Investasi saham merupakan salah satu cara yang populer bagi para investor untuk mengembangkan kekayaan mereka. Salah satu sektor yang menarik perhatian adalah saham infrastruktur.
Investasi dalam saham sektor infrastruktur menawarkan peluang menarik karena permintaan terus meningkat seiring pertumbuhan populasi dan perkembangan ekonomi. Investasi ini juga dapat memberikan potensi pendapatan jangka panjang yang stabil, terutama karena proyek-proyek infrastruktur sering memiliki siklus yang panjang.
Berikut penjelasan mengenai sektor infrastruktur dalam saham, beserta sejumlah daftar saham infrastruktur 2024 yang berpotensi cuan dan sedang mengalami penurunan.
Apa Itu Sektor Saham Infrastruktur pada BEI?
Sektor infrastruktur dalam saham merujuk pada klasifikasi perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor pembangunan dan pengadaan infrastruktur. Infrastruktur mengacu pada berbagai fasilitas dan layanan yang penting untuk mendukung kegiatan ekonomi dan sosial, seperti jalan tol, jembatan, pelabuhan, bandara, jaringan telekomunikasi, sistem energi, dan fasilitas utilitas lainnya.
Saham-saham di sektor infrastruktur merupakan perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam konstruksi, pengembangan, pemeliharaan, atau penyediaan layanan infrastruktur. Ini mencakup perusahaan konstruksi, penyedia jasa logistik, perusahaan energi, penyedia layanan telekomunikasi, dan berbagai jasa penunjang lainnya.
Saham sektor infrastruktur memiliki potensi investasi menjanjikan. Permintaan akan infrastruktur terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan ekonomi. Selain itu, proyek-proyek infrastruktur memiliki siklus panjang, yang berarti pendapatan perusahaan dapat stabil dalam jangka waktu yang lebih lama. Sebagai tambahan, sektor ini juga dapat memberikan dividen yang menarik bagi para pemegang saham.
Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI), sektor infrastruktur termasuk salah satu dari 11 sektor saham yang telah ditentukan. Klasifikasi saham ke berbagai sektor ini membantu investor dalam menganalisis dan membandingkan kinerja perusahaan berdasarkan jenis bisnis yang dijalankan. Pengelompokan ini memudahkan investor dalam menemukan saham-saham yang sesuai dengan preferensi dan kebutuhan investasi mereka.
Baca juga: Inilah Daftar Saham Nikel Indonesia yang Terdaftar di BEI
Daftar Emiten Saham di Sektor Infrastruktur
Sejak Januari 2021, BEI telah mengadopsi klasifikasi baru untuk sektor dan industri emiten yang tercatat dengan nama Indonesia Stock Exchange Industrial Classification (IDX-IC). Dalam klasifikasi ini, terdapat 12 sektor dengan 35 subsektor, 69 industri, dan 130 subindustri. Berikut adalah beberapa daftar saham infrastruktur yang terdaftar di BEI.
1. PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI)
PT. Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. yang memiliki saham dengan kode BIPI bergerak di bidang eksplorasi, produksi minyak, gas bumi, juga pelabuhan, crusher, jasa perdagangan, dan pertambangan. Perusahaan ini memulai operasinya pada tahun 2007.
Per 26 Mei, harga saham BIPI adalah Rp141 dengan kapitalisasi pasar Rp7,20 triliun dan rasio P/E (Price-to-Earnings Ratio) 72,92. Pada kuartal 1 2024, pendapatan bersih BIPI adalah Rp157,08 miliar dan total keuntungannya mencapai Rp1,92 triliun atau 1,307 persen lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal sebelumnya. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan signifikan dalam kinerja keuangan perusahaan.
2. PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI)
PT Adhi Karya (Persero) Tbk. dengan kode saham ADHI merupakan perusahaan konstruksi dan pengembang infrastruktur yang beroperasi di berbagai sektor, termasuk bangunan, transportasi, energi, air bersih, dan lingkungan. Perusahaan ini didirikan pada tanggal 18 Maret 1960 dan telah berpengalaman dalam menangani proyek-proyek besar di Indonesia.
