Reksa dana merupakan salah satu instrumen investasi yang diminati banyak kalangan lantaran sejumlah kelebihannya. Dari sekian banyak jenis reksa dana, reksa dana terproteksi atau disebut juga capital protected fund adalah yang paling populer. Apa itu dan bagaimana cara kerjanya? Mari mengenal lebih lanjut mengenai reksa dana terproteksi.
Pengertian Reksa Dana Terproteksi
Reksadana terproteksi merupakan jenis reksa dana yang memberikan perlindungan pada investor terhadap risiko kehilangan modal. Investor bisa merasa tenang karena ada jaminan pengembalian, setidaknya sebagian dari modal yang diinvestasikan dalam jangka waktu tertentu.
Sebagian dana investor juga akan ditempatkan pada instrumen investasi yang relatif aman seperti obligasi atau deposito, dan sebagian kecil pada instrumen keuangan yang lebih berisiko seperti saham atau derivatif. Oleh karena itu, reksa dana terproteksi biasanya lebih cocok untuk investor yang ingin mengurangi risiko investasi.
Cara Kerja Reksa Dana Terproteksi
Terkait cara kerja reksa dana terproteksi, sebagian dana yang diinvestasikan oleh investor akan ditempatkan oleh Manajer Investasi pada instrumen investasi yang dapat memberikan jaminan terhadap nilai investasi awal dengan jatuh tempo yang telah ditentukan.
Dana ini kemudian dilindungi oleh aset-aset proteksi, yang berikutnya memberikan hak kepada investor ataupun manajer investasi untuk menjual aset tersebut sesuai kesepakatan harga ketika jatuh tempo.
Di samping itu, investor juga akan membayar biaya proteksi yang biasanya dihitung sebagai persentase dari total dana investasi. Biaya proteksi ini merupakan salah satu faktor yang berperan dalam kinerja reksa dana terproteksi, dan dapat mempengaruhi jumlah pengembalian yang diterima investor.
Adapun besarnya biaya perlindungan modal yang diberikan dalam reksa dana terproteksi akan berbeda-beda tergantung pada struktur produk dan instrumen yang digunakan oleh manajer investasi.
Baca juga: Daftar Pertanyaan tentang Reksa Dana yang Penting Diketahui Pemula
Misalnya, seorang investor berinvestasi awal sebesar Rp 10 juta dalam reksa dana terproteksi. Maka, manajer investasi akan menggunakan sebagian dari uang tersebut untuk membeli instrumen keuangan yang akan memberikan jaminan terhadap nilai investasi awal tersebut. Manajer investasi bisa membeli obligasi atau produk lainnya dengan jatuh tempo yang sama dengan jangka waktu investasi reksa dana terproteksi.
Lalu, jika nilai investasi reksa dana turun di bawah nilai investasi awal, manajer investasi bisa menjual obligasi untuk memperoleh dana guna mengembalikan nilai investasi awal kepada investor.
Sebaliknya, jika nilai investasi reksa dana naik atau bertahan di atas nilai investasi awal, manajer investasi dapat mempertahankan obligasi hingga jatuh tempo untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Namun, perlu diingat bahwa reksa dana terproteksi tidak sepenuhnya bebas risiko. Dengan adanya perlindungan aset dan biaya proteksi, investor setidaknya akan memperoleh perlindungan terhadap risiko pasar yang nilai investasinya bisa turun akibat fluktuasi.
Oleh karena itu, sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam reksa dana terproteksi, sebaiknya investor mempelajari terlebih dahulu karakteristik produk dan melakukan evaluasi risiko terkait investasi secara seksama.
Baca juga: Pahami Cara Kerja Reksa Dana Sebelum Berinvestasi
Karakteristik Reksa Dana Terproteksi
Berikut adalah beberapa karakteristik reksadana terproteksi yang perlu dipahami investor sebelum memutuskan berinvestasi:
1. Memberikan perlindungan modal
Salah satu karakteristik utama reksa dana terproteksi adalah memberikan perlindungan modal kepada investor. Artinya, sebagian dana yang diinvestasikan akan digunakan untuk membeli instrumen keuangan sehingga memberikan jaminan terhadap nilai investasi awal.
2. Jangka waktu investasi yang tetap
Reksa dana terproteksi memiliki jangka waktu investasi tertentu yang ditetapkan di awal. Ketetapan ini membuat investor harus lebih perhatian soal waktu dan tidak bisa sembarangan menarik investasi sebelum jangka waktu berakhir.
