Imbal hasil atau return yang maksimal tentu menjadi salah satu hal yang paling diharapkan oleh setiap investor. Oleh karena itu, jenis investasi yang dilakukan pun tidak bisa dipilih secara sembarangan.
Bagi investor pemula, instrumen investasi adalah hal yang perlu dicermati dengan saksama agar tidak salah dalam memilih jenis investasi. Misalnya, dalam investasi saham, ada jenis-jenis saham yang memang bersifat menjanjikan dan layak untuk dipilih.
Baca juga: Pahami Apa Itu Screening Saham dan Alasan Harus Melakukannya!
Salah satu jenis saham unggulan yang biasa direkomendasikan oleh para investor adalah saham blue chip. Jenis saham yang satu ini tergolong aman karena sulit dimanipulasi atau digoreng oleh bandar ataupun oknum pasar modal yang biasa melakukan manipulasi saham gorengan.
Jenis saham ini biasa disebut juga saham lapis satu, yaitu instrumen investasi yang menjadi faktor pendorong utama dalam Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) karena saham-sahamnya memiliki kapitalisasi pasar (market capitalization) yang besar.
Supaya lebih andal dalam menentukan mana jenis saham yang termasuk blue chip, simak penjelasan berikut ini.
Apa Itu Saham Blue Chip?
Saham blue chip adalah saham yang paling sering diburu oleh investor. Hal ini disebabkan oleh saham tersebut merupakan saham yang biasanya dikeluarkan oleh perusahaan emiten yang punya reputasi tinggi, pemimpin pasar di industrinya, rajin melakukan pembagian dividen, dan tentu saja tercatat sebagai perusahaan yang memiliki pendapatan yang stabil tiap tahunnya.
Kamu yang ingin berinvestasi jangka panjang bisa memilih saham blue chip sebagai instrumen investasi yang tepat karena dapat memberikan keuntungan yang stabil, cenderung mampu bertahan di berbagai situasi dan kondisi ekonomi, serta mampu memberikan jaminan bagi para investor.
Salah satu kendala yang biasa dihadapi investor pemula dalam memilih jenis saham ini adalah sering kali saham blue chip disamakan dengan saham LQ45. Padahal, keduanya merupakan jenis saham yang berbeda.
Jika blue chip merupakan saham unggulan dengan performa yang baik dan menjadi faktor pendorong IHSG, maka saham LQ45 merupakan 45 saham yang masuk ke dalam indeks LQ45. Jenis saham yang satu ini dikenal karena likuiditasnya yang tinggi dan kapitalisasi pasarnya yang besar, serta didukung oleh fundamental yang baik.
Karakteristik kedua jenis saham ini memang terlihat mirip. Namun, pada dasarnya, tidak semua saham LQ45 dapat disebut sebagai saham blue chip. Oleh karena itu, pastikan kamu mencermati kedua daftar saham tersebut sebelum memutuskan untuk membelinya.
Baca juga: Penting, Begini Taktik Saat Menghadapi Golden Cross Saham!
Ciri-Ciri Saham Blue Chip
Mau terjun ke dunia investasi saham dan membeli saham blue chip, tetapi masih bingung cara membedakannya dengan saham LQ45? Berikut ini adalah beberapa ciri saham blue chip yang bisa kamu kenali sebelum membelinya.
1. Harganya mahal
Seperti yang sudah disebutkan di atas, saham blue chip merupakan saham unggulan yang dicari banyak investor. Oleh karena itu, harga saham jenis ini tergolong mahal jika dibandingkan dengan jenis saham lainnya.
Harga saham yang mahal tentu saja sebanding dengan tingkat return atau imbal hasil yang nantinya diperoleh investor. Selain nominal yang besar, keuntungan lain yang diperoleh dari jenis saham ini adalah adanya pembagian dividen rutin yang dilakukan setiap tahunnya.
Meski harganya mahal, saham ini cenderung stabil sehingga tingkat fluktuasinya juga tidak terlalu tajam karena memiliki performa yang baik dan fundamental yang kuat.
Namun, bukan berarti semua harga saham blue chip tergolong mahal. Ada juga kok saham blue chip yang ditawarkan dengan harga terjangkau. Untuk mengetahuinya, kamu hanya perlu mengunjungi laman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) dan melihat berapa daftar harga saham blue chip terkini.
2. Nilai kapitalisasi pasarnya besar
Ciri-ciri saham blue chip lain yang juga sudah disebutkan di atas adalah termasuk ke dalam saham lapis satu, yaitu jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar. Perlu diketahui, saham yang termasuk first liner biasanya memiliki kapitalisasi di atas Rp10 triliun. Itulah sebabnya, jenis saham ini menjadi faktor utama yang mampu menggerakkan IHSG dan memengaruhi indeks LQ45.
