Saat ini, sudah banyak masyarakat yang terlibat aktif dalam dunia investasi. Selain karena pertumbuhan ekonomi yang bergerak dinamis, tapi juga iklim investasi yang terus berkembang.
Banyaknya alternatif instrumen investasi yang bisa dipilih membuat masyarakat tidak ragu lagi untuk menanamkan uangnya di berbagai macam investasi. Apalagi jika instrumen tersebut diterbitkan langsung oleh pemerintah atau negara. Misalnya, instrumen berupa Surat Utang Negara (SUN).
SUN merupakan produk investasi berupa surat berharga yang diterbitkan oleh pemerintah dan digunakan untuk membiayai kebutuhan negara, seperti menutup defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Dengan adanya instrumen investasi yang satu ini, negara tidak perlu repot-repot mencari pembiayaan APBN dari luar.
Sementara itu, di sisi investor, surat utang negara menjadi produk investasi yang menguntungkan dengan adanya pembayaran imbal hasil berupa bunga atau kupon dan potensi kenaikan harga di masa mendatang (capital gain).
Sederhananya, SUN merupakan bukti adanya utang dari pemerintah kepada investor dalam jangka waktu tertentu. Keuntungan yang diperoleh pembeli SUN atau investor akan dibayarkan oleh pemerintah dalam bentuk pembayaran pokok dan bunga sesuai masa berlakunya.
Baca juga: Jenis-jenis Obligasi yang Bagus untuk Mulai Investasi Kamu
Istilah yang Berkaitan dengan Surat Utang Negara
Ketika memutuskan untuk berinvestasi di instrumen yang satu ini, tentu investor harus memahami apa saja istilah yang berkaitan dengan surat utang negara. Berikut ini adalah beberapa istilah yang sering muncul saat kamu berinvestasi dalam bentuk SUN.
1. Jatuh tempo (maturity)
Seperti yang sudah disinggung di atas, instrumen investasi ini memiliki masa berlaku sehingga dalam jangka waktu tertentu, pemerintah harus mengembalikan dana pokok investor. Jangka waktu inilah yang disebut jatuh tempo (maturity). Setiap produk SUN memiliki jatuh tempo yang beragam, mulai dari 3 bulan sampai 30 tahun.
2. Kupon atau bunga
Imbalan yang diperoleh pembeli atau investor SUN diberikan dalam bentuk kupon atau bunga. Kupon atau bunga SUN dihitung dalam persentase atas jumlah pokok utang dan waktu setahun. Namun, pembayarannya dilakukan secara rutin sebanyak tiga bulan sekali atau secara diskonto.
Contohnya, seorang investor membeli surat utang negara senilai Rp100 juta dengan kupon sebesar 7 persen per tahun. Berdasarkan acuan tersebut, maka investor akan memperoleh keuntungan sebesar 7% x Rp100 juta, yaitu Rp7 juta per tahun. Namun, karena pembayaran imbal hasil ini dilakukan sebanyak 3 bulan sekali, maka investor akan menerima bunga 3/12 x Rp7 juta, yaitu Rp1,75 juta setiap kali pembayaran kupon.
Sementara itu, pembayaran bunga secara diskonto dilakukan dengan pembayaran yang lebih murah saat pembelian ketimbang nilai yang dibeli. Misalnya, investor membeli SUN senilai Rp100 juta, namun hanya membayar Rp95 juta. Saat jatuh tempo, investor tetap akan mendapatkan pokok sebesar Rp100 juta.
Baca juga: Mengenal Obligasi dan Saham sebagai Instrumen Investasi
Jenis-Jenis Surat Utang Negara
Menurut Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2022, disebutkan bahwa Surat Utang Negara (SUN) terdiri atas Surat Perbendaharaan Negara (SPN) dan Obligasi Negara (termasuk Obligasi Negara Ritel/ORI). Berikut pembahasan lebih lanjut tiap jenis surat utang tersebut.
1. Surat Perbendaharaan Negara (SPN)
SPN merupakan salah satu produk SUN yang memiliki jangka waktu maksimal 12 bulan. Mekanisme pembayaran yang dilakukan dalam produk investasi ini adalah pembayaran bunga secara diskonto.
2. Obligasi Negara
Obligasi Negara adalah surat utang jangka menengah panjang yang diterbitkan oleh pemerintah dan sifatnya bisa dipindahtangankan. Jenis SUN yang satu ini memiliki jangka waktu lebih dari 12 bulan dengan sistem pembayaran kupon atau bunga secara diskonto.
