Kinerja Harga Saham BELI dan Potensi Bisnisnya ke Depan

Uji Agung Santosa

02 Agustus 2023

Kinerja dan rekomendasi saham BELI.
Kinerja dan rekomendasi saham BELI.

Bagi kamu yang ingin berinvestasi jangka panjang dengan prospek cerah, tidak ada salahnya mempertimbangkan untuk membeli saham BELI milik Blibli, salah satu marketplace raksasa kesohor di Indonesia.

PT Global Digital Niaga Tbk. dengan kode saham BELI alias Blibli adalah emiten sektor teknologi yang bergerak di bidang perdagangan eceran melalui media untuk barang campuran, aktivitas pengembangan aplikasi perdagangan (e-commerce).

Emiten besutan Grup Djarum yang berdiri sejak 2011 ini merupakan pelopor dalam ekosistem belanja dan gaya hidup omnichannel terkemuka di Indonesia yang fokus melayani konsumen retail dan institusi melalui konektivitas digital.  

Blibli menyediakan pengalaman konsumen yang terintegrasi, baik secara online maupun offline. Platform ini mencakup e-commerce Blibli.com dan Tiket.com, serta mengoperasikan toko fisik untuk mitra dengan merek-merek terkenal seperti Samsung, VIVO, dan OPPO, serta toko fisik Ranch Market. Ranch Market merupakan supermarket yang menjual barang kebutuhan sehari-hari dan dioperasikan oleh anak perusahaan.

Per 31 Desember 2021, menurut Frost & Sullivan, Blibli.com menduduki peringkat pertama dalam kategori makanan segar dan elektronik di kategori B2C untuk omnichannel dan peringkat kedua dalam kategori otomotif dan B2B, di antara pelaku e-commerce lainnya di Tanah Air.


Baca juga: Cek Kinerja dan Sejarah Harga Saham BBTN di Sini!

Harga Saham BELI

Harga saham BELI per Jumat, 28 Juli 2023, ditutup sama dengan sehari sebelumnya. Begitu pula dengan harga di 5 hari sebelumnya. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham Blibli persis di harga penutupan Rp454per saham.

Saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp53,8 triliun ini mencatatkan harga tertinggi Rp456 dan harga terendah Rp454 dalam sehari, dengan level terendah Rp436 dan tertinggi mencapai Rp510 sejak melantai di bursa.

Berapa Harga 1 Lot Saham BELI?

Dalam perdagangan saham, pembelian saham biasa dilakukan dalam satuan lot untuk mempermudah transaksi dan meminimalkan biaya transaksi. Lot saham adalah satuan perdagangan saham yang digunakan di pasar saham. Setiap lot saham memiliki jumlah lembar saham yang ditentukan, bergantung pada aturan bursa efek di negara tempat saham diperdagangkan.

Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan satuan lot saham sebanyak 100 lembar saham sehingga transaksi saham harus dilakukan dalam kelipatan lot tersebut dan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kurang dari itu. 

Sebagai contoh, untuk membeli suatu saham, investor perlu melakukan pembelian sebanyak 100, 200, atau 300 lembar saham, dan seterusnya. Harga 1 lot saham BELI akan bervariasi tergantung pada harga saham pada periode tertentu. Sementara itu, untuk menghitung harga 1 lot saham BELI, kamu dapat menggunakan rumus berikut:

Harga 1 lot saham BELI = Harga saham per lembar × Jumlah lembar saham dalam 1 lot

Misalnya, harga saham BELI hari ini adalah Rp454, maka harga 1 lot saham BELI dapat dihitung sebagai berikut:

Harga 1 lot saham BELI = Rp454 × 100 = Rp45.400

Baca juga: Tertarik Investasi, Ini Harga 1 Lot Saham BCA Terbaru

Riwayat Kinerja dan Pergerakan Harga Saham BELI

Kinerja dan pergerakan saham BELI.
Kinerja dan pergerakan saham BELI.

Pada 8 November 2022, Blibli berhasil mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan harga penawaran kepada publik sebesar Rp450 per saham.

Blibli menjadi satu-satunya internet unicorn di Kawasan Asia Pasifik yang tercatat di pasar modal sejak Mei 2022 dan merupakan internet unicorn terbesar kedua di Asia Pasifik yang melakukan IPO sepanjang tahun 2022. Selain itu, IPO Blibli juga menjadi yang terbesar kelima dalam sejarah Indonesia.

