Dalam siklus akuntansi, terdapat satu istilah penting yang perlu dipahami. Istilah tersebut adalah neraca saldo, yaitu daftar informasi terkait seluruh data keuangan dari buku besar perusahaan. Beberapa informasi yang biasa tercantum di dalamnya antara lain adalah neraca saldo akun, nama akun, debit, dan kredit pada periode akuntansi.
Untuk menentukan validitas keuangan, maka saldo yang ada pada neraca haruslah seimbang. Kalau saldo neracanya tidak seimbang, artinya ada kesalahan atau perbedaan informasi antara jurnal dengan neraca saldo.
Jika kamu baru terjun ke dunia bisnis, menyusun neraca keuangan seperti ini mungkin akan terlihat sulit. Namun, jika sudah terbiasa, kamu juga akan lebih andal dalam menyusunnya.
Agar kamu bisa memahami lebih dalam apa itu neraca saldo, apa saja jenis-jenis neraca saldo dalam sistem keuangan, dan bagaimana contoh neraca saldo yang bisa kamu gunakan, simak penjelasan berikut ini.
Baca juga: Fungsi dan Cara Membuat Jurnal Penutup Laporan Keuangan
Pengertian Neraca Saldo
Neraca saldo sering juga disebut trial balance, yaitu laporan pembukuan atau akuntansi yang di dalamnya terdapat informasi penting berupa saldo setiap akun buku besar umum perusahaan atau organisasi.
Jumlah saldo tersebut dibagi menjadi saldo debit dan saldo kredit, keduanya menunjukkan aktivitas keuangan berupa debit dan kredit. Total debit dan kredit yang terdapat dalam neraca saldo harus sama. Jika tidak, berarti ada kesalahan input data keuangan yang dilakukan.
Berbeda dengan laporan keuangan, neraca saldo merupakan laporan internal yang bermanfaat bagi sistem akuntansi dan pembukuan manual. Perbedaan jumlah saldo yang biasanya terjadi saat membuat neraca saldo sering kali disebabkan oleh kesalahan perhitungan saldo akun, salah input data keuangan, menyiapkan saldo percobaan, dan lain sebagainya.
Ada beberapa komponen yang membentuk trial balance, yaitu nomor akun, uraian akun, saldo akhir debit, dan saldo akhir kredit. Dalam menyusun neraca saldo tersebut, kamu juga perlu mencantumkan tanggal akhir periode akuntansi untuk pedoman dalam membuat laporan keuangan.
Pada dasarnya, neraca ini mencakup daftar semua total akun buku besar. Namun, berbeda dengan buku besar yang menunjukkan semua transaksi, neraca saldo tidak menunjukkan transaksi secara terpisah dan hanya menunjukkan total akun. Dengan demikian, trial balance harus mencerminkan beberapa entri penyesuaian yang telah diinput dengan menunjukkan angka sebelum penyesuaian, entri penyesuaian, dan saldo setelah penyesuaian.
Baca juga: Manfaat Laporan Keuangan bagi Investor agar Investasi Sukses
Fungsi Neraca Saldo
Trial balance adalah neraca yang berfungsi untuk memastikan bahwa semua entri yang dibuat dalam buku besar sudah seimbang. Oleh karena itu, saldo akhir di tiap akun dalam buku besar umum akan dicantumkan di dalamnya. Saldo akhir inilah yang akan memperlihatkan kecocokan data keuangan antara saldo debit dengan kredit.
Jika ada ketidakcocokan antara total debit dan total kredit pada saldo percobaan, maka kamu harus mengecek kembali data yang sudah diinput karena hal ini menunjukkan bahwa terdapat satu atau lebih transaksi yang tercatat dalam buku besar yang tidak seimbang.
Secara spesifik, neraca saldo memiliki beberapa fungsi berikut.
- Menyediakan daftar konsolidasi semua saldo buku besar untuk pemilik bisnis;
- Memberikan kemudahan dalam memverifikasi akurasi entri hitung yang sudah dibuat dalam buku besar umum;
- Mencocokkan saldo akhir debit dan kredit untuk mengevaluasi pencatatan transaksi keuangan; dan
- Membantu mempersiapkan pembuatan laporan keuangan akhir, seperti laporan arus kas, laba rugi, atau neraca.
