Saat ini, selain menjadi salah satu saham paling likuid di BEI, harga saham BMRI milik PT Bank Mandiri Tbk. tercatat sedang dalam tren meningkat. Bank Mandiri dengan kode saham BMRI juga tercatat sebagai saham blue chip dengan peluang keuntungan tinggi dan prospek cerah.
Melihat potensinya ke depan, kamu yang tertarik berinvestasi saham blue chip tidak ada salahnya menjadikan saham BMRI sebagai koleksi portofolio sahammu. Namun, sebelum mulai berinvestasi, ada baiknya kamu mengetahui lebih dulu terkait harga saham Mandiri, termasuk harga 1 lot BMRI dan pergerakan harga sahamnya dari tahun ke tahun.
Profil Singkat BMRI
Sejarah saham BMRI dimulai saat didirikan pada 2 Oktober 1998. Pendirian Bank Mandiri merupakan bagian dari program restrukturisasi perbankan yang diimplementasikan oleh pemerintah Indonesia.
Pada Juli 1999, empat bank umum, yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor-Impor Indonesia, dan Bank Pembangunan Indonesia bergabung dan membentuk Bank Mandiri. Keempat bank tersebut memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia.
Per Februari 2023, pemegang saham dengan kepemilikan 5% atau lebih saham BMRI adalah Negara Republik Indonesia. Negara memiliki 1 saham preferen (saham seri A dwiwarna) dan kepemilikan 52,00% saham seri B.
Selain itu, Indonesia Investment Authority atau Lembaga Pengelola Investasi juga memiliki kepemilikan sebesar 8,00%. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, BMRI bergerak di bidang perbankan dan melakukan kegiatan usaha dalam ruang lingkup tersebut.
Baca juga: Cara Menghitung Harga Wajar Saham yang Perlu Diketahui Investor Pemula
Harga Saham BMRI
Pada perdagangan hari Selasa, 6 Juni 2023, harga BMRI ditutup pada level Rp5.075 per saham, sama seperti penutupan sebelumnya. Secara tahunan, harga BMRI turun 37,73%.
Jika melihat performa selama lima tahun ke belakang, harga saham BMRI merosot 26,98%. Dalam setahun, BMRI diperdagangkan di kisaran Rp3.587-Rp5.500. Kendati demikian, kinerja keuangan BMRI menunjukkan hal berbeda, yang secara garis besar memperlihatkan tren positif.
Pada Senin, 5 Juni 2023, saham BMRI menjadi salah satu yang paling banyak dilego asing. Jumlah penjualan saham BMRI oleh investor asing mencapai Rp191,73 miliar. Meski begitu, harga saham BMRI berhasil naik tipis sebesar 0,50% menjadi Rp5.075 per saham. Total volume perdagangan saham BMRI mencapai 180,78 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp922 miliar.
Lalu, pada kuartal pertama tahun 2023, BMRI mencatat rasio net profit margin sebesar 42,6%, naik sebanyak 8,87% secara tahunan. Sementara itu, total pendapatan BMRI adalah Rp29,49 triliun, dengan laba bersih mencapai 12,56 triliun secara tahunan.
Masing-masing menunjukkan kenaikan sebesar 15,02% untuk pendapatan, dan 25,21% untuk net income. BMRI juga termasuk salah satu emiten dengan kapitalisasi pasar tertinggi, yakni Rp234,47 triliun.
Baca juga: Pergerakan dan Cara Beli Harga Saham BBRI 1 Lot
Harga 1 Lot Saham BMRI
Dalam perdagangan saham, investor umumnya membeli saham dalam satuan lot untuk mempermudah transaksi dan mengurangi biaya transaksi. Lot saham adalah satuan perdagangan saham yang digunakan di pasar saham. Setiap lot saham memiliki jumlah lembar saham yang ditentukan, tergantung pada aturan bursa efek di negara tempat saham tersebut diperdagangkan.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), satuan lot saham yang digunakan adalah 100 lembar saham. Tidak bisa ditransaksikan kurang dari ketetapan tersebut, dan hanya berlaku kelipatannya. Oleh karena itu, harga 1 lot saham BBNI akan bergantung pada harga saham Mandiri pada periode tertentu.
Jadi, mengingat 1 lot setara dengan 100 lembar saham, maka harga 1 lot saham BMRI per 6 Juni 2023 adalah 5.075 x 100 lembar, atau sebesar Rp507.500.
