Masuk Indeks LQ45, Ini Kinerja Saham ADRO Terbaru!

Uji Agung Santosa

26 Juni 2023

Kinerja saham ADRO (123rf.com)
Kinerja saham ADRO (123rf.com)

Salah satu jenis saham yang diburu para investor adalah saham yang termasuk ke dalam daftar LQ45. Nah, salah satu perusahaan yang masuk ke dalam kategori tersebut adalah Adaro atau dikenal juga dengan kode saham ADRO.

ADRO merupakan kode saham yang diterbitkan oleh PT Adaro Energy Tbk., yaitu emiten yang termasuk ke dalam jajaran perusahaan tambang terbesar di Indonesia. Selain memiliki daya saing yang tinggi di bidang pertambangan, perusahaan ini juga dikenal sebagai produsen batu bara terbesar kedua di Indonesia. 

Apa yang membuat saham Adaro dianggap layak untuk dibeli investor? Supaya semakin yakin untuk berinvestasi, simak penjelasan tentang profil, performa, dan harga saham Adaro berikut ini.

Profil Emiten Adaro

Pada tahun 1970-an, pemerintah Indonesia membagi wilayah Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan menjadi delapan blok batu bara. Saat itu, Enadimsa dari Spanyol menawarkan blok tersebut karena nilainya terlalu jauh dan kualitas batu baranya terbilang cukup rendah.

Enadimsa inilah yang mendirikan PT Adaro Indonesia Tbk. sebagai perusahaan yang bertugas mengatur kegiatan pertambangan batu bara di blok tersebut. Pada tahun 1982, dibuatlah Perjanjian Karya Pengusahaan Pertambangan Batu Bara (PKP2B) antara Adaro dengan pemerintah Indonesia.

Perjanjian tersebut berlaku sampai 30 tahun setelah produksi batu bara dengan penambahan blok yang mulai dilakukan pada periode 1983-1989. Ekspansi tersebut dilakukan setelah sebuah konsorsium sejumlah perusahaan asal Indonesia dan Australia membeli 80% saham Adaro dari Enadimsa.

Selang 20 tahun kemudian, tepatnya pada awal 1990, Adaro melakukan studi kelayakan untuk menetapkan dasar penambangan dan menentukan rute kendaraan pengangkut batu bara. Studi kelayakan tersebut menghasilkan pembangunan jalan sepanjang 80 km di bagian barat Sungai Barito.

Baca juga: Tertarik Investasi, Ini Harga 1 Lot Saham BCA Terbaru

Untuk mengembangkan bisnisnya, Adaro juga melakukan pendekatan kepada beberapa bank agar dapat memperoleh pembiayaan sebesar US$28 juta. Namun, karena batu bara yang ditambang Adaro belum didistribusikan secara internasional dengan volume yang tinggi, semua bank menolak permintaan tersebut.

Pada 1992, Adaro Energy Indonesia Tbk. secara resmi mengakuisisi Adaro Indonesia dengan melakukan pembelian terutang sebanyak US$923 juta. Selang beberapa waktu, saham Adaro resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2008 sehingga bisa melebarkan sayap bisnisnya sampai ke luar Kalimantan Selatan dengan mengakuisisi 5% saham dari proyek IndoMet Coal.

Saat ini, Adaro memiliki lima anak perusahaan, yaitu Adaro Indonesia (AI), Maritim Barito Perkasa, Sarana Daya Mandiri Saptaindra Sejati, dan Adaro Eksplorasi Indonesia. Kelima anak perusahaan tersebut menjalankan kegiatan bisnis di sektor pertambangan dan perdagangan batu bara, jasa kontraktor pertambangan, logistik dan infrastruktur batubara, serta konstruksi dan pengelolaan pembangkit listrik.

Baca juga: Perkembangan Harga Saham BBNI dan Rekomendasinya

Performa Perusahaan Adaro

Kinerja saham Adaro
Kinerja saham Adaro

Perusahaan yang IPO pada 16 Juli 2008 ini dikenal sebagai industri yang menghasilkan batu bara ramah lingkungan karena mengandung unsur sulfur, nitrogen, dan debu dengan konsentrat yang tergolong rendah. Hasil produksinya sudah didistribusikan secara internasional dengan nama Envirocoal ke berbagai negara, seperti Jepang, India, Korea Selatan, Spanyol, dan Republik Rakyat Tiongkok.

