Bagi kamu yang ingin berinvestasi saham dengan likuiditas tinggi dan prospek cerah, tidak ada salahnya mempertimbangkan saham SIDO milik Sido Muncul. Emiten dengan kode saham SIDO tercatat sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan nama perusahaan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk.
Perusahaan yang bermula dari industri jamu rumahan ini bergerak di bidang produksi dan penjualan jamu dan obat-obatan dengan merek-merek terkenal seperti Tolak Angin, Tolak Linu, Kuku Bima, Pil Ginseng, Madu Kembang, Minuman Serbuk Alang Sari dan lain sebagainya.
Dengan memiliki produk-produk yang diminati oleh masyarakat, SIDO menjadi salah satu saham di sektor kesehatan yang menarik perhatian investor di pasar modal Indonesia.
Harga Saham SIDO
Harga saham SIDO per 9 Agustus 2023 mengalami penurunan. Saham SIDO ditutup memerah pada harga Rp640 per saham, menurun 2,29% atau -15 poin. Dibandingkan dengan penutupan 5 hari sebelumnya, Jumat, 4 Agustus 2023, harga saham SIDO justru meningkat 3,23% atau 20 poin dari Rp620.
Saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp19,35 triliun ini dibuka lebih tinggi di posisi Rp655. Mencatatkan harga tertinggi Rp655 serta harga terendah Rp640 dalam sehari, dan telah berfluktuasi di kisaran Rp225-Rp1.035 dengan pertumbuhan mencapai 86,99% sejak pertama melantai di bursa.
Baca juga: Menilik Harga saham HRUM dan Prospek Bisnisnya ke Depan
Berapa Harga 1 Lot Saham SIDO?
Dalam perdagangan saham, investor umumnya membeli saham dalam satuan lot untuk efisiensi transaksi dan mengurangi biaya. Lot saham adalah unit perdagangan standar yang digunakan di pasar saham. Jumlah lembar saham dalam setiap lot ditentukan oleh peraturan bursa di negara terkait.
Di Indonesia, BEI menggunakan lot saham sebanyak 100 lembar saham. Setiap transaksi saham harus dilakukan dalam kelipatan lot ini, seperti 200 lembar saham, 300 lembar saham, dan seterusnya. Harga 1 lot saham SIDO akan bervariasi sesuai dengan harga saham pada periode tertentu.
Untuk menghitung harga 1 lot saham SIDO, kamu bisa menggunakan rumus berikut: Harga 1 lot saham SIDO = Harga per lembar saham × Jumlah lembar dalam 1 lot
Contohnya, jika harga saham SIDO hari ini adalah Rp640, maka harga 1 lot saham SIDO akan menjadi Rp640 × 100 = Rp64.000.
Baca juga: Kinerja Harga Saham BELI dan Potensi Bisnisnya ke Depan
Pergerakan Harga Saham SIDO dari Tahun ke Tahun
Sido Muncul didirikan di Yogyakarta sekitar tahun 1940 dan berkembang menjadi pabrik jamu pada tahun 1951. Namun, baru pada tahun 2013, Sido Muncul melakukan Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 10 persen saham atau sekitar 1,5 juta lembar saham. Harga IPO ditetapkan sekitar Rp580 per saham, menghasilkan dana sekitar Rp870 miliar..
Semasa pandemi, saham SIDO sempat menyentuh level terendahnya yakni Rp905 pada 23 Maret 2020, sedangkan level tertingginya tercapai pada 6 Agustus 2020 di level Rp1.450.
Hingga 29 Mei 2023, harga saham SIDO menguat 2,68% sejak awal tahun, mencapai Rp765 per lembar saham. Saham ini memiliki likuiditas pasar yang baik, dengan transaksi rata-rata Rp12,51 miliar per hari dan volume perdagangan mencapai 3.041.242 lot.
Namun, kinerja keuangan kuartal III menunjukkan penurunan, khususnya pada segmen jamu herbal dan suplemen. Saham SIDO berpotensi tertekan hingga akhir 2023 karena dampak penurunan pendapatan dari segmen tersebut akibat pandemi COVID-19.
Meskipun demikian, Industri Farmasi dan Sido Muncul dapat mengalami perbaikan seiring dengan penurunan bahan baku. Upaya perusahaan dalam ekspansi, peningkatan kapasitas produksi, peluncuran produk baru, dan ekspor minyak atsiri ke Perancis dapat memberikan dampak positif terhadap kinerja dan margin emiten ke depan.