Pada kuartal pertama 2024, pendapatan ADHI mencapai 2,67 triliun Rupiah, mengalami pertumbuhan sebesar 29,55 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih ADHI pada bulan tersebut mencapai Rp8,45 juta, dengan pertumbuhan sebesar 18,86 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca juga: Daftar Saham yang Terimbas Tren Mobil Listrik Tahun Ini
3. PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR)
Perusahaan publik yang didirikan Maret 1978 ini bergerak di bidang jalan tol dan transportasi, yang meliputi konstruksi, pengoperasian, dan pemeliharaan jalan tol di Indonesia. Per 26 Mei, harga saham JSMR Rp3.490 dengan kapitalisasi pasar Rp25.33 triliun.
Pada kuartal 1 2024, kinerja keuangan JSMR mengalami pertumbuhan pendapatan dan laba bersih yang positif. Pendapatan JSMR mencapai Rp4,45 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 21,17 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih pada bulan tersebut mencapai Rp497,56 miliar, dengan pertumbuhan sebesar 26,67 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
4. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. dengan kode saham TLKM didirikan pada tanggal 6 November 1991. Perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia ini bergerak di sektor telekomunikasi, yang mencakup layanan telepon tetap, telepon seluler, internet, televisi kabel, dan layanan data.
Per 26 Mei 2024, harga saham TLKM Rp4.130 dengan kapitalisasi pasar Rp409,13 triliun. Pada kuartal 1 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, Pendapatan TLKM mencapai Rp36,09 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 2,51 persen. Lalu, laba bersih pada bulan tersebut mencapai Rp6,42 triliun, dengan pertumbuhan sebesar 5 persen.
Baca juga: Daftar Saham Sektor Properti Terbaik di Indonesia
5. Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA)
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. dengan kode saham WIKA. Perusahaan ini terlibat dalam proyek-proyek konstruksi seperti jalan, jembatan, gedung, dan proyek infrastruktur lainnya. WIKA masuk dalam kategori saham utama atau blue-chip stock.
Per 26 Mei 2024, harga saham WIKA Rp390 dengan kapitalisasi pasar Rp3,5 triliun. Pada kuartal 1 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan WIKA mencapai Rp4,35 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 37,42 persen. Namun, WIKA mengalami kerugian laba bersih mencapai Rp521,26 juta, dengan persentase perubahan sangat tinggi.
6. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG)
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. dengan kode saham TBIG adalah perusahaan infrastruktur yang bergerak di bidang penyediaan layanan infrastruktur telekomunikasi. Perusahaan ini fokus pada penyewaan dan pengoperasian menara telekomunikasi serta layanan terkait di Indonesia.
Pada kuartal 1 2024, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan TBIG menurun sebesar 1,44 persen menjadi Rp1,62 triliun, dengan laba bersih yang juga menurun menjadi Rp322 miliar. Namun, per 26 Mei 2024, dari 27 konstituen, harga penutupan saham TBIG dilaporkan memimpin penguatan indeks dengan naik 3,41 persen ke posisi Rp2.120 per saham, alias paling cuan.
Baca juga: Perlu Dikoleksi! Ini Daftar Saham yang Bagi Dividen 2 Kali Setahun
7. PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT)
Didirikan pada 1961, PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dengan kode saham WSKT adalah perusahaan infrastruktur yang bergerak di sektor konstruksi, industri, real estate, pengembangan properti, perdagangan dan investasi.
Per 26 Mei, harga saham terakhir WSKT adalah Rp202, dengan penurunan harga saham 1,94 persen atau merugi Rp50.13 per saham pada periode yang sama. Pada kuartal pertama 2024, kapitalisasi pasar WSKT sebesar Rp5,819 triliun, dengan total keuntungan atau laba bersih yang diperoleh berjumlah Rp2,73 triliun, menurun 45.35 persen atau merugi Rp374,93 miliar dibanding periode yang sama sebelumnya.
Baca juga: Prospek, Perkembangan, dan Cara Beli Saham GOTO di BMoney
Seperti investasi lainnya, meskipun harga saham sektor infrastruktur bisa melesat tinggi dalam jangka panjang, tetap ada risiko yang perlu diperhatikan. Perubahan kebijakan pemerintah, fluktuasi ekonomi, dan persaingan di sektor ini dapat mempengaruhi kinerja daftar saham infrastruktur. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis fundamental yang cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi.
Salah satu platform investasi yang bisa kamu gunakan untuk membeli saham infrastruktur adalah BMoney. Melalui aplikasi ini, kamu tidak hanya bisa melakukan transaksi saham ataupun reksa dana, tapi juga bisa memperoleh berbagai informasi terkait dunia investasi dan bisnis. Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.