Mengenal Moving Average Saham, Fungsi, dan Jenisnya

Uji Agung Santosa

06 Maret 2023

Pengertian moving average saham dan jenisnya (123rf.com)
Pengertian moving average saham dan jenisnya (123rf.com)

Salah satu tujuan yang pasti dituju oleh para investor saat melakukan investasi saham adalah mendapatkan keuntungan alias profit. Dalam implementasinya, tiap investor membutuhkan metode atau strategi yang tepat agar dapat memaksimalkan potensi keuntungan yang ada. 

Salah satunya dengan menggunakan metode paling umum moving average. Moving average adalah alat yang biasa digunakan para investor dan trader dalam menganalisis saham secara teknikal dan sederhana dengan melihat indikator-indikator tertentu. Untuk mengenal lebih jauh apa itu moving average, simak penjelasan berikut.

Pengertian Moving Average Saham

Dalam berinvestasi saham, terdapat istilah moving average saham, yaitu garis rata-rata yang diperoleh berdasarkan perhitungan harga saham dalam jangka waktu atau periode tertentu sebelum hari ini. Metode ini dilakukan untuk melihat pergerakan harga saham. 

Waktu yang dimaksud dalam metode ini mengacu pada hari kerja yang berlaku, seperti 5 hari (1 minggu), 20 hari (1 bulan), 60 hari (3 bulan berturut-turut), atau 120 hari (6 bulan berturut-turut). Dalam perhitungan waktu ini, Sabtu dan Minggu tidak dihitung karena termasuk hari libur bursa. Jika kamu menemukan istilah moving average 20 hari, artinya rata-rata pergerakan saham terjadi dalam jangka waktu sebulan ke belakang.

Secara general, moving average biasanya digunakan untuk melihat momentum pergerakan harga saham sekaligus memastikan tren yang ada dan untuk menentukan area support dan resistance dari saham tertentu.

Dalam penggunaan metode ini, data yang digunakan merupakan data historis sehingga moving average menjadi indikator lagging yang dipakai untuk menganalisis pergerakan saham, bukan memprediksinya. Analisis tersebut dilakukan secara sederhana untuk menguatkan analisis fundamental dalam mengonfirmasi tren bearish, bullish, ataupun sideways.

Baca juga: Expense Ratio adalah: Pengertian dan Cara Menghitungnya

Fungsi Moving Average Saham

Fungsi moving average saham.
Fungsi moving average saham.

Berikut ini adalah beberapa fungsi dari moving average dalam investasi atau trading saham.

1. Sebagai alat identifikasi harga saham

Moving average dapat berfungsi sebagai alat identifikasi yang efektif untuk menentukan harga saham berdasarkan data historis yang ada. Dengan metode ini, investor dapat melihat range harga selama periode tertentu sehingga memberikan gambaran kekuatan fundamental perusahaan. Analisis ini sangat membantu investor agar tidak terlalu berekspektasi pada saham dengan fundamental yang lemah. 

2. Sebagai metode antisipasi pembalikan arah tren

Hampir seluruh investor berharap mendapatkan keuntungan yang besar. Adanya kenaikan tren yang memberikan gain tinggi akan membuat investor memutuskan untuk menahan sahamnya. 

Akan tetapi, jika tidak diimbangi dengan data yang diperoleh dari moving average, bisa saja tren tersebut mengalami penurunan sehingga investor yang pada awalnya diprediksi akan mendapat gain dari selisih harga jual, justru malah merugi karena sahamnya mengalami penurunan harga secara signifikan.

Dengan mempelajari moving average saham, investor dapat melakukan analisis teknikal saham dan membaca tren pergerakan saham yang ada. Hal tersebut tentu akan berdampak besar terhadap keputusan dalam memperoleh gain sebesar-besarnya. 

Baca juga: Mengenal Net Asset Value (NAV) dan Arti Pentingnya dalam Investasi Reksa Dana

Jenis-Jenis Moving Average Saham

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, moving average merupakan metode yang biasa digunakan sebagai indikator untuk menganalisis teknikal saham. Berikut ini adalah beberapa jenis moving average saham yang biasa digunakan para investor.