Baca juga: Performa Harga Saham INCO dan Prospeknya ke Depan
Kinerja Keuangan SIDO
Sebagai perusahaan yang produknya diminati banyak kalangan, performa keuangan Sido Muncul terbilang cukup stabil dalam beberapa tahun terakhir. Rata-rata pertumbuhan tahunan (compound annual growth rate/ CAGR) komponen kinerja SIDO periode 2017-2020 menunjukkan peningkatan penjualan sebesar 9%, pendapatan operasional (EBIT) 22%, dan laba bersih (NPAT) 21%.
Pertumbuhan yang solid dalam tiga tahun ini mencerminkan ketahanan bisnis SIDO dan efektivitas strategi perusahaan, bahkan saat menghadapi pandemi. Pada semester pertama 2020, laba bersih SIDO mencapai Rp413 miliar, tumbuh 10% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Penjualan secara keseluruhan juga naik 3% menjadi Rp1,46 triliun dibandingkan dengan tahun 2019. Penjualan yang meningkat berasal dari produk minuman kesehatan, meskipun segmen suplemen dan jamu mengalami penurunan penjualan sebesar 2%.
Lalu, menilik laporan keuangan per Desember 2021, SIDO mencatatkan laba di atas Rp934 miliar, dengan pertumbuhan 15,6% YoY. Perusahaan ini berhasil mempertahankan sekaligus meningkatkan kinerja laba bersihnya sejak akhir 2018, menunjukkan ketangguhan bahkan di tengah pandemi.
Kemudian, pada kuartal pertama 2023, penjualan saham SIDO mencapai Rp907,30 miliar, naik 3,04% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih juga meningkat menjadi Rp300,27 miliar, atau tumbuh 9,8% secara tahunan.
Pembagian Dividen
Di samping kinerja operasionalnya yang memang terus menunjukkan pertumbuhan, Sido Muncul juga termasuk dalam emiten yang konsisten membagikan dividen, bahkan ketika pandemi berlangsung.
Pada April 2020, pemegang saham menyetujui rencana manajemen untuk membagikan total dividen tunai sebesar Rp729 miliar yang setara dengan rasio pembayaran dividen sebesar 90 persen dari laba bersih senilai Rp807 miliar pada 2019.
Aksi korporasi lainnya yang dilakukan oleh SIDO adalah pembagian dividen tunai sebesar Rp1,095 triliun, atau setara dengan Rp36,5 per saham, kepada para pemegang saham pada tahun 2023.
Baca juga: Ini Daftar Emiten Saham Migas yang Terdaftar di BEI
Prospek Bisnis SIDO
Saham SIDO menunjukkan potensi investasi jangka panjang yang menarik, asalkan perusahaan dapat terus mempertahankan pertumbuhan penjualan dan laba, serta mengatasi tantangan persaingan dan fluktuasi harga komoditas.
Selain itu, saham SIDO memiliki prospek yang cerah di pasar domestik dan global. Perusahaan telah berhasil mengekspor produk-produknya, seperti minyak atsiri yang dihasilkan dari limbah ampas jamu, ke berbagai negara. Contohnya, pada tahun 2023, SIDO berhasil mengekspor 61 ton minyak atsiri ke Perancis dengan nilai kontrak sebesar Rp12 miliar.
Tak hanya itu, Saham SIDO memiliki potensi untuk tumbuh di masa depan seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan dan gaya hidup sehat. Optimisme tersebut sejalan dengan Gross Domestic Product (GDP) per kapita Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan. Pada 2022, GDP per kapita domestik mencapai US$4.783,9, meningkat dari tahun sebelumnya.
Peningkatan GDP per kapita sejalan dengan peningkatan angka harapan hidup dan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup sehat. Masyarakat dengan GDP per kapita lebih tinggi cenderung lebih peduli terhadap kesehatan sehingga berpotensi meningkatkan permintaan di sektor kesehatan.
Baca juga: Kinerja Saham NICL: Emiten Tambang dan Mineral Nikel
Sebagai perusahaan dengan kapitalisasi pasar menengah yang diperhitungkan, SIDO terus melakukan inovasi produk dan pengembangan untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Kinerja keuangan yang solid dan stabil juga memberikan dukungan tambahan bagi saham SIDO.
Terlebih lagi, sejumlah analis memprediksi kinerja keuangan SIDO akan semakin positif di tahun 2024, didorong oleh peningkatan daya beli masyarakat, inovasi produk, dan perluasan jaringan distribusi.
Demikian ulasan mengenai pergerakan harga saham SIDO, kinerja keuangannya, dan harga 1 lot saham SIDO. Bagi kamu yang tertarik berinvestasi saham Sido Muncul, jangan lupa gunakan aplikasi BMoney yang andal dan tepercaya dengan harga terjangkau. Segera unduh aplikasinya di Play Store atau App Store.