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI)
Mirip dengan Obligasi Negara, namun produk investasi yang satu ini diperdagangkan secara ritel. Hal ini dilakukan agar setiap masyarakat dapat memiliki kesempatan yang seluas-luasnya untuk memiliki dan memperdagangkan secara aktif aset yang mereka miliki dalam perdagangan Obligasi Negara.
4. Saving Bond Retail (SBR)
Produk investasi yang satu ini adalah turunan dari ORI. Karakteristiknya hampir mirip dengan tabungan dan deposito bank untuk masyarakat ritel dengan tenor yang tidak terlalu panjang. Salah satu contohnya adalah SBR003 yang diterbitkan pemerintah dengan tenor 2 tahun saja.
Baca juga: Mengenal Investasi SBN (Surat Berharga Negara) dan Jenis-jenisnya
Apa Keuntungan Berinvestasi SUN?
Pemerintah menerbitkan Surat Utang Negara (SUN) dengan tujuan untuk membiayai defisit APBN, menutup kekurangan kas jangka pendek, dan mengelola portofolio utang negara. SUN baru dapat diterbitkan oleh pemerintah pusat setelah memperoleh persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang disahkan dalam kerangka pengesahan APBN setelah berkonsultasi dengan Bank Indonesia.
Dalam pengelolaannya, Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) memiliki kewenangan sekaligus tanggung jawab untuk menyiapkan perumusan dan pelaksanaan kebijakan pengelolaan SUN yang mencakup (1) perencanaan struktur portofolio yang optimal; (2) pelaksanaan penerbitan, penjualan, pembelian kembali, dan penukaran; (3) pengelolaan risiko portofolio SUN; (4) pengembangan infrastruktur dan institusi pasar SUN; serta (5) publikasi informasi tentang pengelolaan SUN berdasarkan kebijakan teknis yang ditetapkan Direktur Jenderal.
Baca juga: Mengenal SBN Ritel dan Keuntungannya Bagi Investor
Lantas, apa saja keuntungan yang bisa diperoleh investor dari produk investasi yang satu ini?
Pertama, SUN merupakan produk investasi yang cenderung bebas risiko gagal bayar sehingga investor merasa asetnya terjamin. Hal ini disebabkan oleh pembayaran bunga/kupon dan pokok yang sudah dijamin oleh negara lewat rencana alokasi pembayaran kupon ataupun pokok SUN dalam APBN.
Kedua, para investor dan pelaku pasar bisa melakukan diversifikasi portofolio untuk meminimalisasi risiko dengan berinvestasi di Surat Utang Negara (SUN). Ketiga, sama seperti obligasi pada umumnya, tingkat keuntungan investasi SUN juga cukup menjanjikan karena investor akan mendapat imbal hasil yang terukur dengan jangka waktu yang juga sudah terikat.
Keempat, produk SUN seperti Obligasi Negara juga bisa memberikan keuntungan lain karena dapat dijadikan sebagai agunan dan dapat dijual kapan saja ketika pemilik aset tersebut sedang membutuhkan dana darurat.
Terakhir, investor yang membeli produk investasi SUN bisa ikut berkontribusi dalam pembangunan. Hal ini disebabkan oleh dana yang ditanamkan akan digunakan oleh pemerintah dalam pembiayaan APBN sehingga kegiatan pembangunan nasional bisa terus berjalan.
Lalu, apakah berinvestasi SUN tahun ini berpotensi memberikan keuntungan yang menjanjikan? Di tengah ancaman resesi yang sedang terjadi saat ini, hampir tiap orang mempertimbangkan untuk berinvestasi secara aman. SUN bisa menjadi salah satu instrumen yang aman karena sudah dijamin oleh negara.
Baca juga: Mengenal SBR (Savings Bond Ritel), Alternatif Investasi yang Menguntungkan
Meski SUN memberikan potensi keuntungan yang bisa diprediksi dan tingkat risiko yang cukup minim, bukan berarti kamu tidak perlu memperdalam wawasan tentang produk investasi yang satu ini. Oleh karena itu, pastikan kamu sudah mengetahui apa saja keuntungan dan potensi risiko yang mungkin ditimbulkan dari instrumen investasi tersebut.
Itulah informasi terkait Surat Utang Negara (SUN) yang bisa kamu pelajari sebelum terjun langsung membeli produk investasi tersebut. Jika kamu ingin mempelajari lebih lanjut soal investasi dan mempraktikkannya langsung hanya dengan modal seadanya, mulailah berinvestasi melalui aplikasi investasi BMoney yang bisa di-download di Play Store atau App Store.