Jajaran Saham Kesehatan yang Layak Koleksi Tahun Ini

Uji Agung Santosa

02 Juni 2023

Daftar saham sektor kesehatan yang potensial (123rf.com)
Daftar saham sektor kesehatan yang potensial (123rf.com)

Meski konsisten melambung tinggi sepanjang pandemi lalu, saham kesehatan tak lantas tumbang dan bahkan tetap normal kala virus COVID-19 mereda. Pun di saat seluruh indeks sektoral sempat mengalami kejatuhan, hanya saham sektor kesehatan yang mampu bergerak positif. Tak heran jika sektor satu ini kemudian dianggap tahan banting ketika volatilitas menerpa bursa saham.

Alasannya jelas, yakni saham kesehatan potensial dan tetap menarik lantaran memiliki volatilitas rendah. Di tengah ancaman resesi dan krisis pun, sektor ini akan tetap tumbuh dengan stabil. Bahkan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan emiten kesehatan terbilang masih netral, khususnya yang bergerak di bidang jasa kesehatan, seperti rumah sakit dan laboratorium. 

Atas landasan itu, pada tahun 2023, para ahli sepakat memprediksi bahwa volume pasien rumah sakit, termasuk riset, bisnis produk, dan alat kesehatan bakal mencatat pertumbuhan kinerja yang positif.

Apa Itu Saham Sektor Kesehatan?

Sektor kesehatan dalam saham mengacu pada kumpulan perusahaan yang beroperasi di industri kesehatan. Ini mencakup berbagai jenis perusahaan yang terlibat dalam penyediaan produk dan layanan kesehatan, seperti rumah sakit, produsen obat-obatan dan peralatan medis, perawatan kesehatan jangka panjang, serta perusahaan farmasi dan bioteknologi yang melakukan riset dan pengembangan untuk menciptakan obat-obatan baru atau terapi inovatif.

Sektor kesehatan adalah salah satu sektor yang signifikan dalam pasar saham karena berkaitan dengan kesejahteraan manusia dan memiliki prospek pertumbuhan yang kuat. Pertumbuhan populasi, peningkatan kesadaran akan kesehatan, perkembangan teknologi medis, dan penuaan populasi adalah beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan sektor ini.

Investor sering tertarik pada sektor kesehatan lantaran pertumbuhan jangka panjang yang tinggi, kebutuhan global, dan stabilitas relatif. Terutama untuk permintaan layanan kesehatan yang bersifat defensif dan tidak terpengaruh secara signifikan oleh fluktuasi ekonomi sehingga cenderung bertahan dalam situasi ekonomi yang sulit.

Baca juga: Jajaran Saham Transportasi di BEI yang Layak Dibeli

Emiten Saham di Sektor Kesehatan

Daftar emiten saham sektor kesehatan.
Daftar emiten saham sektor kesehatan.

Sejak Januari 2021, BEI telah mengadopsi klasifikasi baru untuk sektor dan industri emiten yang tercatat dengan nama Indonesia Stock Exchange Industrial Classification (IDX-IC). Dalam klasifikasi ini, terdapat 12 sektor dengan 35 subsektor, 69 industri, dan 130 subindustri. Termasuk di dalamnya saham sektor kesehatan dengan kode inisial F. Berikut adalah beberapa daftar saham kesehatan potensial yang terdaftar di BEI.

1. PT Itama Ranoraya Tbk. (IRRA)

PT Itama Ranoraya Tbk. dengan kode saham IRRA adalah perusahaan publik di bidang kesehatan yang berfokus pada peralatan dan perlengkapan medis berteknologi tinggi, khususnya ventilator dan alat kesehatan. Perusahaan ini telah berdiri sejak November 1988 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2002.

Kapitalisasi pasar PT Itama Ranoraya Tbk adalah Rp1,20 triliun dari harga saham terakhir Rp750,00, per 26 Mei 2023. Harga IRRA mengalami penurunan sebesar 15,00 poin dengan persentase penurunan 1,96% pada hari tersebut.

Pada kuartal 1 2023, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Year-over-Year/YoY), data IDX menunjukkan bahwa pendapatan (revenue) IRRA adalah sebesar Rp97,05 juta, menunjukkan pertumbuhan sebesar 64,03%. Sementara itu, laba bersih (net income) yang diperoleh naik sebesar 69,62% menjadi Rp6,48 juta.

2. PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF)

PT Kalbe Farma Tbk. dengan kode saham KLBF didirikan pada tahun 1966 dan telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan farmasi terbesar di Indonesia. Perusahaan ini beroperasi di berbagai segmen industri kesehatan, termasuk farmasi, produk konsumen, layanan kesehatan, alat medis, dan nutrisi. Kalbe Farma terkenal dengan produk-produknya yang berkualitas dan telah meraih reputasi yang baik di pasar domestik dan internasional.

Per 26 Mei 2023, harga saham terakhir KLBF adalah Rp2.050 dengan perubahan nol persen. Kapitalisasi pasar KLBF sebesar Rp96,09 triliun, dengan volume rata-rata 24,33 juta saham, Rasio P/E (Price-to-Earnings) adalah 27,98, dan Dividend yield (Imbal Hasil Dividen) sebesar 1,85%. 

Sementara itu, pada kuartal 1 2023 secara yoy, pendapatan KLBF mencapai Rp7,87 triliun dengan pertumbuhan 12,16%, dan laba bersihnya sebesar Rp855,72 juta dengan pertumbuhan 2,5%.

