Sengketa Indomie yang dituding produk plagiat Mie Gaga sempat viral di TikTok pada 18 Agustus 2023. Akibat kontroversi tersebut, saham ICBP ambles 4,9% di pekan pertama September dan nilai pasarnya turun Rp6,7 triliun.
Bahkan, kapitalisasi pasar ICBP menguap dari Rp136,44 triliun pada 18 Agustus menjadi Rp130,61 triliun per 14 September 2023. Lantas, bagaimana kinerja dan prospek saham produsen mie instan merek Indomie tersebut?
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dengan kode saham ICBP merupakan perusahaan barang konsumsi paling kesohor di Indonesia yang berfokus dalam produksi mie instan dalam kemasan.
Anak usaha dari Grup Indofood Sukses Makmur (INDF) ini juga memproduksi produk-produk susu, makanan ringan, biskuit, penyedap makanan, minuman, serta nutrisi dan makanan khusus, yang terdiri atas makanan balita, bayi, serta ibu hamil dan menyusui.
Merek besar Indofood CBP di antaranya Indomie, Supermi, Sarimi, Indomilk, Cap Enak, Indofood, Piring Lombok, Chitato, Qtela, Lays, Promina, dan SUN. Beberapa anak perusahaannya antara lain Indofood (M) Food Industries Sdn. Bhd., PT Indolakto, PT Indofood Fritolay Makmur, PT Indofood Asahi Sukses Beverage, dan PT Surya Rengo Containers.
ICBP merupakan emiten consumer goods penghuni LQ45 dengan prospek jangka panjang terbaik lantaran rutin berada di top 20 kapitalisasi pasar Indonesia. Diversifikasi produk serta moat yang dimilikinya menjadikan ICBP terus menguasai pasar FMCG dalam puluhan tahun ke depan.
Tak heran, dengan pertumbuhan penghasilan yang terus meningkat secara konsisten dari tahun ke tahun, Saham ICBP juga tergolong saham blue chip karena mapan dan memiliki fundamental baik.
Baca juga: Kinerja Saham KRAS, Apakah Setangguh Baja yang Diproduksinya?
Pergerakan Harga Saham ICBP
ICBP melantai di bursa efek Indonesia (BEI) pada 7 Oktober 2010. Struktur kepemilikan saham ICBP adalah 80,53% oleh INDF dan 19,47% dimiliki oleh publik. Meski sempat terkoreksi 3 pekan berturut-turut sejak kasus dengan mi Gaga, harga saham ICBP sejatinya sudah naik signifikan sejak Maret 2023. Kenaikan ini turut berdampak positif pada kinerja keuangan ICBP.
Per 30 Agustus 2023, harga saham ICBP kembali terkoreksi 1,10% ke harga Rp11.250. Pelemahan tersebut menambah performa mingguan negatif pada saham ICBP menjadi sebesar -2,17%. melemahnya harga saham ICBP tersebut juga mengonfirmasi tren bearish dengan persilangan MA5 dan MA20, kedua indikator rerata harga tersebut bertemu pada harga Rp11.350.
Per 14 September 2023, harga saham per lembarnya kembali turun menjadi Rp11.000. Ini berarti harga 1 lot saham Indofood CBP dapat dibeli sebesar Rp1.100.000. Dengan 1 lot saham ICBP ini kamu bisa menghasilkan keuntungan dari berinvestasi di PT Indofood sebagai salah satu saham consumer goods.
Meski menurun dalam sebulan terakhir, sejak awal tahun hingga Agustus 2023 harga saham ICBP masih menguat 12,5%. Pun telah berfluktuasi dengan penguatan 22,9% dalam 5 tahun terakhir.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini. Cek Di Sini Untuk Ivestasi Emas Hari Ini!
Rekam Jejak Pembagian Dividen Bagi Pemegang Saham
Menukil laman resmi Indofood CBP, rekam jejak pembagian dividen menunjukkan konsistensi perusahaan dalam membagikan dividen kepada pemegang sahamnya, dengan rasio sekitar 38-50% dari laba bersih perusahaan. Sejak melantai di bursa pada 2010, emiten milik keluarga Salim ini belum pernah absen membagikan dividen.
Terbaru, ICBP membagikan dividen tunai sebesar Rp2,19 triliun atau sekitar 47,79% dari total laba bersih 2022 yang mencapai Rp4,58 triliun, dengan harga Rp188 per saham. Pembayaran dividen tersebut dilaksanakan pada 25 Juli 2023.
Rasio pembayaran dividen ini lebih tinggi daripada tahun buku 2021 sebesar 39,23%. Meski begitu, pada 2022, ICBP membagikan dividen tunai sebesar Rp215 per saham dari laba sebesar Rp6,39 triliun.
