Daftar Saham yang Terimbas Tren Mobil Listrik Tahun Ini

Uji Agung Santosa

28 April 2023

Saham terkait mobil listrik yang bisa dikoleksi (123rf.com)
Saham terkait mobil listrik yang bisa dikoleksi (123rf.com)

Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, masyarakat sudah semakin sadar akan pentingnya mengembangkan energi terbarukan dalam hal teknologi, termasuk di bidang industri otomotif berbasis elektrik. 

Salah satu bukti perkembangan energi tersebut terlihat dengan adanya pertumbuhan pesat dari deretan emiten saham mobil listrik di Bursa Efek Indonesia (BEI). Itulah sebabnya, informasi terkait daftar perusahaan mobil listrik di Indonesia pun semakin menarik untuk dibahas. 

Selain memang menarik dari sisi investasi, saham kendaraan listrik juga berkontribusi banyak dalam mendukung rencana pemerintah untuk mewujudkan energi bersih melalui penggunaan kendaraan listrik. Tidak heran jika pemerintah menargetkan produksi 2 juta unit sepeda motor listrik pada 2025 mendatang.

Menariknya, pemerintah juga berencana akan membebaskan tarif Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) bagi siapa saja yang menggunakan kendaraan listrik pada 2025.

Peluang tersebut tentu saja tidak dilewatkan begitu saja oleh sejumlah emiten bidang energi dan batu bara untuk bekerja sama dengan berbagai perusahaan rintisan dalam memproduksi kendaraan listrik. 

Lalu, apa saja sih perusahaan mobil listrik di Indonesia yang tercatat sebagai emiten saham mobil listrik di BEI? Simak penjelasan berikut.

5 Saham Terkait Tren Mobil Listrik di Indonesia

Daftar Saham Terkait Tren Mobil Listrik
Daftar Saham Terkait Tren Mobil Listrik

 

Berikut ini daftar emiten saham mobil listrik yang tercatat di Bursa Saham Indonesia per 2023.

1. PT Gaya Abadi Sempurna (SLIS)

Perusahaan yang memproduksi kendaraan berupa sepeda listrik ini memperkirakan bahwa penjualan motor listrik dan keuntungan bersih pada 2023 setidaknya bisa mencapai 20 persen dibandingkan dengan realisasi 2022.

Seiring dengan terus berkembangnya tren penggunaan sepeda dan motor listrik, emiten saham kendaraan listrik ini optimis jika penjualan sepeda dan motor listrik juga bisa terus mengalami peningkatan dengan proyeksi penjualan sebesar Rp470 miliar.

Saat ini, SLIS fokus pada perakitan kendaraan listrik berupa motor, sepeda, dan moped elektrik dengan merek Selis.

2. PT TBS Energi Utama (TOBA) dan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

PT Tbs Energi Utama Tbk (TOBA) bekerja sama dengan PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) untuk membangun perusahaan kolaboratif di industri motor listrik, yaitu Electrum. 

Tidak tanggung-tanggung, TOBA juga mengumumkan bahwa emiten saham kendaraan listrik tersebut akan mengalokasikan lebih dari sepertiga belanja modal atau capital expenditure tahun 2023 untuk menjalankan proyek motor listrik Electrum.

Sampai saat ini, Electrum sudah menyuplai lebih dari 500 motor listrik kepada mitra pengemudi Gojek dengan menggandeng Bank Jago sebagai mitra pembiayaan di masa depan. Target ke depannya, Electrum berencana memasok 2 juta unit motor listrik untuk kebutuhan dalam negeri.

Baca juga: Daftar Saham Sektor Properti Terbaik di Indonesia

3. PT Indika Energy Tbk (INDY)

Masih berbicara soal saham kendaraan listrik, ada juga emiten saham mobil listrik yang tercatat di Bursa Saham Indonesia berikutnya, yaitu PT Indika Energi Tbk. (INDY). Perusahaan mobil listrik di Indonesia ini telah resmi meluncurkan motor listrik Alva One pada ajang GIIAS 2022. 

