Pengertian Reksadana Pasar Uang, Keuntungan, dan Risikonya

Uji Agung Santosa

16 September 2022

Pengertian reksadana pasar uang dan keuntungannya (Foto:123rf.com)
Pengertian reksadana pasar uang dan keuntungannya (Foto:123rf.com)

Reksadana menjadi pilihan menarik untuk investor pemula. Alasannya, reksadana memiliki risiko yang rendah dan ada potensi keuntungan yang menjanjikan. Biasanya, investor pemula khawatir mengalami kerugian yang besar sehingga memilih investasi yang cenderung aman. 

Salah satu jenis reksadana yang diminati dan minim risiko adalah Reksadana pasar uang. Apa itu Reksadana pasar uang? Berikut ini penjelasannya.

Pengertian Reksadana Pasar Uang

Sebelum memahami reksadana pasar uang, kamu perlu tahu yang dimaksud dengan reksadana terlebih dulu. Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana masyarakat yang dikelola oleh badan hukum yang bernama manajer investasi. Kemudian dana tersebut diinvestasikan ke dalam surat berharga seperti saham dan obligasi.

Reksadana ada empat jenis. Salah satunya adalah Reksadana pasar uang. Berdasarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 47/POJK.04/2015 tentang Pedoman Pengumuman Harian Nilai Aktiva Bersih Reksadana Terbuka, Reksadana pasar uang adalah reksadana yang hanya melakukan investasi pada:

1. Instrumen pasar uang dalam negeri dan/atau 

2. Efek bersifat utang yang diterbitkan dengan jangka waktu tidak lebih dari 1 (satu) tahun dan/atau sisa jatuh temponya tidak lebih dari 1 (satu) tahun.

Seperti reksadana pada umumnya, dana investasi dalam Reksadana pasar uang dikelola oleh manajer investasi sehingga kamu sebagai investor hanya perlu menyetorkan dana saja.  Dana dari reksadana pasar uang adalah 100% ditempatkan pada instrumen pasar uang, seperti deposito, Sertifikat Utang Negara (SUN), Sertifikat Bank Indonesia (SBI), obligasi, sukuk, dan semacamnya.

Jika dibandingkan dengan jenis reksadana lainnya, reksadana pasar uang memiliki risiko paling rendah. Keuntungan yang didapat pun cukup menarik meskipun tidak lebih besar dari jenis reksadana lainnya. Namun, rata-rata return yang diperoleh di atas deposito bank.

Baca juga: Mengenal Investasi Leher ke Atas dan Manfaatnya

Keuntungan Reksadana Pasar Uang

Keuntungan reksadana pasar uang
Keuntungan reksadana pasar uang

Berinvestasi Reksadana pasar uang memiliki beberapa keuntungan yang bisa kamu pertimbangkan sebagai pilihanmu dalam berinvestasi.

1. Risiko Kerugian yang rendah

Seperti sudah disebutkan, Reksadana pasar uang relatif lebih aman dan risikonya lebih rendah dibanding jenis reksadana lainnya. Ini karena dana investor diinvestasikan pada instrumen pasar uang (seperti obligasi dan deposito) yang jatuh temponya kurang dari 1 tahun. Instrumen pasar uang memiliki tingkat fluktuasi yang cenderung rendah sehingga risikonya juga tidak begitu tinggi.

2. Bisa berinvestasi dengan modal kecil

Untuk melakukan investasi reksadana pasar uang, kamu bisa memulainya dengan modal yang relatif kecil, yakni dengan Rp100.000 saja atau bahkan dengan nominal yang lebih kecil lagi. RDPU menjadi pilihan bagus untuk kamu yang baru terjun ke dunia investasi dengan modal terbatas. Walaupun bermodal kecil, persentase imbal hasil (keuntungan) yang didapat tetap sama dengan yang berinvestasi besar.

Baca juga: Mengenal Reksadana Saham dan Risiko-risikonya

3. Keuntungan lebih tinggi daripada deposito

Reksadana pasar uang lebih menguntungkan karena rata-rata return-nya di atas suku bunga deposito. Besarnya imbal hasil deposito ditentukan kebijakan bank yang besarannya mengikuti suku bunga acuan. Jika suku bunga acuan turun, bunga deposito juga turun. Jika dibandingkan dengan menyimpan uang biasa dalam rekening tabungan, imbal hasil Reksadana pasar uang pun lebih tinggi dari bunga bank.

