Saat ini, berinvestasi sudah menjadi bagian dari kebutuhan finansial manusia. Rata-rata masyarakat sudah semakin menyadari pentingnya berinvestasi setelah menabung dan menyimpan uang untuk memenuhi kehidupan. Hal ini disebabkan oleh harga komoditas dan kebutuhan yang semakin meningkat.

Selain itu, saat ini juga sudah banyak platform yang memungkinkan masyarakat untuk dapat berinvestasi secara praktis dan aman. Salah satunya adalah BMoney yang merupakan aplikasi investasi dan penjualan saham secara online yang dimiliki Buka Investasi Bersama.

Dengan aplikasi tersebut, siapa saja bisa berinvestasi dengan modal mulai dari Rp10 ribu. Kamu juga bisa bertransaksi saham ataupun reksa dana melalui aplikasi ini. Nah, salah satu instrumen yang populer di kalangan investor pemula adalah reksa dana obligasi.

Berinvestasi di reksadana obligasi terbilang aman karena ia termasuk ke dalam instrumen investasi yang minim risiko. Dengan begitu, kamu tidak perlu khawatir akan mengalami kerugian saat berinvestasi di instrumen tersebut. Simak penjelasan lebih lanjut tentang apa itu reksadana obligasi dan bagaimana kinerjanya.

Pengertian Reksa Dana Obligasi

Obligasi adalah surat penyertaan utang yang berisi kontrak pembayaran kembali utang pokok beserta bunga dalam periode yang telah disepakati. Sementara itu, reksa dana obligasi adalah salah satu jenis reksa dana yang sebagian besar dananya dialokasikan pada obligasi atau surat utang, baik itu yang diterbitkan oleh pemerintah maupun korporasi.

Instrumen ini biasanya ditawarkan dengan periode jatuh tempo selama 1 tahun. Sama halnya dengan reksa dana pendapatan tetap, reksadana obligasi juga bisa dibeli oleh siapa saja dengan alokasi dana yang difokuskan hanya pada obligasi.

Kamu yang sedang mencari instrumen investasi dengan jangka waktu menengah atau satu sampai tiga tahun, maka reksa dana obligasi bisa menjadi opsi yang tepat untuk dipilih. Pasalnya, keuntungan yang diperoleh dari reksa dana obligasi ini memang akan lebih optimal jika diinvestasikan dalam jangka waktu tersebut.

Baca juga: Jangan Sampai Merugi! Ini 5 Kesalahan Investasi Reksa Dana yang Wajib Dihindari

Cara Kerja Reksa Dana Obligasi

Seperti reksa dana pada umumnya, cara kerja reksa dana obligasi juga dilakukan melalui pengumpulan dan pengelolaan dana investasi masyarakat oleh manajer investasi (MI), baru kemudian dibelikan obligasi jangka panjang.

Nantinya, obligasi yang telah dibeli oleh MI tersebut akan dibagikan dalam bentuk kupon atau bunga secara periodik kepada investor. Keuntungan dengan berinvestasi reksadana obligasi didapat oleh investor dari kenaikan harga reksa dana (NAV) ketika MI telah menerima pembayaran dari kupon obligasi.

Namun, penting untuk diketahui bahwa kupon atau bunga yang diterima oleh investor dalam reksa dana obligasi merupakan komposisi campuran beberapa obligasi dari MI sehingga jumlah keuntungan yang diterima tiap bulannya bisa berbeda-beda.

Baca juga: Mengenal Reksa Dana Terproteksi, Cara kerja, Keuntungan, dan Risikonya

Jenis Reksa Dana Obligasi

Ada berbagai jenis reksadana obligasi yang bisa kamu temui. Berikut ini penjelasan mengenai apa saja jenis reksa dana obligasi yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhan.

1. Reksa Dana Obligasi Pemerintah

Reksa dana obligasi pemerintah merupakan gabungan dari beberapa obligasi atau surat utang yang paling aman, yaitu surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Jenis reksa dana obligasi ini dianggap paling aman karena keuntungannya sudah dijamin oleh pemerintah melalui undang-undang.

2. Reksa Dana Obligasi Korporasi

Berbeda dengan reksa dana obligasi pemerintah, risiko dari reksa dana obligasi korporasi cenderung tinggi karena keuntungan yang diperoleh investor akan sangat bergantung pada kinerja perusahaan yang menerbitkan surat utang tersebut.

