Camilan alias makanan ringan merupakan salah satu produk yang banyak digemari dalam kehidupan sehari-hari. Kamu yang terbiasa menikmati camilan atau makanan ringan berupa biskuit mungkin sudah tidak asing lagi dengan produk Mayora.

Perusahaan dengan nama PT Mayora Indah Tbk atau Mayora Indah ini memiliki kode saham MYOR. Perusahaan yang termasuk ke dalam kelompok bisnis produk konsumen atau consumer goods di Indonesia ini didirikan pada 17 Februari 1977 dan mulai beroperasi secara komersial pada Mei 1978.

Meski sudah didirikan sejak 1977, Mayora baru melakukan IPO alias penawaran umum perdana yang sahamnya terdaftar sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 4 Juli 1990. Saat ini, mayoritas kepemilikan saham MYOR dimiliki oleh PT Unita Branindo sebanyak 32,93%.

Perjalanan bisnis yang sudah cukup lama dengan produk yang populer di kalangan masyarakat Indonesia ini membuat saham MYOR menjadi cukup dikenal di kalangan investor. Oleh karena itu, tidak heran jika kamu juga mempertimbangkan saham yang satu ini untuk masuk ke dalam daftar investasimu. Agar lebih yakin, yuk kita bedah saham MYOR!

Kinerja Saham PT Mayora Indah

Berikut ini adalah ringkasan kinerja saham MYOR dari tahun 2019 sampai 2023 yang bisa kamu pelajari sebelum memutuskan untuk membelinya.

Dikutip dari berbagai sumber, saham MYOR melanjutkan tren kenaikan laba bersih sepanjang semester I/2023 dengan bottom line tumbuh 86,59 persen year on year (YoY) dari Rp653,22 miliar pada semester I/2022 menjadi Rp1,21 triliun pada semester I/2023. 

Baca juga: Menilik Kinerja, Pergerakan Harga, dan Prospek Saham KAEF 

Sementara itu, top line saham perusahaan tersebut cenderung naik lebih landai karena kinerja penjualan yang lebih rendah 24,67 persen pada kuartal II/2023, yakni sebesar Rp6,36 triliun.

Di sisi lain, beban pokok penjualan Mayora selama semester awal 2023 juga menurun sebanyak 4,52% YoY menjadi Rp10,87 triliun. Hal ini mengakibatkan laba kotor MYOR turun sampai 32,15 persen menjadi Rp3,94 triliun sepanjang semester I/2023. 

Prospek Bisnis PT Mayora Indah

Bisnis konsumsi menjadi salah satu sektor yang diprediksi akan terus bertahan dalam berbagai kondisi, terutama jika produk-produknya sudah menjadi pilihan utama masyarakat di Indonesia, seperti halnya Mayora.

Lewat produksi makanan, Mayora digadang-gadang jadi salah satu perusahaan terbesar yang produknya digunakan banyak orang. Dengan demikian, Mayora akan menjadi perusahaan yang ke depannya tetap dibutuhkan sekalipun perekonomian sedang dalam kondisi melemah.

Mayora merupakan salah satu perusahaan yang performanya telah teruji stabil dari masa ke masa. Emiten yang telah lama melantai di bursa saham Indonesia ini memiliki produk yang sangat dekat dengan masyarakat. Dengan kinerja seperti itu, MYOR menjadi salah satu pilihan saham yang tepat dan layak untuk dijadikan sebagai aset dalam portofolio para investor.

Baca juga: Kinerja dan Prospek Saham CPIN, Emiten Unggas dan Pangan Nasional

Produk-produk yang secara berkelanjutan dibutuhkan oleh masyarakat menjadikan laba Mayora terus meningkat dari waktu ke waktu. Meski tidak selalu tumbuh signifikan, tren menunjukkan nilai perusahaan Mayora selalu naik dari tahun ke tahun. 

Beberapa merek makanan dan minuman dari Mayora yang banyak dikenal masyarakat antara lain, permen kopi Kopiko, Torabika, permen Kiss, Astor, Beng-Beng, wafer Roma, minuman dalam kemasan Le Minerale, dll.

Berapa Harga 1 Lot Saham MYOR?

Harga saham MYOR per 7 Desember 2023 ditutup pada level Rp2.360 per lembar atau setara dengan Rp236.000 per 1 lot saham. Berikut ini harga saham Mayora jika dilihat dalam analisis bulanan.

Jika melihat harga saham MYOR selama setahun terakhir, maka harga tertinggi saham emiten yang satu ini berada di level Rp2.900 per lembar saham dengan harga terendah berada di level Rp2.270 per lembar saham.

Pembagian Dividen Saham MYOR

Pada Juni 2023 lalu, Mayora membagikan dividen tunai sebesar Rp782,55 miliar dengan sebaran dividen yang setara dengan Rp35 per lembar saham. Pembagian dividen ini dilakukan setelah mengantongi persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 13 Juni 2023.

Pada 2022, Mayora membukukan laba bersih senilai Rp1,94 triliun. ANgka tersebut meningkat sebanyak 64,4% dibandingkan tahun 2021 yang hanya sebesar Rp1,18 triliun. Kenaikan tersebut didorong oleh penjualan yang mencapai Rp30,6 triliun pada 2022 yang naik sebesar 9,9% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp27,9 triliun.

Baca juga: Kinerja dan Prospek Saham BRPT, Layakkah Dikoleksi?

Sementara itu, Mayora juga menyisihkan Rp2 miliar dari laba bersih yang dibukukan pada 2022 sebagai dana cadangan dan membukukan sisa laba sebesar Rp1,18 triliun sebagai laba ditahan.

Pembagian dividen tunai tahun 2023 meningkat sebesar kurang lebih 67% dibandingkan tahun sebelumnya, yakni sebesar Rp21 per saham dividen tunai atau setara Rp469 miliar. 

Mulai Berinvestasi di BMoney

Demikian ulasan mengenai analisis saham MYOR. Jika tertarik untuk mengoleksi saham ini, pastikan keputusanmu untuk berinvestasi sejalan dengan profil risikomu. Meski prospek bisnis dan pembagian dividennya terbilang stabil dan aman, kamu tetap perlu mempersiapkan kemungkinan terburuk jika terjadi skenario yang di luar dugaan.

Nah, jika kamu belum mengetahui profil risikomu, saatnya cari tahu melalui aplikasi BMoney yang andal dan terpercaya untuk berinvestasi secara mudah dan aman dengan return optimal. 

Selain bisa mengetahui profil risiko yang sesuai, kamu juga bisa melakukan trading saham ataupun bertransaksi reksa dana melalui aplikasi ini. Kabar baiknya lagi, kamu juga bisa berinvestasi dengan modal yang sangat terjangkau, yakni mulai dari Rp10 ribu saja. Tunggu apa lagi? Segera download aplikasinya secara gratis di App Store atau Play Store.