Saham ERAA merupakan kode yang dimiliki oleh PT Erajaya Swasembada Tbk., yakni perusahaan yang bergerak di bidang distribusi dan bisnis retail ponsel atau tablet.
Perusahaan ini mendistribusikan dan menjual beberapa merek gawai secara retail, di antaranya adalah Apple, BlackBerry, HTC, Huawei, LG, Motorola, Nokia, Samsung, dan Sony. Tidak hanya itu, Erajaya juga mendistribusikan dan menjual kartu isi pulsa prabayar, kartu SIM, komputer, dan aksesori ponsel.
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan menggunakan berbagai nama toko yang beroperasi di berbagai area. Beberapa di antaranya adalah Erafone Megastore, Erafone Gadget Store, iBox, dan AndroidNation. ERAA juga memiliki beberapa anak perusahaan, yaitu PT Teletama Artha Mandiri, PT Erafone Artha Retailindo, PT Sinar Eka Selaras, dan PT Data Citra Mandiri.
Kinerja Keuangan ERAA Periode 2022-2023
Pada 2022, emiten distributor handphone PT Erajaya Swasembada Tbk. (ERAA) berhasil mencatatkan penjualan bersih senilai Rp34,94 triliun. Angka tersebut menunjukkan peningkatan sebesar 12,05% dibandingkan posisi per kuartal ketiga periode 2021 senilai Rp31,18 triliun.
Menurut laporan keuangan 2022 yang dipublikasikan perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), penjualan bersih ERAA masih didominasi oleh segmen ponsel dan tablet dengan nilai Rp27,39 triliun yang naik 10,57% secara tahunan (YoY) dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Selain itu, ERAA juga mencatatkan penjualan dari produk operator sebesar Rp2,06 triliun. Pada segmen komputer dan peralatan elektronik, perusahaan berhasil mencatatkan pendapatan Rp1,52 triliun dan penjualan aksesori berhasil membukukan pendapatan Rp3,96 triliun.
Penjualan yang terus meningkat pada periode ini membuat ERAA mencatatkan beban pokok penjualan sebesar Rp31,38 triliun. Angka tersebut meningkat 11,47% dibandingkan dengan periode kuartal III-2022 senilai Rp28,15 triliun.
Dengan angka pendapatan tersebut, tentu saja laba kotor yang diperoleh juga ikut melesat dari Rp3,02 triliun menjadi Rp3,55 triliun atau setara dengan 17,54% per September 2022.
Baca juga: Prospek, Kinerja, dan Harga Saham PTBA yang Rutin Bagi Dividen
Akan tetapi, beban umum dan distribusi serta beban umum dan administrasi ERAA juga mengalami kenaikan daripada periode sebelumnya. Hal ini membuat laba usaha ERAA mengalami penurunan 1,70% secara YoY menjadi Rp1,15 triliun.
Hal tersebut mengakibatkan beban keuangan ERAA pun meningkat signifikan sebesar 31,69% menjadi Rp185,81 miliar. Selain itu, terdapat bagian rugi entitas asosiasi sebesar Rp3,55 miliar yang dicatatkan pada laporan kuartal ketiga 2022. Padahal, pada periode tersebut, ERAA membukukan laba entitas asosiasi sebesar Rp13,24 miliar.
Dengan terpangkasnya laba ERAA sebelum pajak penghasilan, beban pajak penghasilan neto perusahaan juga ikut meningkat 16,43% menjadi Rp288,44 miliar sehingga mengakibatkan laba bersih ERRA merosot 5,41% dibandingkan kuartal ketiga 2021.
Namun, ERAA bangkit kembali dan optimistis bahwa penjualan ERAA di semester II 2023 bisa tumbuh positif. Hal ini disebabkan oleh kinerja keuangan ERAA pada paruh kedua tiap tahun yang selalu berpotensi menyumbang penjualan lebih ke industri retail elektronik.
Berdasarkan laporan BEI Agustus 2023, ERAA berhasil mengantongi penjualan neto sebesar Rp28,9 triliun sepanjang semester I-2023. Angka tersebut tumbuh 23,50% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu dengan nilai Rp23,40 triliun. Sayangnya, laba bersih ERAA justru mengalami penurunan 9,62% secara tahunan, dari Rp507,51 miliar menjadi Rp458,66 miliar per Juni 2023.
