntungan Menggunakan Metode Budgeting 50 30 20

Ada sejumlah keuntungan yang bisa kamu dapat dengan menerapkan metode 50 30 20, di antaranya.

1. Lebih mengenal proporsi keuangan

Lewat metode ini, kamu akan lebih mengenali proporsi pemasukan dan pengeluaran sehingga mempermudah penganggaran dan tidak sembarangan melakukan pengeluaran. 

Selain itu, kamu juga lebih jelas soal keadaan keuanganmu sehingga tidak terlalu mengkhawatirkan alokasi pengeluaran yang tidak berimbang. Misalnya, tidak akan ada kasus penagihan ganda akbat tagihan bulan lalu tidak terbayar karena kamu tidak sengaja menggunakan uangnya untuk memenuhi keinginan liburan yang ternyata over budget.

2. Lebih fokus mengatur pengeluaran

Dengan metode ini kamu akan terbantu lebih fokus mengatur tiap jenis pengeluaran secara detail. Terutama bagi kamu yang memiliki beberapa sumber pemasukan dan banyak alokasi pengeluaran. Alhasil, kamu bisa jadi lebih mudah mengatur pengeluaran supaya tidak melampaui pendapatan bulanan.

Kekurangan Menggunakan Metode Budgeting 50 30 20

Meski banyak keuntungannya, ada juga kekurangan dari metode ini, yaitu.

1. Pengaturan keuangan kurang spesifik

Cara mengatur keuangan menggunakan metode ini terbilang kurang spesifik karena Budgeting 50 30 20 yang sifatnya bergantung pada situasi dan kondisi keuangan tiap orang. 

Meski memungkinkan untuk menyesuaikan keuangan pada sebagian orang, tapi di sisi lain, pilihan alokasi dana yang kurang spesifik masih belum cukup membantu untuk memperbaiki kebiasaan buruk seseorang terhadap pengeluarannya.

2. Tidak cocok untuk berbagai situasi keuangan

Ada kalanya metode ini tidak proporsional jika diterapkan pada situasi keuangan tertentu. Misalnya, bagi orang yang masih single, boleh jadi kebutuhan pokoknya tidak mencapai 50 persen dari penghasilan sehingga tanpa kesadaran mengelola keuangan justru akan terdorong hidup boros. 

Lalu, dalam cara mengatur keuangan rumah tangga yang pas-pasan, boleh jadi alokasi 30 persen sebetulnya tidak diperlukan jika kebutuhan pokoknya ternyata tidak bisa tertutup hanya dengan 50 persen penghasilan.

Baca juga: Ini Cara Membangkitkan Motivasi Menabung yang Unik!

Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Budgeting 50:30:20

Cara Mengatur Keuangan 50:30:20.
Cara Mengatur Keuangan 50:30:20.

Terlepas dari kekurangan dan kelebihannya, Budgeting 50 30 20 tetap bisa dijadikan patokan dasar untuk mengatur keuangan. Meski begitu, kamu tetap harus menyesuaikan alokasi keuangan berdasarkan kebutuhan, situasi, dan gaya hidupmu sendiri. 

Berikut beberapa tips dan panduan yang dapat membantumu menerapkan metode ini secara efektif.

1. Tentukan pendapatan secara akurat

Sebelum mengalokasikan dana, tentukan lebih dulu pendapatanmu dengan tepat. Perhitungkan semua sumber pendapatan yang ada, termasuk gaji, bonus, dan sumber pendapatan lainnya.

2. Pisahkan pendapatan sesuai rasio 50: 30: 20

Selain mengalokasikan dana sesuai metode Budgeting 50 30 20, jangan lupa membuat prioritas kebutuhan dari yang paling penting hingga kurang penting. Selalu batasi pengeluaran untuk keinginan dan pastikan tidak melebihi anggaran, serta sisihkan sisanya untuk tabungan dan investasi jangka panjang.

3. Buat anggaran yang realistis

Buat daftar semua pengeluaran setiap bulan dan periksa pengeluaran mana yang bisa dipotong. Pastikan bahwa anggaran yang dibuat realistis dan sesuai dengan pengeluaran yang sebenarnya untuk meperjelas ke mana uangmu mengalir setiap bulan.

4. Utamakan pembayaran tagihan dan utang

Pastikan membayar tagihan dan utang lebih dulu sebelum membelanjakan uang untuk memenuhi keinginan. Jangan biarkan utang menumpuk dan mengganggu keuangan masa depan.

5. Hindari utang dan kredit

Hindari menggunakan kartu kredit atau pinjaman lainnya untuk membiayai pengeluaran yang melebihi anggaran, dan jauhi utang sebisa mungkin. Jika memang harus berutang, pastikan utang tersebut terjangkau kemampuan sehingga dapat dilunasi dengan mudah.

6. Buat target tabungan yang realistis

Sama halnya membuat anggaran, tentukan tujuan tabungan dan buat target yang realistis. Misalnya, tetapkan tujuan menyisihkan 20 persen dari penghasilan setiap bulan untuk dana darurat atau investasi jangka panjang.

7. Lakukan review bulanan secara berkala

Periksa kembali anggaran dan pengeluaran setiap bulan untuk mengetahui apakah terdapat pengeluaran yang tidak perlu atau apakah ada penghematan yang dapat dilakukan. Jika ada pengeluaran yang tidak terduga, sesuaikan anggaran untuk bulan berikutnya.

Baca juga: Cara Melunasi Utang dengan Cepat dan Efektif

Dengan mengetahui cara mengatur keuangan 50 30 20 di atas, kamu tidak hanya bisa memanfaatkan penghasilan secara efektif, tapi juga memastikan bahwa finansialmu sehat. Selamat mencoba!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!