Baca juga: Kinerja Saham BJBR: Emiten Perbankan yang Rajin Bagi Dividen
Kinerja Keuangan Indofood CBP Terbaru
Sepanjang semester I-2023, ICBP mencatat kinerja positif dalam pertumbuhan penjualan dan laba bersih Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, penjualan bersih ICBP mencapai Rp34,48 triliun, tumbuh 5,28% dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp32,59 triliun.
Beban pokok penjualan juga naik tipis 1,09% dari Rp22,19 triliun menjadi Rp21,94 triliun, sedangkan laba bruto mencatatkan pertumbuhan signifikan, naik 20,46% dari Rp10,40 triliun pada 2022 menjadi Rp12,53 triliun.
Adapun beban umum dan administrasi naik menjadi Rp1,28 triliun, dan beban operasi naik menjadi Rp694,22 juta. Namun, beban penjualan dan distribusi mengalami penurunan tipis, menjadi Rp3,71 triliun.
Sementara itu, pada kuartal-1 2023, ICBP berhasil mencetak rekor tertinggi (all time high) didukung oleh pertumbuhan penjualan dari seluruh segmen geografis. Laba bersihnya melonjak 108% secara tahunan (year-on-year/yoy), mencapai Rp3,95 triliun.
Peningkatan pendapatan menunjukkan bahwa perusahaan mampu meningkatkan volume penjualan atau harga jual produknya, mengingat pendapatan dipengaruhi kedua variabel tersebut.
Lalu, sepanjang semester I-2023, ICBP kembali mencatat lonjakan laba bersih sebesar 196,6%, menjadi Rp5,72 triliun dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,93 triliun. Kenaikan ini sejalan dengan keberhasilan perusahaan membukukan keuntungan kurs sebesar Rp1,94 triliun dibandingkan dengan kerugian kurs sebesar Rp1,60 triliun pada periode sama tahun sebelumnya.
Lonjakan laba bersih juga didorong pendapatan lain-lain mencapai Rp824 miliar dibandingkan rugi lain-lain senilai Rp2,17 triliun pada tahun lalu. Begitu juga dengan penjualan tumbuh solid dari Rp32,59 triliun menjadi Rp34,47 triliun.
Tak hanya itu, ICBP juga berhasil meningkatkan pangsa pasar di tengah penurunan industri pada semester pertama 2023. Keberhasilan ini didukung oleh dominasinya di pasar dengan pangsa pasar mencapai sekitar 78%, sekaligus kekuatan harga yang kuat.
Baca juga: Ini Daftar 10 Saham dengan Dividen Terbesar Tahun 2023
Prospek Bisnis ICBP
Sejumlah analis sepakat bahwa prospek ICBP sangat cerah ke depannya. Perseroan bahkan dinilai sebagai salah satu emiten konsumer paling stabil di tengah ketidakpastian global sehingga sahamnya layak dikoleksi.
Hal tersebut lantaran ICBP dianggap masih memiliki potensi untuk mencatatkan pertumbuhan kinerja lebih pesat pada semester kedua 2023 dengan margin yang lebih solid. Ini didukung peningkatan pangsa pasar penjualan produk mie Pinehill di luar negeri, dan kenaikan daya beli masyarakat menjelang pemilu.
Penjualan barang konsumsi biasanya melonjak selama periode pemilu karena banyaknya pertemuan dan kebiasaan calon legislatif membagikan sembako.
Peningkatan kinerja Indofood CBP juga ditopang oleh peningkatan penghasilan dari selisih nilai tukar mata uang asing, dan juga adanya penurunan beban keuangan. Terutama dari penurunan harga komoditas. Terlebih lagi, kinerja ICBP tetap stabil meskipun menghadapi tantangan makro.
Selain itu, saat ini saham ICBP sedang mengalami konsolidasi harga. Meskipun kinerjanya positif, pelaku pasar cenderung melakukan profit taking.Ditambah lagi, perbandingan harga buku (PBV) ICBP sudah cukup tinggi, yaitu 3,2 kali, jauh melampaui INDF yang masih sekitar 1 kali.
Demikian ulasan mengenai kinerja dan prospek saham ICBP milik Indofood CBP. Bagi kamu yang tertarik mengoleksi saham produsen Indomie ini, jangan lupa membelinya melalui aplikasi investasi BMoney.
Selain saham, masih ada pilihan instrumen investasi lainnya seperti reksa dana yang lebih minim risiko dan cocok bagi pemula. Lewat BMoney, berinvestasi menjadi lebih cepat dan mudah, pun aman dan sudah terdaftar di OJK. Segera download aplikasinya di App Store atau Play Store.