Reksadana masih menjadi pilihan berinvestasi karena risikonya yang relatif aman, bahkan bagi investor pemula. Salah satu jenis reksadana yang cukup diminati adalah reksadana pendapatan tetap (RDPT). Investasi ini cocok untuk kamu yang ingin investasi yang menguntungkan dengan risiko menengah.
Sebelum membeli produk reksadana pendapatan tetap, ada baiknya kamu mengenal lebih dalam produknya supaya bisa menentukan langkah selanjutnya. Simak informasi dan serba-serbi di balik jenis investasi reksadana ini.
Pengertian Reksadana Pendapatan Tetap
Efek bersifat utang contohnya adalah obligasi (surat utang) atau sukuk (obligasi syariah) yang jatuh tempo 1 tahun atau lebih dari 1 tahun, baik yang diterbitkan pemerintah atau perusahaan.
Potensi Return Reksadana Pendapatan Tetap
Reksadana ini disebut sebagai pendapatan tetap karena imbal hasil atau pendapatan dari efek tersebut diberikan secara tetap. Potensi keuntungan Reksadana Pendapatan Tetap cukup besar.
RDPT memberikan imbal hasil yang tinggi karena sebagian besar dana investor dialokasikan ke obligasi pemerintah atau swasta. Dengan memiliki obligasi, negara atau perusahaan berutang padamu sebesar harga pokok utang yang dijanjikan. Negara atau perusahaan nantinya akan mengembalikan utang tersebut beserta bunganya.
Rekomendasi Reksadana Pendapatan Tetap Terbaik
Para investor juga pasti mencari produk terbaik untuk mengembangkan dananya. Memilih produk yang tepat mungkin sulit dan butuh analisis yang baik. Berikut pilihan reksadana pendapatan tetap terbaik yang bisa kamu pilih dilihat dari potensi return tertinggi:
Manajer Investasi | Nama Produk |
---|---|
PT Mega Asset Management | Mega Dana Pendapatan Tetap |
PT MNC Asset Management | MNC Syariah Pendapatan Tetap |
PT Sucorinvest Asset Management | Sucorinvest Bond Fund |
PT Sinarmas Asset Management | Simas Pendapatan Prima |
PT Shinhan Asset Management Indonesia | Shinhan Sukuk Syariah |
PT Sequis Aset Manajemen | Sequis Pendapatan Tetap |
PT Manulife Aset Manajemen Indonesia | Manulife Dana Tetap Utama |
PT Panin Asset Management | Panin Dana Obligasi Bersama Tiga |
PT Insight Investments Management | Insight Amanah Pendapatan Tetap Syariah I Amanah |
PT Mandiri Manajemen Investasi | Mandiri Investa Obligasi Selaras |
Keuntungan Reksadana Pendapatan Tetap
Selain memberikan imbal hasil yang besar, inilah keuntungan-keuntungan yang akan kamu dapat jika berinvestasi di reksadana pendapatan tetap.
1. Modal awal yang kecil untuk berinvestasi
Investasi Reksadana Pendapatan Tetap bisa dimulai dari modal yang kecil. Kamu bisa berinvestasi mulai dari Rp 10.000 saja untuk modal awal. Jadi, kamu tidak perlu ragu berinvestasi.
2. Cocok untuk Investor Konservatif-Moderat
Untuk kamu investor yang punya profil risiko konservatif-moderat, Reksadana Pendapatan Tetap sangat pas untukmu. Ini karena tingkat risikonya yang menengah. Risikonya lebih tinggi daripada Reksadana Pasar Uang, tetapi lebih rendah dari Reksadana Saham.
Investasi ini bisa untuk jangka waktu menengah yang imbal hasil maksimalnya bisa didapat dalam jangka waktu 1—3 tahun. Selain itu, Reksadana Pendapatan Tetap dapat menjadi alternatif diversifikasi portofolio investasi saat kondisi ekonomi atau situasi pasar saham tidak pasti.
Baca juga: Cara Menentukan Tujuan Investasi dan Mewujudkannya
3. Pendapatan atau return yang cukup tinggi
Reksadana pendapatan tetap memiliki keuntungan lebih besar daripada reksadana pasar uang. Ini karena risikonya yang menengah (medium risk), return-nya pun lebih besar daripada investasi berisiko rendah (low risk) seperti reksadana pasar uang.
