PT Kalbe Farma Tbk. dengan kode saham KLBF adalah emiten yang bergerak di sektor farmasi, khususnya pengembangan, pembuatan, dan perdagangan persediaan farmasi. Termasuk juga pembuatan obat-obatan dan produk kesehatan konsumen lainnya. Kinerjanya tak perlu diragukan lantaran KLBF masuk dalam indeks IDX30.
Indeks IDX30 adalah salah satu dari beberapa indeks pasar saham yang dihitung dan dikelola oleh Bursa Efek Indonesia (BEI). Indeks ini mengukur kinerja dari 30 saham terpilih yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar, serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.
Sejak berdiri tahun 1966, Kalbe saat ini terbagi menjadi empat segmen bisnis utama, yaitu obat resep, produk kesehatan, nutrisi, serta distribusi dan logistik. Menariknya, bisnis distribusi dan logistik perusahaan yang dijalankan melalui anak usahanya PT Enseval Putera Megatrading Tbk. (EPMT) berkontribusi sebesar 37% dari total penjualan pada 2022, mengungguli produk kesehatan konsumen (14%), nutrisi (27%), dan obat resep (22%).
Perusahaan yang telah go public sejak tahun 1991 ini juga berhasil mengekspor sekitar 6% dari total penjualan dengan negara tujuan utama antara lain Nigeria, Afrika Selatan, Uni Emirat Arab, Sri Langka, Myanmar, Vietnam, Kamboja, Filipina, Singapura, hingga Malaysia.
Seiring dengan prestasi tersebut, Kalbe telah menjadi perusahaan farmasi terbuka terbesar di wilayah Asia Tenggara dengan segmen obat resep dan produk kesehatan over-the-counter (OTC) menduduki posisi teratas di Tanah Air.
Baca juga: Cek Kinerja dan Sejarah Harga Saham BBTN di Sini!
Pergerakan Harga Saham KLBF dari Tahun ke Tahun
Dalam lima tahun terakhir, sejak 2018-2023, harga saham KLBF mengalami fluktuasi dengan peningkatan keseluruhan sebesar 73,23%.
Pada Februari 2023, saham Kalbe sempat terkoreksi selama beberapa hari berturut-turut di rentang Rp2.000-an dan bahkan menyentuh auto reject bawah (ARB). Kala itu, KLBF telah diperdagangkan sebanyak 2.124 kali dengan volume 20,07 juta lembar saham dan nilai transaksi mencapai Rp41,74 miliar. Kapitalisasi pasarnya mencapai Rp97,97 triliun.
Akibat penurunan tersebut, kinerja sepekan KLBF menjadi minus 4%. Padahal, sejak Januari 2023, saham emiten produsen obat batuk Komix ini masih mengalami penguatan sebesar 4,85%. Pada Maret 2023, harga saham KLBF tumbuh 3,83%, mengalahkan performa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah sebesar 0,61% sejak awal tahun.
Harga tertinggi saham KLBF menyentuh level Rp2.200 pada tanggal 16 Mei 2023, jauh meningkat dibandingkan dengan harga pada 18 Mei 2018 sebesar Rp1.270 per saham.
Selain itu, PT Kalbe juga berpotensi membagikan dividen setiap tahun. Pada tahun buku 2021, KLBF telah membagikan dividen sebesar Rp35 per saham. Hal ini memungkinkan pemegang saham KLBF menerima pendapatan pasif setiap tahun.
Baca juga: Kinerja Harga Saham BYAN, Sejarah, dan Profil Bisnisnya
Berapa Harga 1 Lot Saham KLBF?
Dalam dunia perdagangan saham, investor biasanya membeli saham dalam kelipatan lot untuk memudahkan transaksi dan mengurangi biaya.
Lot saham adalah unit perdagangan saham yang digunakan di pasar saham, dan setiap lot memiliki jumlah lembar saham yang telah ditentukan sesuai peraturan bursa efek di negara tempat saham tersebut diperdagangkan.
Di Bursa Efek Indonesia (BEI), satuan lot saham yang digunakan adalah 100 lembar saham. Setiap transaksi saham harus dilakukan dengan kelipatan 100 lembar, dan tidak diperbolehkan untuk membeli saham dalam jumlah kurang dari itu.
Oleh karena itu, harga 1 lot saham KLBF akan bervariasi sesuai dengan harga saham Kalbe pada periode tertentu. Contohnya, pada 27 Juli 2023, harga saham KLBF ditutup di level Rp1.905 per lembar saham. Dengan demikian, harga 1 lot saham KLBF akan menjadi 1.905 x 100 lembar, atau sebesar Rp190.500.
