Aktivitas keuangan dan perbankan saat ini sudah dikenal masyarakat luas sehingga tidak sedikit orang yang mulai memanfaatkan fasilitas bank untuk kebutuhan lain selain menabung atau mengajukan pinjaman.
Lihat tips keuangan lain di sini.
Nah, salah satu fasilitas yang banyak dicari saat ini adalah personal banking atau aktivitas perbankan personal yang biasa dimanfaatkan oleh nasabah prioritas untuk mengetahui fasilitas apa saja yang bisa digunakan untuk membangun kondisi keuangan pribadi yang lebih baik dan menguntungkan.
Dalam dunia perbankan, aktivitas tersebut lebih dikenal dengan istilah private banking. Namun, ada juga sebagian orang yang memanfaatkan fasilitas wealth management.
Secara sepintas, kedua aktivitas perbankan tersebut memang terlihat mirip. Nyatanya, ada beberapa perbedaan yang perlu dipahami oleh nasabah terkait kedua konsep tersebut.
Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Menyimpan Uang di Brankas Bank
Private banking merupakan solusi komprehensif dari lembaga keuangan atau perbankan yang memberikan fasilitas berupa manajemen pribadi pada nasabah prioritas untuk mengurus semua keperluan finansial mereka. Sementara itu, wealth management merupakan kategori personal banking yang bersifat luas sehingga mencakup optimisasi portofolio nasabah.
Untuk lebih jelasnya lagi, mari kita simak perbedaan keduanya dan apa saja kelebihan dan kekurangan dari personal banking yang biasa dimanfaatkan oleh sejumlah nasabah prioritas.
Kelebihan dan Kekurangan Personal Banking
Private atau personal banking adalah layanan yang diberikan pihak bank kepada nasabah untuk dapat mengelola keuangan mereka secara khusus. Sesuai dengan namanya, tentu saja layanan ini tidak bisa diperoleh atau dimanfaatkan oleh seluruh nasabah. Hanya nasabah prioritas atau premium yang bisa memanfaatkan fasilitas atau layanan jasa tersebut.
Umumnya, tiap bank memberlakukan batas minimum dana yang harus dimiliki oleh nasabah agar dapat menggunakan layanan ini. Misalnya, untuk dapat menggunakan layanan private banking, nasabah harus memiliki dana minimal Rp500 juta sampai Rp1 miliar.
Dengan demikian, private banking dapat dikatakan sebagai layanan eksklusif yang dapat digunakan secara khusus oleh nasabah tertentu saja. Namun, bukan berarti kamu tidak bisa menjadi nasabah tersebut. Jika tabungan atau aset di bank yang kamu miliki sudah mencapai batas minimum untuk menjadi nasabah premium, maka kamu tentu bisa menggunakan layanan private banking tersebut.
Baca juga: Pengertian dan Manfaat Regresi dalam Investasi
Kelebihan yang dimiliki layanan private banking adalah tiap nasabah prioritas atau premium bisa memperoleh berbagai saran atau masukan terkait tabungan dan jenis investasi yang dilakukan untuk meningkatkan keuntungan ataupun jumlah aset yang dimiliki. Hal ini dilakukan tentu saja dengan mempertimbangkan kondisi finansial nasabah secara menyeluruh.
Layanan private banking akan membantu nasabah dalam melindungi aset yang dimiliki, bahkan menambahnya. Lembaga keuangan yang menyediakan layanan ini biasanya akan membantu nasabah dalam menyusun rencana dan tabungan, juga mendistribusikan aset yang mereka miliki untuk keturunan mereka.
Selain itu, kelebihan dari personal banking ini adalah nasabah tidak perlu mengantre saat akan melakukan konsultasi dengan pihak bank. Nasabah juga bisa menyelesaikan berbagai jenis transaksi melalui telepon dan menyelesaikan berbagai permasalahan keuangan secara lebih cepat dan tepat.
Di balik kelebihan tentu saja ada kekurangan. Salah satu kekurangan yang paling disorot dari layanan ini tentu saja adalah batas minimum yang lumayan tinggi, mulai dari Rp500 juta sampai Rp1 miliar.
Mengenal Wealth Management
Seperti yang sudah disinggung di awal, ada banyak orang yang menyamakan antara konsep private banking dengan wealth management. Padahal, keduanya merupakan konsep yang berbeda.
