Di tengah maraknya investasi saham, kamu pasti familiar dengan istilah pemegang saham. Pemegang saham adalah pihak yang memiliki saham pada suatu perusahaan, baik secara menyeluruh atau sebagian. Atas landasan ini, pemegang saham dapat dikatakan sebagai pemilik suatu perusahaan.
Agar lebih jelas, mari telisik apa itu pemegang saham, fungsi dan jenisnya, hak dan kewajiban, serta perbedaannya dengan investor lewat penjelasan berikut ini.
Pengertian Pemegang Saham
Pemegang saham adalah individu atau badan usaha (entitas) hukum yang memiliki saham atau bagian kepemilikan dalam suatu perusahaan. Pemegang saham memiliki kepemilikan sebagian dari perusahaan. Jumlah pemegang saham biasanya ditentukan oleh jenis perusahaan tersebut, bisa satu atau bahkan lebih dari dua pemegang saham.
Dalam mengemban tugasnya, pemegang saham yang telah terdaftar dalam suatu perusahaan memiliki hak dan kewajiban tertentu sesuai dengan undang-undang yang berlaku dan peraturan perusahaan yang berbeda-beda di setiap negara.
Dengan kata lain, pemegang saham memiliki kepentingan langsung dalam perusahaan tempatnya menanam saham. Mereka juga cenderung tertarik pada pertumbuhan nilai saham dan imbal hasil atas investasi yang dilakukannya dalam jangka panjang.
Baca juga: Pengertian Pialang Saham, Peran, dan Fungsinya
Fungsi Pemegang Saham
Pemegang saham berfungsi utama sebagai pemberi modal kepada perusahaan. Lewat modal tersebut mereka tentu akan menunjukkan kepemilikan besar terhadap perusahaan. Sebagai pemilik, peran dan tugas pemegang saham jelas berbeda dengan pihak manajemen.
Dalam menjalankan tugasnya, pihak manajemen akan berfungsi layaknya pekerja, yaitu melaporkan semua tindakan perusahaan kepada pemegang saham. Sementara itu, pemegang saham akan berfungsi layaknya pemberi kerja, yakni berperan penting dalam mengawasi dan mengendalikan perusahaan, termasuk memberikan pengaruh terhadap keputusan perusahaan.
Tujuannya tidak lain adalah untuk memastikan bahwa perusahaan berjalan dengan baik sesuai dengan tujuannya, dan kepentingan mereka sebagai pemilik saham untuk mengoptimalkan harga saham bisa terwujud.
Jenis Pemegang Saham
Ada setidaknya tiga jenis pemegang saham yang masing-masing memiliki wewenang dan keuntungan. Adapun jenis pemegang saham yang dimaksud adalah sebagai berikut.
1. Shareholder
Shareholder merupakan nama lain dari pemegang saham yang memiliki setidaknya satu saham perusahaan. Sebagai pemilik saham yang juga pemilik perusahaan, shareholder berhak mendapat keuntungan berupa peningkatan valuasi saham atau dividen ketika perusahaan sukses. Sebaliknya, shareholder juga berpotensi kehilangan uangnya ketika saham menurun akibat perusahaan merugi.
2. Pemilik saham mayoritas
Pemilik saham mayoritas adalah pemegang saham yang memiliki lebih dari 50% saham perusahaan sehingga memiliki pengaruh signifikan dalam menentukan kebijakan dan operasi perusahaan, pun mengendalikan keputusan di dalam perusahaan. Meskipun demikian, pemilik saham mayoritas juga bertanggung jawab lebih besar terhadap perusahaan dan seluruh pemegang saham.
3. Pemilik saham minoritas
Pemilik saham minoritas adalah pemegang saham yang memiliki jumlah saham relatif kecil kurang dari 50% saham di perusahaan. Mereka tidak memiliki pengaruh besar layaknya pemilik saham mayoritas, tetapi tetap memiliki hak-hak dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), menerima dividen, mengawasi aktivitas perusahaan, serta memastikan perusahaan beroperasi secara transparan dan etis.
Baca juga: Apa Itu Investor? Inilah Pengertian, Jenis, dan Tips Suksesnya
Bedanya Pemegang Saham dan Investor
Pemegang saham dan investor merupakan dua istilah yang sering digunakan secara tumpang tindih dalam dunia keuangan dan pasar modal. Meski sangat berkaitan, sebetulnya ada perbedaan signifikan antara keduanya.
Beda halnya dengan pemegang saham, investor adalah individu atau entitas yang menanamkan uang mereka dalam berbagai instrumen keuangan seperti saham, obligasi, reksa dana, atau properti dengan tujuan memperoleh keuntungan dari investasi. Jadi, meski keduanya sama-sama memiliki kepentingan finansial dalam melakukan investasi, tetapi fokus dan cara melakukannya akan berbeda.