Baca juga: Perusahaan yang Bagi Dividen Saham 4 kali Setahun
Kinerja dan Prospek Saham KLBF
Kinerja keuangan KLBF selama 2022 walau terimbas Covid-19, namun tetap menunjukkan kinerja yang baik. Sepanjang 2022, pendapatan bersih atau top line KLBF mencapai Rp28,93 triliun, atau tumbuh 10,18% secara tahunan (year-on-year/yoy). Laba per saham (Earnings Per Share/EPS) juga naik 7,1% menjadi Rp3,38 triliun, seiring kenaikan laba bersih sebesar 6,3% (yoy).
Namun, terdapat penurunan dalam margin laba kotor (Gross Profit Margin/GPM) dari 43,0% pada 2021 menjadi 40,4% pada 2022, akibat terdampak kombinasi bisnis dan kenaikan harga bahan baku.
Margin laba bersih (Net Profit Margin/NPM) Kalbe juga menurun tipis dari 12,1% pada 2021 menjadi 11,7% pada 2022. Rasio gearing KLBF berada di angka 5,2%, dengan kas bersih mencapai Rp2,77 triliun.
Kendati demikian, jika dibandingkan dengan perusahaan sejenis di BEI, NPM KLBF masih positif, dan GPM KLBF sebesar 40,5% masih dianggap baik. Dalam hal rasio profitabilitas, imbal hasil ekuitas (Return on Equity/ROE) dan imbal hasil aset (Return on Assets/ROA) KLBF juga berada di atas rerata industri, yaitu masing-masing sebesar 9,83% dan 6,28%.
Baca juga: Pengertian Beta Saham, Kegunaan, dan Rumus Perhitungannya
Dari segi valuasi, kapitalisasi pasar KLBF cukup besar, mencapai Rp101,72 triliun per 30 Maret 2023. Kinerja keuangan yang solid dalam sejarah dan ukuran perusahaan yang besar membenarkan valuasi KLBF yang premium.
Sebagai gambaran, rasio price to earnings (P/E ratio) yang membandingkan harga saham dengan EPS mencapai 30,69 kali, melebihi rerata industri sebesar 13,71 kali. Selain itu, rasio price to book value (PBV) yang membandingkan harga saham dengan nilai buku perusahaan juga tinggi, yaitu 5,22 kali, melebihi rata-rata industri 2,67 kali.
Terlebih lagi, KLBF mencatat kinerja positif pada kuartal I 2023. Pendapatan dan laba bersih masing-masing mengalami pertumbuhan 12,1% dan 2,5% secara tahunan. Sebagian besar divisi juga berhasil meningkatkan rata-rata harga jual (ASP) pada beberapa produk sekitar 3-5%, yang mendukung margin laba kotor sebanyak 40,9%.
Meskipun semua divisi melaporkan peningkatan margin kotor jika dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, secara tahunan sebagian besar divisi melaporkan margin yang lebih rendah karena biaya input lebih tinggi.
Selain itu, kerugian kurs sebesar Rp34,5 miliar dan persediaan yang dihapuskan senilai Rp34 miliar untuk obat COVID-19 memberikan tekanan pada laba bersih KLBF, menyebabkan penurunan laba bersih secara kuartalan sebesar 4,6%.
Baca juga: Kian Menjanjikan, Berapa Harga Saham UNTR Saat Ini?
Apakah Saham KLBF Layak Dibeli?
Apabila menilik secara historis berdasarkan PER dan PBV band, saham Kalbe saat ini diperdagangkan dengan valuasi lebih tinggi. PER KLBF berada di atas +1 PE standard deviation (29,27 kali) dan di atas rerata 5 tahun (26,58 kali). Demikian pula, rasio PBV KLBF di atas +1 standard deviation (4,97 kali) dan rerata 5 tahun (4,41 kali).
Dengan mempertimbangkan metrik tersebut, mengoleksi saham ketika valuasi sedang lebih mahal bukanlah strategi bagus. Menunggu harga KLBF kembali ke nilai rerata historisnya akan memberikan keamanan dalam berinvestasi ketimbang berspekulasi dengan harga saham saat ini. Apalagi, kinerja perusahaan sedang terganggu.
Singkatnya, investor perlu memperhatikan kondisi makro dan regulasi untuk memastikan apakah target perusahaan bisa dicapai. Kemudian, baru menilai valuasi perusahaan dan menentukan waktu yang tepat untuk melakukan investasi di KLBF.
Nah, bagi kamu yang tertarik untuk membeli saham KLBF, jangan lupa gunakan aplikasi BMoney yang andal dan terpercaya. Lewat BMoney, kamu bisa memulai investasi saham dan reksa dana hanya dengan modal mulai dari Rp10 ribu. Segera unduh aplikasinya di Play Store atau App Store.