Kinerja Harga Saham DOID dan Prospeknya ke Depan

Uji Agung Santosa

27 Juni 2023

Kinerja harga saham DOID (Foto:DeltaDunia.com)
Kinerja harga saham DOID (Foto:DeltaDunia.com)

Kamu yang berencana menjajal investasi saham atau menambah portofolio investasi di sektor energi dan pertambangan, tak ada salahnya melirik saham Delta Dunia Makmur yang terjangkau tapi potensial. Agar tak salah pilih, yuk cari tahu lebih lanjut mengenai harga saham DOID, pergerakannya dari tahun ke tahun, dan prospeknya yang cerah.

Profil Saham DOID

PT Delta Dunia Makmur Tbk. dengan kode saham DOID merupakan perusahaan induk yang berfokus pada investasi jasa penambangan. Perusahaan ini didirikan pertama kali pada tahun 1990 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1992.

Awalnya, DOID beroperasi di sektor industri tekstil sebelum berpindah ke sektor pengembangan properti. Melalui anak perusahaannya, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), DOID menjelma menjadi perusahaan jasa tambang batubara (coal mining). Saat ini, DOID melalui BUMA merupakan kontraktor penambangan terbesar kedua di Indonesia, dengan spesialisasi dalam layanan penambangan jangka panjang.

BUMA menaungi beberapa produsen batubara kesohor di Indonesia, di antaranya PT Berau Coal, PT Adaro Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, serta beberapa anak perusahaan PT Bayan Resources. Selain tambang-tambang yang beroperasi di Indonesia, DOID juga memiliki sejumlah tambang di Australia seperti tambang Meandu, Commodore, Goonyella, dan Blackwater.

Baca juga: Harga Saham PGAS dan Pergerakannya dari Tahun ke Tahun

Harga Saham DOID Hari Ini dan 1 Lot Saham DOID

Harga saham DOID hari ini, Jumat, 23 Juni 2023, ditutup memerah. Saat bursa menutup hari perdagangan, saham DOID persis di harga penutupan Rp352 per saham.

Dibandingkan dengan penutupan Kamis, 22 Juni 2023, harga saham delta dunia makmur turun 3,83% atau 14 poin dari Rp366. Saham DOID dibuka sama dengan harga penutupan sehari sebelumnya, tepatnya pada harga Rp366 per saham. Mencatatkan harga tertinggi Rp370 dan harga terendah Rp352 dalam sehari.

Dalam aktivitas perdagangan saham, investor umumnya membeli saham dalam satuan lot agar memudahkan transaksi dan mengurangi biaya transaksi. Lot saham adalah unit perdagangan yang digunakan di pasar saham. Setiap lot memiliki jumlah lembar saham yang ditentukan sesuai dengan aturan bursa efek di negara tempat saham tersebut diperdagangkan.

Di Indonesia, BEI menggunakan satuan lot saham sebanyak 100 lembar saham. Transaksi saham harus dilakukan dalam kelipatan lot tersebut dan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kurang dari itu, misalnya 200 lembar saham, 300 lembar saham, dan seterusnya. Harga 1 lot saham DOID akan bervariasi tergantung pada harga saham pada periode tertentu.

Untuk menghitung harga 1 lot saham DOID, kamu dapat menggunakan rumus berikut:

Harga 1 lot saham DOID = Harga saham per lembar × Jumlah lembar saham dalam 1 lot

Misalnya, harga saham DOID hari ini adalah Rp352, maka harga 1 lot saham DOID dapat dihitung sebagai berikut:

Harga 1 lot saham DOID = Rp352 × 100 = Rp35.200

Baca juga: Tertarik Investasi, Ini Harga 1 Lot Saham BCA Terbaru

Pergerakan Harga Saham DOID dari Tahun ke Tahun

saham gorengan

Pada 15 Juni 2001, PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) secara resmi di bursa efek. Sebanyak 35% saham atau 72,020,000 dari 205,770,930 lembar saham ditawarkan kepada publik dengan harga Rp150 per lembar.

Pada 1 Agustus 2016, harga terendah DOID yakni sebesar Rp42 per lembar. Seiring berjalannya waktu hingga 3 Agustus 2019, saham DOID mampu meraih harga tertinggi sepanjang masa Rp2.142. Jika diperhatikan, return-nya mencapai 5.280%.

Kalau dihitung sejak sepekan yang lalu (16 Juni 2023), harga saham DOID hari ini turun 0,57% dibanding harga saat itu (Rp362). Adapun sejak awal tahun 2023 atau year to date (ytd) harga saham saham delta dunia makmur meningkat 15,79%, dengan rentang tahunan Rp264-Rp460.