4. Keuntungan ganda dari capital gain dan dividen
Keuntungan yang diperoleh dari reksadana pendapatan tetap bisa berasal dari dua sumber. Kamu bisa dapat dari obligasi yang memberikan pendapatan tetap sesuai perjanjian dan dari dividen atau pembagian keuntungan. Karena pendapatan dari reksadana tidak dikenai pajak, dividen yang diterima investor juga bebas pajak.
5. Tingkat likuiditas yang tinggi
Proses pembayaran reksa dana dapat diselesaikan dalam waktu 4-5 hari kerja, dihitung dari awal penjualan saham reksa dana, hingga masuk ke rekening. Sebagai seorang investor, Anda sebagai investor tidak membutuhkan waktu lama untuk menikmati hasil investasi dibandingkan dengan bentuk investasi atau produk deposito lainnya yang pada umumnya tidak mudah untuk ditarik kembali.
6. Bebas pajak keuntungan
Setiap keuntungan dari penjualan reksadana tidak dikurangkan dari pajak karena reksa dana bukan entitas kena pajak. Sehingga investor dapat meraih full return dibandingkan dengan produk perbankan atau investasi lainnya.
7. Mendapatkan laporan investasi
Perusahaan investasi wajib memberikan laporannya kepada semua investor yang menghimpun dananya. Laporan ini akan berisi NAB dan performa dari produk investasinya. Jadi, kamu bisa menganalisis sendiri apa investasi yang dilakukan sudah sesuai dengan harapan
Baca juga: Reksadana Pasar Uang, Pilihan Investasi Menguntungkan untuk Pemula
Risiko Reksadana Pendapatan Tetap
Investasi tidak selalu tentang imbal hasil yang didapat, tetapi juga ada risikonya. Sejalan dengan pendapatan atau keuntungan yang diperoleh, reksadana pendapatan tetap juga memiliki risikonya sendiri.
1. Risiko Penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Seperti sudah disebutkan, investasi Reksadana Pendapatan Tetap sebagian besar pada obligasi. Namun imbal hasil yang diperoleh investor tak selalu sejalan dengan kuponnya (bunga atau fee). Ini karena manajer investasi selaku pengelola dana investor selalu mengelola kembali pendapatan dari kupon ke obligasi lainnya. Karena inilah NAB naik turun.
Ketika NAB naik, investor akan untung. Namun ketika NAB menyusut, investor merugi karena pemilik unit penyertaan akan menjualnya dengan harga yang lebih rendah daripada pembelian.
2. Risiko dari adanya peringkat surat utang
Biasanya lembaga pemeringkat utang akan memberikan peringkat pada obligasi yang beredar. Semakin baik peringkatnya, semakin kecil risiko yang ditanggung investor akibat gagal bayar. Demikian pula sebaliknya. Hal ini pun akan turut berpengaruh pada imbal hasil yang diterima investor dari Reksadana Pendapatan Tetap.
Cara Menghitung Investasi Reksadana Pendapatan Tetap
Kamu pun perlu tahu cara menghitung peningkatan dari investasi yang dijalankan. Dengan begitu, kamu bisa tahu berapa potensi keuntungan yang bisa diraih. Berikut contoh cara menghitung investasi reksadana pendapatan tetap.
- Modal awal investasi Rp1.000.000
- Harga per unit produk investasi reksadana pendapatan tetap Rp895
- Jumlah unit penyertaan sebesar 1.117,32
- Durasi investasi yang dijalankan 24 bulan (2 tahun)
- Peningkatan harga per unit Rp 1.100
Cara menghitung persentase keuntungan:
(Rp1.117,32 x Rp1.100) - Rp1.000.000
= Rp229.052
Keuntungan yang kamu dapatkan adalah Rp229.052 atau 22,9% selama 2 tahun. Keuntungan ini bisa lebih tinggi kalau kamu rutin melakukan investasi lagi setiap bulan. Pasalnya, perhitungan yang dilakukan akan berdasarkan perubahan peningkatan harga per unit.
Tips Melakukan Investasi Reksadana Pendapatan Tetap
Karena punya risiko, kamu tentunya harus melakukan banyak pertimbangan sebelum mulai berinvestasi. Simak sejumlah tips dalam investasi reksadana pendapatan tetap di bawah ini:
1. Menentukan tujuan investasi
Target keuangan menjadi sangat penting dalam berinvestasi. Kamu harus tahu seluruh dana yang nantinya kamu investasikan akan digunakan buat apa. Berinvestasi tanpa tujuan hanya akan membuat kamu kebingungan nantinya.