4. Penarikan dana bisa dilakukan kapan saja

Kelebihan lain reksadana pasar uang adalah kemudahan dalam pencairan dana. Dana investasi dapat ditarik kapan saja tanpa tanpa perlu menunggu jangka waktu tertentu dan tidak dikenakan biaya atau denda. Proses pencairannya pun mudah karena dapat dilakukan secara online. Ini tentu akan memudahkanmu jika sewaktu-waktu kamu butuh dana darurat dan harus menarik dana investasimu.

Baca juga: Cara Menentukan Tujuan Investasi dan Mewujudkannya

Risiko Reksadana Pasar Uang 

Risiko reksadana pasar uang
Risiko reksadana pasar uang

Tidak ada investasi yang bebas sepenuhnya dari risiko atau kerugian. Selain keuntungan yang didapat, Reksadana pasar uang juga memiliki risikonya sendiri.

1. Risiko gagal bayar

Risiko yang mungkin terjadi pada Reksadana pasar uang adalah gagal bayar. Salah satu produk RDPU adalah obligasi yang jatuh tempo kurang dari setahun. Obligasi adalah surat utang yang dikeluarkan pemerintah atau perusahaan. Ada kemungkinan obligasi dilunasi tepat waktu atau malah gagal dilunasi. Imbasnya jika gagal dilunasi, kamu akan mengalami kerugian karena tak mendapat keuntungan investasi.

Solusi dari risiko Reksadana pasar uang ini adalah dengan membeli obligasi pemerintah karena relatif lebih aman. Jika ingin membeli obligasi lain, pelajari dulu profil pihak penerbit obligasi tersebut, pastikan track record-nya baik.

2. Penarikan dana secara besar-besaran

Risiko lainnya yang mungkin terjadi pada Reksadana pasar uang adalah terjadinya redemption. Redemption adalah penarikan dana secara besar-besaran oleh investor. Jika ini terjadi, Reksadana pasar uang terpaksa dijual sebelum tanggal jatuh tempo. RDPU yang dijual sebelum tanggal jatuh tempo akan dijual di bawah harga pasar yang tentunya merugikan investor.

Baca juga: Pengertian Manajer Investasi dan Tips Memilih yang Terbaik

Manfaat Reksadana pasar uang Dibandingkan Deposito

Selain Reksadana pasar uang, deposito bank juga menjadi pilihan investasi para investor pemula karena kemudahannya. Keduanya sama-sama memiliki tingkat risiko yang rendah. Perbedaannya, deposito bank adalah produk bank dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Sementara Reksadana pasar uang adalah produk investasi yang dikelola manajer investasi sehingga dana investor tidak ada jaminan.

Baca juga: 15 Pertanyaan tentang Investasi yang Paling Sering Muncul dan Jawabannya

Namun, jika dibandingkan, keuntungan maksimal bisa didapat dari Reksadana pasar uang. Ini penjelasannya.

1. Tidak dikenai pajak

Dibandingkan deposito, keunggulan Reksadana pasar uang adalah bukan merupakan objek pajak. Dengan begini, penghasilan yang didapat olehmu sebagai investor bersih karena tidak dipotong pajak. Sementara deposito dikenai pajak 20% karena termasuk objek pajak.

2. Kemudahan mencairkan dana

Dana investasi di Reksadana pasar uang dapat dicairkan kapan saja dengan mudah. Ini sangat menguntungkan saat kamu butuh dana darurat. Kamu pun tidak akan dikenakan biaya saat melakukan pembelian (menambah dana yang ingin disimpan) dan penjualan (mengambil dana yang tersimpan). 

Sementara dalam deposito ada waktu jatuh tempo yang membuatmu tidak bisa mencairkan dana sembarang waktu. Jika kamu mencairkan dana deposito sebelum tanggal jatuh tempo, biasanya dikenai denda sekitar 2%.

3. Imbal hasil lebih tinggi

Selain itu, kelebihan Reksadana pasar uang adalah kamu bisa mendapat imbal hasil lebih tinggi dibandingkan deposito bank. Ini karena reksadana merupakan investasi kolektif, yang berarti dana investor dikumpulkan dalam satu wadah yang kemudian dikelola dan disimpan dalam deposito. Jumlah dana yang terkumpul relatif lebih besar dibanding nasabah individu biasa sehingga bunga yang didapat juga lebih besar.

4. Tidak membutuhkan modal awal yang besar

Seperti telah disebutkan sebelumnya, salah satu keuntungan Reksadana pasar uang adalah bisa berinvestasi hanya dengan modal sedikit. Hanya dengan Rp100.000 atau bahkan kurang dari itu, kamu sudah bisa berinvestasi. Berbeda dengan deposito yang biasanya mensyaratkan modal awal dalam jumlah tertentu yang cukup besar.

Tertarik untuk mulai berinvestasi di reksadana? Mulai saja di BMoney!

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!