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat total nilai transaksi saham DOID mencapai Rp3,03 triliun, sedangkan rata-rata volume saham yang ditransaksikan mencapai 18,7 juta lot, dengan price to earning ratio (PER) saham ini sebanyak 5,99 kali.

Kenaikan harga saham ini sejalan dengan tren positif harga batubara di pasar dunia. Oleh karena itu, di tengah kenaikan harga batubara, analis masih merekomendasikan untuk membeli saham delta dunia makmur.

Baca juga: Tunjukkan Tren Positif, Ini Harga Saham BRIS Terbaru

Prospek Cerah dan Kinerja Moncer DOID

Di satu sisi, energi baru terbarukan (EBT) perlahan memang mulai menguasai pasokan energi global dan semakin populer sebagai sumber energi bersih. Kendati demikian, komoditas batu bara masih sangat diperlukan sebagai sumber energi ekonomis dan mudah didapatkan. 

Permintaan akan batu bara meningkat secara global, terutama di tengah krisis energi yang terjadi akibat konflik Rusia-Ukraina. Sebagai negara yang kaya akan komoditas ini, Indonesia pun kebanjiran pesanan ekspor batu bara, terutama dari Eropa.

Hal ini dibuktikan kinerja moncer DOID yang menunjukkan prospek cerah. Pada kuartal III 2022, DOID mencatat laba bersih sebesar USD 20,58 juta, saldo laba ditahan sebesar USD 90,92 juta, dan total ekuitas sebesar USD 254,06 juta. Secara keseluruhan pada tahun 2022, pendapatan DOID mencapai US$ 1,554 miliar atau sekitar Rp25 triliun, meningkat 71% dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada kuartal I-2023, DOID bahkan mencatat kinerja yang lebih baik dibandingkan kuartal sama di tahun sebelumnya. Pendapatan saham delta dunia makmur mencapai US$ 409 juta atau sekitar Rp 6,13 triliun, meningkat 23% dibandingkan tahun sebelumnya. Keberhasilan operasional di Indonesia dan Australia menjadi faktor pendukung peningkatan pendapatan tersebut.

Delta Dunia Group juga mencatat peningkatan dalam volume pelepasan overburden sebesar 9% dari 123,5 juta bank cubic meter (bcm) pada kuartal I-2022 menjadi 134,4 juta bcm pada kuartal I-2023. Produksi batu bara juga meningkat sebesar 21,5 juta ton metrik atau naik 18% dari periode Januari hingga Maret 2023 secara YoY.

EBITDA perusahaan juga tumbuh sebesar 6% YoY. Sementara itu, margin EBITDA secara keseluruhan menurun sebesar 3% YoY lantaran adanya penurunan margin sebesar 2% di Indonesia, terutama dampak dari inflasi biaya.

Baca juga: Prospek dan Kinerja Harga Saham BMRI

Meski begitu, saham delta dunia makmur pada kuartal I 2023 merugi US$ 618,94 ribu, membengkak 34% dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar US$ 461,54 ribu. Alhasil, strategi diversifikasi dan peningkatan pendapatan tidak mampu menekan angka kerugian perusahaan.

Kabar baiknya, program efisiensi biaya yang diterapkan DOID berhasil mengatasi sebagian besar inflasi harga aktual yang lebih tinggi. Pada bulan April dan Mei 2023, tingkat piutang perusahaan kembali normal dengan jumlah penagihan yang besar. Perusahaan juga menerima pengembalian pajak yang signifikan sehingga meningkatkan posisi kas perusahaan pada Mei 2023. Dari sisi belanja modal (capex), alokasinya lebih rendah 57% YoY menjadi US$ 22 juta lantaran telah selesainya proyek-proyek yang sedang berjalan di Indonesia.

Dengan peningkatan EBITDA, penurunan capex, manajemen keuangan yang bijak, dan implementasi teknologi dalam operasional perusahaan pada kuartal I-2023, arus kas perusahaan menguat menjadi US$ 14 juta. Sekitar 15% dari pendapatan pada kuartal I-2023 berasal dari penambangan batu bara metalurgi di Australia.

Baca juga: Rekomendasi Harga Saham ANTM dan Pergerakannya

Dengan demikian, DOID optimis dapat mencapai target pendapatan 25% dari diversifikasi komoditas di akhir 2023, dan meraih pencapaian positif yang konsisten sepanjang 2023.

Demikian ulasan mengenai harga saham DOID. Bagi kamu yang tertarik berinvestasi di DOID, coba gunakan aplikasi BMoney yang andal dan tepercaya sekaligus memberimu kenyamanan dan keamanan dengan harga terjangkau. Segera unduh aplikasinya di Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!