Bagi kamu yang ingin berinvestasi saham dengan performa baik di sektor perbankan syariah, ada baiknya mempertimbangkan BTPS saham milik Bank BTPN Syariah.
Pada 2010, Bank BTPN Syariah mengawali perjalanannya sebagai Unit Usaha Syariah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (PT Bank BTPN Tbk.) Kemudian perseroan menjalani konversi dari PT Bank Sahabat Purba Danarta pada 14 Juli 2014 dan menjadi bank umum syariah ke-12 di Indonesia.
Bank syariah dengan kode saham BTPS ini menyediakan layanan perbankan kepada masyarakat umum, yang fokus utamanya pada nasabah prasejahtera produktif. Selain itu, bank ini juga memberikan literasi keuangan kepada perempuan dan berkomitmen dalam mengembangkan keuangan inklusif sesuai prinsip syariah.
Baca juga: Kinerja Saham NICL: Emiten Tambang dan Mineral Nikel
Harga Saham BTPS
Harga saham BTPS per Jumat, 11 Agustus 2023, mengalami peningkatan. Saat sesi perdagangan berakhir, saham BTPS ditutup menghijau pada harga Rp2.170 per saham. Dibandingkan dengan penutupan sebelumnya, Kamis, 10 Agustus 2023, harga saham BTPN Syariah naik 1,88% atau 40 poin dari Rp2.130.
Saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp16,4 triliun ini dibuka stagnan di posisi Rp2.130, mencatatkan harga tertinggi Rp2.160 serta harga terendah Rp2.130 dalam sehari, dan telah berfluktuasi dengan pertumbuhan 43,71% sejak pertama melantai di bursa.
Berapa Harga 1 Lot Saham BTPS?
Dalam perdagangan saham, investor biasanya membeli saham dalam satuan lot untuk mempermudah transaksi dan meminimalkan biaya transaksi. Lot saham adalah satuan perdagangan standar yang digunakan di pasar saham. Setiap lot saham memiliki jumlah lembar saham yang ditentukan, bergantung pada aturan bursa efek di negara tempat saham tersebut diperdagangkan.
Di Indonesia, Bursa Efek Indonesia (BEI) menggunakan satuan lot saham sebanyak 100 lembar saham. Transaksi saham harus dilakukan dalam kelipatan lot tersebut dan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kurang dari itu, misalnya 200 lembar saham, 300 lembar saham, dan seterusnya. Harga 1 lot saham BTPS akan bervariasi tergantung pada harga saham pada periode tertentu.
Untuk menghitung harga 1 lot saham BTPS, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Harga 1 lot saham BTPS = Harga saham per lembar × Jumlah lembar saham dalam 1 lot
Misalnya, harga saham BTPS hari ini adalah Rp2.170, maka harga 1 lot saham BTPS adalah Rp2.170 × 100 = Rp217.000.
Baca juga: Kinerja Harga Saham BELI dan Potensi Bisnisnya ke Depan
Pergerakan Harga Saham BTPS dari Tahun ke Tahun
Bank BTPN Syariah mengadakan penawaran umum perdana (IPO) di BEI pada 08 Mei 2018 dengan harga awal Rp1.510 per saham. Saham BTPS dimiliki oleh PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk. sebesar 70,71%, PT Triputra Persada Rahmat sebesar 10,10%, dan publik sebesar 19,19%.
Setahun setelah IPO, BTPS saham resmi masuk Indeks LQ45. Per 1 Agustus 2019, harga saham BTPS naik tajam sebesar 9,15%, mencapai Rp3.460 per saham.
Menuju tahun ketiga di lantai bursa, tepatnya pada 18 Februari 2021, harga saham BTPS naik tajam sebesar 9,15% mencapai Rp3.460 per saham, dengan PER 34,52 kali dan PBV 5,02 kali sehingga dinilai memiliki rasio cukup tinggi.
Dengan catatan kinerja keuangan solid di 2021, BTPS saham dinilai berpotensi melanjutkan tren kenaikan. Pada 2022, beberapa perusahaan sekuritas melirik BTPS lantaran berpotensi menguat dengan target pembelian (target price) di kisaran Rp4.000-Rp4.800 per saham.
Namun, harga saham BTPS turun drastis sejak pandemi, merosot 58% dari level tertinggi Rp5.125 per saham. Pada 7 Agustus 2023, harga saham BTPS berada di Rp2.110 per saham.
Kendati demikian, dari segi valuasi, BTPS saham kini diperdagangkan dengan PBV 1,91x, level terendah sejak IPO. Valuasi ini dianggap menarik karena potensi perbaikan kualitas aset ke depannya dan profitabilitas yang lebih tinggi dibandingkan pesaing, meskipun bisnis BTPS berada di segmen berisiko tinggi.