Dalam perkembangannya, INDY juga menargetkan pabrik sepeda motor listrik di bawah naungan PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI) yang memiliki kapasitas produksi 100.000 unit per tahun pada November 2022.

Sebagai produsen motor listrik INDY, PT Electra Mobilitas Indonesia memiliki belanja modal US$12 juta atau setara dengan Rp182,4 miliar. Dengan modal sebesar itu, perusahaan tersebut menargetkan pendapatan industri motor atau mobil listrik sebagai kontributor terbesar setelah bisnis batu bara.

4. PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA)

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi serta bisnis motor listrik. Dalam bidang yang kedua disebutkan, perusahaan tersebut berkolaborasi dengan PT Gesits Technologies Indo untuk menelurkan produk kendaraan listrik bermerek Gesits.

Posisinya sebagai bagian dari BUMN tentu saja menguntungkan karena Kementerian BUMN berencana untuk menambah suntikan dana atau modal untuk pabrik motor listrik Gesits. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik di dalam negeri. 

Dengan demikian, peningkatan kapasitas produksi pabrikan Gesits diharapkan mampu memberi kontribusi dan dampak yang signifikan dalam rangka mempercepat pembentukan ekosistem kendaraan listrik nasional.

Baca juga: 12 Daftar Saham Batu Bara di Bursa Efek Indonesia (BEI)

5. PT NFC Indonesia Tbk. (NFCX)

Emiten saham mobil listrik selanjutnya adalah PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), yaitu anak perusahaan M Cash Integrasi (MCAS) yang berkolaborasi dengan perusahaan layanan ekspedisi PT SiCepat Express Indonesia (SiCepat) untuk membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Energi Selalu Baru (ESB).

Menurut informasi perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan tersebut akan fokus pada distribusi sepeda motor listrik, penukaran baterai, dan layanan pendukung kendaraan listrik lainnya. 

Peluang Investasi Saham Mobil Listrik di Indonesia

Mobil dan motor listrik mulai marak di Indonesia sehingga tidak heran jika banyak emiten di industri mobil dan motor listrik bermunculan. Kendaraan listrik merupakan salah satu aset yang diyakini bakal menjadi kendaraan di masa depan. Itulah sebabnya banyak emiten agresif yang mulai mengepakkan sayap mereka untuk membangun ekosistem kendaraan listrik.

Perkembangan dunia investasi di sektor tersebut juga terlihat dari salah satu acara besar Gelaran konferensi B20 dan G20. Contoh lainnya bisa dilihat dari adanya nota kesepahaman (MoU) antara anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT), Star Energy Geothermal (SEG), dengan PT PLN (Persero).

Nota kesepahaman yang ditandatangani di acara B20, Nusa Dua, Bali tersebut berisi tentang penyediaan infrastruktur Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk operasional kendaraan listrik berbasis baterai di wilayah operasi Star Energy. 

Sementara itu, ada juga Volta yang bekerja sama dengan Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) untuk menyediakan fasilitas sewa motor listrik di kawasan The Nusa Dua, tempat diselenggarakannya KTT G20.

Baca juga: Ciri-Ciri dan Daftar Saham Blue Chip yang Perlu Diketahui

Kamu yang tidak ingin melewatkan berbagai peluang dan kesempatan dalam berinvestasi tentu akan sangat terdorong untuk membeli saham mobil listrik yang tercatat di BEI, kan? Jika kamu sudah memahami apa saja risiko yang harus dihadapi, tidak ada salahnya untuk membeli saham di perusahaan-perusahaan tersebut.

Akan tetapi, kalau kamu belum berani terjun langsung ke pasar saham dan membeli saham kendaraan listrik atau saham berisiko tinggi lainnya, kamu mungkin bisa mencoba terlebih dulu berinvestasi di instrumen lain yang dianggap lebih aman. 

Misalnya, investasi reksa dana saham yang bisa dilakukan melalui aplikasi investasi BMoney. Melalui aplikasi ini, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal hanya Rp10 ribu. Tertarik untuk mencobanya? Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.

 

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!