Syailendra Dana Kas (SDK) menjadi salah satu rekomendasi produk reksa dana pasar uang terbaik pada tahun 2023. Itulah sebabnya jenis reksadana ini bisa dipilih sebagai tujuan berinvestasi, terutama bagi pemula.
Selain minim risiko dan menjanjikan return menarik, reksa dana ini telah memperlihatkan kinerjanya dengan beroperasi sekitar 8 tahun sejak 12 Juni 2015.
Dari pengalamannya di dunia investasi, mari menyelisik lebih lanjut mengenai reksa dana Syailendra Dana Kas (SDK), seberapa aman, bagaimana performanya, dan simulasinya dalam ulasan berikut ini.
Mengenal Reksa Dana Syailendra Dana Kas
Syailendra Dana Kas adalah produk reksa dana di bawah naungan perusahaan manajer investasi (MI) kesohor Indonesia, PT Syailendra Capital yang didirikan pada tahun 2006. MI ini sudah memiliki izin dan legalitas resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sehingga aman berinvestasi di dalamnya.
Sebagaimana reksa dana pasar uang pada umumnya, Syailendra Dana Kas memiliki tujuan utama mendapatkan tingkat likuiditas tinggi agar kebutuhan uang tunai terpenuhi dalam waktu singkat dan pendapatan investasi menggiurkan.
Reksa dana pasar uang sendiri adalah salah satu jenis reksa dana yang menginvestasikan sebagian besar asetnya dalam instrumen keuangan dengan jangka waktu pendek dan risiko rendah, seperti deposito, surat berharga pasar uang, dan instrumen pasar uang lainnya. Tujuan dari reksa dana pasar uang adalah untuk mencapai pertumbuhan modal yang stabil dengan mempertahankan likuiditas tinggi dan risiko yang terkendali.
Reksa dana pasar uang cocok bagi investor yang ingin mempertahankan dana mereka dalam jangka pendek, atau sebagai alternatif investasi yang lebih aman dibandingkan dengan instrumen investasi lain yang berisiko lebih tinggi, seperti saham atau obligasi.
Meskipun potensi imbal hasilnya cenderung lebih rendah dibandingkan dengan jenis reksa dana lainnya, reksa dana pasar uang memberikan stabilitas dan likuiditas yang tinggi. Bahkan, bisa pula dijadikan dana darurat agar tidak campur aduk dengan operasional sehari-hari, dan menjadi tempat investasi sementara.
Baca juga: Reksadana Pasar Uang: Jenis, Kelebihan dan Tips Investasinya
Strategi Investasi Reksa Dana Syailendra Dana Kas
Strategi investasi yang dilakukan SDK sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, dan diatur oleh OJK. Salah satu prinsip dan strategi investasi reksa dana pasar uang yang diadopsi oleh SDK yaitu investasi pada instrumen pasar uang.
Komposisi investasi aset di SDK adalah 100 persen dari Nilai Aktiva Bersih (NAB) pada instrumen pasar uang yang memiliki jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Instrumen pasar uang yang dapat digunakan antara lain deposito berjangka, sertifikat bank, dan surat utang jangka pendek.
Performa SDK
Berdasarkan performanya, Syailendra Dana Kas terus menunjukkan peningkatan stabil dari waktu ke waktu. SDK juga berhasil menduduki peringkat teratas di banyak marketplace dan aplikasi investasi. Salah satunya di aplikasi BMoney.
Lewat aplikasi ini kamu bisa membeli berbagai produk reksa dana dengan harga terjangkau mulai dari Rp10 ribu. Selain itu, aset investasi reksa danamu dijamin aman lantaran dikelola oleh Manajer Investasi andal serta Bank Kustodian yang berada di bawah pengawasan OJK.
Sebagai gambaran, Syailendra Dana Kas berhasil menduduki posisi pertama produk reksa dana pasar uang teratas di BMoney, aplikasi investasi yang bisa diunduh melalui Play Store atau App Store, lantaran imbal hasil yang diberikan.
Berdasarkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) per Mei 2023, pertumbuhan nilai produk SDK selama setahun terakhir mencapai 4,04 persen. Dalam periode 3 tahun, kinerja Syailendra Dana Kas menunjukkan pencapaian return 13,57 persen, dan return dalam 5 tahun terakhir sebesar 27,67 persen.
