Reksadana memang jadi pilihan investasi yang tepat untuk kamu yang memiliki modal minim. Kamu yang baru pertama kali ingin berinvestasi pasti akan mencari reksadana terbaik yang bisa diandalkan. Namun, hanya mengandalkan satu produk reksadana saja akan terasa kurang, baik dari sisi kelengkapan portofolio maupun potensi keuntungan.
Tentunya kamu butuh lebih dari satu produk reksadana dengan profil risiko yang berbeda. Jadi, peluang pengembalian (return) yang bisa kamu dapatkan tentunya akan makin besar. Alih-alih hanya memilih satu produk reksadana, kamu bisa mendapatkan dua atau lebih reksadana dalam satu produk.
Mengenal Reksadana Campuran
Apa itu reksadana campuran? Seperti namanya, reksadana campuran adalah reksadana yang menggabungkan tiga jenis reksadana lainnya dalam satu produk. Manajer investasi akan menggabungkan dana yang dihimpun untuk dikelola dalam instrumen pasar uang, pendapatan tetap, dan saham.
Dengan kata lain, kamu cukup membeli satu produk untuk mendapatkan semuanya. Pembagian dari nilainya akan ditentukan oleh manajer investasi secara langsung. Namun, tidak boleh ada jenis reksadana yang nilainya lebih dari 79 persen.
Pembagian yang dilakukan manajer investasi ini akan sangat proporsional dan melihat kondisi pasar yang sedang terjadi. Saat kondisi pasar saham sedang baik, manajer investasi mungkin akan mengalokasikan dana lebih banyak ke dalam portofolio saham.
Namun, alokasi dana bisa akan dipindahkan ke obligasi atau instrumen pasar uang lainnya saat pasar saham sedang tidak menunjukkan tren positif. Dengan begitu, potensi pengembalian dana akan lebih stabil.
Rekomendasi Reksadana Campuran Terbaik
Untuk mendapatkan potensi return yang memuaskan, tentunya kamu perlu memilih reksadana campuran terbaik. Berikut sejumlah produk reksadana campuran terbaik di BMoney.
Manajer Investasi | Nama Produk |
---|---|
PT Sucorinvest Asset Management |
Sucorinvest Anak Pintar |
PT Sucorinvest Asset Management |
Sucorinvest Flexi Fund |
PT Sucorinvest Asset Management | Sucorinvest Premium Fund |
PT Schroder Investment Management Indonesia | Schroder Dynamic Balanced Fund |
PT Schroder Investment Management Indonesia | Schroder Dana Terpadu II |
Baca juga: Pengertian Reksadana, Jenis, Fungsi, dan Keuntungannya
Jenis Reksadana Campuran
Dalam aplikasinya, reksadana campuran pun dibagi lagi ke dalam beberapa jenis. Pembagian ini dilihat berdasarkan profil risiko yang muncul. Berikut jenis reksadana campuran yang bisa kamu pilih:
1. Reksadana Campuran Konservatif
Dalam jenis ini, manajer investasi akan lebih banyak mengalokasikan dananya ke dalam instrumen pasar uang. Potensi return dalam profil risiko konservatif juga terbilang sangat kecil. Pasalnya, dana untuk instrumen saham dapat porsi yang paling rendah.
Alokasi dana yang ditempatkan oleh manajer investasi biasanya sekitar 70-79 persen ke instrumen pasar uang dan surat utang. Sisanya akan ditempatkan ke dalam produk saham.
2. Reksadana Campuran Berimbang
Seperti namanya, reksadana campuran ini akan mendapatkan dana dengan porsi yang seimbang. Biarpun tidak benar-benar sama, manajer investasi akan membuat persentase pasar uang, obligasi, dan saham berada di nilai yang sama.
Produk ini cocok untuk kamu yang tetap berhati-hati saat ingin mengambil return yang lebih besar. Potensi pengembaliannya akan lebih baik dari konservatif. Namun, risiko yang bisa muncul pun tidak terlalu besar.
