Ada beragam instrumen investasi yang bisa kamu pelajari. Salah satunya obligasi. Apa itu obligasi? Ada banyak pengertian obligasi, tetapi intinya obligasi adalah surat utang. Surat utang ini dikeluarkan oleh institusi, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, maupun korporasi (swasta). Jadi, ketiga pihak tersebut memiliki hak untuk menerbitkan surat utang (obligasi).
Arti obligasi di dunia investasi bisa juga tentang sebuah surat utang yang diterbitkan untuk menghimpun dana dari masyarakat. Jadi, biasanya diawali dari sebuah kebutuhan akan dana, baik untuk membiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, anggaran perusahaan, maupun proyek yang akan berjalan (biasanya pembangunan infrastruktur).
Obligasi ini masuk ke kategori investasi berjangka menengah dan panjang. Jangka waktunya berkisar 2–10 tahun. Namun, ada juga obligasi yang dijual dengan jangka waktu hingga 50 tahun.
Untuk berinvestasi di obligasi, kamu tidak selalu harus memiliki modal besar. Saat ini, membeli obligasi bisa dimulai dari satu juta rupiah dan kelipatannya, hingga miliaran rupiah. Kamu bisa mengecek ketersediaan obligasi secara berkala. Biasanya, pemerintah rutin menerbitkan obligasi setidaknya satu kali dalam satu tahun.
Istilah Populer dalam Obligasi
Mengetahui pengertian obligasi berarti juga mengetahui tentang istilah yang kerap digunakan dalam industri ini. Kamu harus mengetahui pengertian obligasi beserta istilah-istilah yang sering digunakan agar tidak kebingungan nantinya. Berikut beberapa di antaranya.
1. Par value
Par value merupakan nilai nominal atau nilai pokok sebuah surat utang (obligasi). Saat membeli obligasi, kamu akan mendapatkan sebuah surat fisik (atau digital) sebagai penanda kepemilikan. Nah, di surat ini tertulis par value dari obligasi yang kamu beli. Nominalnya sesuai dengan modal yang kamu keluarkan untuk membeli obligasi ini pertama kali.
2. Kupon
Kupon disebut juga tingkat bunga yang diberlakukan dalam sebuah obligasi. Kupon inilah yang menjadi patokan penerbit obligasi untuk membayarkan imbalan kepada investor. Kupon biasanya dibayarkan dalam periode tertentu sesuai ketentuan yang sudah diatur saat pembelian obligasi pertama kali.
Satu obligasi dengan obligasi lainnya bisa berbeda-beda. Ada imbalan yang dibayar secara regular per bulan, per tiga bulan, per enam bulan, atau bahkan saat obligasi tersebut mencapai jatuh tempo.
Baca juga: Kenali Karakteristik Obligasi Sebelum Membelinya
3. Jatuh tempo (maturity date)
Ketika membeli obligasi, kamu harus memperhatikan jatuh temponya. Apa itu jatuh tempo? Jatuh tempo obligasi adalah masa berakhirnya sebuah obligasi. Waktu jatuh tempo juga beragam, mulai dari dua tahun sampai puluhan tahun. Jadi, perhatikan betul jangka waktu berlakunya obligasi dan sesuaikan dengan portfolio keuanganmu, ya.
4. Klaim aset dan pendapatan
Klaim aset dan pendapatan ini biasanya terjadi pada obligasi yang diterbitkan oleh swasta. Kondisi ini merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh penerbit obligasi ketika mengalami kebangkrutan. Penerbit obligasi akan menjual aset-aset mereka dan membayarkan kupon bunga obligasi kepada investor dari hasil penjualan asset tersebut.
Baca juga: 3 Jenis Investasi yang Menguntungkan dan Cocok Bagi Pemula
5. Wali amanat
Di dunia saham, wali amanat ini mirip seperti trader atau broker. Nah, di dunia obligasi, awam disebut wali amanat. Orang yang diwewenangkan sebagai wali amanat bertugas melindungi investor dari kerugian akibat performa obligasi yang kurang baik.
6. Sukuk
Arti obligasi sukuk adalah surat berharga yang menggunakan sistem syariah. Sukuk banyak diminati investor yang menghindari skema bunga dan memilih untuk mendapatkan imbalan berupa pembagian hasil.
Bentuk sukuk sama seperti obligasi pada umumnya, yaitu berupa surat atau sertifikat sebagai penanda kepemilikan. Di dalamnya juga terdapat nilai par value. Perbedaannya dengan obligasi umum, yaitu sukuk bukanlah surat utang, melainkan pernyataan kepemilikan manfaat terhadap suatu aset. Aset apa saja yang dijadikan objek penerbitan sukuk? Biasanya berupa tanah, bangunan, proyek bangunan, jasa, dan hak manfaat atas aset. Jadi, dari objeknya saja sudah berbeda, ya.