Baca juga: Pergerakan Harga Saham TINS dan Performanya
Pembagian Dividen untuk Pemegang Saham BTPS
Meskipun pertumbuhan kinerja operasionalnya terus terlihat, BTPN Syariah tidak termasuk dalam daftar emiten yang secara konsisten membagikan dividen. Hingga saat ini, BTPS baru tiga kali memutuskan untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham.
Pada 2019, perusahaan ini memberikan dividen tunai sebesar Rp45 per lembar saham, dengan total dividen mencapai Rp347 miliar atau setara dengan 25% dari laba bersih pada periode tersebut.
Selanjutnya, pada 2022, BTPS memutuskan untuk membagikan dividen tunai sejumlah Rp475,6 miliar, atau sekitar Rp61,75 per saham. Kala itu, BTPS juga menyetujui alokasi laba ditahan sebesar Rp969,4 miliar untuk mendukung kegiatan bisnis di masa depan.
Terakhir di bulan Mei 2023, BTPS kembali membagikan dividen ke dengan total nilai Rp712,5 miliar, setara dengan 40% dari laba bersih yang dihasilkan atau sekitar Rp92,5 per lembar saham.
Baca juga: Menilik Harga Saham SLIS, Produsen Sepeda Listrik Indonesia
Riwayat Kinerja Keuangan BTPS
Berdasarkan tingkat pertumbuhan tahunan rata-rata (compound annual growth rate/CAGR), riwayat kinerja BTPS selama lima tahun sejak 2016-2020 terbilang cukup stabil. Pendapatan meningkat 12,6% dan laba bersih naik 15,6%, meskipun beban bagi hasil dana syirkah temporer turun 11,3%.
Berikutnya, pandemi COVID-19 mempengaruhi kinerja BTPS sepanjang tahun 2020 dengan penurunan pendapatan dan laba bersih. Laba bersih turun menjadi Rp854,6 miliar dari Rp1,39 triliun tahun sebelumnya, tetapi pembiayaan tumbuh 6% menjadi Rp9,5 triliun, dengan Non Performing Financing (NPF) sebesar 1,9%.
Di 2021, BTPS mengalami pemulihan dengan pertumbuhan pembiayaan 10% (yoy) menjadi Rp10,4 triliun. Total aset tumbuh 13% menjadi Rp18,5 triliun, DPK naik 12% menjadi Rp11,0 triliun, dan laba bersih setelah pajak mencapai Rp1,5 triliun.
Pada 2022, BTPS mencatat capaian laba bersih tertinggi sejak perseroan melantai di bursa yaitu Rp1,78 triliun, naik 21,9% dari tahun sebelumnya. Total aset mencapai Rp21,2 triliun, pembiayaan naik 10% menjadi Rp11,5 triliun, rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 53%, dan dana pihak ketiga (DPK) stabil di Rp12 triliun.
Kinerja BTPS tumbuh positif lantaran konsisten menjangkau masyarakat inklusi selama lebih dari satu dekade. Apalagi sepanjang 2022 BTPN Syariah melakukan inovasi untuk membangun ekosistem digital syariah bagi nasabah prasejahtera.
Kinerja positif ini masih berlanjut hingga kuartal pertama 2023, dengan capaian laba bersih Rp425 miliar. Hal ini menjadi momentum menarik sekaligus menunjukkan stabilitas kinerja keuangan BTPS sejauh ini.
Namun, pandemi dan lonjakan inflasi sepanjang 2022 tetaplah berdampak. Laba bersih BTPS pada semester I-2023 tercatat mengalami penurunan 12,1% secara yoy.
Baca juga: Ini Daftar Emiten Saham Migas yang Terdaftar di BEI
Prospek Bisnis BTPS
Kendati merosot drastis pada 2022, valuasi BTPS saham pada 2023 masih tergolong murah dan menarik perhatian. Terutama dengan potensi profitabilitas yang positif di tengah pemulihan kredit dari segmen ultramikro.
Sejumlah analis menilai kinerja BTPS berpotensi pulih di masa depan, didorong peningkatan kualitas aset yang dipicu pemulihan ekonomi di segmen ultramikro dan upaya perseroan untuk meningkatkan tingkat pengembalian (repayment rate).
Terlebih lagi Memasuki 2023, penurunan inflasi dan pertumbuhan konsumsi menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, membuka peluang pemulihan lebih cepat pada segmen menengah ke bawah, termasuk ultramikro. Hal ini dapat menjadi sentimen positif bagi BTPS saham.
Demikian ulasan mengenai pergerakan harga saham BTPS, kinerja keuangannya, dan harga 1 lot saham BTPS. Bagi kamu yang tertarik berinvestasi saham Bank BTPN Syariah, coba gunakan aplikasi BMoney yang andal dan tepercaya dengan harga terjangkau. Segera unduh aplikasinya di Play Store atau App Store.