Perusahaan telekomunikasi di Indonesia merupakan salah satu subsektor yang turut terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Industri ini memiliki peranan cukup penting di tengah pesatnya perkembangan teknologi komunikasi secara lebih luas.
Dari segi bisnis, perusahaan telekomunikasi punya pasar yang besar dan potensial karena berhubungan langsung dengan kebutuhan masyarakat dalam berkomunikasi.
Baca juga: Daftar Saham CPO Sawit di Bursa Efek Indonesia yang Bisa Dikoleksi
Perusahaan telekomunikasi di Indonesia dibagi menjadi bidang usaha penyedia jasa pelayanan komunikasi atau operator dan penyedia jasa infrastruktur telekomunikasi.
Walaupun menjanjikan iklim investasi yang baik, perusahaan ini juga terkenal membutuhkan modal besar dalam mengembangkan bisnisnya. Simak artikel ini untuk informasi lebih lanjut mengenai perusahaan telekomunikasi di Indonesia!
Saham Telekomunikasi yang Terdaftar di BEI
Saham perusahaan telekomunikasi di Indonesia dipercaya memiliki prospek yang menjanjikan. Hal ini sejalan dengan meningkatnya perkembangan teknologi komunikasi dan kebutuhan masyarakat sebagai pengguna.
Baca juga: Harga 1 Lot Saham BCA Terbaru, Tertarik Investasi?
Menurut survey yang dilakukan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada 2023 mencapai 215.626.156 jiwa dari total penduduk 275.773.901 jiwa.
Angka tersebut meningkat sebanyak 1,17 % dari tahun lalu karena beberapa faktor, salah satunya pandemi COVID-19 yang membuat beberapa perusahaan memberlakukan sistem kerja Work from Home atau WFH.
Dilihat dari data yang menunjukkan kenaikan, tampak bahwa berinvestasi saham pada perusahaan telekomunikasi di Indonesia cukup menjanjikan. Lalu apa saja perusahaan telekomunikasi Indonesia yang terdaftar di BEI?
1. PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM)
Perusahaan telekomunikasi di Indonesia dengan emiten TLKM ini menjadi perusahaan terbaik dan terbesar di antara penyedia layanan komunikasi lainnya. PT Telkom Indonesia Tbk. semakin mengokohkan posisinya dengan perluasan jangkauan digital di seluruh wilayah Indonesia melalui anak perusahaan, Telkomsel.
Berdasarkan hasil riset yang dilakukan oleh CNBC Indonesia Research, Telkom unggul telak dalam 10 indikator penilaian, terutama jumlah pelanggan yang mencapai 160 juta jiwa lebih.
Pencapaian Telkom Indonesia berlanjut dengan pengembangan bisnis yang dilakukannya; terbaru, perusahaan ini berinvestasi pada perusahaan ojek online, Gojek, yang kemudian bergabung bersama Tokopedia sebagai GoTo.
Baca juga: 9 Cara Main Saham untuk Pemula yang Mudah dan Aman
Gak hanya itu, Telkom juga mengembangkan Telkom Klop! Sebuah platform lending aggregator yang memudahkan masyarakat mendapatkan pinjaman online. TLKM pun masuk ke sektor B2B yang menghadirkan layanan cloud, data centers untuk para merchant di Tokopedia.
Kapitalisasi pasar PT Telkom Indonesia Tbk. yang sangat tinggi membuat perusahaan ini masuk dalam emiten blue chip.
Hasilnya hingga kuartal I 2023, perusahaan ini mencatatkan laba hingga Rp11,43 Triliun dan total aset pada kuartal I tahun 2023 mencapai Rp278,47 triliun.
2. PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN)
Tahun 2023, PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) berencana melakukan ekspansi guna memperkuat jaringan dan infrastruktur serta pelayanan pada para pelanggan. Untuk mewujudkan rencananya, perusahaan telah mengalokasikan belanja modal atau capex sebesar Rp3 Triliun.