3. Reksadana Campuran Moderat
Dari profil menengah, kamu akan mendapatkan produk reksadana campuran yang relatif seimbang. Manajer investasi akan membagi dananya ke dalam instrumen pasar uang dan saham secara proporsional.
Jenis ini pun akan lebih dinamis dalam berbagai aspek. Manajer investasi akan membuat porsi alokasi dana mengikuti kondisi pasar. Dengan begitu, risiko dan potensi pengembaliannya pun akan sedikit lebih besar.
4. Reksadana Campuran Agresif
Manajer investasi akan mengalokasikan dananya lebih banyak ke dalam instrumen saham. Instrumen pendapatan tetap pun akan mendapatkan porsi yang tidak jauh berbeda.
Alokasi dana yang diterapkan oleh manajer investasi cenderung lebih banyak ke produk saham sekitar 70-79 persen. Karena porsi instrumen pasar uang sangat kecil, risiko yang muncul pun terbilang sangat tinggi.
Baca juga: Reksadana Pasar Uang: Definisi, Jenis, Keuntungan, dan Cara Investasinya
Alokasi Dana Dalam Reksadana Campuran
Ada aturan dan strategi jelas dalam alokasi dana yang dilakukan oleh manajer investasi. Inilah beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh manajer investasi dalam mengelola dana dari reksadana campuran.
- Tidak boleh mengalokasikan lebih dari 80 persen dana ke deposito karena akan menjadi reksadana pasar uang.
- Tidak boleh mengalokasikan lebih dari 80 persen ke surat utang (obligasi) karena akan menjadi reksadana pendapatan tetap.
- Tidak boleh mengalokasikan lebih dari 80 persen dana ke pasar saham karena akan menjadi reksadana saham.
- Boleh mengalokasikan hingga 79 persen dana ke Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan deposito
- Boleh mengalokasikan hingga 79 persen dana ke instrumen obligasi
- Boleh mengalokasikan hingga 79 persen dana ke efek ekuitas (saham)
Tipe Investor Seperti yang Cocok untuk Reksadana Campuran
Reksadana campuran cocok untuk kamu yang memiliki tujuan investasi jangka menengah dan panjang. Setidaknya, kamu tetap menghimpun dana pada produk reksadana campuran hingga lebih dari lima tahun lamanya. Durasi investasi ini jadi waktu yang dianggap ideal untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.
Kelebihan Reksadana Campuran
Memilih investasi pasti akan melihat kelebihannya terlebih dulu. Berikut beberapa kelebihan, manfaat, dan kemudahan yang diberikan oleh reksadana campuran untuk para investornya.
1. Potensi imbal balik yang menguntungkan
Apabila dibandingkan dengan reksadana pasar uang dan pendapatan tetap, return yang dijanjikan dalam reksadana campuran ini lebih besar. Kamu bisa mendapatkan pengembalian hingga 15-20 persen per tahun.
Hal ini berkat diversifikasi instrumen investasi yang digunakan. Jika memang kondisi pasar sedang baik, bukan tidak mungkin kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar lagi.
2. Reksadana campuran tidak bergantung pada satu produk
Jenis reksadana ini layaknya gado-gado atau es campur dalam investasi. Kamu akan mendapatkan beberapa varian dalam satu produk. Varian isi ini yang nantinya akan memengaruhi rasa dan keuntungan saat memakannya.
Dengan banyaknya instrumen yang dipakai, kamu jadi tidak hanya bergantung pada satu produk saja. Saat ada produk yang nilainya turun, produk yang sedang bagus akan menjaga nilai keseluruhan tetap baik. Hal ini juga yang akan menurunkan risiko investasi.
3. Reksadana campuran cocok untuk banyak profil investor
Dalam berinvestasi reksadana, kamu perlu memilih jenis yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko. Bisa dibilang reksadana campuran ini cocok untuk banyak investor. Jenis ini sebenarnya paling cocok untuk kamu yang ingin berinvestasi jangka panjang dengan risiko moderat.