Dalam investasi reksadana pendapatan tetap, kamu harus mengendapkan uang paling cepat tiga tahun. Jadi, kamu harus merencanakan sesuatu dalam tiga tahun mendatang. Begitu juga jika mau mengatur rencana investasi dalam 5—7 tahun. Berarti ada hal besar yang kamu persiapkan.
Tidak ada salahnya membuat daftar penggunaan dana investasi yang sudah kamu kumpulkan nantinya. Lebih baiknya lagi jika kamu bisa menentukan besaran dana yang ingin dicapai. Hal ini akan membuat kamu makin bersemangat dalam berinvestasi.
2. Menyiapkan sumber dana
Kamu pun harus tahu dari mana sumber dana yang akan digunakan untuk investasi reksadana pendapatan tetap ini. Menyiapkan dana awal dan sumber untuk pengembangan lainnya merupakan bukti bahwa kamu punya niat yang kuat. Hal ini juga membuat kamu tahu apa sudah cocok dengan jenis investasi ini atau belum.
Sumber dana investasi yang bisa digunakan adalah penghasilan rutin bulanan. Namun, kamu harus menunaikan dulu pengeluaran wajib yang harus dibayar. Jangan lupa sisihkan untuk dana cadangan. Setelah itu, kamu bisa pakai penghasilan bulanan untuk dana investasi.
Kamu pun bisa mendapatkan dana investasi dari penghasilan tambahan. Investasi reksadana pendapatan tetap juga merupakan level moderat. Dengan kata lain, kamu sudah memiliki produk investasi lainnya. Nah, kamu bisa memindahkan sebagian dana investasi tersebut ke dalam produk pendapatan tetap.
Baca juga: Pengertian Manajer Investasi dan Tips Memilih yang Terbaik
3. Memilih produk yang tepat
Memilih produk yang tepat merupakan langkah awal keberhasilan investasi. Kamu bisa melihat performa produk investasi reksadana pendapatan tetap dalam kurun waktu 1, 3, dan 6 bulan ke belakang. Lalu, pilihlah yang menunjukkan performa positif.
Kamu pun harus memilih manajer investasi yang tepat. Pastikan perusahaan yang menaunginya telah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan. Percayakan juga dana kamu kepada manajer investasi yang memiliki catatan bagus dalam mengelola dana.
Produk reksadana pendapatan tetap juga punya harga yang bervariasi. Sebenarnya tidak akan patokan kamu harus membeli produk saat sedang berada di harga berapa. Namun, sebisa mungkin pastikan kamu membeli reksadana pendapatan tetap terbaik saat harga reksadana rendah. Dengan begitu, ada potensi mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.
4. Berinvestasi dengan rutin dan disiplin
Dalam berinvestasi, kamu harus melakukannya dengan sungguh-sungguh. Pastikan kamu melakukannya dengan rutin sampai tenggat atau jumlah yang diharapkan. Sebisa mungkin melakukan investasi setiap bulan dengan jumlah yang sama.
Jika mendapatkan penghasilan tambahan, coba sisihkan juga untuk membeli produk reksadana pendapatan tetap. Kamu bisa menyisihkan dana yang lebih besar supaya target investasi lebih cepat tercapai.
Bukan hanya rutin, kamu pun harus disiplin dalam berinvestasi. Berikan hukuman saat kamu melewatkan berinvestasi dalam satu bulan. Misalnya, menambah jumlah dana pada bulan berikutnya. Satu hal yang juga penting adalah tidak mencairkan dana sebelum waktunya.
5. Memiliki lebih dari satu produk
Dalam investasi, kamu tidak bisa mengharapkan pada satu produk saja. Setidaknya kamu menyisihkan dana untuk menambah portofolio investasi. Kamu bisa memvariasikan reksadana pendapatan tetap dengan pasar uang.
Langkah ini akan memberikan potensi pada pengembalian keuntungan nantinya. Bukan hanya itu, memvariasikan portofolio juga akan menurunkan risiko investasi. Jadi, kamu tidak akan benar kehilangan dana saat performa produk investasi yang kamu pilih kurang memuaskan.
Baca juga: Mengenal Reksadana Saham dan Risiko-risikonya
Jenis Reksadana Lainnya di BMoney
Terdapat beragam pilihan jenis reksadana di BMoney yang bisa kamu pilih, seperti:
Memulai investasi lebih awal akan buat kamu punya waktu yang lebih panjang untuk mencapai tujuan keuanganmu di masa depan. Untuk mulai langkah pertamamu, kamu bisa gunakan aplikasi BMoney atau gabung komunitas BMoney di telegram untuk dapatkan kemudahan berinvestasi reksadana pendapatan tetap, ya!