Meski sudah ada sejak lama, baru ada sedikit saham bank syariah yang menawarkan sahamnya di pasar modal Indonesia. Dibandingkan dengan saham syariah di negara tetangga, jumlah saham syariah yang ada di Indonesia sampai saat ini tentu masih kalah banyak. Salah satu penyebabnya adalah belum ada perusahaan yang dapat secara kompeten menyediakan infrastruktur keuangan syariah.
Di pasar modal Indonesia, ada dua jenis saham bank syariah yang diakui. Pertama, saham yang dianggap telah memenuhi syarat dan ketentuan saham syariah berdasarkan Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah. Kedua, saham yang tercatat sebagai saham syariah dari emiten atau perusahaan publik syariah yang telah memenuhi kriteria atau peraturan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Secara umum, seluruh saham syariah yang terdapat di pasar modal akan dimasukkan ke dalam Daftar Efek Syariah (DES). Daftar tersebut biasanya diterbitkan secara berkala oleh OJK, tepatnya pada bulan Mei dan November. Daftar tersebut mencakup seluruh saham bank syariah yang terdaftar di BEI ataupun tidak.
Daftar Saham Bank Syariah yang Terdaftar di BEI
Suatu saham dapat dikatakan sebagai saham syariah jika telah memenuhi prinsip syariah dan tentu saja tidak menjalankan aktivitas yang dilarang, seperti halnya perjudian atau permainan yang termasuk kategori tersebut.
Selain itu, saham syariah juga memiliki kriteria yang pasti tidak menjalankan sistem riba, jual beli berisiko yang tidak pasti, memproduksi, mendistribusikan, atau menjual produk yang diharamkan dalam agama Islam.
Beberapa saham bank syariah yang terdaftar di BEI di antaranya adalah PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS), PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS), dan PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS).
1. PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK)
Perusahaan yang menerbitkan saham syariah dengan kode BANK ini pada awalnya didirikan dengan nama PT Bank Net Indonesia Syariah Tbk. Lalu, pada Juni 2021, barulah perusahaan mengganti namanya menjadi PT Bank Aladin Syariah Tbk. melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB).
Emiten BANK ini mulai melakukan penawaran saham secara perdana pada Februari 2021. Dengan adanya saham bank syariah tersebut, banyak masyarakat Indonesia yang bisa mengakses layanan perbankan syariah berbasis digital secara lebih mudah. Hal ini juga tentu meningkatkan kerja sama antarpelaku industri di berbagai sektor dalam memajukan ekosistem investasi syariah di Indonesia.
Soal keamanan dan kenyamanan, kamu tidak perlu khawatir karena PT Aladin ini senantiasa memprioritaskan keamanan dan kenyamanan nasabah dalam memaksimalkan penggunaan teknologi informasi yang ada.
Akses pada layanan saham bank syariah tersebut juga diberikan kepada nasabah agar dapat mengembangkan produk-produk pendanaan, pembiayaan, dan jasa-jasa perbankan lainnya, seperti transfer dana, pembayaran, pembelian dan lain-lain. Sepanjang tahun 2021, perusahaan ini mencatatkan pendapatan Rp36 miliar dengan rugi bersih akibat beban usaha yang harus ditanggung sebesar Rp121 miliar.
Baca juga: Apa Itu Dewan Pengawas Syariah? Pahami Pengertian, Tugas, dan Fungsinya
2. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS)
Saham bank syariah yang terdaftar di BEI selanjutnya adalah BRIS yang dikeluarkan oleh PT Bank Syariah Indonesia Tbk. Sebagian nasabah bank syariah mungkin sudah mengetahui kalau BRIS adalah entitas baru yang merupakan hasil merger dari tiga bank syariah milik BUMN sebelumnya, yaitu Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah, dan BRI Syariah.
Penyatuan ketiga bank syariah tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memperkuat industri keuangan syariah di Indonesia. Itulah sebabnya, BRIS menjadi satu-satunya bank syariah BUMN yang memiliki status sebagai perusahaan terbuka.
Sepanjang periode 2021, perusahaan tersebut mencatatkan pendapatan di laporan keuangan 2021 sebesar Rp17,8 triliun dengan laba bersih Rp3 triliun. Pada Juni 2022, emiten BRIS ini membagikan dividen tunai sebesar Rp757 miliar atau setara dengan Rp18,4 per lembar sahamnya.
3. PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS)
Selanjutnya, ada PT Bank BTPN Syariah Tbk. yang mencatatkan saham dengan kode BTPS di BEI. Perusahaan ini merupakan unit usaha syariah (USS) dari PT Bank BTPN Tbk. yang didirikan pada tahun 2010. Empat tahun setelah didirikan, barulah ia melakukan spin-off dan secara resmi berubah menjadi bank umum syariah dengan nama BTPN Syariah.
Pada tahun 2018, emiten saham bank syariah yang satu ini dinyatakan secara resmi sebagai perusahaan publik dengan kode saham BTPS. Mayoritas kepemilikan saham di perusahaan tersebut dimiliki oleh perusahaan induknya, PT Bank BTPN Tbk., dengan persentase saham sebesar 70%. Sisanya, termasuk ke dalam saham publik dan saham treasury.
Pada tahun 2022, perusahaan terbuka ini juga membagikan dividen sebesar Rp457,6 miliar atau setara dengan Rp61,7 per lembarnya dengan nilai dividen yang mengalami kenaikan 2 kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan keuangan 2021, emiten ini berhasil memperoleh pendapatan Rp4,6 triliun dengan laba bersih sebesar Rp1,4 triliun.
Baca juga: Tabungan Syariah: Pengertian, Jenis, dan Manfaatnya
4. PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. (PNBS)
Saham bank syariah yang terdaftar di BEI selanjutnya adalah PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. Perusahaan tersebut pada awalnya didirikan dengan nama Bank Panin Syariah Tbk. Namun, pada tahun 2009, Bank Indonesia secara resmi memberikan operasi izin syariah kepada PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk.
Ruang lingkup kegiatan bank syariah yang satu ini mencakup kegiatan usaha di bidang perbankan dengan prinsip bagi hasil yang sesuai syariat Islam, di antaranya adalah penghimpunan dana, pembiayaan komersial dan ritel, pendanaan institusi, dan treasury.
Dengan 19 jaringan kantor yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bogor, Bandung, Semarang, Surabaya, Malang, Makassar, Lampung, Palembang, dan Medan, emiten PNBS ini mencatatkan pendapatan sebesar Rp730 miliar dengan rugi bersih sebesar Rp818 miliar.
Baca juga: 30 Daftar Saham Syariah Terbaik, Pilihan Investasi Bebas Haram dan Riba
Demikian daftar saham bank syariah yang bisa kamu jadikan sebagai referensi ketika ingin terjun ke dunia investasi saham. Kamu terjun ke dunia investasi untuk menanamkan modal, tentu harus tahu daftar saham bank syariah mana saja yang memiliki fundamental yang baik.
Namun, jika kamu baru ingin memulai kegiatan berinvestasi, ada baiknya jika kamu memilih instrumen investasi yang aman dengan tingkat risiko yang tidak terlalu tinggi. Misalnya, berinvestasi reksa dana di BMoney supported by CGS International Sekuritas Indonesia yang bisa di-download melalui Play Store atau App Store. Melalui aplikasi ini, kamu bisa mulai berinvestasi mulai dari Rp10 ribu saja. Selamat mencoba!