Portofolio Investasi: Definisi, Fungsi, dan Cara Membuatnya

Uji Agung Santosa

26 Januari 2024

Pengertian Portofolio Investasi
Pengertian Portofolio Investasi

Seiring dengan meningkatnya literasi keuangan beberapa tahun terakhir, keinginan masyarakat Indonesia untuk berinvestasi pun turut meningkat. Namun, sebelum mulai berinvestasi, akan lebih baik jika kamu mencari tahu lebih dalam mengenai kegiatan ini.

Baca juga: Investasi Modal Kecil yang Menguntungkan dan Mudah Dilakukan

Salah satu hal yang perlu kamu pahami sebelum berinvestasi adalah portofolio investasi. Hal ini dianggap penting karena dapat membantumu mengetahui instrumen investasi yang cocok untukmu. Jadi, pada akhirnya tujuan investasimu pun akan tercapai.

Apa Itu Portofolio Investasi?

Portofolio investasi adalah kumpulan aset investasi yang dimiliki individu, perusahaan, atau lembaga tertentu. Aset ini bisa berupa uang tunai, saham reksa dana, obligasi, emas, properti, bahkan karya seni.

Lewat portofolio investasi, kamu akan mengetahui di mana saja asetmu dialokasikan. Hal ini membantu Anda sebagai investor untuk melakukan diversifikasi aset investasi.

Portofolio investasi sendiri dibagi dalam dua kategori, yaitu portofolio investasi strategis, yaitu membeli aset finansial yang berpotensi mengalami kenaikan terus-menerus atau memberikan keuntungan. Aset ini biasanya akan disimpan dalam jangka panjang.

Yang kedua adalah portofolio investasi taktis, yaitu melakukan pembelian dan penjualan aset secara aktif dengan harapan mendapat keuntungan dalam waktu singkat.

Baca juga: Reksadana Saham: Apa Itu, Tips dan Cara Investasinya

Fungsi Portofolio Investasi

Fungsi portofolio investasi
Fungsi Portofolio Investasi

Dengan menyusun portofolio investasi, kamu dapat menilai instrumen investasi apa saja yang berpotensi memberikan keuntungan lebih besar. Kamu dapat lebih mudah mengukur kinerja setiap instrumen investasi.

Tidak hanya itu, fungsi portofolio investasi lainnya adalah memudahkan proses diversifikasi. Maksud dari diversifikasi investasi adalah kamu membagi dana atau modal yang dimiliki dalam beberapa instrumen investasi.

Baca juga: Reksadana Pasar Uang: Jenis, Kelebihan dan Tips Investasinya

Ingatlah bahwa dalam dunia investasi sebisa mungkin jangan meletakkan semua telur yang kamu punya dalam satu keranjang. Artinya, jangan menanamkan modal hanya dalam satu instrumen investasi saja.

Misalnya saja, kamu bisa coba mengalokasikan asetmu pada deposito, reksadana, saham, atau emas. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalkan risiko kerugian yang mungkin saja terjadi.

Cara Menyusun Portofolio Investasi

cara menyusun portofolio investasi
Cara Menyusun Portofolio Investasi

Idealnya, portofolio yang kamu punya dapat memberikan keuntungan dan memenuhi tujuan investasi. Selain itu, portofolio yang disusun dengan baik juga akan membuatmu lebih tenang dan terarah saat berinvestasi.

Baca juga: Mengenal Investasi Leher ke Atas dan Manfaatnya

Nah, bagaimana cara menyusun portofolio investasi yang baik dan tentunya menguntungkan? Berikut cara yang bisa kamu lakukan.

1. Alokasikan Aset dengan Baik

Pengalokasian aset berperan penting dalam kesuksesan investasi. Akan tetapi, sebelum membagikan modal ke beberapa aset, kamu juga perlu tahu kondisi keuanganmu. Tidak hanya itu, kamu pun perlu mengetahui tujuan investasimu.

Hal lain yang perlu kamu pertimbangkan sebelum mengalokasikan aset adalah umur, waktu yang kamu miliki untuk berinvestasi, jumlah modal yang kamu punya, dan kebutuhan pendapatan di masa yang akan datang.

Sebagai contoh, strategi investasi karyawan di usia 20 tahunan yang masih lajang dan karyawan di usia 30 tahunan yang sudah berkeluarga tentu berbeda. Karyawan yang sudah berkeluarga mungkin memiliki target return lebih besar, misalnya untuk memenuhi dana pendidikan dan dana pensiun.

Waktu investasinya pun lebih pendek. Jadi, mereka cenderung memilih instrumen investasi yang memberikan return lebih besar dalam waktu lebih singkat.

2. Kenali Profil Risiko

Ada kalanya, investasi juga menimbulkan kerugian yang membuat harus kehilangan modal, baik sebagian atau seluruhnya. Biasanya, investasi dengan return yang besar disertai risiko yang besar juga.

Itu sebabnya, sebelum membangun portofolio investasi, kamu pun harus mengetahui profil risikomu. Profil risiko ini menunjukkan seberapa berani kamu mengambil risiko tersebut. Umumnya, profil risiko terbagi menjadi tiga tingkatan, yaitu konservatif, moderat, dan agresif.

Baca juga: Apa Itu Investasi Bodong? Kenali Ciri dan Jenisnya di Sini

Kamu dikatakan memiliki profil risiko konservatif jika cenderung bermain sangat aman. Kamu tidak masalah jika tidak mendapatkan return besar asalkan kamu tidak mengalami kerugian sama sekali.

Profil risiko moderat lebih berani mengambil risiko dibanding investor konservatif. Hanya saja, tipe ini biasanya hanya mengalokasikan sedikit asetnya ke dalam instrumen investasi berisiko tinggi.

Sementara, investor dengan profil risiko agresif lebih berani mengambil risiko guna mendapat keuntungan semaksimal mungkin.

3. Review dan Evaluasi Pengalokasian Aset

Ketika kamu sudah menyusun portofolio dan menjalankan investasi, kamu harus menganalisis portofolio tersebut secara berkala.

Pasalnya, kondisi keuangan, kebutuhan pendapatan, dan profil risikomu bisa saja berubah sewaktu-waktu. Jadi, kamu harus menghitung kembali apakah komposisi asetmu masih sesuai dengan kebutuhanmu atau tidak.

Misalnya saja, jika profil risiko meningkat, kamu dapat mengubah komposisi aset dengan menambah porsi instrumen investasi yang bersifat high risk high return. Jadi, kamu bisa mendapatkan keuntungan lebih besar.

 

Bisa dibilang, kesuksesan investasi ditentukan dari portofolio investasi. Itu sebabnya, cermatlah menyusun dan membangun aset investasi agar tujuanmu bisa tercapai.

Baca juga: Apa Itu Investasi Saham? Keuntungan, Risiko, dan Cara Membelinya

Itulah penjelasan tentang portofolio investasi. Coba sekarang simak portofolio di tempat kamu berinvestasi. Lalu, atur dengan baik supaya kamu bisa dapatkan keuntungan maksimal.

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!