Hingga kuartal I tahun 2023, emiten telekomunikasi FREN menghasilkan pendapatan hingga Rp2,77 Triliun. Jumlah tersebut meningkat sebanyak 3,56 % dari periode yang sama di tahun lalu.
Untuk laba bersih, FREN mencatatkan jumlah Rp25,35 miliar pada kuartal I tahun 2023. Masih menurut CNBC Indonesia Research, sepanjang lima tahun pendapatan FREN tumbuh secara signifikan, dengan catatan CAGR mencapai 17,5 % per tahun, sedangkan perusahaan lain hanya mencatatkan CAGR sebesar 3,18 % per tahun.
Baca juga: Prospek dan Kinerja Harga Saham BMRI
3. PT XL Axiata Tbk. (EXCL)
PT XL Axiata Tbk. (EXCL) berhasil mengantongi pendapatan sebesar Rp7,55 triliun pada kuartal I 2023 atau naik sebanyak 12% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu. Layanan data dan digital masih menjadi penyumbang penghasilan terbesar dari perusahaan yang mencapai angka Rp6,91 triliun atau setara 91,5%.
Hasil itu pun memberi dampak positif terhadap EBITDA yang tumbuh 13% YoY dengan margin 47%, sehingga menjadi Rp3,58 triliun. XL Axiata juga membukukan pertumbuhan laba bersih setelah pajak atau PAT sebesar Rp204 miliar.
XL Axiata menutup kuartal I 2023 dengan total pelanggan mencapai 57,9 juta jiwa. Pencapaian blended ARPU (average revenue per user) perusahaan ini juga meningkat dari Rp36 ribu menjadi Rp40 ribu.
4. PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. (ISAT)
PT Indosat Ooredoo Hutchison Tbk. (ISAT) membawa kabar gembira dengan kembali mendapatkan 100 juta pelanggan pada kuartal I 2023. Pasalnya, jumlah pelanggan sempat dilaporkan turun ke angka 98,5 juta.
Baca juga: Ini Deretan Saham Rokok di Indonesia, Tertarik Investasi?
Kinerja keuangan pada kuartal I tahun 2023 juga menunjukkan peningkatan dengan perolehan total pendapatan yang mencapai Rp11,9 Milyar, naik 9,9% dari tahun sebelumnya di periode yang sama.
EBITDA Indosat turut mengalami peningkatan sebanyak 21,7% YoY menjadi Rp5,3 Milyar dengan margin 44,6%. Laba periode berjalan yang didistribusikan pada pemilik entitas induk berjumlah Rp929,1 Milyar, naik 621,6% YoY.
Kinerja Indosat yang baik membuat perusahaan ini mampu membagikan dividen tunai dari laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp2 Triliun.
5. PT Dayamitra Telekomunikasi (MTEL)
Dayamitra Telekomunikasi unggul di beberapa aspek, seperti konektivitas yang dinilai dari jumlah kepemilikan menara telekomunikasi dan jumlah penyewa. Performa profitabilitas dan kesehatan perusahaan MTEL juga menunjukkan hal positif.
Sampai September 2022, anak usaha dari PT Telkom Indonesia Tbk. ini mempunyai 35.051 menara. Jumlah ini menjadi yang terbanyak di antara perusahaan sejenis lainnya.
Pertumbuhan menara menunjukkan rata-rata yang terbaik selama lima tahun ke belakang, yaitu mencapai 26.63% per tahun CAGR. Selain itu perusahaan ini juga menerima permintaan menara terbanyak sampai 53.192 tenant hingga September 2022, atau tumbuh 21% per tahun dalam lima tahun terakhir.
6. PT Sarana Menara Nusantara Tbk. (TOWR)
Pada April 2023, PT Sarana Menara Nusantara Tbk., emiten menara telekomunikasi yang termasuk dalam Grup Djarum ini, mengakuisisi saham PT Varnion Technology Semesta sebesar 60% melalui anak usahanya, PT iForte Solusi Infotek.
