Bagi kamu yang ingin berinvestasi saham di sektor perbankan syariah, tak ada salahnya mempertimbangkan saham PNBS milik Panin Bank Dubai Syariah yang mengedepankan prinsip bagi hasil berdasarkan syariat Islam.
PT Bank Panin Dubai Syariah Tbk. dengan kode saham PNBS merupakan salah satu anak perusahaan PT Bank Panin Tbk. (Panin Bank). Bank yang mulanya bernama Bank Harfa ini kemudian diubah menjadi PT Bank Panin Syariah atau Panin Bank Syariah dan resmi beroperasi pada akhir 2009.
Pada 2017, nama perusahaan berubah lagi menjadi PT Bank Panin Dubai Syariah setelah bekerja sama dengan Dubai Islamic Bank, suatu bank syariah di Dubai, Uni Emirat Arab.
Harga Saham PNBS
Harga saham PNBS per tanggal 11 Agustus 2023 mengalami penurunan. Saat sesi perdagangan berakhir, saham PNBS ditutup merah pada harga Rp60 per saham. Dibandingkan dengan penutupan sebelumnya, Kamis, 10 Agustus 2023, harga saham Panin Dubai Syariah turun 3,23% atau 2 poin dari Rp62.
Saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp2,31 triliun ini dibuka lebih tinggi di posisi Rp62. Mencatatkan harga tertinggi Rp62 serta harga terendah Rp60 dalam sehari, dan telah berfluktuasi dengan pelemahan -46,87% sejak pertama melantai di bursa.
Baca juga: Kinerja Saham NICL: Emiten Tambang dan Mineral Nikel
Berapa Harga 1 Lot Saham PNBS?
Di dalam perdagangan saham Indonesia, investor biasanya membeli saham dalam satuan lot, yaitu satuan perdagangan standar yang digunakan di pasar saham. Setiap lot saham memiliki jumlah lembar saham yang ditentukan, bergantung pada aturan bursa efek di negara tempat saham tersebut diperdagangkan.
Satuan tersebut digunakan untuk mempermudah transaksi dan meminimalkan biaya transaksi. Di Indonesia, satu lot saham sama dengan 100 lembar saham. Dengan demikian, transaksi saham harus dilakukan dalam kelipatan lot tersebut dan tidak dapat dilakukan dalam jumlah kurang dari itu.
Sebagai contoh, investor dapat melakukan transaksi jual beli saham sebanyak 100, 200, atau 300 lembar saham, dan seterusnya. Sementara itu, harga 1 lot saham PNBS akan bervariasi, bergantung pada harga saham pada periode tertentu. Untuk menghitung harga 1 lot saham PNBS, kamu dapat menggunakan rumus berikut:
Harga 1 lot saham PNBS = Harga saham per lembar × Jumlah lembar saham dalam 1 lot
Misalnya, harga saham PNBS hari ini adalah Rp60, maka harga 1 lot saham PNBS adalah Rp60 × 100 = Rp6000.
Baca juga: Kinerja Harga Saham BELI dan Potensi Bisnisnya ke Depan
Pergerakan Harga Saham PNBS dari Tahun ke Tahun
Bank Panin Dubai Syariah mengadakan penawaran umum perdana (IPO) di BEI pada 15 Januari 2014 dengan harga awal Rp100 per saham. Sejak Agustus 2015 hingga Agustus 2023, harga saham PNBS telah mengalami pergerakan signifikan dengan harga tertinggi mencapai Rp325 dan terendah di posisi Rp55 dengan rata-rata Rp111.
Pada Januari 2015 hingga Januari 2018, pergerakan harga saham PNBS terus mengalami fluktuasi. Di kisaran Rp287 pada 2016, lalu turun menjadi Rp273 pada Januari 2017, dan mencapai puncak harga tertinggi pada 2018.
Namun, mulai Februari 2018 hingga Agustus 2021, harga saham mengalami penurunan yang cukup tajam, terutama ketika harga saham jatuh dari Rp151 menjadi Rp99. Lebih rendah dari ketika IPO.
Terkait dengan penurunan tersebut, pada 2021, tim riset CNBC Indonesia pernah menganalisis kinerja dan fundamental empat bank syariah dengan harga rendah yang terdaftar di bursa. Penelitian ini melihat prospek saham bank syariah berdasarkan prinsip investasi nilai (value investing). Investasi nilai adalah strategi mencari saham yang memiliki harga murah dibandingkan nilai intrinsiknya.
Keempat bank tersebut adalah BANK (sekarang Bank Aladin Syariah), BRIS, BTPS, dan PNBS. Berdasarkan riset, saham BANK menunjukkan kinerja terbaik, sedangkan saham BTPS mengalami koreksi signifikan sebesar -9,7%.
Analisis rasio PE dari keempat bank tersebut menunjukkan bahwa saham BTPS memiliki rasio harga terendah, menjadikannya rekomendasi koleksi. Namun, saham BANK justru memiliki valuasi tertinggi.
