Prospek dan Kinerja Saham MDKA, Emiten Tambang Emas dan Tembaga Kelas Dunia 

Uji Agung Santosa

25 September 2023

Kinerja harga saham MDKA (https://merdekacoppergold.com)
Kinerja harga saham MDKA (https://merdekacoppergold.com)

PT Merdeka Copper Gold Tbk., dengan kode saham MDKA didirikan pada 5 September 2012 dan mulai beroperasi secara komersial pada 2018. Emiten yang dimiliki Sandiaga Uno melalui PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) ini adalah perusahaan induk yang bergerak di sektor pertambangan logam dan mineral. 

 

Kegiatannya meliputi eksplorasi dan produksi emas, perak, tembaga, nikel, dan mineral lain melalui 3 anak perusahaan yang tersebar di Indonesia. Di antaranya adalah PT Bumi Sukesindo, PT Damai Suksesindo, dan PT Cinta Bumi Suksesindo.

Perseroan juga merupakan operator sejumlah tambang utama di Tanah Air yang kinerjanya telah diakui secara internasional. Saat ini, Merdeka mengelola dua operasi tambang untuk produksi. Yakni Tambang Emas Tujuh Bukit yang terletak di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, sebagai aset utama yang dimiliki oleh MDKA; serta Tambang Tembaga Wetar di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya. 

Selain itu, perusahaan sedang mengembangkan 3 proyek baru untuk dieksplorasi. Pertama, proyek Emas Pani di Gorontalo yang bakal menjadi tambang emas primer di Indonesia. 

Kedua, proyek tembaga di Tujuh Bukit Banyuwangi, yang diyakini menjadi salah satu proyek tembaga terbesar di dunia yang belum dieksploitasi. Ketiga, Merdeka Battery Materials (MBMA) yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 18 April 2023. Proyek ini mengembangkan kawasan industri khusus nikel yang berlokasi di Konawe, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Menilik Kinerja, Pergerakan Harga, dan Prospek Saham KAEF 

Pergerakan Harga Saham MDKA

Pergerakan Harga Saham MDKA (TradingView)
Pergerakan Harga Saham MDKA (TradingView)

Saham MDKA resmi tercatat di BEI pada 19 Juni 2015, dengan sekitar 419 juta saham yang ditawarkan seharga Rp2.000 per lembar. Melalui aksi ini, perseroan meraup dana segar sebesar Rp839,3 miliar. 

Per 8 April 2022, harga saham MDKA mencapai level tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) setelah naik 6,4% menjadi Rp5.400. Sejak awal 2022, harga saham MDKA memang sudah melesat 39,5%, menjadikannya sebagai saham LQ45 dengan performa paling moncer ke 5 di tahun 2022. 

Kenaikan tersebut terjadi lantaran MDKA kala itu berencana right issue yang dilaksanakan pada 18 April 2022 untuk pasar reguler, melalui pelepasan 1,2 miliar saham dengan harga pelaksanaan senilai Rp2.830/saham dan target dana Rp3,41 triliun.

Di awal 2023, saham MDKA kembali menguat signifikan, meskipun rasio valuasinya masih relatif tinggi. Sepanjang Januari, harga saham MDKA naik 16,63%, dan juga meningkat 15,78%. sampai Februari. 

Kala itu, saham MDKA menjadi salah satu emiten penggerak utama IHSG dan masuk dalam daftar emiten dengan nilai transaksi jumbo, pun menarik minat investor asing dengan catatan beli bersih (net buy) asing mencapai Rp 886 miliar.

Namun, di akhir Februari, saham perusahaan memiliki valuasi mahal dengan PBV 7,39 kali dan PER 81 kali. Rasio valuasi ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kompetitor utama seperti Aneka Tambang (ANTM) dan Vale Indonesia (INCO). Pun lebih tinggi dibandingkan dengan rerata industri. Selain itu perusahaan juga memiliki utang yang relatif besar dibandingkan dengan kompetitor dalam industri yang sama.

Memasuki awal Mei, harga saham MDKA bahkan meluncur hingga auto reject bawah (ARB) Rp270 (6,96%) menjadi Rp3.610, bersamaan dengan anjloknya IHSG.

Saat ini, 15 September 2023, harga saham perusahaan dengan kapitalisasi sebesar Rp75,95 triliun ini bertengger di level Rp3.150, turun 1,87% dalam 5 hari terakhir, meski menunjukkan penguatan dalam 5 tahun terakhir.

Baca juga: Kinerja Saham KRAS, Apakah Setangguh Baja yang Diproduksinya? 

