Saham DSSA merupakan kode saham milik PT Dian Swastatika Sentosa Tbk., suatu perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha utama di bidang penyediaan tenaga listrik dan uap, pertambangan dan perdagangan batu bara dan emas, bisnis teknologi, serta perdagangan besar bahan-bahan kimia.
Melalui empat lini usaha tersebut, emiten yang beroperasi di bawah naungan Sinarmas Group ini menghasilkan produk dan jasa berupa listrik, batu bara, emas, TV berbayar, internet, pestisida, pupuk, dan bahan kimia.
Perusahaan juga memiliki beberapa anak perusahaan, di antaranya PT Golden Energy Mines Tbk. dan PT Bumi Kencana Eka Sejahtera yang bergerak di sektor pertambangan dan perdagangan batubara. Selain itu, ada PT Rolimex Kimia Nusamas yang bergerak di bidang perdagangan kimia, mencakup bahan kimia, pestisida, dan pupuk.
Di sektor infrastruktur dan multimedia, DSSA mengelola PT Mora Quatro Multimedia yang berfokus pada bisnis multimedia broadband. DSSA memulai operasionalnya pada tahun 1998 dengan kantor pusat di Jakarta, serta mengoperasikan pembangkit listrik dan tenaga uap di wilayah Tangerang, Serang, dan Karawang.
Baca juga: Prospek, Kinerja, dan Harga Saham PTBA yang Rutin Bagi Dividen
Harga Saham DSSA Hari Ini
Harga saham DSSA hari ini, Jumat, 1 September 2023, adalah sebesar Rp48.000 saat sesi perdagangan berakhir. Harga saham berada di posisi stagnan sejak pembukaan dan penutupan sebelumnya.
Saham dengan kapitalisasi pasar sebesar 36,99 triliun ini mencatatkan harga tertinggi Rp56.050 serta harga terendah Rp31.850 dalam 52 minggu, dan telah berfluktuasi dengan penguatan 1.614,29% atau 45.200 poin sejak pertama melantai di bursa.
Berapa Harga 1 Lot Saham DSSA?
Dengan harga saham DSSA hari ini, maka harga 1 lot saham DSSA adalah Rp48.000 × 100 = Rp4.800.000.
Rumus menghitung harga 1 lot saham adalah Harga saham per lembar × Jumlah lembar saham dalam 1 lot.
Dalam perdagangan saham, investor membeli saham dalam kelipatan lot untuk efisiensi dan mengurangi biaya. Lot saham adalah satuan perdagangan standar di pasar saham, yang jumlahnya bisa berbeda di tiap negara.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), satu lot saham terdiri dari 100 lembar saham. Setiap transaksi saham harus dilakukan dalam kelipatan lot tersebut. Harga satu lot saham akan bervariasi sesuai dengan harga saham pada periode tertentu.
Baca juga: Kinerja Keuangan, Prospek, dan Harga Saham ELSA
Pergerakan Harga Saham DSSA dari Tahun ke Tahun
Saham DSSA diperdagangkan di BEI sejak 2009 dengan harga penawaran Rp1.500 per lembar. Mayoritas saham saat ini dimiliki oleh PT Sinar Mas Tunggal selaku induk perusahaan sebesar 59,90 persen.
Pada 29 Juli hingga 2 Agustus 2019, saham Dian Swastatika Sentosa tercatat sebagai top gainers alias pencetak untung paling besar lantaran harganya naik signifikan 40,35% dari Rp14.250 meroket hingga mencapai Rp20.000 per saham hanya dalam beberapa hari. Namun, saat itu, Price to Book Value (PBV) DSSA rendah, hanya 0,68x, dan memiliki likuiditas yang terbatas.
Pada Mei 2021, pergerakan harga saham DSSA sempat menurun dan berada di level flat mencapai Rp11.550 per lembar. Namun. karena harga tersebut masih jauh di atas harga penawaran, saham ini tetap menarik bagi investor.
Pada Maret 2022, saham DSSA kembali melonjak 15,25% menjadi Rp54.400 per unit dan ercata sebagai kedua tertinggi di bursa setelah PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) yang mencapai Rp70.975 per unit. Meski begitu, nilai transaksinya rendah, hanya Rp139,34 juta, dengan volume perdagangan 2.700 saham dan frekuensi perdagangan 19 kali.
Padahal sebelum pencapaian tersebut, Saham DSSA termasuk saham 'tidur' lantaran jarang aktif di bursa dan hanya bergerak tiga kali sepanjang Februari 2022, meski ketiganya mengalami kenaikan. Kala itu, kapitalisasi pasar saham Dian Swastatika Sentosa mencapai Rp 41,92 triliun, dengan kenaikan 18,26% dalam sebulan dan 11,02% sejak awal tahun.