Wealth management mengacu pada aktivitas diskusi dan eksekusi yang berkaitan dengan investasi. Kegiatan ini dilakukan agar nasabah dapat memperoleh keuntungan dari investasi yang dilakukannya. Lembaga keuangan yang memberikan layanan ini biasanya akan memberikan banyak pilihan layanan, mulai dari pendanaan sampai investasi saham.
Selain itu, tentu saja layanan wealth management juga membantu nasabah atau klien dalam membuat perencanaan keuangan (financial planning), mengelola portofolio, dan berbagai layanan finansial lain yang berhubungan dengan pilihan keuangan pribadi nasabah.
Baca juga: Pengertian Bank Kustodian dan Perannya dalam Reksadana
Meski sama-sama menawarkan manajemen keuangan pribadi nasabah, ada perbedaan mendasar antara private banking dengan wealth management. Salah satunya adalah pihak penyedia kedua layanan tersebut. Jika layanan private banking disediakan oleh pihak bank, maka layanan wealth management biasanya disediakan oleh lembaga keuangan nonbank atau perusahaan sekuritas.
Uniknya, layanan ini juga bisa diberikan oleh penasihat keuangan (financial advisor) secara independen atau manajer portofolio multilisensi yang menawarkan berbagai fasilitas khusus bagi klien prioritas atau premium.
Beberapa hal yang biasa didiskusikan antara penasihat dan klien dalam wealth management antara lain adalah tujuan keuangan, tingkat kenyamanan dan risiko berinvestasi, dan ketentuan lain yang harus dipenuhi oleh klien saat akan melakukan investasi.
Dari hasil diskusi tersebut, penasihat keuangan akan membuat sebuah strategi investasi yang bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan investasi dan keuangan mereka.
Berbeda dengan private banking, penasihat wealth management tidak bisa memberikan manfaat berupa layanan perbankan eksklusif bagi klien. Namun, mereka bisa memberikan saran kepada klien terkait akun bank terbaik mana yang bisa digunakan oleh klien sehingga mampu mencapai tujuan keuangan mereka.
Biaya Personal Banking
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa private/personal banking dan wealth management merupakan layanan yang sama-sama bermanfaat untuk mengelola aset nasabah atau klien prioritas. Namun, dengan arah dan objek perencanaan yang berbeda.
Jika private banking memberikan layanan perbankan berupa pengelolaan aset, perdagangan, dan konsultasi pajak sederhana, maka wealth management memberikan manfaat berupa manajemen aset secara khusus. Mulai dari layanan alokasi dan strukturasi aset, perencanaan pajak, kepemilikan aset, sampai urusan lain yang berkaitan dengan finansial pribadi.
Baca juga: 7 Aplikasi Penghasil Uang untuk Dapat Penghasilan Menjanjikan
Dalam hal kebebasan memilih opsi keuangan, nasabah pada private banking tidak punya banyak pilihan karena pihak bank tentu hanya memberikan penawaran berupa paket perbankan yang sudah mereka buat sebelumnya. Lain halnya dengan wealth management yang memberikan lebih banyak pilihan bagi klien untuk menentukan mana strategi dan instrumen investasi yang paling tepat bagi mereka.
Selain layanan dan pendekatannya, ada juga salah satu aspek yang membedakan antara layanan private banking dengan wealth management. Dalam hal biaya, jasa wealth management dianggap lebih efektif karena layanan yang diberikan meliputi perbankan, asuransi, investasi, pengelolaan aset, dan lain sebagainya tanpa ada persyaratan khusus yang harus dipenuhi oleh klien.
Sementara itu, dalam personal banking, nasabah harus terlebih dulu memiliki aset yang menjadi syarat dan ketentuan pihak bank. Misalnya, jumlah tabungan minimum, jumlah aset yang dimiliki dari bank tersebut, dan lain-lain.
Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan dengan Bijak
Setelah mengetahui apa itu personal banking, wealth management, dan apa saja kelebihan dan kekurangan yang dimiliki kedua layanan tersebut, mana yang lebih cocok untuk kamu gunakan?
Jika kamu masih belum bisa menggunakan kedua layanan tersebut, kamu bisa tetap mendapat manfaat keduanya dengan menggunakan aplikasi investasi BMoney yang bisa di-download melalui Play Store atau App Store. Dengan aplikasi ini, kamu bisa berinvestasi sekaligus mendapat saran dari manajer investasi untuk melakukan perencanaan keuangan sesuai profil risikomu.