Baca juga: Kinerja dan Harga Saham GGRM, Apakah Bagus untuk Investasi?
Pergerakan Harga Saham Mandiri dari Tahun ke Tahun
Pada 23 Juni 2003, BMRI mendapatkan persetujuan resmi dari BAPEPAM-LK untuk melaksanakan Penawaran Umum Perdana Saham BMRI (IPO) kepada masyarakat sebanyak 4.000.000.000 saham Seri B dengan nilai nominal Rp500,- per saham dan harga penawaran Rp675,- per saham. Saham-saham tersebut kemudian tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 14 Juli 2003.
Sejak awal, kinerja operasional Bank Mandiri terus meningkat. Hal ini dapat dilihat dari pertumbuhan laba yang berkesinambungan, yakni Rp1,18 triliun pada tahun 2000 menjadi Rp5,3 triliun pada tahun 2004.
Pada semester pertama tahun 2022, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatatkan laba bersih sebesar Rp20,2 triliun. Ini mengalami peningkatan sebesar 61,7% (YoY/Tahun) dari laba bersih semester pertama sebesar Rp12,5 triliun.
Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan profitabilitas, yang tercermin dari net interest margin (NIM) konsolidasi mencapai 5,37% pada kuartal kedua 2022, naik sebesar 32 basis poin (bps) dibandingkan dengan kuartal kedua 2021. Selain itu, return on equity (ROE) Bank Mandiri konsolidasi untuk kuartal kedua tahun 2022 mencapai 23,03%, meningkat sebesar 791 basis poin secara tahunan.
Baca juga: Perkembangan Harga Saham BBNI dan Rekomendasinya
Prospek Saham BMRI
Sejak Mei 2023 hingga memasuki bulan Juni 2023, harga saham bank di kelompok blue chip sedang dalam tren meningkat. Saham blue chip merujuk pada saham-saham terkemuka di bursa efek, dengan jenis saham yang memiliki kapitalisasi pasar besar, mencapai puluhan hingga ratusan triliun rupiah.
Di sektor perbankan, saham bank yang tergolong blue chip dan sedang menunjukkan kenaikan stabil di atas 2% antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), dan PT Bank Negara Indonesia (BBNI) Tbk.
Harga saham BMRI sendiri menduduki posisi nomor 2 setelah BBRI dengan kenaikan hingga 4,50%. Penguatan saham bank dalam kelompok blue chip ini sejalan dengan pertumbuhan laba yang signifikan dan mencapai rekor keuntungan pada kuartal I/2023.
Dalam kategori saham blue chip, BMRI berhasil mencatatkan laba bersih konsolidasian sebesar Rp 12,6 triliun pada Q1 2023, meningkat 25,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Kredit BMRI juga mengalami pertumbuhan sebesar 12,36% YoY menjadi Rp1.205 triliun.
Prospek pemulihan ekonomi dan daya beli memberikan potensi bagi pertumbuhan kinerja loan performing dan loan disbursement yang masih tetap meningkat di tahun 2023, setidaknya pada angka high single digit.
Baca juga: Tertarik Investasi, Ini Harga 1 Lot Saham BCA Terbaru
Para ahli sepakat bahwa saham BMRI menarik untuk diperhatikan, baik dari segi fundamental maupun teknikal. Meskipun pergerakan harga saham BMRI secara teknikal sedikit tertinggal dibandingkan dengan saham BBCA dan BBRI, potensi akumulasi pembelian saham dengan target harga Rp6.000 masih menarik.
Hal ini disebabkan oleh prospek yang cukup positif bagi saham BMRI dan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang kuat, meskipun bakal ada efek kampanye politik pemilu.
Prospek saham BMRI juga sejalan dengan prospek ekonomi Indonesia secara keseluruhan yang diperkirakan tetap tumbuh dengan optimal. Selain itu, likuiditas yang masih cukup longgar di bank besar seperti Mandiri tidak akan signifikan memengaruhi kenaikan suku bunga deposito sehingga potensi keuntungannya masih tinggi.
Demikian ulasan mengenai harga saham BMRI. Bagi kamu yang tertarik membeli harga saham Mandiri saat ini, jangan lupa untuk melakukan diversifikasi agar portofolio tumbuh stabil.
Untuk memudahkanmu berinvestasi, coba gunakan aplikasi BMoney yang andal dan tepercaya sekaligus memberimu kenyamanan dan keamanan dengan harga terjangkau. Segera unduh aplikasinya di Play Store atau App Store.