3. Pemimpin di sektor industrinya
Saat berbicara tentang saham unggulan, artinya saham tersebut merupakan pemimpin pasar (market leader) sekaligus pemain lama yang sudah beroperasi belasan hingga puluhan tahun di sektor industrinya.
Untuk menjadi pemimpin dan pemain lama, tentu sebuah perusahaan harus memiliki performa dan fundamental yang baik. Oleh karena itu, bisnis yang dijalankan oleh perusahaan emiten yang mengeluarkan saham jenis ini cenderung berkembang pesat dengan peroleh laba yang stabil dan optimal.
Meski begitu, ada juga saham yang masuk ke dalam daftar blue chip karena sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) lebih dari lima tahun. Jadi, pastikan kamu mengetahui latar belakang perusahaan penerbit saham sebelum membelinya.
Baca juga: Swing Trading: Kelebihan, Kelemahan, dan Indikator
4. Tingkat likuiditasnya tinggi
Ciri-ciri lain yang lekat dengan saham blue chip adalah punya likuiditas yang tinggi. Tingkat likuiditas ini dapat dilihat dari peredaran saham yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan kepemilikan saham tersebut oleh publik. Makin tinggi tingkat peredaran dan kepemilikan publiknya, makin likuid jenis saham tersebut.
Tingkat likuiditas tinggi yang dimaksud di sini juga mengacu pada kemudahan penjualan saham yang bisa dilakukan oleh investor. Meski mudah dijual, harga saham instrumen yang satu ini tidak gampang digoreng atau dimanipulasi, lho.
5. Kinerjanya positif
Ciri terakhir yang dimiliki oleh saham jenis blue chip adalah mampu menghasilkan performa yang baik setiap saat, terutama dalam hal keuangan. Hal ini bisa dilihat dari perusahaan tersebut hanya punya sedikit utang atau bahkan tidak punya utang sama sekali.
Kinerja positif inilah yang kemudian memungkinkan perusahaan untuk mencetak keuntungan atau pertumbuhan setiap tahun, dan mampu bertahan dalam kondisi ekonomi sesulit apa pun.
Dengan tata kelola perusahaan yang baik dan berkesinambungan, tidak heran jika perusahaan tersebut konsisten membayar atau membagikan dividen perusahaan kepada para pemegang saham.
Baca juga: Tips Menghindari Penipuan Robot Trading
Daftar Saham Blue Chip 2022
Berikut ini adalah daftar saham blue chip 2022 yang layak untuk dipertimbangkan saat kamu memutuskan untuk berinvestasi saham.
- ADRO, yaitu kode saham dari Adaro Energy. Saham yang dikeluarkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batu bara ini memiliki nilai saham sebesar Rp3.880.
- AMRT, yaitu kode saham dari Alfamart. Saham yang diterbitkan oleh bisnis retail dengan jumlah minimarket sebanyak 15.400 unit ini memiliki nilai sebesar Rp2.840.
- ANTM, yaitu kode saham dari Aneka Tambang. Saham ini dikeluarkan oleh anak perusahaan dari BUMN pertambangan Inalum dengan nilai sebesar Rp1.965.
- ASII, yaitu kode saham dari Astra Motor. Sesuai namanya, saham ini diterbitkan oleh perusahaan yang bergerak di bidang operations produk sepeda motor merek Honda dengan nilai saham Rp6.050.
- BBCA, yaitu kode saham dari Bank Central Asia (BCA). Saham yang diterbitkan perusahaan yang digadang-gadang sebagai perusahaan terbesar di Indonesia ini memiliki nilai sebesar Rp8.975.
- BBNI, yaitu kode saham dan Bank Negara Indonesia (BNI) dengan nilai saham sebesar Rp9.375.
- BMRI, yaitu kode saham dari Bank Mandiri dengan nilai saham Rp10.325.
- GGRM, yaitu kode saham dari Gudang Garam dengan nilai saham sebesar Rp21.450.
- ICBP, yaitu kode saham dari Indofood CBP Sukses Makmur dengan nilai saham Rp9.975.
- ITMG, yaitu kode saham dari Indo Tambangraya Megah dengan nilai saham Rp41.850.
- Dll.
Demikian informasi tentang definisi, ciri-ciri, dan daftar saham blue chip yang bsia kamu pertimbangkan. Selain saham, kamu juga bisa menyimpan aset yang kamu miliki dalam bentuk instrumen investasi lainnya. Misalnya, investasi reksa dana yang bisa dilakukan secara praktis dan aman melalui aplikasi BMoney yang bisa diakses di Play Store atau App Store.