Baca juga: Harga Saham PGAS dan Pergerakannya dari Tahun ke Tahun
Varnion Technology Semesta sendiri merupakan perusahaan berbasis teknologi yang berfokus pada penyediaan solusi internet, integrasi sistem, dan layanan outsourcing IT.
Sepanjang tahun 2022, TOWR telah memiliki 29.794 menara, naik hingga 1.096 menara dari tahun sebelumnya. Dari segi pendapatan, TOWR mengalami kenaikan sebesar 8,56% menjadi Rp5,78 Triliun, tapi untuk laba bersih, pada kuartal I tahun 2023, perusahaan ini mengalami penurunan sebesar 7,8% dengan mencatatkan Rp1,56 Triliun.
7. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG)
Terhitung sampai kuartal I tahun 2023, TBIG memiliki 41.010 penyewaan dan 21.991 sites telekomunikasi. Sites telekomunikasi milik perusahaan terdiri atas 21.880 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Dengan total penyewaan menara telekomunikasi sebanyak 40.899, maka tenancy ratio menjadi 1,87x.
Sayangnya, pada kuartal I tahun 2023 pula, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) mengalami penurunan laba bersih sebanyak 20% menjadi Rp332 miliar. Laba bersih TBIG pada kuartal I tahun 2023 juga menyentuh titik terendah yang dihitung sejak kuartal II-2022. Penyebabnya net profit margin (NPM) perusahaan berada di titik terendahnya, yaitu di 21%.
8. PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST)
PT. Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) bergerak di bidang pemeliharaan dan penyewaan menara telekomunikasi. Secara komersial, perusahaan ini mulai beroperasi pada tahun 2007 lalu dan fokus pada layanan jangkauan telekomunikasi in-building, pemeliharaan dan penyewaan menara telekomunikasi.
Baca juga: Arti Hold dalam Investasi Saham yang Perlu Kamu Ketahui
Hingga kuartal II tahun 2022, menara IBST bertambah sebanyak 139 menara baru. Pada kuartal I tahun 2023, PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) mencatatkan laba bersih sebesar 8,9 miliar. Angka ini dapat meningkat atau mengalami penurunan di akhir tahun nanti.
9. PT Bali Towerindo Sentra (BALI)
PT. Bali Towerindo Sentra Tbk. (BALI) merupakan perusahaan yang bergerak di bidang operasi dan penyewaan gedung menara, menara telekomunikasi dan fasilitas telekomunikasi. Secara komersial perusahaan ini mulai beroperasi pada Juli 2008.
Baca juga: Perlu Dikoleksi! Ini Daftar Saham yang Bagi Dividen 2 Kali Setahun
Pada 2023 ini, BALI menargetkan pendapatan sebesar Rp1,1 Triliun, target tersebut lebih tinggi dari pendapatan tahun 2022 yang berada di angka Rp987,37 miliar.
Target ini sejalan dengan rencana penambahan menara sebanyak 250 unit ditambah penambahan jaringan Fiber to the Home dan Fiber to the Building sebanyak 50.000 unit home-passed. Agar target dan ekspansi yang direncanakan dapat terealisasi, BALI mengalokasikan belanja modal (capex) hingga mencapai Rp700 miliar.
10. PT Gihon Telekomunikasi Indonesia (GHON)
PT. Gihon Telekomunikasi Indonesia Tbk. (GHON) merupakan perusahaan investasi yang mengembangkan portofolio di bidang leasing tower, utilitas, mikrokontroler, serat optik dan jaringan aktif.
Sampai Mei 2023, GHON menjadi pemilik dari 118,615 lembar saham PT Global Patra Sinertama yang setara dengan Rp39,375 Miliar. Dengan itu GHON memiliki 70% kepemilikan pada perusahaan kabel serat optik,
Akuisisi tersebut memberikan tambahan pendapatan bagi GHON kurang lebih sebesar 7-8%. GHON mencatatkan laba bersih tahun berjalan sebesar Rp22,67 miliar pada kuartal I tahun 2023.
