Penjelasan Lengkap Apa Itu PDB: Pengertian, Rumus, dan Efek ke Investasi

Uji Agung Santosa

26 September 2023

Pengertian Pdb Dan Cara Menghitungnya (123rf.com)
Pengertian Pdb Dan Cara Menghitungnya (123rf.com)

Produk Domestik Bruto atau disingkat PDB adalah salah satu indikator penting dalam ekonomi untuk memberikan gambaran tentang seberapa besar aktivitas ekonomi suatu negara. Dalam bahasa Inggris, PDB disebut sebagai Gross Domestic Product (GDP).

 

PDB biasanya digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan ekonomi nasional, lantaran dapat menjadi tolok ukur kesehatan ekonomi suatu negara. Agar lebih jelas, mari menyelisik lebih jauh mengenai segala hal terkait PDB.

Baca juga: Mengenal Agio Saham, Manfaat, Jenis, dan Cara Menghitungnya 

Pengertian PDB atau Produk Domestik Bruto

PDB adalah indikator ekonomi yang mengukur nilai total semua barang dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam periode waktu tertentu, biasanya satu tahun. PDB dapat dihitung dengan beberapa metode, tetapi metode yang paling umum digunakan adalah metode produksi (output) dan metode pengeluaran (expenditure). 

Dalam metode produksi, PDB dihitung berdasarkan nilai tambah dari semua barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan dalam suatu negara. Lalu, dalam metode pengeluaran, PDB dihitung berdasarkan total pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga, investasi, belanja pemerintah, dan net ekspor (ekspor dikurangi impor). 

Peningkatan PDB biasanya dianggap sebagai tanda pertumbuhan ekonomi yang sehat, sedangkan penurunan PDB dapat mengindikasikan perlambatan ekonomi atau resesi. 

Sementara itu, PDB per kapita adalah PDB suatu negara dibagi dengan jumlah penduduknya. Ini digunakan untuk mengukur tingkat kemakmuran rata-rata penduduk suatu negara. Semakin tinggi PDB per kapita, semakin tinggi tingkat kemakmuran yang diharapkan oleh rata-rata penduduk negara tersebut.

Baca juga: Rekening Koran: Pengertian, Cara Mendapatkan, dan Fungsi

Manfaat Perhitungan PDB

Manfaat perhitungan PDB.
Manfaat perhitungan PDB.

PDB memiliki beberapa manfaat penting sebagai alat pengukuran ekonomi suatu negara.

1. Indikator Pertumbuhan Ekonomi

PDB membantu negara dalam melacak pertumbuhan ekonominya secara nyata. Informasi ini membantu dalam menilai faktor-faktor yang memengaruhi pertumbuhan ekonomi dan memungkinkan identifikasi area yang perlu diperbaiki.

2. Analisis Struktur Ekonomi

PDB membantu dalam memahami struktur ekonomi suatu negara. Dengan data PDB, negara dapat mengidentifikasi sektor-sektor yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki.

3. Perbandingan Antarnegara

PDB memungkinkan perbandingan kemajuan ekonomi antara negara-negara. Ini membantu dalam menentukan bagaimana negara-negara berkinerja dan berkontribusi terhadap perekonomian global, seperti kelompok negara G7 dan G20.

4. Dasar Kebijakan Pemerintah

PDB digunakan sebagai dasar untuk merumuskan kebijakan pemerintah yang dapat diandalkan. Data PDB memberikan pandangan yang kuat tentang kesehatan ekonomi negara dan membantu pemerintah dalam pengambilan keputusan penting.

Bedanya PDB dan PNB (Produk Nasional Bruto)

PDB (Produk Domestik Bruto) dan PNB (Produk Nasional Bruto) adalah dua indikator ekonomi yang penting dan saling melengkapi dalam menganalisis kesehatan ekonomi suatu negara. Meski begitu, perbedaan utamanya adalah bagaimana keduanya memperlakukan pendapatan yang diterima dari luar negeri alias transaksi dengan negara lain. 

PDB mengukur nilai total semua barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu negara, tanpa memperhitungkan pendapatan yang diperoleh dari luar negeri oleh warga negara atau perusahaan dalam negeri. 

Sementara itu, PNB adalah PDB ditambah dengan pendapatan neto yang diperoleh dari luar negeri oleh warga negara atau perusahaan dalam negeri. Dengan kata lain, PDB memberikan gambaran dasar tentang produksi ekonomi dalam negeri, sedangkan PNB memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai perhitungan transaksi ekonomi dengan luar negeri. 

Baca juga: Harga Emas Hari Ini. Cek Di Sini Untuk Ivestasi Emas Hari Ini! 

Sekilas Sejarah PDB

PDB pertama kali dikembangkan sebagai respons terhadap Depresi Besar di Amerika Serikat pada tahun 1930-an. Kala itu, terdapat kebutuhan untuk memiliki metode yang lebih baik dalam mengukur kesehatan ekonomi nasional. 

