Perbedaan Trading dan Investasi yang Perlu Kamu Ketahui

Uji Agung Santosa

11 Maret 2022

Perbedaan trading dan investasi yang perlu kamu ketahui (Foto:123rf.com)
Perbedaan trading dan investasi yang perlu kamu ketahui (Foto:123rf.com)

Bursa saham yang makin diminati ini ternyata belum sepenuhnya dipahami oleh orang-orang yang terjun di dalamnya. Tidak sedikit yang kadang masih kebingungan dengan istilah trading dan investasi ketika memutuskan untuk bermain saham. Jika melihat dari pengertiannya, ada perbedaan trading dan investasi yang mendasar dan perlu kamu ketahui agar tidak salah langkah.

Dimulai dari pengertian tentang investasi terlebih dulu. Investasi adalah penanaman modal dengan tujuan memperoleh keuntungan pada masa depan. Umumnya, pilihan investasi pasar modal yang juga meliputi saham ini dimaksudkan untuk jangka panjang. Investasi ini juga dapat dilakukan oleh siapa saja, baik individu hingga perusahaan.

Lalu bagaimana dengan trading? Nah, trading merupakan suatu aktivitas yang berlangsung dalam pasar finansial yang bertujuan melakukan kegiatan jual dan beli dalam waktu singkat dan untuk mencapai keuntungan sebesar-besarnya. Trading tidak hanya terbatas pada saham. Ada jenis lain, yakni trading forex atau mata uang asing, trading bitcoin, trading emas, hingga trading binary yang belakangan menjadi pembicaraan hangat di tengah masyarakat.

Perbedaan Trading dan Investasi

Perbedaan trading dan investasi
Perbedaan trading dan investasi

Sekilas terlihat mirip dari pengertiannya karena sama-sama melakukan jual beli saham atau instrumen lain. Bahkan keduanya juga sama-sama memiliki tujuan untuk memaksimalkan keuntungan. Namun ada sejumlah hal lain yang mendasar dan menjadi pembeda kedua aktivitas ini. Berikut ini, perbedaan trading dan investasi yang perlu kamu simak sebelum mengambil keputusan:

1. Prinsip yang Berbeda untuk Meraih Tujuan

Bagi yang memilih investasi, seperti disinggung di awal, memang telah mengalokasikan jangka waktu panjang untuk memperoleh imbal balik yang dinilai optimal. Biasanya yang memutuskan untuk berinvestasi akan bermain aman dengan memilih membeli saham dari perusahaan yang mempunyai kinerja bagus dan harus memilih salah satu tipe investasi seperti: investasi reksadana, investasi reksadana pasar uang, investasi reksadana pendapatan tetap, dan investasi reksadana campuran. Mereka pun akan menahannya sebagai simpanan untuk dimanfaatkan pada kemudian hari.

Orang yang menjatuhkan pilihan untuk berinvestasi pun cenderung santai. Mereka tidak terikat tiap kali melakukan analisis atau mengamati fluktuasi nilai pasar. Prinsipnya buy and hold.

Untuk yang melakukan trading, prinsip yang digunakannya adalah prinsip buy and sell. Umumnya, seorang trader telah memiliki patokan sebuah saham pada kisaran harga tertentu dan akan menjualnya kembali dalam jangka waktu dekat apabila nilai saham tersebut telah mencapai angka yang diinginkannya. Hitungannya bisa dalam jam, hari, atau minggu.

Di sini, kamu membutuhkan komitmen karena harus telaten mengamati fluktuasi nilai pasar dan melakukan analisis yang mendalam agar tidak merugi karena transaksinya di bawah angka yang ditargetkan. Meski begitu, aktivitas trading ini dapat dilakukan juga di sela-sela waktu tertentu yang tidak mengganggu pekerjaan utamamu.

Baca juga: Apa Itu Investasi Bodong? Kenali Ciri dan Jenisnya di Sini 

2. Risiko yang berbeda

Ini yang perlu diingat antara investasi dan trading. Perbedaan investasi dan trading lain yang mendasar adalah terkait risiko. Investasi memiliki risiko lebih rendah karena sebagai investor pasti sebisa mungkin menghindari kerugian.

Di sini, para investor yang memang ingin menyimpan dan mengelola keuangannya dalam jangka waktu lama akan memilih saham blue chip disertai fundamental perusahaan yang baik. Perusahaan yang baik ini juga diyakini para investor akan memiliki kinerja yang bagus dalam jangka waktu lama.