Untuk menilai kinerja Reksa dana sebaiknya dilakukan dengan membandingkan acuan atau benchmark. Jika dilihat secara menyeluruh, SDK sudah mencetak keuntungan total sejak pertama kali diluncurkan sebesar 56,31 persen ketimbang persentase return benchmark sebesar 40,30 persen.
Baca juga: Cara Menghitung Keuntungan Reksa Dana Per Bulan dan Contohnya
Jumlah Dana Kelolaan
Menukil data dari beberapa sumber tepercaya, total dana kelolaan SDK mencapai Rp4,4 triliun dan menjadi salah satu yang tertinggi ketimbang produk reksa dana pasar uang lainnya.
Dana kelolaan pada reksa dana pasar uang menunjukkan total nilai aset yang dikelola oleh suatu reksa dana. Jumlah dana kelolaan mencerminkan seberapa besar dana yang diinvestasikan oleh para investor dalam reksa dana pasar uang. Semakin besar dana kelolaan, semakin besar pula kepercayaan dan minat investor terhadap reksa dana tersebut.
Dana kelolaan yang lebih besar dapat memberikan beberapa keuntungan, antara lain tingkat likuiditas yang lebih baik, diversifikasi yang lebih luas ke berbagai instrumen pasar uang dan emiten, serta efisiensi biaya.
Namun, ukuran dana kelolaan bukanlah satu-satunya faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih reksa dana. Faktor lain seperti kinerja historis, biaya, reputasi manajer investasi, dan kesesuaian dengan tujuan investasi pribadi juga harus dipertimbangkan.
Di luar itu, dana kelolaan SDK yang terbilang tinggi merupakan prestasi dan menunjukkan stabilitas, mengingat pada umumnya reksadana pasar uang menawarkan imbal hasil dengan tingkat pengembalian bervariasi sebesar 3-5 persen per tahun.
Baca juga: Pahami Cara Kerja Reksa Dana Sebelum Berinvestasi
Simulasi Cara Kerja Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang bekerja dengan mengumpulkan dana dari sejumlah investor individu dan mengelolanya secara kolektif oleh manajer investasi. Misalnya, kamu sebagai investor memutuskan untuk berinvestasi dalam reksa dana pasar uang dengan jumlah investasi awal sebesar Rp10.000.000.
Reksa dana pasar uang tersebut memiliki NAB awal sebesar Rp1.000 per unit penyertaan. Dengan demikian, kamu akan memperoleh 10.000 unit penyertaan (Rp10.000.000 / Rp1.000).
Manajer investasi mengelola dana yang kamu miliki dengan menginvestasikannya pada instrumen pasar uang, seperti deposito berjangka, sertifikat bank, dan surat utang jangka pendek.
Selama periode tertentu, misalnya 6 bulan, reksa dana menghasilkan pendapatan dari instrumen pasar uang tersebut. Misalnya, pendapatan yang diperoleh sebesar Rp100.000. Setelah 6 bulan, NAB reksa dana pasar uang naik menjadi Rp 1.010 per unit penyertaan karena adanya pendapatan yang diakumulasikan ke dalam NAB.
Baca juga: Reksadana Sucorinvest Money Market Fund, Kelebihan dan Simulasinya
Jika kamu memutuskan untuk menjual unit penyertaan setelah 6 bulan, kamu akan memperoleh nilai investasi berdasarkan NAB saat itu. Dalam contoh ini, nilai investasi yang kamu miliki menjadi Rp10.100.000 (10.000 unit x Rp 1.010 per unit).
Untuk saat ini, harga NAB Syailendra Dana Kas per Mei 2023 adalah Rp1.563,12 per unit penyertaan, sedangkan harga/unit NAB setahun sebelumnya yaitu Mei 2022, adalah Rp1.503,50.
Sebagai contoh, jika kamu berinvestasi sebesar Rp1 juta sejak 1 tahun lalu, total nilai investasi yang akan kamu dapat saat ini adalah sebesar Rp13,2 juta. Angka ini diperoleh dari penjumlahan antara total modal beli setahun Rp13 juta, dan tingkat pertumbuhan dalam setahun yaitu 1,98 persen atau Rp257 ribu.
Perlu dicatat bahwa keuntungan yang tercatat pada contoh di atas merupakan yang telah terjadi di masa lalu sehingga belum tentu akan sama dengan yang terjadi di masa depan. Jadi, tertarik berinvestasi di Syailendra Dana Kas lewat aplikasi BMoney?