Investasi saham memiliki risiko. Salah satunya adalah ketika saham mengalami kerugian dan investor enggan menjualnya. Situasi semacam ini dikenal dengan sebutan "saham nyangkut." Saat portofolio saham terus mengalami penurunan dalam jangka waktu yang lama, saham dianggap nyangkut.
Ada berbagai penyebab umum yang melandasi situasi ini, di antaranya adalah pembelian saham tanpa rencana trading yang matang, kesalahan dalam memilih saham, atau penundaan dalam menjual saham alias melakukan cut loss.
Gambarannya begini, jika seorang investor membeli saham tanpa memiliki rencana trading yang matang atau tanpa melakukan analisis pasar yang cukup, mereka mungkin terjebak dengan saham yang tidak memberikan hasil yang diharapkan.
Sebaliknya, ketika jual saham tidak ada yang beli, ini dapat mengindikasikan rendahnya likuiditas saham. Saham yang memiliki likuiditas rendah lebih rentan nyangkut karena sulit untuk menjualnya dengan cepat dan efisien. Lalu, salah memilih saham atau kurangnya pemahaman tentang kondisi perusahaan yang mendasari saham juga dapat mengakibatkan investasi yang kurang berhasil.
Selain itu, beberapa investor cenderung menunda untuk menjual saham yang mengalami kerugian (cut loss) dengan harapan bahwa nilai saham tersebut akan pulih di masa depan. Namun, terlalu lama menahan saham yang merugi justru bisa menjadi risiko yang lebih besar.
Yang jelas, Apa pun penyebabnya, kepemilikan saham yang nyangkut membawa dilema bagi investor dan trader. Lantas, bagaimana strategi keluar dari saham nyangkut dan tips mengatasinya? Yuk, simak ulasannya dalam artikel di bawah ini.
Baca juga: Narasi Higher-for-Longer Warnai Bulan Oktober
Strategi Keluar dari Harga Saham Nyangkut
Terdapat sejumlah strategi yang dapat dilakukan untuk keluar dari situasi berisiko seperti ini, di antaranya.
1. Average Down setelah Harga Mencapai Level Support
Salah satu strategi yang umum digunakan untuk mengatasi saham yang nyangkut adalah teknik average down. Strategi ini melibatkan pembelian tambahan saham pada harga yang lebih rendah setelah mencapai level support tertentu.
Sebagai contoh, jika seorang investor memiliki saham dari perusahaan tertentu yang mengalami penurunan, mereka dapat menunggu hingga harga mencapai level support sebelum melakukan pembelian tambahan.
Dengan melakukan hal ini, investor dapat menurunkan rata-rata harga saham dalam portofolio mereka. Namun, penting untuk memastikan bahwa saham tersebut memiliki prospek yang baik, pemahaman konsep level support-resistance, dan anggaran investasi yang memadai.
2. Average Down dengan Martingale
Strategi lain yang sering digunakan adalah average down dengan menggunakan prinsip martingale. Dalam strategi ini, seorang trader membeli saham dengan jumlah lot yang terus meningkat atau dua kali lipat dari lot awal setiap kali harga turun sejumlah persentase tertentu atau mencapai level tertentu.
Meskipun dapat membantu menurunkan harga rata-rata, strategi martingale memerlukan keberanian dan risiko yang tinggi. Trader harus yakin dengan potensi keuntungan dan memiliki keyakinan bahwa harga saham akan pulih sesuai dengan prediksi mereka.
3. Cut Loss Total
Salah satu solusi paling tegas untuk mengatasi saham yang nyangkut adalah melakukan cut loss total. Meskipun tantangan psikologis terkait dengan pengakuan kesalahan dan penerimaan kerugian mungkin sulit, cut loss total dapat menjadi langkah bijak jika saham tersebut menunjukkan tanda-tanda buruk atau tidak menunjukkan tanda-tanda pemulihan, seperti perusahaan mengalami kebangkrutan atau terlibat dalam pelanggaran hukum berat.
Keberanian mental memang diperlukan untuk mengambil keputusan cut loss total. Namun, hal ini dapat mencegah kerugian yang lebih besar dan memberikan kesempatan untuk menginvestasikan dana pada saham yang lebih berkualitas. Terlebih lagi, menerima kerugian yang lebih kecil boleh jadi lebih bijaksana ketimbang menahan saham yang terus merugi.