Baca juga: Rekomendasi Saham BUKA dan Prospeknya

3. PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA)

PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk dengan kode saham MIKA adalah operator rumah sakit swasta terbesar di Indonesia yang didirikan pada Agustus 1996. Perusahaan ini mengoperasikan jaringan rumah sakit berkualitas tinggi dan menyediakan berbagai layanan medis serta pelayanan kesehatan berkualitas dengan teknologi medis mutakhir.

Pada kuartal 1 2023, saham MIKA menunjukkan pertumbuhan positif. Dibanding periode sama tahun sebelumnya (yoy), pendapatan MIKA mengalami pertumbuhan sebesar 5,97%, laba bersih tumbuh sebesar 14,38%, dengan peningkatan margin dari 8,92% menjadi 22,45%. Saat ini, harga saham MIKA Rp2.690 dengan kenaikan sebesar 40 poin atau 1,51%, dan total nilai pasar Rp38,32 triliun

4. PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL)

PT Medikaloka Hermina Tbk. dengan kode saham HEAL adalah salah satu operator rumah sakit terkemuka di Indonesia yang didirikan pada Februari 2003. Perusahaan ini mengoperasikan jaringan rumah sakit yang menyediakan layanan kesehatan berkualitas tinggi kepada pasien, dengan fokus pada perawatan ibu dan anak.

Per 26 Mei 2023, harga saham HEAL Rp1.395,00 dengan kenaikan sebesar 1,09% dari harga penutupan sebelumnya, dalam rentang harga saham setahun terakhir antara Rp1.265-Rp1.800.

Kapitalisasi pasar HEAL sebesar Rp20,81 triliun, dengan volume rata-rata 2,15 juta saham, rasio P/E 68,33, dan dividend yield 0,43%. Dilihat dari laporan kuartal terakhir, pendapatan HEAL pada Desember 2022 adalah sebesar Rp1,31 triliun dengan pertumbuhan 5,53%, dan laba bersih sebesar Rp53,07 miliar secara yoy.

Baca juga: Kembali Menggeliat, Begini Kinerja Saham BUMI Terkini

5. PT Prodia Widyahusada Tbk. (PRDA)

PT Prodia Widyahusada Tbk. dengan kode saham PRDA adalah perusahaan publik yang didirikan pada Oktober 1973 dan berfokus pada penyediaan layanan laboratorium di Indonesia, di antaranya layanan di bidang laboratorium klinis dan patologi klinis, termasuk tes laboratorium diagnostik, pemeriksaan darah, pemeriksaan mikrobiologi, dan layanan lainnya yang terkait dengan bidang laboratorium medis.

Per 26 Mei 2023, harga saham PRDA Rp5.550,00 dengan penurunan sebesar 2,20%. Namun, angka ini masih stabil mengingat rentang harga saham dalam setahun terakhir antara Rp4.910-Rp6.500. Kapitalisasi pasar PRDA mencapai Rp5,2 triliun, dengan volume rata-rata 1,17 juta saham, rasio P/E 15,43, dan dividend yield 4,29%.

Pada kuartal pertama 2023, pendapatan PRDA menurun 6,88% menjadi Rp517,83 miliar, dan laba bersihnya menurun  32,12% menjadi sebesar Rp71,43 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

6. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO)

PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, atau yang dikenal dengan nama Sido Muncul, adalah perusahaan terkemuka di Indonesia dalam industri jamu dan farmasi tradisional. 

Perusahaan dengan kode saham SIDO ini mengkhususkan diri dalam pengembangan, produksi, dan pemasaran produk-produk jamu, obat tradisional, suplemen makanan, serta produk kesehatan lainnya. Sido Muncul telah beroperasi sejak April 1951 dan terkenal dengan merek-merek populer seperti Tolak Angin, Kuku Bima Ener-G, Extra Joss, serta berbagai produk jamu tradisional lainnya.

Secara menyeluruh, saham SIDO menunjukkan pertumbuhan positif. Meski harga saham terakhir SIDO pada 26 Mei 2023 menurun 1,29% menjadi Rp765, tetapi masih dalam rentang normal. Terlebih, kapitalisasi pasar perusahaan ini mencapai Rp23,12 triliun, dengan volume rata-rata 15,19 juta saham, rasio P/E 20,62, dan dividend yield 4,77%.

Secara kuartal, pendapatan SIDO per Maret 2023 sebesar Rp907,3 miliar dengan pertumbuhan 3,04%, dan laba bersih sebesar Rp300,28 miliar dengan kenaikan 1,78% secara yoy.

Baca juga: Mengenal Saham Telkomsel dan Rekam Jejak Perusahaan Induknya

Meskipun saham sektor kesehatan menawarkan potensi investasi yang menarik, penting diingat bahwa investasi selalu melibatkan risiko. Perubahan peraturan pemerintah terkait layanan kesehatan, kebijakan asuransi kesehatan, hingga persaingan di sektor ini dapat mempengaruhi kinerja daftar saham kesehatan. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk melakukan analisis fundamental yang cermat sebelum memutuskan berinvestasi.

Salah satu platform investasi yang bisa kamu gunakan untuk membeli saham kesehatan adalah BMoney. Melalui aplikasi ini, kamu tidak hanya bisa melakukan transaksi saham ataupun reksa dana, tapi juga bisa memperoleh berbagai informasi terkait dunia investasi dan bisnis. Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!