Analisa Performa dan Kinerja Keuangan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)

Daniel Esaputra Yoan

16 Juli 2024

Analisa Performa PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)
Analisa Performa PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)

Industri telekomunikasi di Indonesia terus berkembang pesat dengan berbagai perusahaan yang berlomba-lomba untuk memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas layanan mereka. Salah satu pemain utama di sektor ini adalah PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL), atau yang lebih dikenal sebagai Mitratel.

 

Dalam artikel ini, kita akan menganalisis performa keuangan Mitratel, strategi operasionalnya, serta prospek masa depannya, termasuk evaluasi harga saham MTEL dan analisa harga wajarnya. Jika Anda tertarik dengan peluang investasi di sektor telekomunikasi, simak ulasan lengkapnya di bawah ini.

Baca juga: Consumer Price Index: Pengertian, Manfaat, dan Pengaruh Pada Pasar Saham

Kinerja Keuangan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL)

1. Pendapatan

Mitratel mencatatkan pendapatan sebesar Rp 8,59 triliun pada 2023, meningkat 11,2% dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp 7,73 triliun. Bisnis penyewaan menara menjadi kontributor terbesar dengan kontribusi sebesar 83% atau Rp 7,14 triliun, tumbuh 12% (yoy). Selain itu, pendapatan dari segmen fiber optik mulai menunjukkan hasil dengan pemasukan pertama kali sebesar Rp 207 miliar.

2. Laba Bersih

Peningkatan total pendapatan berkontribusi pada kenaikan laba bersih sebesar 12,6% menjadi Rp 2,01 triliun dari sebelumnya Rp 1,79 triliun. Kenaikan ini didukung oleh pengelolaan biaya yang lebih efisien dengan beban operasional hanya naik 8,3% atau lebih rendah dari pertumbuhan pendapatan.

3. EBITDA

Laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) MTEL meningkat 12,7% menjadi Rp 6,92 triliun dengan margin EBITDA naik menjadi 80,5% dari 79,5% pada 2022. Pencapaian ini sejalan dengan proyeksi dan konsensus dari BRI Danareksa Sekuritas.

4. Strategi Operasional MTEL

MTEL telah memperkuat posisinya dengan strategi akuisisi menara, peningkatan kolokasi, pembangunan menara baru (build to suit), dan akuisisi fiber optik. Pada kuartal IV-2023, MTEL berhasil menambah 1.705 penyewa dan menambah 3.500 km jaringan serat optik.

Baca juga: Personal Consumption Expenditure (PCE): Pentingnya untuk Investor Saham

Analisa Saham MTEL

1. Target Harga

Analis dari BRI Danareksa Sekuritas memberikan rekomendasi beli saham MTEL dengan target harga Rp 960, yang 52% lebih tinggi dari harga saham MTEL pada 8 Maret 2024 sebesar Rp 630.

Sedangkan, Mirae Asset Sekuritas Indonesia menetapkan target harga saham MTEL sebesar Rp 940 menggunakan metode arus kas terdiskon (discounted cash flow/DCF) dengan weighted average cost of capital (WACC) sebesar 9,75% dan tingkat pertumbuhan terminal 1,5%.

2. Valuasi

Saham MTEL diperdagangkan dengan valuasi EV/EBITDA sebesar 12,3 kali. Ini memberikan keuntungan yang menarik, namun tetap bergantung pada kemampuan MTEL dalam mempertahankan posisi terdepan di sektor menara dan menjaga pendapatan yang kuat.

Analisa Fundamental MTEL

1. Posisi Dominan

Pada 2023, MTEL menjadi emiten menara telekomunikasi paling agresif dengan membangun total 682 menara dan mengakuisisi 1.995 menara. Total menara yang dimiliki MTEL mencapai 38.014, menjadikannya pemain dominan di sektor ini.

Baca juga: Memahami FOMC: Peran, Kebijakan, dan Dampaknya bagi Investor

2. Ekspansi Fiber Optik

Di bisnis fiber optik, MTEL memperluas jaringan sepanjang 15.880 km pada tahun 2023, sehingga totalnya mencapai 32.521 km. Pendapatan dari lini bisnis ini mencapai Rp 207 miliar atau 2,4% dari total pendapatan.

3. Strategi Ekspansi

MTEL terus memperluas portofolio asetnya, terutama di luar Jawa, sejalan dengan ekspansi operator seluler. Hal ini memungkinkan MTEL untuk mendukung operator dalam memperluas jangkauan dan meningkatkan kualitas koneksi di daerah rural.