Baca juga: Mengenal Psikologi Trading, Faktor Penting di Balik Kesuksesan Investasi Saham
Tips Mengatasi Saham Nyangkut
Mengatasi saham yang nyangkut memerlukan kebijaksanaan dan strategi yang bijak. Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu menghadapi dan mengelola saham yang mengalami kerugian.
1. Evaluasi Ulang Portofolio
Tinjau kembali portofolio investasi secara menyeluruh. Jangan lupa identifikasi saham-saham yang nyangkut dan analisis penyebabnya. Lalu, pertimbangkan ulang tujuan investasi jangka panjang dan apakah saham-saham tersebut masih relevan dengan strategi tersebut.
2. Revisi Rencana Trading
Perbarui atau buat rencana trading yang lebih matang. Tetapkan juga batasan kerugian yang dapat diterima (stop-loss) untuk menghindari kerugian yang lebih besar dan melindungi investasimu. Jangan lupa, tentukan target keuntungan yang realistis.
3. Pertimbangkan Diversifikasi dan Perkembangan Pasar
Sebisa mungkin, hindari keterpautan berlebihan pada satu sektor atau satu jenis saham. Pertimbangkan untuk diversifikasi portofolio dengan menambahkan saham dari sektor atau industri yang berbeda. Jangan lupa, ikuti berita terkini dan perkembangan di pasar keuangan. Informasi baru dapat mempengaruhi kinerja saham dan membantu membuat keputusan yang lebih baik.
4. Gunakan Strategi dengan Bijak
Terapkan strategi stop-loss untuk melindungi investasi dari kerugian yang lebih besar. Tentukan level stop-loss yang sesuai dengan toleransi risiko dan pergerakan historis saham. Lalu, jika saham masih memiliki potensi dan prospek yang baik, pertimbangkan untuk melakukan average down dengan membeli saham pada harga yang lebih rendah.
5. Lakukan Analisis dan Pertimbangan Matang
Gunakan analisis teknikal dan fundamental untuk menilai kondisi saham. Pahami juga faktor-faktor yang memengaruhi harga saham. Lalu, jika saham tidak lagi sesuai dengan strategi investasi, pertimbangkan untuk menjualnya. Namun, jika ada kesempatan untuk menambah investasi pada saham yang potensial, evaluasilah dengan hati-hati.
Baca juga: Manfaat dan Tips Membuat Watchlist Saham yang Efektif
6. Tetap Rasional dan Tidak Terpancing Emosi
Tetaplah tenang dan berpikir rasional. Buat keputusan berdasarkan analisis yang objektif. Jangan biarkan emosi, seperti ketakutan atau keserakahan, memengaruhi keputusan investasi. Jika perlu, berkonsultasilah dengan ahli keuangan atau penasihat investasi untuk mendapatkan pandangan profesional.
7. Pantau Kinerja Saham Secara Rutin
Terakhir, pantau kinerja saham secara rutin dan evaluasi apakah ada tanda-tanda perbaikan atau penurunan lebih lanjut. Ambil hikmah dari pengalaman investasi, baik yang sukses maupun yang kurang berhasil. Identifikasi pula pelajaran yang dapat membantu meningkatkan strategi investasi di masa depan.
Pada akhirnya, strategi keluar dari saham nyangkut akan sangat dipengaruhi oleh pertimbangan prospek emiten alias perusahaan yang menerbitkan saham dan kondisi modal investor. Oleh sebab itu, setiap keputusan investasi harus didasarkan pada analisis yang cermat, pemahaman yang mendalam terhadap kondisi pasar dan perusahaan, serta tujuan investasi individu.
Nah, bagi kamu yang ingin berinvestasi saham dan reksa dana yang aman dan mudah, jangan lupa menggunakan BMoney. Aplikasi investasi satu ini bukan hanya memudahkan pengalaman berinvestasi dengan banyak fitur menarik, tapi juga bisa dimulai dengan modal terjangkau mulai dari Rp10 ribu. Yuk, segera unduh aplikasinya di Play Store atau App Store!