1. Simple moving average

Simple moving average (SMA) merupakan metode paling sederhana yang biasa digunakan dengan menjumlahkan harga penutupan saham pada periode tertentu, lalu membaginya dengan jumlah periode waktu tersebut.  

2. Weighted moving average

Weighted moving average (WMA) dapat dikatakan sebagai metode pengembangan dari simple moving average. Pada metode SMA, data harga saham yang ada dianggap memiliki bobot yang sama, sedangkan dalam WMA, data harga saham justru dianggap memiliki bobot yang berbeda. Dalam jenis moving average ini, data harga terbaru memiliki bobot yang lebih besar dibandingkan dengan data lama. Hal tersebut diharapkan mampu menghasilkan tingkat akurasi perhitungan yang lebih tinggi. 

3. Exponential moving average

Exponential moving average (EMA) merupakan jenis moving average yang di dalamnya setiap data harga saham diberikan bobot dan signifikansi lebih besar dibandingkan dengan data dari masa lalu. Dalam perhitungannya, bobot tersebut akan digunakan sebagai elemen perhitungan sehingga EMA juga biasa disebut sebagai exponential weighted moving average

Dengan adanya pembobotan dalam perhitungannya, metode ini juga cenderung bereaksi lebih signifikan terhadap perubahan harga saham terkini ketimbang jenis MA lainnya, terutama simple moving average

4. Double moving average

Sesuai dengan namanya, jenis moving average ini mencakup dua moving average berjenis sama yang diaplikasikan dalam periode berbeda. Jenis MA ini biasanya  ditampilkan pada grafik harga saham dengan tujuan untuk membantu investor dalam menganalisis saham secara teknikal. 

5. Triple moving average

Jenis MA selanjutnya adalah triple moving average, yaitu penggunaan tiga buah moving average berjenis sama dalam periode berbeda yang ditampilkan bersamaan dengan grafik harga saham. Metode ini biasa digunakan dengan tujuan untuk membantu investor dalam menganalisis saham secara teknikal.

Baca juga: Apa Itu January Effect? Pahami Pengertian, Penyebab, dan Cara Memanfaatkannya

Kekurangan Moving Average

Meskipun moving average adalah metode yang biasa digunakan dalam membantu investor untuk menganalisis saham secara teknikal, indikator ini memiliki beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan.

Kekurangan pertama ada pada metode perhitungan yang hanya menggunakan data harga saham sebelumnya tanpa mempertimbangkan faktor eksternal, seperti fundamental perusahaan atau kondisi ekonomi yang berubah. Dengan adanya kekurangan tersebut, perhitungan atau analisis data yang ada menjadi kurang bisa diandalkan karena tingkat akurasinya yang kurang.

Hal lain yang juga menjadi kekurangan dari metode analisis teknikal saham ini adalah waktu respons yang cenderung lambat karena hanya menggunakan data harga saham di masa lalu. Hal ini membuat moving average kurang cepat dalam merespons perubahan tren arah harga saham yang terjadi di pasar. Inilah yang pada gilirannya menyebabkan investor terlambat dalam mengambil posisi (beli/jual). 

Hal tersebut berlaku juga untuk tipe exponential moving average dan weighted moving average yang sudah memiliki indikator pembobotan dalam perhitungannya. Oleh karena itu, investor sebaiknya mengombinasikan moving average dengan berbagai metode analisis teknikal lainnya, seperti bollinger band, fibonacci retracement, dan lain sebagainya.

Baca juga: Pengertian Stock Split, Reverse Stock Split, dan Untung Ruginya

Demikian penjelasan mengenai apa itu moving average, fungsi dan jenis-jenisnya, serta kekurangan dari metode tersebut. Dalam menggunakan metode tersebut, kamu sebagai investor tentu perlu menggabungkannya dengan metode lainnya sehingga dapat memperoleh analisis yang akurat.

Nah, kalau kamu baru terjun ke dunia investasi, mungkin bisa juga mulai dengan instrumen yang aman dan memberikan profit yang stabil. Misalnya, berinvestasi reksa dana di aplikasi investasi BMoney yang bisa di-download melalui Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!