Per 24 Februari 2023, harga saham DSSA berada di level Rp37.750 dengan volume 100 saham dan nilai transaksi Rp770.552.000. Kurang dari sepekan, harga saham melaju pesat mencapai Rp50.500 pada 30 Agustus 2023. Lalu, pada 31 Agustus 2023, harga saham Dian Swastatika Sentosa turun 4,95% menjadi Rp48.000. Di hari yang sama DSSA juga melakukan pembelian kembali (buyback) sebanyak 1,2 juta saham senilai Rp57,6 miliar.
Transaksi buyback tersebut merupakan pembelian kelima, yang sebelumnya telah dilakukan bertahap pada 15 Agustus 2023 sebanyak 16 juta lembar saham, lalu 15,10 juta saham pada 16 Agustus, 16,90 juta saham pada 29 Agustus, dan transaksi keempat sebanyak 15,75 juta saham pada 30 Agustus 2023.
Mengutip keterbukaan informasi BEI, melalui transaksi buyback tersebut, DSSA saat ini memiliki total 64.950.500 saham treasuri. Ini diperkirakan akan meningkatkan laba per saham perusahaan dengan mengalihkan aset dalam bentuk kas menjadi saham treasuri.
Baca juga: Prospek, Kinerja, dan Harga Saham MAPI Terkini
Kinerja Keuangan DSSA
Berdasarkan laporan keuangan DSSA sejak 2015-2019, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang konsisten setiap tahunnya. Meskipun terjadi penurunan pendapatan yang tidak signifikan pada 2016 dan 2019, pencapaian laba bersih tetap positif karena perusahaan berhasil menghindari kerugian.
Pada 2016, laba bersih perusahaan menurun karena peningkatan beban bunga, beban pajak, dan beban keuangan lainnya, yang berdampak negatif pada laba. Penurunan laba ini sejalan dengan penurunan pendapatan. Hal serupa juga terjadi pada tahun 2018 dan 2019. Meskipun demikian, kinerja DSSA tahun 2019 masih dianggap relatif sehat, terutama jika melihat rasio keuangan perusahaan.
Namun, pada kuartal ketiga tahun 2020, kinerja bisnis DSSA mengalami penurunan. Laporan keuangan perusahaan mencatat penurunan pendapatan sebesar 6,72 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Mayoritas pendapatan DSSA saat itu berasal dari segmen pertambangan dan perdagangan batu bara. Laba bersih juga mengalami penurunan sebesar 5,33 persen secara YoY.
Kabar baiknya, kinerja DSSA kembali membaik selama semester pertama tahun 2023. Perusahaan mencatatkan laba bersih sebesar US$318,18 juta, meningkat sebesar 26,46% dari laba bersih pada periode sama tahun 2022.
Kenaikan laba bersih ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan yang signifikan mencapai US$3,18 miliar, naik 22,95% dari semester I-2022. Kendati demikian, kenaikan pendapatan ini juga diikuti peningkatan beban di beberapa pos, seperti beban pokok penjualan, beban umum dan administrasi, dan beban penjualan.
Baca juga: Kinerja dan Prospek Saham AALI, Apakah Layak Dikoleksi?
Prospek DSSA
Pada 2020, ketika harga batubara global sedang mengalami pemulihan sementara, prospek DSSA yang kala itu sedang kurang likuid dinilai dapat bertumbuh jika harga batubara mulai meningkat. Saham DSSA juga dianggap sebagai investasi jangka panjang yang menarik, meskipun investor diwanti-wanti untuk selalu memperhatikan aspek fundamentalnya.
Selang 3 tahun kemudian yaitu pada 2023, saham DSSA dimasukkan ke dalam papan pemantauan khusus oleh BEI.
Langkah ini diambil karena saham tersebut dianggap memenuhi kriteria ketujuh, yaitu memiliki likuiditas rendah yang didefinisikan dengan nilai transaksi rata-rata harian saham kurang dari Rp 5 juta, dan volume transaksi rata-rata harian saham kurang dari 10.000 saham selama 6 bulan terakhir di pasar reguler dan/atau pasar reguler periodic call auction.
Jika dilihat berdasarkan pergerakan harga saham historis, saham Dian Swastatika Sentosa mengalami volatilitas harga yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Volatilitas ini dapat menciptakan peluang sekaligus juga meningkatkan risiko. Meski begitu, buyback yang dilakukan dapat memengaruhi likuiditas saham dan memberikan sinyal bahwa perusahaan percaya pada prospek masa depannya.
Terlebih lagi, kinerja keuangan DSSA yang menunjukkan peningkatan bisa menjadi indikasi positif bagi investor. Selain itu, prospek DSSA terkait erat dengan harga batubara yang berpotensi cerah di masa depan. Dengan semua faktor tersebut, saham DSSA tampaknya memiliki prospek yang positif dalam jangka panjang.
Demikian ulasan mengenai pergerakan harga saham DSSA, kinerja keuangan, serta prospek dan harga 1 lot saham DSSA. Bagi kamu yang tertarik berinvestasi saham Dian Swastatika Sentosa, coba gunakan aplikasi BMoney yang andal dan tepercaya dengan modal investasi mulai dari Rp10 ribu. Segera unduh aplikasinya di Play Store atau App Store.