Baca juga: Cara Menghitung Biaya Peluang untuk Bisnis Menguntungkan
Jenis-Jenis Neraca Saldo
Ada tiga jenis neraca saldo yang biasa digunakan untuk mencocokkan data yang telah diinput di dalam buku besar umum, yaitu:
1. Neraca saldo sebelum penyesuaian
Jenis neraca ini dibuat setelah seluruh transaksi dicatatkan di dalam buku besar umum. Neraca ini dibuat untuk menentukan apakah ada kesalahan yang terjadi dalam memasukkan nilai debit dan kredit ke dalam buku besar. Fungsinya adalah untuk memudahkan kamu dalam mengevaluasi pencatatan dan mengaudit laporan keuangan.
2. Neraca saldo setelah penyesuaian
Sesuai dengan namanya, jenis neraca saldo yang satu ini dibuat setelah penyesuaian akun-akun tertentu selesai dilakukan. Neraca ini sangat penting karena bermanfaat untuk menghasilkan laporan keuangan. Jika neraca tidak dilakukan setelah penyesuaian, maka laporan keuangan yang dihasilkan menjadi kurang valid.
3. Neraca saldo penutup
Jenis neraca saldo ini sangat diperlukan dalam memastikan buku besar umum sudah mempunyai saldo awal untuk periode akuntansi berikutnya. Langkah akhir dalam periode akuntansi ini biasanya dibuat setelah ayat jurnal penutup dimasukkan. Untuk menentukan validitasnya, kamu harus memastikan kalau semua akun dan saldo dalam neraca ini sama dengan akun dan saldo pada neraca akhir periode.
Baca juga: Arti Cuan yang Dipakai Dalam Bisnis dan Investasi
Contoh Neraca Saldo
Saat membuat neraca saldo, kamu perlu membuat tabel yang berisi kolom utama untuk nomor akun (kolom kode), kolom untuk nama akun (keterangan), serta kolom debit dan kolom kredit. Untuk lebih memahami bagaimana cara membuat trial balance, simak contoh neraca saldo berikut ini.
Periode Neraca Saldo | |||
Nomor akun | Nama akun | Debit | Kredit |
Kolom “Nomor akun” perlu diisi dengan kode akun yang terdapat di dalam buku besar perusahaan, sedangkan kolom “Nama akun” perlu diisi dengan nama akun yang terdapat di dalam buku besar perusahaan.
Sementara itu, kolom “Debit” adalah kolom yang harus diisi dengan saldo dari setiap akun yang memiliki saldo debit sesuai dengan yang tercatat di buku besar, sedangkan kolom “Kredit” harus diisi dengan saldo setiap akun yang memiliki saldo total kredit sesuai dengan yang tercatat di dalam buku besar.
Baca juga: Pahami Apa Itu Biaya Implisit Beserta Contoh dan Cara Menghitungnya!
Cara Membuat Neraca Saldo
Membuat trial balance memang terlihat mudah. Namun, pada kenyataannya, kamu perlu memasukkan semua data secara teliti sehingga hasil akhirnya seimbang atau cocok. Jika tidak, sudah disebutkan di atas bahwa ada kesalahan data yang mungkin dilakukan saat memasukkan informasi ke dalam kolom debit ataupun kredit.
Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membuat neraca saldo:
- Catat seluruh transaksi keuangan dalam jurnal, lalu input ke dalam buku besar.
- Susun lembar kerja yang terdiri atas empat kolom sesuai dengan contoh neraca saldo di atas, yaitu nomor akun, nama akun, saldo debit, dan saldo kredit.
- Input semua data transaksi yang sudah dimasukkan ke dalam buku besar sesuai dengan kolom yang ada di lembar kerja.
- Cocokkan jumlah kolom debit dan kredit. Jika tidak balance, maka kamu harus mengecek kembali semua data transaksi yang sudah dicatat di dalam buku besar.
Demikianlah pengertian, fungsi, jenis-jenis, contoh, dan cara membuat neraca saldo yang bisa kamu gunakan sebagai pedoman untuk membuat laporan keuangan di perusahaan atau bisnismu.
Selain mempelajari semua teori tentang jurnal akuntansi, jangan lupa untuk berlatih dengan melakukan simulasi agar kamu dapat menguasai cara membuat neraca saldo dengan benar.
Pelajari juga informasi dan tips bisnis lainnya di BMoney agar investasi yang kamu tanamkan dalam perusahaan atau bisnismu bisa terus berkembang. Sukses selalu!