Saham NICL menjadi bahasan menarik belakangan ini seiring kenaikan emiten nikel yang didukung dengan kenaikan nikel global sebesar +20,6% pada penutupan perdagangan di akhir Januari 2023.
Kenaikan nikel ini didukung pula oleh tumbuhnya bisnis kendaraan listrik di Indonesia yang sudah mulai dijalankan beberapa perusahaan secara lebih serius.
Bukan hanya itu, pemerintah juga sudah menciptakan larangan ekspor bijih nikel serta menjalankan program hilirisasi pada berbagai produk hasil SDA Indonesia, seperti nikel, timah, dan bauksit.
Tak heran jika pada penutupan perdagangan di akhir Januari 2023, saham NICL mengalami kenaikan pada level harga tertinggi, yaitu sebesar 8,04%.
Ingin tahu lebih jauh soal saham NICL, harga saham NICL dan profil perusahaan di balik kode NICL ini?
Profil PT PAM Mineral Tbk
Melantai di BEI dengan kode NICL, PT PAM Mineral Tbk. adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan mineral nikel, baik secara langsung maupun melalui entitas anak perusahaan.
Perusahaan ini fokus pada industri pertambangan dan penjualan bijih nikel sekaligus mengelola tambang untuk penjualan skala domestik. Berdiri sejak 15 Januari 2008, PT PAM Mineral Tbk. mulai beroperasi secara komersial pada 2012 lalu.
PT PAM Mineral Tbk. memiliki dua wilayah operasional, yaitu di Sulawesi Tenggara, tepatnya di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Konawe Utara dan Desa Laroenai, Kecamatan Bungku Pesisir, Sulawesi Tengah. Perusahaan ini menggunakan lahan Izin Usaha Pertambangan atau IUP untuk beroperasi seluas 198 hektar.
Baca juga: Pengertian Analisis Fundamental Saham Beserta Indikator Acuannya
Area berpotensi nikel dari Izin Usaha Pertambangan perusahaan, yaitu seluas 47 Ha (yang sudah dieksplorasi), sementara area yang belum ditambang (dieksplorasi) mencapai 120 Ha. Anak perusahaan dari PT PAM Mineral Tbk., yaitu PT Indrabakti Mustika mempunyai lahan konsesi pertambangan nikel yang terletak di Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara.
Lahan tersebut memiliki luas 576 Hektar dengan area potensi nikel dari Izin Usaha Pertambangan sekitar 450 Ha. Dari total luas lahan, sebanyak 15 Ha sudah dieksplorasi dan 435 Ha belum dieksplorasi. Bijih nikel yang dihasilkan PT PAM Mineral Tbk ini memiliki kadar Ni sekitar 1,4% - 1,8%.
Resmi Jadi Perusahaan Terbuka di Tahun 2021
Berdiri dari tahun 2008, perusahaan ini resmi menjadi perusahaan terbuka setelah mencatatkan namanya pada bursa melalui Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) di tanggal 9 Juli 2021 lalu.
Perusahaan ini memulainya dengan melepas Rp 2 Miliar saham kepada publik. Jumlah tersebut sama dengan 20,7% dari total modal ditempatkan dan disetorkan penuh dengan harga Rp 100/saham.
Alhasil dana segar yang akan dikantongi perseroan mencapai Rp 200 Miliar. Mengikuti resminya perusahaan ini menjadi perseroan terbuka, NICL mendapat izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan pada 30 Juni 2021. Selama masa penawaran, yaitu tanggal 2-5 Juli 2021, saham NICL mendapat sambutan positif dari para investor.
Hasilnya seluruh saham yang ditawarkan dapat diserap dengan baik bahkan mengalami kelebihan permintaan hingga 48 kali. Sebanyak 2 Miliar saham baru dilepaskan dengan nilai nominal atau harga saham NICL sebesar Rp 20 per saham dan harga penawaran Rp 100 per saham.
Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham milik PT PAM Mineral Tbk terbagi menjadi beberapa perusahaan, yaitu PT PAM Metalindo (47,58%) dan PT Artha Perdana Investama (31,72%).
Kinerja Keuangan PT PAM Mineral Tbk
Dilihat dari laporan keuangan milik PT PAM Mineral Tbk, perusahaan ini menunjukkan peningkatan pendapatan yang drastis dari tahun 2021. Peningkatan laba bersih tercatat melonjak hingga 230%, dari Rp 45,5 Miliar di tahun 2021 menjadi Rp 150 Miliar pada tahun 2022.