Risikonya trading lebih tinggi karena cenderung memilih saham kelas tiga. Saham yang dipilih cenderung berpotensi mengalami fluktuasi cukup tinggi. Bagi pemula, sebaiknya mencoba akun yang memberikan demo atau bimbingan berupa strategi dan analisis dalam trading.

Selain itu, kamu perlu berhati-hati pada broker jika ingin terjun menjadi trader. Kamu perlu mengkaji dan mencari informasi atau bahkan riset terlebih dahulu agar kamu benar-benar memahami broker yang kamu pilih. Kamu juga perlu melakukan riset untuk memilih broker yang benar-benar sesuai dengan kriteria kamu.

Di sisi lain, terdapat broker trading yang mewajibkan kamu untuk menyimpan deposit dengan jumlah yang sangat besar. Hal ini memang dapat membuat kamu memperoleh keuntungan yang tinggi. Namun, hal ini juga yang dapat menjerumuskan kamu pada kerugian yang tinggi juga. Perlu diingat juga bahwa dalam kegiatan ini tidak ada lembaga yang dapat memberikan kamu jaminan simpanan.

Baca juga: Apa Itu Investasi Saham? Keuntungan, Risiko, dan Cara Membelinya

3. Elemen Pelindung

Jika pada investasi, investor menikmati fasilitas seperti bonus, dividen, pemecahan saham, dan lain-lain. Ini menjadi strategi dari investor yakni menciptakan kekayaan dengan bunga majemuk dan dividen. Dengan demikian, berinvestasi di perusahaan yang secara fundamental kuat akan memudahkan untuk bangkit kembali ke nilai sebenarnya seiring waktu dan kerugian akan dipulihkan.

Sedangkan pada trading, trader memegang saham hanya untuk interval pendek. Mereka tidak menikmati fasilitas berupa dividen, pemecahan saham, dan lain-lain. Di sini, elemen pelindung trader berupa stop loss atau sebuah tindakan untuk menjual sebuah saham di harga tertentu untuk membatasi kerugian. Untuk itu, trader bergantung pada waktu pasar maka harus jeli menemukan waktu yang tepat untuk masuk dan keluar saham.
Baca juga: Mengenal Reksadana Saham dan Risiko-risikonya

4. Analisis yang Digunakan Berbeda

Jika kamu berminat untuk berinvestasi, analisis fundamental merupakan hal yang sesuai. Analisis fundamental ini mengulas segala sesuatu yang dapat menggerakkan harga saham. Kamu perlu melihat kinerja keuangan, potensi industri, tingkat persaingan usaha, analisis pasar dan ekonomi makro maupun ekonomi mikro. Analisis ini sangat cocok digunakan untuk menganalisis investasi dengan jangka panjang.

Ini sejalan dengan faktor yang mempengaruhi pendekatan investasi seperti industri, kondisi ekonomi, kondisi keuangan pasar, dan pesaing. Karena itu, analisis ini pun memiliki dua pendekatan untuk menganalisis performa suatu perusahaan.

Baca juga: 15 Pertanyaan tentang Investasi yang Paling Sering Muncul dan Jawabannya

Pertama, pendekatan top-down dengan melihat gambaran umum suatu perusahaan yang dijadikan obyek. Kedua, pendekatan bottom-up dilakukan dengan melihat detail para perusahaan yang dijadikan objek, seperti melihat kondisi keuangan dan kompetisi dengan para pesaing.

Kalau kamu mempertimbangkan diri menjadi trader dan melakukan trading, analisis teknikal tepat digunakan. Analisis ini berfokus pada sejarah perkembangan harga. Di sini, sangat diperhatikan pola kenaikan dan juga penurunan harga yang sudah dialami oleh suatu perusahaan. Adapun visualisasi dari analisis ini berpatokan pada pola perubahan harga yaitu dengan grafik atau chart sehingga orang yang melakukan analisis harus memahami pergerakan dari grafik harganya

Analisis ini sangat cocok digunakan untuk menganalisis investasi jangka pendek. Indikator yang berpengaruh dan kerap diulas dalam analisis teknikal ini adalah indikator teknis, psikologi pasar, pengelolaan uang, dan imbalan risiko.

Baca juga: Pengertian Manajer Investasi dan Tips Memilih yang Terbaik

Itu dia perbedaan trading dan investasi mendasar yang perlu kamu ketahui sebelum memutuskan untuk berinvestasi atau memilih menjalankan trading. Dengan memahami perbedaan trading dan investasi ini, kamu bisa menentukan mana yang sesuai dengan tujuanmu, kebutuhanmu, dan kesiapan dirimu. Jadi, kamu tertarik untuk memilih trading atau investasi? Jangan lupa sesuaikan dengan dirimu agar tidak salah pilih.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!