Saham Adaro menjadi populer terlebih karena perusahaan tersebut memiliki sumber batu bara sebesar 1,8 miliar ton dengan target produksi sebanyak 80 juta ton per tahun. Emiten dengan kode saham ADRO ini juga memiliki aset lain semisal jalan untuk kendaraan jauh sepanjang 75 km yang menghubungkan wilayah pertambangan dengan fasilitas peremukan di Kelanis, Kalimantan. 

Sebagai perusahaan pertambangan produsen batu bara terbesar kedua di Indonesia, Adaro tentu tidak bisa lepas dari fluktuasi. Hal ini terlihat pada tahun 2015 ketika Adaro mengalami penurunan produksi batu bara sebesar 5,93 persen menjadi 13,16 metrik ton dibanding dengan produksi tahun sebelumnya. 

Penurunan produksi tersebut tentu saja menyebabkan kondisi keuangan PT Adaro Energy Indonesia Tbk. mengalami penurunan. Meski demikian, perusahaan tersebut tidak lantas bangkrut. Ia justru membuktikan performanya sampai bisa mencetak lonjakan pendapatan dan laba bersih sebesar US$ 2,49 miliar sepanjang tahun 2022. Angka tersebut naik sebanyak 167,07 persen dibandingkan laba bersih tahun 2021.

Emiten ADRO ini juga berhasil melampaui target produksi yang ditetapkan pada rentang 58 sampai 60 juta ton per tahun dengan mencatatkan produksi batu bara sebesar 62,88 juta ton pada tahun 2022. Angka tersebut setara dengan kenaikan 19% dari produksi batu bara Adaro pada tahun 2021.

Baca juga: Pergerakan dan Cara Beli Harga Saham BBRI 1 Lot

Pergerakan Harga Saham ADRO

Saham Adaro melakukan Initial Public Offering (IPO) pada 2008 dengan harga saham yang ditawarkan senilai Rp1.100 per lembarnya. Menjelang akhir tahun 2022, harga saham ADRO telah mencapai angka Rp4.000-an. 

Sayangnya, saham Adaro harus mengalami penurunan pada awal tahun 2023 dengan harga saham Rp3.000-an per lembar. Saat ini, harga saham ADRO ditawarkan di angka Rp2.000-an.

Perubahan harga saham dan kondisi pasar yang fluktuatif membuat investor yang memiliki tujuan investasi jangka panjang memilih untuk membeli saham dengan fundamental, kinerja operasional, dan prospek yang bagus untuk meminimalisasi kerugian. 

Saham ADRO milik PT Adaro Energy Tbk. ini merupakan salah satu saham yang memiliki rasio keuangan yang sehat dan dipercaya memiliki prospek yang baik sehingga meskipun nilainya turun, tingkat permintaan pasar terhadap saham ini tidak melempem.

Baca juga: Kinerja dan Harga Saham GGRM, Apakah Bagus untuk Investasi?

Tertarik untuk membeli saham Adaro? Kamu bisa membelinya lewat BMoney, yaitu aplikasi investasi persembahan Bukalapak dan Ashmore yang memberikan kemudahan bagi siapa saja untuk berinvestasi dengan modal mulai dari Rp10 ribu saja. 

Berikut ini langkah-langkah membeli saham Adaro di BMoney:

  • Lihat semua saham emiten yang terdaftar di laman ‘Produk’ atau pakai fitur pencarian untuk menemukan saham ADRO yang kamu cari dengan mengetik nama emiten atau kode sahamnya.
  • Tambahkan saham tersebut ke Watchlist supaya kamu bisa memantau pergerakan harga sahamnya secara real-time.
  • Pastikan jumlah dana yang ada di RDN kamu cukup untuk membeli saham tersebut. Setelah itu, masukkan jumlah lot saham Adaro yang ingin dibeli dan harga pembelian yang diinginkan.
  • Masukkan informasi transaksi secara valid, lalu klik tombol "Beli" untuk menyelesaikan transaksi. 
  • Pembelian saham Adaro via BMoney akan diproses paling lambat 7 hari bursa setelah pembayaran dikonfirmasi.

Itulah penjelasan mengenai profil emiten Adaro Energy Indonesia yang memiliki saham dengan kode ADRO ini. Jika kamu tertarik untuk membeli saham tersebut lewat BMoney, jangan lupa untuk mengunduh aplikasinya di  Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!