Angka ini menurun 8,02% dari periode yang sama di tahun lalu. Walau demikian, pendapatan GHON pada kuartal I tahun 2023 naik 8,4% menjadi Rp48,3 miliar dari Rp44,5 miliar.
Harga Saham Perusahaan Telekomunikasi Indonesia
Dengan mengetahui tentang pencapaian laba bersih dan pendapatan sepuluh perusahaan telekomunikasi di Indonesia, apakah kamu tertarik untuk berinvestasi?
Baca juga: 5 Saham Perusahaan Karet Terbesar di Indonesia dan Kinerjanya
Sebelum memutuskan hal tersebut, tengok lebih dulu harga saham dari masing-masing emiten yang sudah dibahas di atas berikut ini!
Kode Saham |
Harga Saham per Lembar (Rp) |
TLKM |
Rp3.810 |
FREN |
Rp56 |
EXCL |
Rp2.280 |
ISAT |
Rp9.250 |
MTEL |
Rp705 |
TOWR |
Rp985 |
TBIG |
Rp1.980 |
IBST |
Rp5.300 |
BALI |
Rp805 |
GHON |
Rp1.850 |
*data harga saham per 11 Agustus 2023
Perbandingan Saham Telekomunikasi Indonesia
Saham-saham perusahaan telekomunikasi di Indonesia memiliki prospek yang menjanjikan. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, termasuk meningkatnya kebutuhan berkomunikasi yang dimiliki masyarakat Indonesia.
Baca juga: Prospek, Kinerja, dan Harga Saham PTBA yang Rutin Bagi Dividen
Dari sepuluh perusahaan telekomunikasi yang terdaftar di BEI, rata-rata menjanjikan investasi yang menguntungkan, tapi benarkah begitu? Mari simak perbandingan saham mereka untuk mengetahuinya lebih lanjut!
Account |
TLKM |
FREN |
EXCL |
ISAT |
MTEL |
Sales Growth |
6.00% |
7.17% |
12% |
9,9% |
9,9% |
NPM |
13,6% |
4.1% |
3,81% |
7,81% |
23,86% |
PER |
60.63x |
-58,41x |
136,90x |
60,59x |
114,17x |
BVPS |
1.591,33 |
45,86 |
1.978,52 |
4.014,81 |
410,79 |
PBV |
2,47x |
1,44x |
1,06x |
1,73x |
1,67x |
ROA |
2,31% |
-0,83% |
0,24% |
0,81% |
0,87% |
ROE |
4,08% |
-2,47% |
0,77% |
2,85% |
1,46% |
EBITDA |
16,2% |
42,08 |
22,70 |
20,93 |
44,88 |
*data Q1 2023 diambil dari indopremier.com
Account |
TOWR |
TBIG |
IBST |
BALI |
GHON |
Sales Growth |
9,36% |
-1,44% |
3,81% |
11,4% |
11,4% |
NPM |
25,94% |
20,99% |
-2.75% |
21.05% |
39,72% |
PER |
67,80x |
28.72x |
924,76x |
67,18x |
44,76x |
BVPS |
298,97 |
545,88 |
4.367,58 |
632,68 |
1.443,59 |
PBV |
3,34x |
4,09x |
1,35x |
1,25x |
1,28x |
ROA |
1,12% |
6.15% |
-0,09% |
0,88% |
2,05% |
ROE |
4,93% |
12.73% |
0,15% |
1,84% |
2,86% |
EBITDA |
43,01 |
19.38 |
54,69 |
35,67 |
33,73 |
*data Q1 2023 diambil dari indopremier.com
Data-data saham perusahaan telekomunikasi di Indonesia pada artikel ini tentu tidak bisa dijadikan sebagai satu-satunya patokan untuk berinvestasi. Kamu memerlukan bahan pertimbangan lain berupa info-info yang lebih detail.
Namun, jika ingin jalan yang lebih mudah, andalkan rencana investasimu melalui aplikasi BMoney. Unduh aplikasinya sekarang juga di Play Store atau App Store!