Sebagai gambaran, pemegang saham dan investor sama-sama memiliki aset saham di suatu perusahaan, tetapi investor tidak harus memiliki saham tersebut, sedangkan pemegang saham sudah pasti menjadi investor karena telah membeli saham.
Selain tidak harus memiliki saham dalam suatu perusahaan, investor juga bisa memiliki portofolio investasi yang lebih luas daripada pemegang saham. Investor juga tidak selalu memiliki kepentingan langsung dalam perusahaan, tetapi tetap dapat memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham atau dividen yang dibagikan oleh perusahaan.
Dengan kata lain, pemegang saham adalah pihak yang secara khusus memiliki kepemilikan langsung dalam suatu perusahaan dan dapat memperoleh keuntungan dari perusahaan yang dimilikinya, sedangkan investor bisa membeli instrumen keuangan tanpa memiliki kepemilikan langsung dalam perusahaan tersebut sehingga dapat berinvestasi dalam berbagai jenis instrumen keuangan.
Lalu, dilihat dari penyebutan dan waktu pembelian sahamnya, istilah investor memiliki makna yang lebih luas yaitu sebagai pihak yang melakukan investasi dalam hal apapun dan bisa dilakukan kapan saja. Sementara itu, pemegang saham memiliki makna terbatas yaitu sebagai pihak yang menanamkan uangnya di suatu perusahaan sejak awal perusahaan berdiri.
Konflik Pemegang Saham
Konflik pemegang saham bisa terjadi ketika pemegang saham memiliki pendapat atau tujuan yang berbeda dalam mengambil keputusan terkait perusahaan. Konflik ini umum terjadi antara pemegang saham mayoritas dan minoritas terutama dalam hal pengambilan keputusan penting seperti pemilihan direksi, atau antara kelompok pemegang saham yang berbeda.
Misalnya konflik antara pemegang saham dan manajemen perusahaan akibat manajemen dianggap tidak becus mengambil tindakan sehingga merugikan perusahaan.
Untuk mengatasi konflik pemegang saham, perusahaan sebaiknya melakukan sejumlah tindakan seperti komunikasi yang terbuka dan transparan, meningkatkan transparansi dan akuntabilitas manajemen perusahaan, memberikan hak suara yang sama kepada semua pemegang saham, dan mediasi secara profesional.
Baca juga: Kisah Inspiratif Lo Kheng Hong dalam Mendulang Keuntungan Saham
Sekilas Tentang Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
RUPS adalah suatu pertemuan perusahaan dengan tujuan membahas dan mengambil keputusan penting terkait operasi dan manajemen perusahaan. RUPS biasanya dihadiri oleh para pemegang saham perusahaan dan diadakan secara berkala setiap tahun.
Dalam RUPS, para pemegang saham akan mendapatkan laporan keuangan dan operasional perusahaan, mendiskusikan berbagai isu penting terkait perusahaan, dan memberikan suara mereka dalam pemilihan dewan direksi serta komite lainnya.
Kehadiran pemegang saham dalam RUPS sangat penting karena dapat memengaruhi keputusan perusahaan sekaligus memastikan perusahaan beroperasi sesuai harapan.
Hak dan Kewajiban Pemegang Saham
Hak pemegang saham terutama mencakup memperoleh keuntungan dari kenaikan harga saham (capital gain) atau pembayaran dividen, hak suara dalam RUPS atau pengambilan keputusan penting dalam perusahaan, dan hak memperjualbelikan saham yang dimilikinya.
Mereka juga memiliki hak untuk mengajukan tuntutan hukum jika terjadi pelanggaran hukum atau peraturan dalam perusahaan. Pun untuk mengakses informasi dan laporan terkait kinerja perusahaan, kebijakan yang diambil oleh manajemen perusahaan, dan rencana masa depan perusahaan.
Sementara itu, kewajiban pemegang saham terutama mencakup membayar harga saham dan membayar pajak atas dividen yang diterima. Mereka juga berkewajiban tidak melakukan tindakan yang merugikan perusahaan, mematuhi aturan dan peraturan perusahaan, serta bertanggung jawab untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil dalam RUPS menguntungkan perusahaan dan seluruh pemegang saham.
Baca juga: RUPS adalah: Pengertian, Tujuan, dan Mekanismenya
Pada akhirnya, pemegang saham adalah bagian terpenting dari perusahaan yang tetap memiliki kewajiban dan tanggung jawab. Bagi kamu yang tertarik berinvestasi saham, pahami lagi bahwa investasi ini bersifat jangka panjang sehingga tidak menjamin keuntungan besar dalam waktu singkat.
Sebaliknya, kamu yang ingin berinvestasi dengan tujuan mendapat keuntungan dan minim risiko, cobalah melakukan diversifikasi investasi menggunakan reksa dana. Tak perlu repot, kamu bisa menggunakan aplikasi investasi BMoney yang memungkinkan pembelian online secara mudah dan terpercaya hanya dengan modal mulai Rp10 ribu. Tunggu apa lagi? Selamat mencoba!