Kinerja Saham ITMG, Emiten Batu Bara yang Rajin Bagi-Bagi Dividen

Uji Agung Santosa

26 September 2023

Kinerja Saham ITMG (ilustrasi: 123rf.com)
Kinerja Saham ITMG (ilustrasi: 123rf.com)

Bagi kamu yang tertarik berinvestasi dengan potensi cuan dari pembagian dividen, tidak ada salahnya mengoleksi saham ITMG. Saham emiten batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk. ini tercatat belum pernah absen bagi-bagi dividen. 

 

Pada kuartal III/2023, tepatnya 22 September 2023, emiten batu bara ini sepakat membayar total dividen tunai interim untuk tahun buku 2023 sebesar US$199,27 juta. Besaran tersebut setara dengan 64,97% laba bersih ITMG per semester I/2023 yang mencapai US$306,71 juta. Dengan demikian setiap pemegang saham mendapatkan dividen Rp2.660 per lembar saham. 

Saat ini, 20 September 2023, harga saham ITMG parkir di zona hijau dengan kenaikan sebesar 1,13% atau 325 poin ke level Rp29.000 per saham dibanding 2 hari sebelumnya, dan berada di posisi stagnan dibanding sehari sebelumnya. 

Artinya, berdasarkan harga saat ini, maka potensi yield alias return yang akan diterima investor sekitar 9,17%. Hal ini cukup menarik mengingat ITMG mengalami penurunan laba bersih 33% pada semester I/2023.

Mau tahu lebih jauh bagaimana analisis sahamnya? Mari simak ulasannya dalam artikel berikut.

Baca juga: Kinerja dan Prospek Saham PANI, Pengembang Properti PIK 2 

Profil PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG)

PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) adalah perusahaan pemasok batu bara terintegrasi di Indonesia yang didirikan pada tahun 1987 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1988. 

Saat ini, selain tercatat sebagai salah satu eksportir batu bara terbesar Tanah Air, ITMG juga menjadi salah satu pemasok batu bara terkemuka untuk pasar energi global.

Melalui anak usahanya, ITMG mengoperasikan sejumlah tambang di wilayah Kalimantan, pun terjun di usaha pembangkit listrik tenaga surya. ITMG menyediakan jenis batu bara yang spesifik sesuai dengan kebutuhan setiap industri yang dilayani. 

Sejauh ini, saham ITMG merupakan jajaran saham unggulan dengan kapitalisasi jumbo alias blue chip, dan masuk dalam kategori Indeks LQ45 sebagai salah satu indeks saham terdepan di sektornya.

Baca juga: Menilik Kinerja, Pergerakan Harga, dan Prospek Saham KAEF 

Pergerakan Harga Saham ITMG 

Kinerja saham ITMG (TradingView)
Kinerja saham ITMG (TradingView)

Saham ITMG resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 Desember 2007. Ada lebih dari 225 juta saham yang ditawarkan seharga Rp14.000 per lembar saham. Secara kepemilikan, saat ini Banpu Minerals (Singapore) menjadi pengendali ITMG dengan porsi saham sebanyak 65,14%, dan sisanya 34,86% dimiliki oleh publik

Per September 2023, perusahaan dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp32,77 triliun ini mencatatkan harga tertinggi Rp45.650 serta harga terendah Rp22.125 selama 52 minggu. Dalam 5 tahun terakhir harga sahamnya telah meningkat sebesar 9,85%, pun telah berfluktuasi dengan penguatan 52,63% sejak pertama melantai di bursa.

Namun, di paruh pertama September, harga saham ITMG sempat mengalami penurunan sebesar 2,26% menjadi Rp30.275 per tanggal 11, lalu kembali turun ke level Rp29.000 per tanggal 20. 

Penurunan harga saham ITMG ini terjadi setelah perusahaan mengumumkan rencana pembagian dividen interim berdasarkan kinerja tahun buku 2023. Padahal, di pertengahan Agustus 2023, sejumlah analis baru saja meningkatkan peringkat saham ITMG menjadi "trading buy" alias layak beli.

Baca juga: Kinerja dan Prospek Saham CPIN, Emiten Unggas dan Pangan Nasional 

Pembagian Dividen Pemegang Saham ITMG

Dalam satu dekade terakhir, ITMG konsisten membagi dividen dua kali setiap tahun, berupa dividen final dan interim. Bahkan emiten ini sempat menjadi perbincangan karena mengumumkan pembagian dividen di tengah tren penurunan pasar saham pada 2019 dan selama pandemi tahun 2020. 