Kinerja Keuangan MDKA dalam 3 Tahun Terakhir

Sepanjang 2021, MDKA mengalami penurunan laba bersih sebesar 0,3% menjadi US$36,1 juta dibandingkan tahun 2020, meskipun pendapatan tumbuh 18,3%. Penurunan tersebut disebabkan oleh biaya perbaikan dan amortisasi fasilitas heap leach yang rusak pada kuartal III/2020 sehingga turut memengaruhi kinerja operasional tambang emas MDKA sepanjang tahun.

Namun, pada 2022, operasional perseroan yang mulai pulih membuat MDKA mampu mencatatkan kinerja keuangan fantastis. Outlook positif untuk komoditas logam dasar dan logam berharga juga menjadi faktor penting dalam naiknya harga saham MDKA. Meskipun begitu, valuasi perusahaan tetap tinggi sehingga sahamnya dianggap berisiko.

Kendati demikian, di awal 2023, saham MDKA menjadi favorit investor karena potensi keuntungan dari kenaikan harga emas. Pendapatan perseroan di kuartal I-2023 meningkat 74% menjadi US$214,21 juta secara YoY. 

Sayangnya, meski pendapatan melesat, laba bersih MDKA justru turun signifikan sebesar 95,53% menjadi US$3,11 juta karena beban pokok pendapatan yang meningkat 135,86%. Penurunan laba ini membuat kinerja MDKA di kuartal I-2023 di bawah ekspektasi perseroan.

Baca juga: Ini Daftar 10 Saham dengan Dividen Terbesar Tahun 2023 

Prospek Bisnis MDKA

Proyek AIM MDKA (https://merdekacoppergold.com)
Proyek AIM MDKA (https://merdekacoppergold.com)

Secara keseluruhan, MDKA memiliki prospek yang positif dengan berbagai inisiatif pengembangan bisnis dan potensi pertumbuhan dalam industri logam dasar, emas, dan baterai kendaraan listrik (EV) yang sedang berkembang.

Kendati performanya belakangan merosot, hasil studi pra-kelayakan (PFS) pada proyek Tembaga Tujuh Bukit (TB Copper) dan IPO MBMA diprediksi bakal memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penguatan harga saham MDKA maupun kinerja keuangannya. Listing tersebut diprediksi bakal memosisikan MBM sebagai proxy utama untuk EV di Tanah Air.

MDKA berencana memasuki produksi baterai EV dalam 2-3 tahun ke depan. Ini merupakan langkah potensial dalam menghasilkan produk bernilai lebih tinggi, meningkatkan profitabilitas perusahaan, dan mengikuti tren permintaan baterai EV yang terus meningkat.

MDKA juga diuntungkan preferensi pasar terhadap emas sebagai aset aman. Segmen emas juga memiliki prospek yang cerah karena peningkatan suku bunga bank sentral AS yang dapat meningkatkan permintaan emas perhiasan. Pada 2023, sektor pertambangan emas dan logam dasar juga mengalami kenaikan yang signifikan, terutama setelah pembukaan ekonomi China. Sementara itu, seluruh produksi MDKA masih memiliki potensi pertumbuhan, terutama dalam mendukung transisi ke energi hijau. Hal ini dapat mengoptimalkan kinerja harga jual rata-rata (ASP) di tengah penurunan harga komoditas global.

Terlebih lagi, MDKA sedang mengembangkan smelter nikel berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL), yang cocok untuk mengolah nikel kelas satu seperti nickel matte yang digunakan dalam baterai EV. Ini memberikan keunggulan dalam menyediakan bahan baku untuk industri kendaraan listrik.

Baca juga: Harga Emas Hari Ini. Cek Di Sini Untuk Ivestasi Emas Hari Ini! 

Kendati sahamnya layak dikoleksi, ada risiko utama yang harus dihadapi, yakni kenaikan inflasi AS yang masih berlanjut dan pemulihan ekonomi China yang lebih lambat dari perkiraan. 

Selain itu, perseroan sama sekali belum pernah membagikan dividen karena sebagian besar labanya dari tahun ke tahun diprioritaskan untuk dana pengembangan perusahaan dan berbagai proyek baru.

Namun, bagi kamu yang tertarik mengoleksi saham MDKA, pastikan membelinya hanya melalui aplikasi investasi BMoney. Selain lebih cepat dan mudah karena didukung berbagai fitur menarik, berinvestasi lewat BMoney juga aman karena dipantau oleh OJK. 

Kamu yang masih pemula juga bisa memilih berbagai instrumen investasi lainnya seperti reksa dana yang minim risiko. Segera download aplikasinya secara gratis di App Store atau Play Store.


 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!