4. Harga Saham 1 Lot MTEL

Per 8 Maret 2024, harga saham MTEL adalah Rp 630 per lembar. Dengan 1 lot saham terdiri dari 100 lembar, maka harga 1 lot saham MTEL adalah Rp 63.000.

Analisis Risiko

1. Regulasi dan Kebijakan Pemerintah

Perubahan kebijakan pemerintah atau regulasi industri telekomunikasi dapat mempengaruhi bisnis MTEL.

Regulasi yang ketat terkait dengan penggunaan frekuensi, hak kepemilikan infrastruktur, dan persyaratan lisensi dapat berdampak signifikan pada operasional dan biaya perusahaan.

Baca juga: Kenali 4 Profil Risiko Investasi, Apa Tipe Kamu?

2. Kompetisi

MTEL menghadapi persaingan ketat dari perusahaan menara telekomunikasi lainnya seperti Tower Bersama dan Sarana Menara Nusantara. Kemampuan MTEL untuk mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasarnya sangat tergantung pada keunggulan layanan, efisiensi operasional, dan kecepatan dalam merespons kebutuhan pasar.

3. Risiko Operasional

Risiko operasional seperti gangguan teknis pada menara dan jaringan fiber optik, serta bencana alam yang dapat merusak infrastruktur, merupakan tantangan yang harus dihadapi MTEL. Mitigasi risiko ini melibatkan investasi dalam pemeliharaan dan peningkatan kualitas infrastruktur secara berkelanjutan.

Prospek Masa Depan

1. Inovasi Teknologi

MTEL berencana untuk mengadopsi teknologi baru seperti jaringan 5G dan layanan internet of things (IoT) untuk memperkuat posisinya di pasar. Inovasi ini diharapkan dapat membuka peluang pendapatan baru dan meningkatkan nilai tambah bagi pelanggan.

2. Ekspansi Pasar

MTEL memiliki rencana ekspansi ke pasar internasional, terutama di negara-negara berkembang yang membutuhkan infrastruktur telekomunikasi. Ekspansi ini dapat memberikan diversifikasi pendapatan dan mengurangi ketergantungan pada pasar domestik.

Baca juga: Mengenal Reksa Dana TRIM Kapital Plus yang Berikan Return 13% Setahun

3. Kinerja Historis

Untuk memahami pertumbuhan MTEL secara lebih mendalam, berikut adalah perbandingan kinerja keuangan MTEL dalam beberapa tahun terakhir:

Tahun Pendapatan (Rp triliun) Laba Bersih (Rp triliun) EBITDA (Rp triliun)
2021 7,00 1,60 6,20
2022 7,73 1,79 6,14
2023 8,59 2,01 6,92

Data IPO MTEL

IPO Date 22 November 2021
Saham Penawaran 22.920.512.000
Saham Pendiri 60.021.928.044
Total Saham Terdaftar 82.942.440.044
Persentase 27,63%
Harga Penawaran 800 (IDR)
Dana Terkumpul 18.336.409.600.000 (IDR)
Biro Administrasi Efek PT. Datindo Entrycom
Papan Pencatatan Main

 

PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) menunjukkan kinerja yang kuat dengan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih dua digit di tahun 2023. Dengan strategi ekspansi yang agresif dan manajemen biaya yang efisien, MTEL diproyeksikan untuk terus tumbuh dan mempertahankan posisinya sebagai pemain dominan di industri menara telekomunikasi.

Baca juga: 10 Mata Uang Tertinggi di Dunia Terbaru, Berikut Ini Daftarnya!

Untuk Anda yang tertarik berinvestasi di sektor telekomunikasi, saham MTEL bisa menjadi pilihan menarik. Namun, penting untuk melakukan analisa mendalam dan mempertimbangkan risiko yang ada. Untuk memudahkan investasi Anda, gunakan aplikasi BMoney.

BMoney supported by CGS International Sekuritas Indonesia adalah aplikasi investasi reksa dana dan saham terpercaya dan aman, yang memudahkan Anda untuk berinvestasi dengan lebih bijak dan terarah. Unduh BMoney sekarang dan mulai perjalanan investasi Anda dengan lebih percaya diri!

Artikel menarik lainnya

reksadana_hero_image

Selalu update bareng komunitas investor BMoney!