Dari segi pendapatan tahun 2022, yang ditopang dengan penjualan perseroan, PT PAM Mineral Tbk berhasil meraup angka yang fantastis, yaitu Rp 1,13 Triliun. Angka tersebut meningkat sebanyak 170% dari pendapatan di tahun 2021 sebesar Rp 419 Miliar. Kinerja yang bagus ini membuat laba per saham dasar NICL meningkat dari Rp 5,26 per saham menjadi Rp 15,50 per saham.
Baca juga: Performa Harga Saham INCO dan Prospeknya ke Depan
Untuk lebih lengkapnya simak tabel kinerja keuangan NICL hingga Kuartal 1 2023 berikut ini:
Komponen Laba |
2023 |
2022 |
2021 |
Pendapatan |
Rp254,9 Miliar |
Rp1,3 Triliun |
Rp419,44 Miliar |
Laba Bersih |
Rp58,1 Miliar |
Rp149,72 Miliar |
Rp45,36 Miliar |
Beban Pokok |
Rp163,63 Miliar |
Rp718,75 Miliar |
Rp202,58 Miliar |
Sementara itu, untuk rasio keuangan dari saham NICL hingga Kuartal 1 2023 adalah sebagai berikut:
Rasio |
2023 |
2022 |
2021 |
ROA |
8,39% |
24,92%, |
10,87% |
ROE |
10,15% |
30,11% |
13,07% |
NPM |
15,72%, |
2,42%, |
- |
DER |
0,23%, |
-0,29%, |
- |
Dilihat berdasarkan ROA dan ROE selama beberapa tahun, PT PAM Mineral Tbk. memperlihatkan kinerja yang baik karena masing-masing menunjukkan persentase melebihi 5 % dan 8 %. Namun, berbeda dengan nama-nama perusahaan besar yang sudah lebih lama berada di bursa, angka-angka dan rasio keuangan saham NICL sulit dibedah karena belum lama menjadi perseroan terbuka atau perusahaan publik.
Pembagian Dividen Pemegang Saham NICL
Pada 2021 lalu, PT PAM Mineral Tbk. tidak membagikan dividen atas kinerja keuangan tahun buku 2021, meskipun perusahaan berhasil mencetak kenaikan pada laba bersih. Emiten mereka membukukan laba bersih hingga Rp45 Miliar, tetapi manajemen NICL mengatakan bahwa perusahaan masih mengalami defisiensi modal sampai akhir tahun 2020, sehingga dividen tidak dibagikan.
PT PAM Mineral Tbk. akan membagikan dividen tunai untuk tahun buku 2022 dengan total Rp 28,99 Miliar. Artinya setiap pemegang saham mendapatkan dividen sebesar Rp 3,. per saham. Pada 2022, PT PAM Mineral Tbk membukukan penjualan hingga Rp 1,13 Triliun. Dari penghasilan tersebut, perusahaan mendapatkan laba bersih hingga Rp 150 Miliar.
Prospek Bisnis PT PAM Mineral Tbk (NICL)
Investasi di pasar ekuitas tahun 2023 cukup menantang bagi investor. Pasalnya, return yang diberikan IHSG sepanjang 2023 masih berada di zona merah. Walau begitu sejumlah saham mampu menguat secara signifikan. Dikutip dari berbagai sumber, sampai Maret 2023, saham NICL (PT PAM Mineral Tbk.) menduduki posisi puncak pada saham top gainers di sepanjang 2023.
Harga saham NICL melonjak hingga 133,5% sejak awal 2023. Saham milik PT PAM Mineral Tbk. ini mengungguli beberapa saham dari perusahaan terkenal seperti PT Gudang Garam Tbk. (GGRM) yang ada di posisi lima, PT H.M Sampoerna Tbk. (HMSP) di posisi enam dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) di posisi sembilan. Hingga 4 Agustus 2023, harga saham NICL per lembarnya tercatat sebesar Rp 230 per lembar.
Baca juga: Ini Daftar Saham Manufaktur yang Terdaftar di BEI
Melihat catatan yang ditorehkan saham NICL dan kinerja perusahaan yang berkembang seiring tingginya kebutuhan nikel, terutama bagi industri manufaktur, bahan baku baterai kendaraan listrik, dan konstruksi, tak ada salahnya jika kamu mulai mempertimbangkan untuk berinvestasi.
Jika bingung ingin investasi dimana, kamu bisa berinvestasi melalui aplikasi BMoney supported by CGS International Sekuritas Indonesia yang menyediakan beragam produk, salah satunya investasi saham. Dengan menggunakan BMoney, kamu dapat berinvestasi saham NICL secara lebih aman.