Namun, tidak menutup kemungkinan investor dengan profil investasi yang agresif juga memanfaatkan produk reksadana campuran. Pasalnya, ada instrumen saham yang dimasukan ke dalam produk reksadana campuran.
4. Jenis Investasi yang mudah dilakukan
Reksadana menjadi salah satu pilihan investasi yang mudah untuk banyak orang. Kamu bisa mulai melakukan investasi sekarang melalui smartphone. Bukan hanya itu, modal investasi yang dibutuhkan juga sangat terjangkau, mulai dari Rp10.000.
Gunakan aplikasi BMoney untuk mulai investasi reksadana sekarang. Pembelian dan penjualan produk reksadana pun bisa dilakukan dengan mudah tanpa ribet.
5. Mendapatkan laporan yang detail
Enaknya berinvestasi reksadana adalah mendapatkan laporan dari manajer investasi. Kamu bisa melihat performa produk reksadana yang kamu beli. Laporan ini nantinya bisa kamu gunakan untuk mengambil langkah selanjutnya.
Jika cukup memuaskan, cobalah menambah nilai investasinya. Jika kurang, kamu bisa langsung memindahkan ke produk reksadana yang lain.
6. Sudah diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan
Dalam pelaksanaannya, reksadana akan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Badan resmi ini akan melakukan tindakan jika ditemukan adanya masalah dalam pelaksanaan atau regulasi yang dijalankan oleh perusahan investasi. Jadi, kamu tidak perlu khawatir untuk mulai berinvestasi sekarang.
Baca juga: Pengertian Reksadana Pendapatan Tetap, Risiko, dan Keuntungannya
Risiko Reksadana Campuran
Namanya investasi, kamu harus siap untung dan siap menanggung risikonya juga. Reksadana campuran pun memiliki sejumlah risiko yang perlu kamu ketahui. Simak penjelasannya di bawah ini.
1. Perubahan nilai produk investasi
Jika nilai investasi kamu bisa naik, berarti nilai tersebut pun bisa turun karena kondisi pasar. Saat pasar saham sedang tidak baik, investasi reksadana campuran juga akan terkena imbasnya. Nilai produk ini pun akan mempengaruhi nilai investasi yang kamu miliki.
2. Sangat bergantung pada kinerja manajer investasi
Manajer investasi memiliki peran penting dalam investasi reksadana campuran. Karena harus ditaruh pada banyak instrumen investasi, dibutuhkan kejelian dari manajer investasi dalam membaca tren pasar. Saat melakukan penempatan yang kurang tepat, pastinya nilai investasi kamu yang akan kena dampaknya.
Karena itu, kamu perlu memilih manajer investasi yang tepat sebelum memulainya. Cek kinerja manajer investasi saat memilih produk reksadana. Hal ini akan menurunkan risiko investasi.
3. Investasi yang tidak dijamin oleh pemerintah
Biarpun sudah diawasi oleh OJK, tidak ada pihak yang menjamin produk reksadana campuran. Berbeda dengan surat utang negara atau obligasi yang risikonya dijamin oleh pemerintah. Produk ini pun tidak dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) karena bukan produk perbankan. Saat melakukan investasi reksadana campuran, kamu sendirilah yang akan menanggung risiko tersebut.
Tips Berinvestasi Reksadana Campuran
Ingin memulai melakukan investasi reksadana campuran? Simak sejumlah tips melakukannya di bawah ini supaya membuka peluang kamu untuk lebih cuan.
1. Tentukan profil risiko reksadana campuran yang cocok
Kamu yang harus menentukan akan menaruh uang kamu di mana. Menentukan jenis reksadana campuran mana yang paling pas untuk kamu perlu dilakukan pada awalnya.
Kamu yang bersifat agresif perlu memilih reksadana campuran yang lebih banyak mengalokasikan dananya ke saham. Jika ingin risiko yang lebih kecil, cobalah pilih profil risiko moderat atau konservatif.
