Reksadana Indeks: Pengertian, Cara Kerja, Keuntungan, dan Risikonya

Uji Agung Santosa

26 Maret 2023

Pengertian reksadana indeks, keuntungan dan risikonya (123rf.com)
Pengertian reksadana indeks, keuntungan dan risikonya (123rf.com)

Reksa dana sudah menjadi salah satu produk investasi yang cukup dikenal di kalangan masyarakat, baik mereka yang memang terbiasa berinvestasi maupun tidak. Namun, tidak semua orang mengetahui jenis reksa dana beserta kinerjanya.

Salah satu produk investasi yang bisa memberikan imbal hasil menyerupai indeks acuannya adalah reksadana indeks. Indeks sendiri merupakan acuan pergerakan harga sekelompok saham atau obligasi yang dipilih berdasarkan kriteria tertentu. Indeks tersebut akan dievaluasi secara berkala.

Dengan demikian, reksadana indeks adalah salah satu jenis reksa dana yang bisa dipertimbangkan dengan mengacu pada pergerakan harga saham atau obligasi. Sebelum memutuskan untuk berinvestasi di instrumen reksadana indeks terbaik, pahami dulu apa itu reksa dana indeks dan bagaimana sistem kerjanya.

Apa Itu Reksa Dana Indeks?

Pengertian Reksadana Indeks
Pengertian Reksadana Indeks

Reksa dana indeks adalah jenis reksa dana yang dikelola untuk memperoleh hasil investasi yang sejalan dengan performa indeks acuan pada saham atau obligasi. Beberapa indeks saham yang sering menjadi acuan dalam pengelolaan reksadana indeks adalah IDX30, LQ45, dan SRI-KEHATI.

1. IDX30

Indeks ini mengukur kinerja 30 saham dengan likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar yang didukung dengan fundamental perusahaan yang baik. IDX30 biasa dievaluasi secara minor ataupun mayor oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) setiap 3 dan 6 bulan. 

2. LQ45

Indeks LQ45 sebenarnya merupakan singkatan dari Liquid 45 yang artinya 45 saham dengan tingkat likuiditas yang tinggi. Saham LQ45 bisa berubah sesuai dengan performa masing-masing saham per enam bulan. Sama seperti IDX30, BEI juga melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kinerja saham-saham yang ada dalam indeks LQ45.

3. SRI-KEHATI

Indeks yang diterbitkan oleh Yayasan KEHATI ini berisi 25 saham perusahaan yang tercatat di BEI dengan kriteria kinerja yang baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, memperhatikan lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola perusahaan atau biasa disebut dengan Sustainable and Responsible Investment (SRI). Indeks ini biasa ditinjau ulang setiap dua kali dalam setahun, yakni pada bulan Mei dan November.

Baca juga: Reksa Dana Halal atau Haram? Simak Penjelasannya!

Cara Kerja Reksa Dana Indeks

Untuk dapat melakukan pengelolaan reksa dana indeks, manajer investasi harus mengalokasikan setiap portofolio investasi pada emiten saham dalam indeks acuan tersebut. Dalam implementasinya, pengelolaan tidak perlu dilakukan secara aktif karena strategi reksadana indeks adalah passive management.

Manajer investasi juga tidak perlu melakukan aktivitas jual beli saham untuk meningkatkan performa portofolio klien karena fokus utama dalam manajemen reksa dana indeks mengacu pada pembuatan portofolio sesuai acuannya.

Dengan begitu, kebutuhan biaya untuk melakukan analisis fundamental perusahaan yang biasa dilakukan oleh manajer investasi terhadap emiten saham dalam portofolio dapat dipangkas sehingga biaya operasionalnya lebih hemat. Itulah sebabnya, biaya operasional reksa dana indeks lebih rendah ketimbang biaya operasional pada reksa dana lainnya.

Kinerja reksa dana indeks sejalan dengan indeks acuannya. Jika indeks acuan mengalami kenaikan sebesar 1%, maka reksa dana indeks juga akan meningkat dengan angka yang hampir sama. Jika nilainya tetap, maka pergerakan reksa dana indeks juga stagnan. Begitu juga ketika terjadi penurunan pada indeks acuan, maka nilai reksa dana indeks juga akan mengalami penurunan dengan persentase yang hampir sama.