Rasio PE saham PNBS juga tinggi karena harganya sudah melampaui nilai intrinsik yang tumbuh, dengan penurunan laba bersih menjadi hanya tersisa Rp 128 juta pada tahun 2020. Alasan utama kinerja PNBS yang negatif sepanjang 2020-2021 adalah akibat terdampak pandemi.
Setelah periode penurunan tersebut, harga saham PNBS kembali mengalami fluktuasi penurunan tetapi lebih positif, dengan kenaikan signifikan mulai akhir 2021 hingga memasuki 2022.
Pada kuartal pertama 2022, PNBS menjadi saham keuangan syariah yang koreksinya cukup besar, yakni mencapai 25,88%. Di akhir Maret harga saham PNBS bahkan sempat ditutup ambles 1,56% ke level Rp 63/unit.
Padahal kala itu, nilai transaksi saham PNBS mencapai Rp 1,24 miliar dengan volume transaksi yang diperdagangkan sebanyak 19,41 juta lembar saham. Investor asing juga membeli saham PNBS sebanyak Rp 13,78 juta di pasar reguler.
Lalu di kuartal terakhir 2022, harga saham PNBS sempat anjlok 12,63 persen, dan turun 2,35 persen sepanjang tahun berjalan (year-to-date/ytd). Padahal pertumbuhan laba PNBS cukup tinggi pada kuartal III/2022.
Baca juga: Menilik Harga Saham SLIS, Produsen Sepeda Listrik Indonesia
Kinerja Keuangan PNBS
Gambaran perkembangan PNBS dalam beberapa tahun terakhir terlihat fluktuatif dengan variasi dalam kinerja harga saham, pendapatan, dan laba bersih.
Sepanjang 2022, Bank Panin Syariah berhasil meraih laba bersih sebesar Rp250,53 miliar, mengubah arah dari kerugian bersih sebesar Rp818,11 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan positif laba PNBS didorong oleh kenaikan pendapatan setelah distribusi sebesar 45,54% menjadi Rp551,87 miliar pada akhir Desember 2022 dari Rp379,18 miliar pada 2021.
Selain itu, upaya mengurangi kerugian dari penurunan nilai aset keuangan (impairment) berhasil ditekan 82,18% menjadi Rp170,24 miliar dari Rp955,2 miliar pada periode sama tahun sebelumnya. Peningkatan kinerja positif PNBS juga tercermin dalam rasio kunci perusahaan.
Pengembalian aset (return on asset/ROA) berbalik dari kondisi -6,72% pada tahun 2021 menjadi 1,79% pada tahun 2022. Tingkat pengembalian ekuitas juga naik menjadi 11,51% pada 2022 dari -7,37% di tahun sebelumnya. Hasilnya, rasio likuiditas (financing to deposit ratio) menurun menjadi 97,32% pada Desember 2022 dari posisi pada periode sebelumnya sebesar 107,56%.
Bahkan, dari sisi pertumbuhan, laba bersih PNBS melesat paling signifikan hingga 676,02% secara tahunan (year on year) dibanding mayoritas emiten bank syariah lainnya seperti BRIS dan BTPS. Pertumbuhan setinggi itu bisa dipahami mengingat basis laba bersihnya memang kecil. Laba bersih PNBS per 30 September 2022 Rp 169,01 miliar, sedangkan per 30 September 2021 hanya Rp 2,46 miliar.
Pada semester 1 2023, PNBS kembali membukukan laba bersih sebesar Rp 138,34 miliar, naik 23,54% dari setahun sebelumnya sebesar Rp 111,98 miliar. Namun, bila dirinci pertumbuhan laba itu bukan berasal dari lini bisnis utama bank, melainkan karena fungsi intermediasi perusahaan terpengaruh oleh suku bunga tinggi.
Meskipun nilai bagi hasil bagi pemilik dana investasi meningkat, pendapatan dari penyaluran dana naik dengan persentase yang lebih rendah. Akibatnya, pendapatan setelah distribusi bagi hasil turun, seiring dengan peningkatan beban bagi hasil dan beban tenaga kerja serta beban lainnya.
Kendati demikian, karena taksiran pajak tahun berjalan tidak tercatat dalam laporan, hal inilah yang kemudian membuat laba PNBS terlihat meningkat secara tahunan. Walau di sisi lain, rasio imbal balik ekuitas (ROE) naik, rasio imbal balik aset (ROA) turun, dan margin imbalan (NI) juga mengalami penurunan.
Demikian ulasan mengenai pergerakan harga saham PNBS, kinerja keuangannya, dan harga 1 lot saham PNBS. Bagi kamu yang tertarik berinvestasi saham Bank Panin Syariah, coba gunakan aplikasi BMoney yang andal dan tepercaya dengan modal investasi mulai dari Rp10 ribu. Download aplikasinya di Play Store atau App Store.