Simon Kuznets, seorang ekonom Amerika keturunan Belarusia, dianggap sebagai salah satu tokoh utama dalam pengembangan konsep awal PDB. Usai Perang Dunia II, PDB menjadi ukuran standar dalam mengukur aktivitas ekonomi suatu negara. Ini membantu dalam pemahaman pertumbuhan ekonomi, pembangunan, dan perbandingan ekonomi antar negara.

Perkembangan PDB Modern: PDB Nominal dan PDB Riil

Meskipun ada perkembangan dalam metode perhitungan PDB dan variasi yang digunakan oleh berbagai negara, konsep dasar PDB modern masih tetap sama. 

PDB kemudian dibagi menjadi dua konsep yang umum digunakan, yaitu PDB nominal dan PDB riil. PDB nominal mengukur nilai total barang dan jasa dengan harga saat ini, sedangkan PDB riil memperhitungkan inflasi dan mengukur nilai dengan harga konstan.

Baca juga: Penjelasan Lengkap Apa Itu Saham Treasuri, Tujuan, dan Prosesnya 

Komponen Penyusun PDB

Komponen penyusun PDB bisa dipecah menjadi empat komponen utama, di antaranya.

1. Konsumsi Privat

Ini adalah total pengeluaran konsumen untuk barang dan jasa. Dalam komponen ini, konsumsi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu durable goods (barang tahan lama), non-durable goods (barang tidak tahan lama), dan services (jasa). Contohnya adalah pembelian mobil, makanan, layanan medis, dll.

2. Investasi

Ini mencakup pengeluaran untuk barang modal seperti pembelian pabrik, peralatan, perumahan, dan investasi bisnis lainnya. Investasi juga mencakup perubahan stok persediaan perusahaan.

3. Pengeluaran Pemerintah

Ini adalah pengeluaran pemerintah dalam berbagai bentuk, termasuk gaji pegawai negeri, pembangunan infrastruktur, program sosial, dan pengeluaran lainnya untuk keperluan pemerintah.

4. Ekspor Bersih

Ini adalah selisih antara total ekspor (barang dan jasa yang dijual ke luar negeri) dan total impor (barang dan jasa yang dibeli dari luar negeri). Ekspor yang lebih besar daripada impor menunjukan ekspor bersih positif, sedangkan impor yang lebih besar menunjukkan ekspor bersih negatif.

Rumus dan Contoh Perhitungan PDB

Berikut contoh sederhana menghitung PDB menggunakan pendekatan expenditure approach

Rumus PDB =C+I+G+(X−M)

Misalkan suatu negara (Negara B) memiliki data ekonomi dengan unit dalam juta dolar, sebagai berikut:

Konsumsi rumah tangga (C) = 300

Investasi (I) = 150

Pengeluaran pemerintah (G) = 100

Ekspor (X) = 80

Impor (M) = 60

Maka, PDB Negara B adalah 470 juta dolar (PDB=300+150+100+(80−60)=470)

Lalu, jika PDB negara B tahun lalu adalah 600 juta dolar, berarti persentase pertumbuhan PDB negara B saat ini bisa dihitung menggunakan cara berikut:

Persentase Pertumbuhan PDB= ((PDB saat ini−PDB tahun lalu)/PDB tahun lalu​)×100%

Pertumbuhan PDB= ((470−600​)/600)×100% = (-130/600) )×100% = −21.67%

Jadi, persentase pertumbuhan sebesar -21.67% menunjukkan bahwa PDB negara B saat ini mengalami penurunan dibandingkan dengan tahun lalu.

Dalam kasus nyata, angka-angka ini akan jauh lebih kompleks dan melibatkan data dari seluruh sektor ekonomi, pun biasanya diukur dalam mata uang nasional atau dalam mata uang internasional. Selain itu, perhitungan PDB juga dapat melibatkan penyesuaian untuk inflasi (PDB riil) dan berbagai faktor lainnya.

Baca juga: Kode Bank BRI dan Kode Bank Lain yang Penting untuk Transaksi Perbankan 

Hubungan PDB dan Investasi

Hubungan PDB dan Investasi
Hubungan PDB dan Investasi

Hubungan PDB dan investasi adalah erat dan saling memengaruhi. Investasi adalah salah satu komponen utama dalam perhitungan PDB, dan sebaliknya, tingkat PDB suatu negara dapat memengaruhi keputusan investasi. 

Peningkatan investasi dapat mendorong pertumbuhan PDB, sedangkan pertumbuhan PDB yang tinggi semisal ekonomi tumbuh dan pendapatan nasional meningkat dapat merangsang investasi lebih lanjut.

Demikian ulasan mengenai apa itu PDB, bedanya dengan PNB, sekilas sejarahnya, apa saja manfaat dan komponen penyusunnya, hingga rumus perhitungan dan contoh PDB.

Bagi kamu yang tertarik memulai berinvestasi, jangan lupa menggunakan aplikasi investasi BMoney yang andal, terpercaya, dan aman lantaran diawasi oleh OJK. BMoney memiliki banyak fitur menarik yang akan mempermudahmu berinvestasi melalui berbagai instrumen seperti saham dan reksa dana. Jadi, tunggu apa lagi, segera download aplikasinya melalui App Store atau Play Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!