Para pengamat dunia saham beranggapan bahwa emiten saham nikel akan menunjukkan pergerakan ke arah positif.
Baca juga: Apa Itu Indeks LQ45? Ini Pengertian, Kriteria, dan Bedanya dengan Saham Blue Chip
Anggapan tersebut muncul ketika tren kenaikan harga kontrak berjangka (futures) nikel yang mulai menggeliat sejak awal tahun 2022 lalu.
Dengan adanya tren tersebut, para pengamat memprediksi bahwa investasi di sektor industri pengolahan nikel akan semakin meningkat hingga beberapa tahun ke depan.
Daftar Saham Nikel Tahun 2024
Berikut ini adalah daftar perusahaan nikel di Indonesia yang diprediksi menjadi incaran para investor di sektor saham nikel.
Baca juga: Daftar Saham Sektor Properti Terbaik di Indonesia
1. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM)
PT Aneka Tambang Tbk. merupakan salah satu emiten saham nikel yang bergerak di bidang eksplorasi, eksploitasi, pengolahan, pemurnian, hingga pemasaran bijih nikel, feronikel, emas, perak, bauksit, batu bara, dan logam mulia lainnya.
Pada 2022, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) berencana melakukan kerja sama dengan IBC, LG, dan CATL untuk melakukan pengembangan nikel yang akan digunakan sebagai bahan baku baterai kendaraan listrik.
Emiten sektor pertambangan dan logam ini termasuk produsen emas terdiversifikasi dan terintegrasi secara vertikal yang berorientasi ekspor.
Pada tahun 2023, perusahaan tersebut berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp3,07 triliun dengan total pendapatan sebesar Rp41,05 triliun.
2. PT Vale Indonesia Tbk. (INCO)
Saham nikel di Indonesia selanjutnya yang termasuk ke dalam daftar emiten nikel pilihan Bursa Efek Indonesia (BEI) adalah PT Vale Indonesia Tbk. (INCO).
Perusahaan tersebut merupakan produsen nikel matte yang berhasil mencatatkan kenaikan kinerja sepanjang periode semester pertama tahun 2022.
Emiten saham nikel Indonesia yang beroperasi di Sulawesi Selatan ini berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,3 triliun, yang mana nilai tersebut naik sebesar 38% dari realisasi pendapatannya pada semester pertama tahun 2021.
Baca juga: Current Artinya dalam Investasi Saham, Wajib Tahu!
3. PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT)
Saham nikel selanjutnya adalah PT Central Omega Resources Tbk. (DKFT) yang bergerak di bidang pertambangan, pengolahan mineral, dan perdagangan hasil tambang melalui entitas anak.
Beberapa produk yang dihasilkan perusahaan tersebut antara lain adalah bijih nikel dan feronikel yang berasal dari wilayah pertambangan dan pemurnian di Sulawesi Tengah.
Perusahaan tersebut melakukan pengolahan mineral dengan ruang lingkup operasional mencakup pemurnian nikel untuk menghasilkan feronikel (FeNi) dan nickel pig iron (NPI) melalui smelter blast furnace berkapasitas 100 ribu ton FeNi per tahun.
4. PT Ifishdeco Tbk. (IFSH)
Daftar saham nikel Indonesia selanjutnya yang layak dipertimbangkan adalah PT Ifishdeco Tbk. (IFSH), yaitu perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih mentah nikel.
Perusahaan ini melakukan berbagai kegiatan usaha yang meliputi eksplorasi, pengembangan, serta penjualan nickel core yang berbasis di wilayah Sulawesi Tenggara.
Saham nikel IFSH berhasil mencatatkan kinerja fantastis sepanjang tahun 2021 dengan penjualan bersih sebesar Rp906,25 miliar dan laba bersih sebesar Rp159,07 miliar pada periode tahun 2021.
Baca juga: Apa Itu Analisa Teknikal Saham? Pahami Pengertian dan Jenis-Jenisnya!
5. PT Resource Alam Indonesia Tbk. (KKGI)
Saham nikel Indonesia selanjutnya yang menjadi incaran para investor sektor nikel adalah PT Resource Alam Indonesia Tbk.
Emiten ini mulai melakukan penawaran umum perdana ke publik pada Juli 1991 dengan jumlah saham sebanyak 4,5 juta lembar dan harga penawaran Rp5.700 per lembar saham.
Pada tahun 2023, perusahaan tersebut mulai melakukan produksi nikel di wilayah Sulawesi Tenggara dengan target produksi hingga akhir tahun sebanyak 600.000 ton.
KKGI juga berencana untuk meningkatkan produksi dan distribusi batu bara sebanyak 4 ton sesuai dengan tingkat permintaan pasar ke depannya.
6. PT Timah Tbk. (TINS)
Perusahaan yang menawarkan saham dengan kode TINS ke pasar ini merupakan produsen dan eksportir logam timah yang memiliki kegiatan usaha di bidang penambangan timah terintegrasi.
Kegiatan usahanya mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan, hingga pemasaran nikel.
Perusahaan tersebut memiliki ruang lingkup kegiatan di bidang pertambangan, perindustrian, perdagangan, dan jasa pengangkutan dengan kegiatan utama sebagai perusahaan induk dalam kegiatan operasi penambangan timah dan jasa pemasaran kepada kelompok usaha mereka.
Pada tahun 2021, emiten saham nikel ini berhasil mencatatkan laba bersih perusahaan sebesar Rp1,3 triliun dengan total pendapatan sebesar Rp14,6 triliun.
Baca juga: Ini Daftar Broker Forex Terbaik di Indonesia dan Dunia
7. PT PAM Mineral Tbk. (NICL)
Perusahaan yang berdiri pada tanggal 15 Januari 2008 ini memiliki usaha yang bergerak di bidang pertambangan mineral nikel, baik secara langsung maupun melalui entitas anak perusahaan.
Emiten yang menawarkan saham dengan kode NICL ini memiliki 2 wilayah operasional, ya itu Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara dan Desa Laroenai, Kecamatan Bungku Pesisir, Sulawesi Tengah.
Pada semester I 2024, NICL mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 13,71% yoy ke Rp 73,47 miliar dengan penjualan sebesar Rp419,19 miliar.
8. PT Harum Energy Tbk. (HRUM)
PT Harum Energy Tbk (HRUM) bergerak di bidang pertambangan batu bara terpadu ini mulai melebarkan sayap bisnisnya dan merambah ke bisnis komoditas nikel per tahun 2021.
Hal ini dibuktikan dengan adanya catatan konsesi tambang batu bara yang berada di wilayah Kalimantan Timur dan satu tambang nikel di wilayah Maluku Utara.
Perusahaan tersebut berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp3,54 triliun per kuartal III/ 2022 lalu.
Baca juga: Ciri-Ciri dan Daftar Saham Blue Chip yang Perlu Diketahui
Itulah sejumlah perusahaan nikel di Indonesia yang menawarkan saham nikel di BEI. Penting untuk diketahui bahwa sejak Maret 2022, prospek saham nikel dinilai akan semakin solid dan menguat.
Kamu yang ingin mencoba berinvestasi di instrumen saham, namun belum berani terjun langsung ke pasar saham bisa mencoba dulu instrumen lain yang dianggap lebih aman.
Misalnya, investasi reksadana saham yang bisa dilakukan melalui aplikasi investasi BMoney supported by CGS International Sekuritas Indonesia.
Melalui BMoney, kamu bisa mulai berinvestasi dengan modal hanya Rp10 ribu. Tertarik untuk mencobanya? Download aplikasinya sekarang di Play Store atau App Store.