2. Buat target jumlah dan jangka waktu
Investasi selalu berhubungan dengan target. Karena itu, kamu harus membuat sebuah target yang jelas. Tentukan nilai investasi yang ingin dicapai serta jangka waktu yang kamu gunakan untuk melakukannya. Langkah ini akan membuat kamu tahu berapa jumlah investasi yang harus kamu sisihkan per bulannya.
Setelah itu, tingkatkan kedisiplinan dalam berinvestasi. Kamu bukan hanya perlu berinvestasi secara rutin, tetapi juga tidak boleh tergoda untuk menarik dananya di tengah jalan.
3. Memilih produk reksadana campuran terbaik
Investasi reksadana juga membutuhkan analisis dari kamu sebagai investor. Memilih reksadana campuran terbaik dibutuhkan sejumlah data. Kamu perlu melakukan riset kecil tentang kinerja produk dan manajer investasi yang mengelola dananya.
Cobalah melihat laporan performa produk dalam beberapa bulan terakhir. Cek juga apa produk ini selalu masuk ke dalam list reksadana campuran terbaik dalam beberapa tahun ke belakang.
4. Tetap melakukan diversifikasi reksadana
Reksadana campuran memang sudah memiliki diversifikasi instrumen investasi di dalamnya. Namun, bukan berarti kamu tidak perlu melengkapi portofolio reksadana yang dimiliki. Tambahkan produk reksadana lain guna meningkatkan potensi return yang tinggi.
Kamu bisa membeli reksadana pasar uang dan pendapatan tetap yang tergolong memiliki risiko yang lebih kecil. Diversifikasi ini juga ditujukan untuk target investasi yang berbeda. Misalnya satu produk investasi untuk kebutuhan jangka pendek dan produk lainnya baru bisa dimanfaatkan 10 tahun lagi.
5. Tidak menunda investasi reksadana campuran
Bisa melakukan lebih cepat, tentu lebih baik. Memulainya dari sekarang pun akan buat kamu lebih cepat mencapai target yang diinginkan. Menunda berinvestasi hanya karena takut terjadi risiko akan membuat kamu seperti berjalan di tempat.
Kamu hanya perlu mengambil satu langkah besar untuk menyisihkan penghasilan untuk diinvestasikan. Untuk awalnya, tidak perlu terlalu besar, kok. Setelah terbiasa, kamu bisa lebih nyaman lagi berinvestasi reksadana.
6. Jangan hanya membeli reksadana campuran dengan minimal transaksi
Modal yang dibutuhkan untuk memulai berinvestasi pada reksadana campuran sebenarnya sangat kecil. Kamu bisa melakukannya dengan modal mulai dari Rp10.000. Namun, kamu yang ingin mencapai target dengan lebih cepat tentunya perlu menambah dana setiap kali berinvestasi.
Cobalah untuk menyisihkan setidaknya 5 persen dari penghasilan untuk berinvestasi. Kamu pun bisa menambahnya saat mendapatkan penghasilan tambahan atau bonus. Dengan begitu, nilai investasi yang kamu lakukan akan berpotensi semakin berkembang.
7. Tidak cuek terhadap kinerja reksadana campuran
Reksadana campuran merupakan salah satu pilihan investasi yang mudah. Kamu tidak perlu repot membagi porsi investasi untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak. Namun, bukan berarti kamu bisa acuh tak acuh terhadap investasi ini.
Tetap perhatikan setiap laporan yang diberikan oleh manajer investasi. Ketahui saat performa investasi sedang baik atau buruk. Ada kalanya, kamu perlu memindahkan atau mengalokasikan dana ke instrumen berbeda saat hasil yang didapat dari produk milikmu kurang memuaskan.
Pilihan Reksadana Lainnya di BMoney
Terdapat banyak pilihan produk reksadana lainnya di BMoney yang bisa kamu pilih, seperti:
Itulah sejumlah informasi terkait reksadana campuran yang perlu kamu ketahui. Sudah siap untuk mulai berinvestasi reksadana campuran sekarang? Coba bulatkan niat untuk mulai berinvestasi dan dapatkan lebih banyak keuntungan dengan reksadana campuran bersama BMoney.