Jika perusahaan penerbit obligasi mengalami keuntungan, maka investor akan mendapatkan keuntungan juga. Sebaliknya, jika perusahaan tersebut mengalami kerugian, maka investor juga akan mengalami risiko kerugian.

Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa tingkat fluktuasi reksa dana obligasi korporasi cenderung tinggi. Namun, risiko yang tinggi juga berbanding lurus dengan tingkat keuntungan yang juga lebih tinggi ketimbang reksa dana obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah.

Baca juga: Obligasi Korporasi: Pengertian, Keuntungan, dan Risikonya

3. Reksa Dana Obligasi Campuran

Jenis reksadana obligasi yang satu ini merupakan gabungan dari surat utang yang terdiri atas beberapa korporasi atau usaha. Dengan begitu, tingkat risiko yang harus disiapkan oleh investor juga bermacam-macam, bergantung pada kinerja seluruh perusahaan yang menerbitkan surat utangnya.

Keuntungan Reksa Dana Obligasi

Berikut ini adalah beberapa kelebihan reksa dana obligasi yang layak dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di instrumen tersebut.

1. Pajak lebih kecil ketimbang obligasi

Berbeda dengan berinvestasi langsung di instrumen obligasi, menanamkan aset di reksa dana obligasi cenderung menguntungkan karena pajak yang dikenakan relatif lebih kecil. Pada obligasi langsung, investor akan dikenakan pajak penghasilan sebesar 15%. Sementara itu, pajak yang dikenakan pada reksadana obligasi hanya sebesar 10%.

2. Pencairan kapan saja

Seperti halnya reksa dana pada umumnya, kamu juga bisa melakukan pencairan dana kapan saja setelah berinvestasi di reksa dana obligasi. Hal ini disebabkan oleh tidak ada jangka waktu tertentu untuk mencairkan dana tersebut sehingga kamu bisa melakukannya kapan pun kamu membutuhkannya. Tanpa adanya tanggal jatuh tempo, kamu pun tidak akan dikenakan biaya penalti seperti halnya pada obligasi langsung.

Baca juga: Kelebihan dan Kekurangan Investasi Obligasi yang Perlu Diketahui

3. Modal minimum

Untuk berinvestasi obligasi secara langsung, kamu mungkin membutuhkan dana yang cukup besar agar bisa mendapat keuntungan yang menjanjikan. Namun, dalam investasi reksa dana obligasi, kamu bisa berinvestasi hanya dengan modal minimum Rp10 ribu saja.

4. Diversifikasi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, pengelolaan dana dalam instrumen reksa dana dikelola oleh MI. Setelah MI membeli obligasi, maka investor akan memperoleh pembagian dalam bentuk kupon atau bunga. Nah, kalau kamu membeli reksa dana campuran, maka kamu akan mendapat kupon obligasi dengan komposisi tertentu yang secara tidak langsung merupakan diversifikasi investasi.

Kelemahan Reksa Dana Obligasi

Setiap instrumen investasi tentu memiliki kekurangan tersendiri. Oleh karena itu, kamu juga perlu mengetahui apa saja yang menjadi kelemahan dari instrumen investasi yang satu ini.

1. Aset tidak dipegang sendiri

Berbeda dengan berinvestasi obligasi secara langsung, kamu yang berinvestasi reksa dana obligasi tidak bisa memegang aset secara langsung karena dana tersebut telah dihimpun oleh MI yang juga bertanggung jawab dalam pembagian keuntungannya.

Meski demikian, kamu tidak perlu khawatir karena MI akan memberikan obligasi terbaik bagi investor. Kamu hanya tinggal menerima keuntungan sesuai dengan  obligasi yang dipilih.

2. Keuntungan bergantung pada suku bunga dan inflasi

Salah satu instrumen investasi yang terpengaruh oleh suku bunga dan inflasi adalah reksa dana obligasi. Jika suku bunga sedang tinggi, maka kinerja reksadana obligasi cenderung melemah. Sebaliknya, jika inflasi dan suku bunga menurun, maka kinerja reksa dana obligasi akan membaik.

Demikianlah penjelasan mengenai apa itu reksadana obligasi, bagaimana cara kerja, apa saja jenis-jenisnya, serta apa saja kelebihan dan kekurangan yang mesti dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk berinvestasi di instrumen tersebut.

Jika kamu tertarik untuk berinvestasi reksa dana obligasi, cobalah untuk berinvestasi dengan menggunakan aplikasi BMoney yang bisa di-download melalui Play Store atau App Store.