3. Potensi pengembalian dan tingkat risiko lebih rendah
Karena fokus pada perlindungan modal, potensi pengembalian yang diperoleh dari reksa dana terproteksi umumnya lebih rendah dibandingkan jenis reksa dana lain yang tidak menawarkan perlindungan modal. Namun, hal ini juga berarti bahwa reksadana terproteksi memiliki tingkat risiko lebih rendah.
4. Struktur produk dan mekanisme investasi lebih kompleks
Struktur produk dari reksa dana terproteksi bisa bervariasi, tergantung pada instrumen keuangan yang digunakan oleh manajer investasi untuk memberikan perlindungan modal. Alhasil, mekanisme investasinya lebih kompleks ketimbang jenis reksa dana lainnya.
5. Biaya lebih tinggi
Biaya terkait reksa dana terproteksi akan berbeda-beda tergantung pada manajer investasi dan struktur produk. Namun, umumnya lebih tinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya karena struktur dan mekanisme investasi yang kompleks, serta perlindungan modal yang diberikan.
Baca juga: Mengenal Reksadana Campuran dan Risiko Investasinya
Keuntungan Reksa Dana Terproteksi
Berikut adalah beberapa keuntungan yang dapat diperoleh dari investasi reksa dana terproteksi.
1. Perlindungan modal
Dalam kondisi pasar yang tidak stabil atau turun, investor tetap dapat mempertahankan nilai investasi awalnya karena reksa dana terproteksi memberikan perlindungan modal pada investor.
2. Potensi keuntungan
Meski jumlahnya cenderung lebih rendah ketimbang reksa dana tanpa perlindungan modal, keuntungan reksa dana terproteksi tetap ada dan tergantung pada kinerja portofolio investasi. Di antaranya keuntungan yang berasal dari kenaikan nilai investasi, atau dari pembayaran bunga dan dividen.
3. Diversifikasi
Reksa dana terproteksi dapat memberikan diversifikasi portofolio investasi, karena manajer investasi akan mengalokasikan dana investor ke berbagai instrumen keuangan seperti obligasi, saham, atau produk derivatif lainnya.
4. Kemudahan investasi
Investasi di reksa dana terproteksi relatif mudah dilakukan dan tidak memerlukan pengetahuan khusus mengenai pasar modal atau investasi. Investor dapat membeli atau menjual unit penyertaannya melalui agen penjual reksa dana atau lewat platform investasi online dengan nominal investasi yang relatif kecil. Sebagai rekomendasi, kamu bisa mulai berinvestasi di BMoney yang terjamin aman, andal, dan terpercaya hanya dengan modal Rp1 ribu.
5. Likuiditas tinggi
Reksa dana terproteksi memiliki tingkat likuiditas yang cukup tinggi, karena investor dapat menjual unit penyertaannya setiap saat dan menerima nilai investasi awalnya kembali.
6. Pengawasan oleh manajer investasi profesional
Reksa dana terproteksi dikelola oleh manajer investasi yang terlatih dan berpengalaman dalam mengelola portofolio investasi. Manajer investasi akan memantau kondisi pasar dan melakukan tindakan yang diperlukan untuk memperoleh hasil optimal bagi investor.
Baca juga: Cara Menghitung Keuntungan Reksa Dana Per Bulan dan Contohnya
Risiko dan Kerugian Reksa Dana Terproteksi
Meski banyak kelebihan, reksadana terproteksi juga memiliki beberapa potensi risiko dan kerugian yang harus dipertimbangkan sebelum berinvestasi, di antaranya:
- Perlindungan modal hanya berlaku pada saat jatuh tempo dan hanya sebesar persentase tertentu dari nilai investasi awal.
- Tidak menjamin keuntungan atau pengembalian yang pasti.
- Biaya administrasi lebih tinggi dibandingkan jenis reksa dana lainnya.
- Keuntungan yang diperoleh cenderung lebih rendah dibanding reksa dana konvensional.
- Biaya relatif lebih tinggi karena mencakup biaya manajemen dan biaya proteksi yang seluruhnya dapat memengaruhi hasil investasi.
- Nasabah bisa mengalami kerugian jika nilai investasi turun di luar periode perlindungan.
- Kesulitan menarik uang dalam waktu singkat jika diperlukan karena beberapa jenis proteksi memiliki likuiditas yang rendah.
- Inflasi yang melebihi hasil investasi reksa dana terproteksi tetap bisa membuat investor merugi, meskipun nilai investasinya terlindungi.
Oleh sebab itu, sebelum berinvestasi dalam reksa dana terproteksi, pastikan untuk memahami karakteristik dan risiko terkait investasi ini, serta konsultasikan dengan ahli keuangan jika diperlukan.