Secara nominal, dividen interim yang dibagikan pada November 2022 mencapai Rp4.128 per lembar saham. Jumlah ini lebih tinggi daripada yang dibagikan pada tahun 2023. Namun, jika dilihat dari perspektif yield, dividen interim tahun 2023 lebih menarik.

Rerata yield dividen ITMG selama sepuluh tahun terakhir adalah sekitar 13,90%. Artinya, dividend yield tahun 2023 lebih rendah ketimbang rata-rata yield selama periode tersebut. Kendati demikian, ITMG mencatat rekor dengan membayar dividen tertinggi sepanjang masa pada 18 April 2023. Kala itu, perseroan melakukan pembagian dividen final sebesar Rp6.416 per lembar saham, setara dengan 65% dari laba bersih tahun buku 2022, dengan yield dividend mencapai 25,8%.

Baca juga: Menilik Saham INTP, Produsen Semen Kesohor di Indonesia 

Kinerja Keuangan Terbaru ITMG

Kinerja Keuangan ITMG
Kinerja Keuangan ITMG

ITMG mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2022 dengan laba bersih sebesar US$1,221 juta, meningkat 164% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih ini sejalan dengan peningkatan pendapatan, yang naik 75,14% menjadi US$3,636 juta. 

Peningkatan tersebut didorong oleh pendapatan dari pihak ketiga yang tumbuh 43% menjadi US$3.528. Penjualan terutama melalui ekspor (82%), dengan Asia Tenggara, India, Pakistan (28%), dan Jepang (27%) sebagai pasar utama.

Namun, di kuartal pertama 2023, meski pendapatan ITMG naik 7,1% menjadi US$685,5 juta, laba bersihnya justru turun 14,32% menjadi US$182,75 juta karena biaya penambangan dan royalti. Di paruh pertama 2023, laba bersih ITMG bahkan turun 33% menjadi US$306,94 juta, seiring penurunan pendapatan menjadi US$1,29 miliar.

Penurunan pendapatan disebabkan oleh penjualan batu bara ke pihak ketiga yang turun 9,65% menjadi US$1,24 miliar. Harga jual rata-rata (ASP) juga turun 25% menjadi US$131 per ton, mengikuti tren global penurunan harga batu bara. 

Peningkatan biaya, seperti beban pokok pendapatan (+25%) dan beban umum dan administrasi (+30,45%), juga berkontribusi pada penurunan laba bersih. Akibatnya, kinerja keuangan ITMG terdampak oleh penurunan harga penjualan batu bara.

Baca juga: Kinerja dan Prospek Saham BRPT, Layakkah Dikoleksi? 

Prospek Bisnis Saham ITMG

Menurut sejumlah analis, prospek saham ITMG ke depannya akan sangat dipengaruhi oleh sejumlah faktor. Pertama-tama, kinerja ITMG sangat tergantung pada harga komoditas batu bara. Ketika harga batu bara naik, kinerja laba bersih ITMG cenderung meningkat karena harga jual rata-rata mengikuti fluktuasi harga komoditas. Pun sebaliknya. 

Per Mei 2023, harga batu bara memang telah mengalami penurunan signifikan lantaran pemulihan ekonomi China dan kontraksi dalam aktivitas manufaktur. Namun,  meskipun harga batu bara dapat turun, posisi ITMG sebagai pemain kunci di pasar ini membuat permintaan batu bara global bakal tetap stabil. 

Apalagi, ITMG memiliki rencana untuk meningkatkan kinerja produksi dan penjualan batubara pada tahun 2023, serta berdiversifikasi ke dalam bisnis energi terbarukan. Ini dapat menjadi faktor pertumbuhan positif dalam jangka panjang. 

Kendati demikian, analis juga memperingatkan risiko yang mengancam kinerja saham seperti harga batu bara yang lebih rendah dari perkiraan, perubahan dalam permintaan global, dan perubahan peraturan.

Mulai Berinvestasi di BMoney

Demikian ulasan mengenai analisis saham ITMG. Jika tertarik mengoleksi saham ini, pastikan keputusanmu berinvestasi sejalan dengan profil risikomu. Saham komoditas seperti ITMG cocok buatmu yang memiliki toleransi risiko tinggi dan bersedia menghadapi fluktuasi harga signifikan. 

Jika sebaliknya, kamu bisa mempertimbangkan investasi yang lebih stabil dan berisiko rendah seperti reksa dana. Jangan lupa, gunakan aplikasi BMoney yang andal dan terpercaya untuk berinvestasi secara mudah dan aman dengan return optimal. Segera download aplikasinya secara gratis di App Store atau Play Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!