Pada akhir 2022, harga saham Blibli berada dalam rentang Rp466 sampai Rp470 per saham, dengan volume perdagangan mencapai 3,42 miliar saham dan frekuensi perdagangan sebanyak 163 kali. Selama periode tersebut, nilai kapitalisasi pasar Blibli mencapai Rp55,45 triliun.

Secara menyeluruh, Blibli masih mencatatkan kinerja yang negatif dari sisi bottom line. Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif menunjukkan adanya rugi sebesar Rp3,35 triliun, yang mengalami peningkatan dari tahun 2021 dengan kerugian Rp 2,41 triliun.

Baca juga: Daftar Saham BUMN dengan Kinerja Terbaik Tahun 2023

Di sisi lain, Blibli berhasil mencatatkan pertumbuhan total processing value (TPV) dari seluruh segmen bisnisnya, termasuk Ritel 1P, Ritel 3P, Institusi, dan Toko Fisik. Secara keseluruhan, TPV tumbuh sebesar 44,7% secara tahunan dari tahun 2020 hingga 2021. Sepanjang tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2021 hingga tiga bulan yang berakhir pada 31 Maret 2022, pertumbuhan keseluruhan TPV bahkan mencapai 95%.

Pertumbuhan TPV yang signifikan juga berdampak positif pada pendapatan bruto Blibli yang meningkat 97,7% secara tahunan menjadi Rp9,51 triliun pada periode yang sama di tahun 2021. Pendapatan neto BELI juga mengalami lonjakan mencapai Rp8,85 triliun atau melesat 106% secara tahunan dari Rp4,29 triliun.

Di samping itu, Blibli juga berhasil menurunkan rasio utang terhadap aset (debt to asset ratio/DAR) dari 71,75% di tahun 2020 menjadi 45,16% di tahun 2021. Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio/DER) juga menurun dari 247,87% menjadi 82,34% pada tahun yang sama. Penurunan rasio-rasio ini menunjukkan bahwa Blibli berhasil meningkatkan solvabilitasnya.

Jika ditarik sejak bulan Desember 2019 hingga Juni 2022, secara fundamental performa kinerja saham BELI juga cukup sehat, serta memiliki aset dan ekuitas yang positif. Hal ini terlihat pada DAR sebesar 0,45x dan DER sebesar 0,82x. Artinya, seluruh perhitungan ini akan meningkatkan kinerja keuangan saham Blibli yang positif ke depan.

Namun, pada kuartal I 2023, Blibli justru kembali membukukan kerugian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp878 miliar. Angka ini menurun 17,8% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1 triliun. Hal ini terkait dengan penurunan arus kas BELI sebesar Rp1,1 triliun, yang disebabkan oleh tingginya pembayaran atau biaya keluar dibandingkan dengan penerimaan.

Lantas, apakah sentimen negatif dan kinerja yang merosot ini berpengaruh pada prospek Blibli ke depannya?

Baca juga: Kinerja Harga Saham BYAN, Sejarah, dan Profil Bisnisnya

Prospek Bisnis BELI

Prospek Bisnis Beli
Prospek Bisnis Beli

Di satu sisi, sejumlah analis menilai prospek dari IPO Blibli masih dibayangi sejumlah tantangan. Adanya tren kenaikan suku bunga dapat menjadi sentimen negatif bagi perusahaan. Lalu, kinerja yang masih negatif pun dapat membuat valuasi saham Blibli terbilang mahal.

Kendati demikian, Blibli disokong oleh ekosistem yang besar, yaitu Grup Djarum. BELI memiliki sumber daya dan kekuatan lantaran didukung oleh GDP Venture yang merupakan modal ventura dari Group Djarum. Dengan dukungan ini, Blibli berpotensi memiliki prospek fundamental yang baik dalam tren jangka panjang.  

Demikian ulasan mengenai pergerakan harga saham BELI, kinerja keuangannya, dan harga 1 lot saham BELI. Kamu yang tertarik untuk berinvestasi saham Blibli bisa melakukan transaksi melalui aplikasi BMoney yang andal dan tepercaya dengan modal investasi yang terjangkau. Segera unduh aplikasinya di Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!