Penerbitan sukuk sudah dilakukan sesuai syariat Islam dan sudah dilegalkan oleh MUI. Pengelolaan sukuk juga dipastikan berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur judi dan riba.
Baca juga: Perbedaan Saham dan Obligasi yang Perlu Diketahui
7. Obligasi Negara Ritel (ORI)
Pengertian Obligasi Negara Ritel adalah instrumen investasi berupa surat berharga negara (SBN). ORI ini juga menjadi nama produk obligasi yang diterbitkan pemerintah, misalnya ORI19, yang belakangan diterbitkan untuk membiayai penanggulangan pandemi COVID-19.
ORI merupakan salah satu produk investasi dengan risiko rendah dan dijamin keamanannya karena diterbitkan oleh pemerintah. Jika dibandingkan dengan obligasi korporasi, ORI lebih unggul karena tidak ada risiko bangkrut.
8. Pasar primer
Pasar primer merupakan “tempat” kamu bisa menjangkau obligasi yang dijual perdana. BIasanya, pasar primer ini dibuka dalam rentang waktu tertentu. Keuntungan membeli obligasi di pasar primer adalah kamu bisa mendapatkan harga sesuai dengan par value-nya.
9. Pasar sekunder
Pasar sekunder merupakan tempat bertemunya para investor dan penjual obligasi. Berbeda dengan pasar primer yang dibuka di saat-saat tertentu, pasar sekunder bisa diakses kapan saja. Di sini, kamu bisa menemukan banyak obligasi yang ditawarkan oleh pemegang pertama. Biasanya, obligasi yang diperjualbelikan di pasar sekunder adalah yang berjangka waktu panjang, misalnya 5–10 tahun.
Di pasar sekunder, kamu bisanya akan menemukan obligasi negara dengan mata uang rupiah dan dollar AS. Pembelian obligasi dalam mata uang rupiah bisa dilakukan mulai dari satu juta rupiah. Sementara itu, pembelian obligasi dengan mata uang dollar AS bisa dilakukan mulai dari 1.000 dollar AS.
Baca juga: Mengenal Prospektus dan Alasan Dibaca Sebelum Investasi
10. Fixed coupon bonds
Fixed coupon bonds merupakan obligasi kupon tetap. Arti obligasi kupon tetap adalah surat utang yang suku bunganya tetap. Jadi, dari awal kamu membeli obligasi dengan kupon tetap, kamu sudah tahu besaran imbalan yang akan didapat dan jumlahnya tidak akan berubah.
11. Zero coupon bonds
Zero coupon bonds merupakan obligasi tanpa bunga. Lalu, dari mana keuntungan dari membeli kupon tanpa bunga? Pengertian obligasi tanpa bunga dimaksudkan kamu tidak akan mendapatkan imbalan berkala seperti yang diberlakukan pada kupon tetap dan mengambang, melainkan akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual.
Misalnya, kamu membeli sebuah obligasi tanpa bunga dengan modal 1 juta rupiah, setelah jatuh tempo harganya menjadi 3 juta rupiah. Nah, kamu mendapatkan keuntungan kira-kira 2 juta rupiah yang akan dibayarkan saat jatuh tempo.
Obligasi jenis ini bisa berjangka pendek (di bawah satu tahun) atau berjangka panjang (di atas 10 tahun).
Baca juga: Daftar Istilah Penting Dunia Investasi yang Wajib Diketahui
12. Floating coupon bonds
Floating coupon bonds merupakan obligasi yang ditawarkan dengan kupon yang besaran bunganya bisa berubah, mengikuti indeks pasar uang. Oleh karena besaran bunganya mengambang, bisa saja kamu mendapatkan imbalan yang jumlahnya berbeda tiap bulan.
Namun, obligasi jenis ini tetap menarik untuk dipertimbangkan sebagai salah satu instrumen investasi karena ada ketentuan minimal persentase imbalan. Ketika membeli obligasi dengan kupon mengambang, kamu akan mendapatkan informasi mengenai nilai minimal bunga kupon. Misalnya, ketika membeli obligasi dengan kupon mengambang 2 persen, kamu tidak akan pernah mendapatkan imbalan di bawah 2 persen. Jadi, tetap menguntungkan kok!
Nah, sekarang kamu sudah mengetahui dengan jelas pengertian obligasi dan istilah yang biasa digunakan dalam dunia obligasi. Kira-kira, apakah kamu sudah siap untuk “bermain” obligasi?