Baca juga: Pahami Cara Kerja Reksa Dana Sebelum Berinvestasi

Keuntungan Reksa Dana Indeks

Keuntungan Reksadana Indeks
Keuntungan Reksadana Indeks

Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang bisa diperoleh investor menanamkan modalnya dalam reksadana indeks terbaik.

1. Biaya pengelolaan relatif rendah 

Seperti yang sudah disinggung di atas, reksa dana indeks dikelola secara pasif sehingga manajer investasi tidak terlalu aktif dalam melakukan transaksi. Dengan begitu, tidak banyak tenaga analis yang dibutuhkan untuk menganalisis aset yang akan dibeli. Inilah yang membuat biaya operasional atau biaya pengelolaan reksa dana indeks menjadi lebih efisien. 

2. Lebih mudah diukur

Reksa dana indeks merupakan instrumen investasi yang lebih mudah diukur karena pilihan asetnya mengacu pada indeks saham yang sudah ada. Hal yang perlu dilakukan saat memilih instrumen ini adalah memperhatikan pergerakan kinerja indeks. Inilah perbedaan signifikan antara reksa dana indeks dengan reksa dana saham yang harus dikelola secara aktif.

3. Tidak perlu mengkhawatirkan pemilihan aset 

Pemilihan aset yang dilakukan dalam reksa dana indeks tidak perlu menjadi kekhawatiran bagi para investor karena komposisinya yang mengikuti indeks acuan. Dengan begitu, pilihan saham atau obligasi yang ada sudah dipilih berdasarkan indeksnya. Investor juga bisa meninjaunya secara berkala sehingga pilihan aset bisa diganti jika ada perubahan kualitas fundamental dari saham-saham indeks tersebut.

4. Profil risiko bisa dikostumisasi

Profil risiko merupakan hal penting yang biasa dipertimbangkan oleh investor saat memilih instrumen investasi. Dengan memilih reksadana indeks terbaik, investor dapat melakukan penyesuaian profil risiko dengan indeks yang dipilih karena setiap indeks ditetapkan berdasarkan kriteria masing-masing. 

Baca juga: Mengenal Net Asset Value (NAV) dan Arti Pentingnya dalam Investasi Reksa Dana

Risiko Reksa Dana Indeks

Setiap instrumen investasi tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Berikut ini adalah kekurangan atau risiko yang mungkin terjadi pada investasi reksa dana indeks.

1. Rentan terhadap perubahan pasar

Karena sifatnya yang bergantung pada kondisi pasar, maka reksa dana indeks memiliki risiko yang harus diantisipasi ketika terjadi perubahan pasar. Perubahan yang terjadi cenderung berpengaruh terhadap kinerja saham dalam indeks sehingga reksa dana indeks pun akan mengalami perubahan.

2. Kurang fleksibel

Jika kamu ingin melakukan diversifikasi produk, maka kamu harus membeli saham atau produk investasi yang bervariasi. Sayangnya, produk reksa dana indeks tidak memungkinkan investor untuk membeli saham atau obligasi yang tidak termasuk dalam daftar indeks acuan.

3. Keuntungan terbatas

Dengan kinerja yang mengikuti performa indeks acuan, keuntungan yang diperoleh dari investasi reksa dana indeks pun akan bergantung pada hal tersebut. Investor akan memiliki keuntungan yang besar jika harga indeks acuan mengalami kenaikan. Sebaliknya, investor tidak akan memperoleh keuntungan jika harga indeks acuan stagnan atau bahkan mengalami penurunan.

Meski begitu, kamu yang ingin berinvestasi di reksa dana indeks tidak perlu khawatir karena reksadana indeks adalah instrumen yang sudah terdiversifikasi, baik dari segi komposisi maupun porsi alokasinya. Oleh karena itu, meskipun ada satu saham dalam indeks yang tertekan, kamu masih bisa mengandalkan saham-saham lainnya.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu reksa dana indeks, bagaimana cara kerjanya, dan apa saja keuntungan serta risiko yang harus dipertimbangkan oleh para investor sebelum memutuskan berinvestasi di instrumen ini.

Kamu yang tertarik untuk berinvestasi di produk reksa dana indeks bisa mulai menjajal produk reksa dana melalui BMoney, yaitu aplikasi investasi yang aman dan praktis bagi siapa saja yang ingin berinvestasi reksa dana dengan modal minimum mulai dari Rp10 ribu. Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!