Baca juga: Menilik Harga Saham SLIS, Produsen Sepeda Listrik Indonesia
Prospek Saham ERAA
Masih dalam rangka pemulihan perekonomian pasca pandemi, sejumlah emiten retail melakukan ekspansi, termasuk saham ERAA. Emiten yang satu ini cukup agresif melakukan diversifikasi produk dan melebarkan sayapnya ke bisnis nongawai.
Beberapa produk yang digunakan dalam strategi diversifikasi ini antara lain adalah segmen bisnis digital, gaya hidup, beauty & wellness, serta food & nourishment. Lebih lanjut lagi, ERAA juga membuka 323 gerai baru untuk memperluas jaringan Erajaya Group.
Pada periode semester awal 2023, ERAA mengeluarkan belanja modal sebesar Rp472 miliar yang mayoritas digunakan untuk ekspansi gerai. Perluasan jaringan yang dilakukan ERAA dilakukan untuk meningkatkan potensi pendapatan perusahaan di masa mendatang.
Sayangnya, dalam jangka pendek, peningkatan investasi saham ERAA dalam pembukaan gerai baru berdampak terhadap posisi bottom line ERAA karena adanya penambahan beban biaya sehingga berdampak juga pada penurunan harga saham ERAA.
Meski demikian, perusahaan ini tetap optimis jika ekspansi yang dilakukan perseroan dapat tumbuh secara positif. Hal ini tentu diiringi juga dengan monitoring perkembangan kondisi ekonomi dan penerapan strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar.
Baca juga: Kinerja Saham NICL: Emiten Tambang dan Mineral Nikel
Sejalan dengan optimisme ERAA, Investment Analyst Infovesta Capital Advisory Fajar Dwi Alfian juga memprediksi bahwa emiten retail memiliki prospek bisnis yang masih positif pada semester II-2023. Salah satu katalis penting pada sisa tahun ini adalah masuknya musim kampanye politik yang berpotensi meningkatkan peredaran uang dan daya beli masyarakat.
Beberapa analis saham juga sepakat bahwa pemilu menjadi faktor penting yang berdampak terhadap kinerja emiten retail pada kuartal III tahun 2023. Daya beli masyarakat kalangan menengah ke atas diprediksi masih bisa terus tumbuh sehingga emiten masih mempunyai prospek cerah selagi mempunyai pangsa pasar yang tepat.
Penurunan harga saham ERAA yang terjadi tidak bisa dijadikan sebagai indikator baik atau tidaknya prospek bisnis emiten ini. Sebagai pilihan saham dalam berinvestasi, ERAA justru menjadi salah satu saham yang direkomendasikan dengan target harga di level Rp600-an.
Mulai Investasi Saham ERAA di BMoney!
Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, kegiatan berinvestasi dewasa ini bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa pandang bulu. Kini, ada banyak media berinvestasi yang bisa diakses secara mudah melalui smartphone.
Salah satunya adalah aplikasi investasi BMoney yang memungkinkan pengguna untuk berinvestasi secara praktis dan aman dengan sejumlah fitur yang memudahkan nasabah dalam memilih aset sesuai rekomendasi para ahli. Soal keamanan, tidak perlu diragukan lagi karena aplikasi ini sudah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Sebagai salah satu aplikasi investasi terbaik, BMoney juga hadir dengan fitur transaksi trading saham dan reksa dana yang bisa diakses dengan modal mulai dari Rp10 ribu saja.
Kamu bisa memanfaatkan aplikasi ini untuk membeli saham ERAA dan memantau pergerakan harga saham ERAA secara real-time untuk memprediksi potensi keuntungannya.
Jika kamu masih ragu untuk memilih saham yang ingin dibeli, kamu juga bisa memanfaatkan fitur rekomendasi yang disediakan BMoney supported by CGS International Sekuritas Indonesia untuk memilih apa saja saham yang sedang populer di kalangan investor saat ini. Jadi, tunggu apalagi? Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.